KONSEP PENDAPATAN NASIONAL BAB 7
Konsep Pendapatan Nasional
1.
Produk Domestik Bruto
Produk Domestik Bruto (gross domestic product, GDP) adalah total nilai atau
harga pasar (market prices) dari seluruh barang dan jasa akhir (final goods and
servies) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu
(biasanya 1 tahun). Produk Domestik Bruto merupakan salah satu ukuran atau
indikator yang secara luas digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi (economic
performance) atau kegiatan makroekonomi dari suatu negara
GDP hanya mencakup barang akhir dan/nilai tambah saja. Sedangkan barang
antara atau barang setengah jadi tidak dimasukkan sebagai komponen dari GDP. Hal
ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda terhadap suatu produk.
Adapun yang dimaksud dengan barang akhir adalah barang yang tidak mengalami
proses produksi lebih lanjut dan tidak untuk dijual lagi. Barang jadi adalah barang
yang dibeli dan/atau siap untuk dikonsumsi oleh konsumen akhir. Sedangkan barang
setengah jadi atau barang antara adalah barang yang masih harus mengalami proses
produksi lebih lanjut.
GDP hanya menghitung atau memasukkan nilai dari barang yang merupakan
hasil produksi pada tahun berjalan yaitu tahun pada saat dilakukan perhitungan.
Barang dan jasa yang dihitung dalam GDP hanyalah terbatas pada barang dan jasa
yang diperjualbelikan dipasar.
Selain itu, didalan GDP juga tidak diperhitungkan atau dimasukkan transaksitransaksi surat berharga karena kegiatan-kegiatan seperti ini hanya dianggap sebagai
perpindahan daya beli, yang mana tidak mempunyai pengaruh langsung atas barang
dan jasa yang dihasilkan.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product atau GNP) merupakan suatu
konsep yang sangat erat kaitannya dengan konsep GDP. GNP merupakan suatu ukuran
dari output barang dan jasa dari sutau negara tanpa menghiraukan apakah tenaga kerja
dan faktor-faktor lainnya berlokasi didalam negara itukah atau terdapat diluar negeri.
Untuk menghitung GDP, para penghitung pendapat nasional pertama-tama
akan mengurangkan atau mengeluarkan pendapatn yang diperoleh oleh tenaga kerja
dan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh suatu negara dan terdapat dinegara lain,
dan kemudian baru ditambahkan pendapatn yang diperoleh oleh tenaga kerja dan
faktor-faktor produksi lainnya yang dimiliki oleh WNA dan terdapat di dalam negri.
Jika penduduk negara kita memiliki penghasilan lebih banyak diluar negri
dibandingkan penghasilan WNA yang ada didalam negri, maka GNP akan menjadi
lebih besar daripada GDP, dan sebaliknya. Secara sistematis, hubungan antara GNP
dan GDP daat ditunjukkan dengan identitas berikut:
GDP = GNP –
NFP
dimana NFP menunjukkan pembayaran bersih atau netto atas faktor produksi luar
negeri yaitu sama dengan pendapatan (pembayaran) bersih faktor produksi yang
diterima dari luar negeri.
2.
Produk Domestik Netto
Produk Domestik Netto (net domestic product, NDP) merupakan ukuran lain
dari output netto (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian, dimana
hanya memperhitunkan investasi netto. Dengan kata lain, penyusutan atau depresiasi
tidak ikut diperhitungkan. Jadi, penyusutan atau depresiasi disini merupakan faktor
yang membedakan antara GDP dan NDP. Per definisi, penyusutan adalah biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk menggantikan peralatn yang rusak selama penggunaa dalam
tahun yang bersangkutan. Oleh karena itu, penyusutan atau depresiasi juga sering
disebut sebagai investasi penggantian. Secara sistematis, NDP dapat dirumuskan
sebagai berikut:
NDP = GDP – D
dimana D adalah penyusutan atau depresiasi
3.
Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah pendapatan agregat yang diperoleh oleh faktorfaktor produksi. Dengan kata lain, pendapatan nasional mengukur pendapatan agregat
yang diterima oleh faktor-faktor produksi sebelum pajak langsung dan pembayaran
transfer. Jadi, pendapatan nasional adalah produk domestik netto dikurangi pajak,
pembayaran transfer oleh sektor bisnis, ditambah subsidi pemerintah dan dikurangi
lagi dengan surplus yang diperoleh perusahaan atau badan usaha milik negara
(BUMN). Secara matematis, pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut :
NI = NDP – IBT
dimana IBT adalah pajak tidak langsung yaitu pajak yang beban pajaknya dapat
dialihkan kepada pihak lain. Contohnya antara lain adalah pajak penjualan dan cukai.
