BAB 12 Tingkat Keseimbangan Pendapatan Nasional dan Keterlibatan Pemerintah dalam
MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI
TRIANI RATNAWURI, S.PD., M.PD.
TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN
NASIONAL DAN KETERLIBATAN PEMERINTAH
DALAM PEREKONOMIAN
SUB POKOK BAHASAN
Pentingnya peranan pemerintah dalam
perekonomian
Kebijakan fiskal sebagai bentuk
keterlibatan pemerintah dalam
perekonomian di Indonesia
Keseimbangan pendapatan nasional
jika pemerintah terlibat dalam
perekonomian melalui kebijakan fiskal
PENTINGNYA PERANAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN
Fungsi utama pemerintah adalah
mengendalikan perekonomian untuk
mencapai tujuan ekonomi tertentu.
Dalam perekonomian tiga sektor,
pemerintah bertindak sebagai pembuat
dan pengatur kebijakan masyarakat
dan bisnis.
Hubungan Pemerintah dengan Rumah Tangga dan
Perusahaan.
Pemerintah menjalankan salah satu perannya yaitu sebagai
produsen dengan menghasilkan barang dan jasa melalui
BUMN seperti Pertamina, PLN dsb, produk yang dihasilkan
pemerintah dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan.
Produk atau Barang dan jasa yang dihasilkan oleh pemerintah
misalnya minyak, Listrik, gas, pendidikan, kesehatan dan
sebagainya. Karena pemerintah telah menghasilkan produk
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga maupun perusahaan maka pemerintah berhak untuk
mendapatkan penghasilan atau pendapatan maupun menarik
pajak dari perusahaan dan rumah tangga. Semua
pendapatan atau penghasilan yang didapatkan pemerintah di
antaranya dikeluarkan untuk membayar para pegawai negeri
misalanya membayar gaji polisi, membayar gaji guru, dokter
dan sebagainya, pendapatan pemerintah juga digunakan
untuk memberi subsidi kepada rumah tangga maupun
perusahaan.
KEBIJAKAN FISKAL SEBAGAI BENTUK
KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Adanya pengeluaran pemerintah
mengakibatkan keseimbangan
pendapatan ekonomi berubah menjadi
C+I+G.
GDP = Disposible Income (DI) + Pajak
Jika diasumsikan pajak tetap, maka
selisih antara GDP dan DI tetap.
Asumptions: no foreign trade, transfers
or depreciation
KEBIJAKAN FISKAL SEBAGAI BENTUK
KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Adanya pengeluaran pemerintah
mengakibatkan keseimbangan
pendapatan ekonomi berubah menjadi
C+I+G.
GDP = Disposible Income (DI) + Pajak
Jika diasumsikan pajak tetap, maka
selisih antara GDP dan DI tetap.
Asumptions: no foreign trade, transfers
or depreciation
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL JIKA PEMERINTAH
TERLIBAT DALAM PEREKONOMIAN MELALUI KEBIJAKAN FISKAL
Secara Matematis:
Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah
adalah pajak lump sum (lump sum tax) yang
tidak dipengaruhi oleh pendapatan.
Y=C+I+G
Y
Y
Y
Y
=
=
=
=
C0 + bYd + I + G
C0 + b(Y – T) + I + G
C0 + bY – bT + I + G
1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
I+G=S+T
I + G = - C0 + (1
I + G = - C0 + (1
I + G = - C0 + (1
Y = 1/(1-b) (C0 –
– b)Yd + T
– b)(Y – T) + T
– b)Y + bT
bT + I + G)
Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah
adalah pajak sebagai fungsi dari pendapatan:
T = T0 + tY
Y=C+I+G
Y
Y
Y
Y
I+G=S+T
I + G = - C0 + (1 – b)Yd + (T0 + tY)
I + G = - C0 + (1 – b)(Y – T0 – tY) + (T0 +
tY)
I + G = - C0 + (1 – b)Y – (1 – b)T0 – (1 –
b)tY + (T0 + tY)
I + G = - C0 + (1 – b)Y + bT0 + btY
Y = 1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)
=
=
=
=
C0 + bYd + I + G
C0 + b(Y – T0 – tY) + I + G
C0 + bY – bT0 – btY + I + G
1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)
FISCAL POLICY MULTIPLIERS
Y=C+I+G
Y = C0 + bY + I + G
Y = 1/(1-b) (C0 + I + G)
Jika ada perubahan pengeluaran pemerintah/G (∆G),
maka besarnya perubahan pendapatan/Y (∆Y) :
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I + G + G)
Y = 1/(1-b) G
dimana: Y = perubahan GDP, G = perubahan
pengeluaran pemerintah, dan 1/(1-b) = koefisien
pengganda fiskal.