4.
Pendapatan Perorangan
Pendapatan perorangan merupakan pendapatan agregat yang secara aktual
diterima oleh seseorang atau rumahtangga. Pendapatan Perorangan adalah pendapatan
nasional dikurangi laba perusahaan, kontribusi untuk asuransi sosial, dn bunga netto,
kemudian ditambah dengan pembayaran transfer, dividen, pendapatan bunga
perorangan. Secara matematis, pendapatan perorangan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
PI = NI – (CPT + UCP + SIC) + (Div + TR)
dimana CPT adalah pajak keuntungan perusahaan (corporate profit taxes), UCP
adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan (undistributed corporate profits), SIC
adalah kontribusi untuk jaminan atau tunjangan sosial (social insurance contributions),
Div adalah bagian laba untuk pemegang saham (dividends), dan TR adalah
pembayaran transfer (transfer payment).
5.
Pendapatan Disposibel
Pendapatan disposibel (DI) adalah jumlah pendapatan yang secara aktual
tersedia bagi rumahtangga untk dibelanjakan atau digunakan, baik untuk konsumsi (c)
ataupun tabungan (S). Pendapatan Disposibel ini merupakan konsep yang amat
penting karena mengukur pendapatan bersih setelah pajak. Dengan kata lain,
pendapatan disposibel adalah pendapatan nasional dikurangi pajak perorangan dan
kewajiban-kewajiban bukan pajak. Termasuk dalam pajak perorangn adalah pajak
pendapatan, estate and gift, dan pajak-pajak kekayaan perorangan, sedangkan dalam
kewajiban bukan pajak termasuk passport fees, fines and pinalties, and donations.
Secara matematis, pendapatan disposibel dapat dirumuskan sebagai berikut:
DI = PI – Ptax
Dimana Ptax adalah pajak perorangan.
Pendekatan dalam Perhitungan Pendapatan
Nasional
1. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan Pengeluaran adalah suatu pendekatan dimana GDP diperoleh
dengan cara menjumlahkan nilai pasar dari seluruh permintaan akhir atas output yang
dihasilkan dalam perekonomian, diukur pada harga pasar yang berlaku. Dengan
perkataan lain, produk domestik bruto (GDP) adalah penjumlahan nilai pasar dari
permintaan sektor rumahtangga untuk barang-barang konsumsi dan jasa (C),
pengeluaran seksor bisnis untuk barang investasi (I), pengeluaran sektor pemerintah
untuk barang dan jasa (G), dan pngeluaran sektor luar negeri untuk ekspor dan impor
(X-M). Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = C + I + G + (X-M)
Dimana Y adalah pendapatan nasional (GDP), C adalah nilai pasar pengeluaran
konsumsi barang dan jasa oleh rumahtangga, I adalah nilai pasar pengeluaran investasi
untuk barang modal, G adalah nilai pasar pengeluaran sektor pemerintah untuk barang
dan jasa, X adalah nilai pasar pengeluaran atas barang dan jasa yang diekspor, dan M
adalah nilai pasar pengeluaran untuk barang dan jasa yang diimpor.
a. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga (C)
adalah nilai total pasar dari barang dan jasa yang dibeli oleh rumahtangga dan
institusi-institusi nir laba dan nilai dari barang dan jasa yang diterima oleh
mereka sebagai pendapatan.
b. Pengeluaran Investasi (I)
adalah total nilai pasar dari pembelian bangunan-bangunan yang baru
dihasilkan dan peralatan-peralatan tahan lama milik produsen, ditambah nilai
perubahan di dalam volume persediaan yang dimiliki atau dikuasai oleh
perusahaan.
c. Pengeluaran Pemerintah untuk Barang dan Jasa (G)
Pengeluaran pemerintah untuk pembeliaan barang-barang jasa mencakup
berbagai pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun
daerah
d. Pengeluaran Ekspor Netto (X-M)
Pengeluaran ekspor netto adalah nilai pasar ekspor barang dan jasa dikurangi
dengan nilai pasar impor barang dan jasa.
2. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan(income approach) adalah suatu pendekatan dimana
pendapatan nasional di peroleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai
faktor produksi yang menyumbang terhadap proses produksi. Dalam hubungan ini
pendapatan nasional adalah merupakan penjumlahan dari unsur-unsur atau jenis-jenis
pendapatan sbb:
Kompensasi untuk pekerja : terdiri atas upah dan gaji plus suplement terhadap
upah dan gaji (misalnya kontribusi-kontribusi pengusaha untuk rencanarencana pensiun dan sistem jaminan sosial), dan ini merupakan komponen
terbesar dari pendapatan nasional.
Keuntungan perusahaan :merupakan kompensasi kepada pemilik perusahaan,
dimana sebagian dari padanya digunakan untuk membayar pajak keuntungan
perusahaan.
Pendapatan usaha perorangan :merupakan kompensasi untuk penggunaan
tenaga kerja dan sumber-sumber dari self-employed persons misalnya petani,
self-employed professional, self-employed proprietors dll.
Pendapan sewa : merupakan kompensasi untuk para pemiik tanah, rental
business and residental properties.
Bungga netto: terdiri atas bunga yang di bayar oleh perusahaan dikurangi
bunga yg diterima oleh perusahaan di tambah bunga netto yang diterima dari
luar negeri. Bunga yang di bayar oleh pemerintah (pusat dan daerah) dan oleh
konsumen tidak termasuk di dalamnnya.
Secara sistematis,pendapatan nasional berdasarkan pendekatan dapat dirumuskan
sbb:
NI=YW+Yr+Yi+Yπr+Yπd
Pendekatan Produksi
Dengan pendekatan produksi produk domestik bruto di peroleh dari dengan
menjumlahkan nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang di hasilkan oleh berbagai
sekrot di dalam prekonomian. Jadi GDP menurut pendekatan produksi ini adalah
penjumlahan dari hasil perkalian kuantitas atau jumlah masing-masing barang dan jasa
dengan harga dari barang atau jasa tersebut.
Y=
n
∑ PiQi
i=1
Dengan Y adalah produk domestik bruto (GDP),P adalah harga barang dari unit ke1 hingga unit ke-n,dan Q adalah jumlah barang dari jenis ke-1 hingga ke-n.
Dengan kata lain,GDP di peroleh dengan menjumlahkan nilai tambah yang di
hasilkan oleh berbagai sektor perekomian.
n
GDP = Y= ∑ VA
i=1
Dimana V A adalah nilai tambah sektor-sektor prekonomian (mulai dari sektor ke-1
sampai sektor ke-n)
Beberapa identitas penting dalam
Makroekonomi
1.
Model Dua Sektor
Dalam model makro ekonomi dua sektor, yang hanya terdiri atas sektor rumah
tangga dan sektor bisnis, identitas yang di anggap penting adalah:
Y=C+I
Diman Y adalah output yang dihasilakn dan C + I adalah output yang dijual di
dalam prekonomian.
Y=C+S
Menunjukkan bahwa seluruh pendapatan (Y) di alokasikan untuk konsumsi (C)
atau tabungan (S).
C + I =Y= C+S
I=Y–C=S
Menunjukkan bahwa dalam perekonomian sederhana dimana tidak ada sektor
pemerintah, maka investasi (I) adalah sama dengan tabungan (S).
2.
Model Makro Empat Sektor
Dalam model empat sektor dimana terdapat sektor pemerintah dan luar negeri,maka
persamaannya sebagai berikut:
Y = C + I + G + Xn
Dimana komponen permintaan sekarang bertambah dengan komponen G dan Xn,
yang menunjukkan pengeluaran ekspor netto ( Xn= X-M)
Persamaan berikutnya adalah persamaan pendapatan dipossibel ( Yd) dapat
dinyatakan sbb;
Yd = Y + TR – T
Dan T adalah pajak
Pendapatan diposibel pada gilirannya di alokasikan untuk konsusi (C) dan
tabungan (S)
Yd = C + S
Dikomnianasikan
C + S = Yd + TR – T
Atau
C = Yd – S = Y + TR – T – S
Produk Domestik Bruto : Nominal versus Rill
Produk domestik bruto nominal adalah produk domestik bruto atau PBD
yang di hitung berdasarkan harga pasar yang berlaku ( at current market prices) dan
belum di sesuaikan dengan perubahan yang terjadi dalam tingkat harga atau tingkat
inflasi dan karenanya sering pula dinamakan sebagai produk domestik yang belum di
sesuaikan.PDB nominal mengukur nilai output dalam suatu periode dengan
menggunakan harga yang berlaku pada periode tertentu.