Pengganda Pajak (tax multiplier)
Y = 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
Y + Y = 1/(1-b) (C0 – bT – bT + I + G)
Y = - 1/(1-b) bT
Perubahan GDP akibat adanya
perubahan T : Y/T = - 1/(1-b) b
dimana: 1/(1-b) b adalah tax multiplier.
Dengan kata lain tax multiplier =
expenditure multiplier X MPC.
Prosedur yang sama dapat digunakan untuk
menghitung pengganda pengeluaran
pemerintah dan pajak untuk pajak sebagai
fungsi dari pendapatan: T = T0 + tY, sehingga:
Pengganda Pengeluaran Pemerintah
(government expenditure multiplier)
Y/G = 1/(1-b+bt)
Pengganda Pajak (tax multiplier)
Y/T0 = -1/(1-b+bt) b
sedangkan untuk menghitung pengaruh
perubahan tarip pajak (t) terhadap GDP
dapat dilakukan dengan partial derivative:
Recall: GDP ekuilibrium
Y = 1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)
Y = (1-b+bt)-1 (C0 – bT0 + I + G)
Y/t = - (1-b+bt)-2 (C0 – bT0 + I + G)
Y/t = - b/(1-b+bt) [1/(1-b+bt) (C0 – bT0 +
I + G)]
Y/t = - b/(1-b+bt) Y
TRIANI RATNAWURI, S.PD., M.PD.
TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN
NASIONAL DAN KETERLIBATAN PEMERINTAH
DALAM PEREKONOMIAN
SUB POKOK BAHASAN
Pentingnya peranan pemerintah dalam
perekonomian
Kebijakan fiskal sebagai bentuk
keterlibatan pemerintah dalam
perekonomian di Indonesia
Keseimbangan pendapatan nasional
jika pemerintah terlibat dalam
perekonomian melalui kebijakan fiskal
PENTINGNYA PERANAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN
Fungsi utama pemerintah adalah
mengendalikan perekonomian untuk
mencapai tujuan ekonomi tertentu.
Dalam perekonomian tiga sektor,
pemerintah bertindak sebagai pembuat
dan pengatur kebijakan masyarakat
dan bisnis.
Hubungan Pemerintah dengan Rumah Tangga dan
Perusahaan.
Pemerintah menjalankan salah satu perannya yaitu sebagai
produsen dengan menghasilkan barang dan jasa melalui
BUMN seperti Pertamina, PLN dsb, produk yang dihasilkan
pemerintah dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan.
Produk atau Barang dan jasa yang dihasilkan oleh pemerintah
misalnya minyak, Listrik, gas, pendidikan, kesehatan dan
sebagainya. Karena pemerintah telah menghasilkan produk
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga maupun perusahaan maka pemerintah berhak untuk
mendapatkan penghasilan atau pendapatan maupun menarik
pajak dari perusahaan dan rumah tangga. Semua
pendapatan atau penghasilan yang didapatkan pemerintah di
antaranya dikeluarkan untuk membayar para pegawai negeri
misalanya membayar gaji polisi, membayar gaji guru, dokter
dan sebagainya, pendapatan pemerintah juga digunakan
untuk memberi subsidi kepada rumah tangga maupun
perusahaan.