Produk domestik bruto deflator : suatu indeks harga yang mengukur tingkat
harga dari seluruh barang yang di hasilkan di dalam sebuah perekonomian dan yang di
beli oleh rumah tangga,perusahaan,pemerintah,dan lua negeri.
GDP Rill =
GDP Nom
∗100
GDP Deflator
Atau
GDP Nom = GDP Rill * GDP Deflator
Selain GDP Deflator dikenal juga indeks harga konsumen ( IHK)
Perbedaan GDP Deflator dengan IHK adalah
1. GDP Deflator mengukur harga barang yang lebih luar dibandingkan dengan
IHK
2. IHK mengukur harga kelompok barang yang tetap dari tahun ke tahun
3. IHK secara lansung memasukkan harga impor
Keterbatasan GDP sebagai Ukuran Kesejahteraan Ekonomi
Walaupun GDP bisa menghasilkan kesejahteraan materil bagi
penduduk,namun ia masih jauh dari memadai sebagai suatu indikator sosial
yang tepat karena alasan bb:
1. Karena banyak kegiatan ekonmi yang hasilnya tidak diperjual-beliakan
atau tidak melalui pasar,maka sulit sekali melakukan perhitungan GDP
secara cermat.
2. sebagai ukuran kegiatan ekonomi,GDP kurang atau tidak mencerminkan
dampak meningkatnya waktu luang terhadap kesejahteraan ekonomi
penduduk.
3. Karena GDP perdefinisi lebih merupakan ukuran yang bersifat kuatitas
atas barang dan jasa yang dihasilakn,maka dengan sendirinya kualitas
dari barang dan jasa menjadi terabaikan.
4. Karena,perubahan didalam komposisi dan alokasi total output di antara
rumah tangga tertentu mungkin saja mempengaruhi kesejahteraan
ekonmi.
Soal dan jawaban
1. Sebutkan dua sektor dalam model ekonomi makro?
a. Sektor industri dan rumah tangga
b. Sektor rumah tangga dan sektor bisnis
c. Sektor industri dan sektor produksi
d. Sektor rumah tangga dan sektor industri
e. Sektor industri dan sektor produksi
Jawaban : B
2. Pendapan sewa merupakan kompensasi untuk para ?
a. Pemilik tanah, rental business and residental properties.
b. Pemilik tanah, rental business dan pelayanan.
c. Pemilik tanah, presidentil properties and business
d. Rental business, residental properties dan pelayanan
e. Rental business, pelayanan, dan presidentil properties
Jawaban : A
3. Pengeluaran ekspor netto adalah nilai pasar ekspor barang dan jasa ...........
dengan nilai pasar impor barang dan jasa.
a. Ditambah
b. Dibagi
c. Dikurangi
d. Dikalikan
e. Dipersenkan
Jawaban : C
1.
Produk Domestik Bruto
Produk Domestik Bruto (gross domestic product, GDP) adalah total nilai atau
harga pasar (market prices) dari seluruh barang dan jasa akhir (final goods and
servies) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu
(biasanya 1 tahun). Produk Domestik Bruto merupakan salah satu ukuran atau
indikator yang secara luas digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi (economic
performance) atau kegiatan makroekonomi dari suatu negara
GDP hanya mencakup barang akhir dan/nilai tambah saja. Sedangkan barang
antara atau barang setengah jadi tidak dimasukkan sebagai komponen dari GDP. Hal
ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda terhadap suatu produk.
Adapun yang dimaksud dengan barang akhir adalah barang yang tidak mengalami
proses produksi lebih lanjut dan tidak untuk dijual lagi. Barang jadi adalah barang
yang dibeli dan/atau siap untuk dikonsumsi oleh konsumen akhir. Sedangkan barang
setengah jadi atau barang antara adalah barang yang masih harus mengalami proses
produksi lebih lanjut.
GDP hanya menghitung atau memasukkan nilai dari barang yang merupakan
hasil produksi pada tahun berjalan yaitu tahun pada saat dilakukan perhitungan.
Barang dan jasa yang dihitung dalam GDP hanyalah terbatas pada barang dan jasa
yang diperjualbelikan dipasar.