KEBIJAKAN FISKAL SEBAGAI BENTUK
KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Adanya pengeluaran pemerintah
mengakibatkan keseimbangan
pendapatan ekonomi berubah menjadi
C+I+G.
GDP = Disposible Income (DI) + Pajak
Jika diasumsikan pajak tetap, maka
selisih antara GDP dan DI tetap.
Asumptions: no foreign trade, transfers
or depreciation
KEBIJAKAN FISKAL SEBAGAI BENTUK
KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Adanya pengeluaran pemerintah
mengakibatkan keseimbangan
pendapatan ekonomi berubah menjadi
C+I+G.
GDP = Disposible Income (DI) + Pajak
Jika diasumsikan pajak tetap, maka
selisih antara GDP dan DI tetap.
Asumptions: no foreign trade, transfers
or depreciation
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL JIKA PEMERINTAH
TERLIBAT DALAM PEREKONOMIAN MELALUI KEBIJAKAN FISKAL
Secara Matematis:
Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah
adalah pajak lump sum (lump sum tax) yang
tidak dipengaruhi oleh pendapatan.
Y=C+I+G
Y
Y
Y
Y
=
=
=
=
C0 + bYd + I + G
C0 + b(Y – T) + I + G
C0 + bY – bT + I + G
1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
I+G=S+T
I + G = - C0 + (1
I + G = - C0 + (1
I + G = - C0 + (1
Y = 1/(1-b) (C0 –
– b)Yd + T
– b)(Y – T) + T
– b)Y + bT
bT + I + G)
Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah
adalah pajak sebagai fungsi dari pendapatan:
T = T0 + tY
Y=C+I+G
Y
Y
Y
Y
I+G=S+T
I + G = - C0 + (1 – b)Yd + (T0 + tY)
I + G = - C0 + (1 – b)(Y – T0 – tY) + (T0 +
tY)
I + G = - C0 + (1 – b)Y – (1 – b)T0 – (1 –
b)tY + (T0 + tY)
I + G = - C0 + (1 – b)Y + bT0 + btY
Y = 1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)
=
=
=
=
C0 + bYd + I + G
C0 + b(Y – T0 – tY) + I + G
C0 + bY – bT0 – btY + I + G
1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)
FISCAL POLICY MULTIPLIERS
Y=C+I+G
Y = C0 + bY + I + G
Y = 1/(1-b) (C0 + I + G)
Jika ada perubahan pengeluaran pemerintah/G (∆G),
maka besarnya perubahan pendapatan/Y (∆Y) :
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I + G + G)
Y = 1/(1-b) G
dimana: Y = perubahan GDP, G = perubahan
pengeluaran pemerintah, dan 1/(1-b) = koefisien
pengganda fiskal.
Pengganda Pajak (tax multiplier)
Y = 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
Y + Y = 1/(1-b) (C0 – bT – bT + I + G)
Y = - 1/(1-b) bT
Perubahan GDP akibat adanya
perubahan T : Y/T = - 1/(1-b) b
dimana: 1/(1-b) b adalah tax multiplier.
Dengan kata lain tax multiplier =
expenditure multiplier X MPC.
Prosedur yang sama dapat digunakan untuk
menghitung pengganda pengeluaran
pemerintah dan pajak untuk pajak sebagai
fungsi dari pendapatan: T = T0 + tY, sehingga:
Pengganda Pengeluaran Pemerintah
(government expenditure multiplier)
Y/G = 1/(1-b+bt)
Pengganda Pajak (tax multiplier)
Y/T0 = -1/(1-b+bt) b
sedangkan untuk menghitung pengaruh
perubahan tarip pajak (t) terhadap GDP
dapat dilakukan dengan partial derivative:
Recall: GDP ekuilibrium
Y = 1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)
Y = (1-b+bt)-1 (C0 – bT0 + I + G)
Y/t = - (1-b+bt)-2 (C0 – bT0 + I + G)
Y/t = - b/(1-b+bt) [1/(1-b+bt) (C0 – bT0 +
I + G)]
Y/t = - b/(1-b+bt) Y