Selain itu, didalan GDP juga tidak diperhitungkan atau dimasukkan transaksitransaksi surat berharga karena kegiatan-kegiatan seperti ini hanya dianggap sebagai
perpindahan daya beli, yang mana tidak mempunyai pengaruh langsung atas barang
dan jasa yang dihasilkan.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product atau GNP) merupakan suatu
konsep yang sangat erat kaitannya dengan konsep GDP. GNP merupakan suatu ukuran
dari output barang dan jasa dari sutau negara tanpa menghiraukan apakah tenaga kerja
dan faktor-faktor lainnya berlokasi didalam negara itukah atau terdapat diluar negeri.
Untuk menghitung GDP, para penghitung pendapat nasional pertama-tama
akan mengurangkan atau mengeluarkan pendapatn yang diperoleh oleh tenaga kerja
dan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh suatu negara dan terdapat dinegara lain,
dan kemudian baru ditambahkan pendapatn yang diperoleh oleh tenaga kerja dan
faktor-faktor produksi lainnya yang dimiliki oleh WNA dan terdapat di dalam negri.
Jika penduduk negara kita memiliki penghasilan lebih banyak diluar negri
dibandingkan penghasilan WNA yang ada didalam negri, maka GNP akan menjadi
lebih besar daripada GDP, dan sebaliknya. Secara sistematis, hubungan antara GNP
dan GDP daat ditunjukkan dengan identitas berikut:
GDP = GNP –
NFP
dimana NFP menunjukkan pembayaran bersih atau netto atas faktor produksi luar
negeri yaitu sama dengan pendapatan (pembayaran) bersih faktor produksi yang
diterima dari luar negeri.
2.
Produk Domestik Netto
Produk Domestik Netto (net domestic product, NDP) merupakan ukuran lain
dari output netto (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian, dimana
hanya memperhitunkan investasi netto. Dengan kata lain, penyusutan atau depresiasi
tidak ikut diperhitungkan. Jadi, penyusutan atau depresiasi disini merupakan faktor
yang membedakan antara GDP dan NDP. Per definisi, penyusutan adalah biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk menggantikan peralatn yang rusak selama penggunaa dalam
tahun yang bersangkutan. Oleh karena itu, penyusutan atau depresiasi juga sering
disebut sebagai investasi penggantian. Secara sistematis, NDP dapat dirumuskan
sebagai berikut:
NDP = GDP – D
dimana D adalah penyusutan atau depresiasi
3.
Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah pendapatan agregat yang diperoleh oleh faktorfaktor produksi. Dengan kata lain, pendapatan nasional mengukur pendapatan agregat
yang diterima oleh faktor-faktor produksi sebelum pajak langsung dan pembayaran
transfer. Jadi, pendapatan nasional adalah produk domestik netto dikurangi pajak,
pembayaran transfer oleh sektor bisnis, ditambah subsidi pemerintah dan dikurangi
lagi dengan surplus yang diperoleh perusahaan atau badan usaha milik negara
(BUMN). Secara matematis, pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut :
NI = NDP – IBT
dimana IBT adalah pajak tidak langsung yaitu pajak yang beban pajaknya dapat
dialihkan kepada pihak lain. Contohnya antara lain adalah pajak penjualan dan cukai.
4.
Pendapatan Perorangan
Pendapatan perorangan merupakan pendapatan agregat yang secara aktual
diterima oleh seseorang atau rumahtangga. Pendapatan Perorangan adalah pendapatan
nasional dikurangi laba perusahaan, kontribusi untuk asuransi sosial, dn bunga netto,
kemudian ditambah dengan pembayaran transfer, dividen, pendapatan bunga
perorangan. Secara matematis, pendapatan perorangan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
PI = NI – (CPT + UCP + SIC) + (Div + TR)
dimana CPT adalah pajak keuntungan perusahaan (corporate profit taxes), UCP
adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan (undistributed corporate profits), SIC
adalah kontribusi untuk jaminan atau tunjangan sosial (social insurance contributions),
Div adalah bagian laba untuk pemegang saham (dividends), dan TR adalah
pembayaran transfer (transfer payment).
5.
Pendapatan Disposibel
Pendapatan disposibel (DI) adalah jumlah pendapatan yang secara aktual
tersedia bagi rumahtangga untk dibelanjakan atau digunakan, baik untuk konsumsi (c)
ataupun tabungan (S). Pendapatan Disposibel ini merupakan konsep yang amat
penting karena mengukur pendapatan bersih setelah pajak. Dengan kata lain,
pendapatan disposibel adalah pendapatan nasional dikurangi pajak perorangan dan
kewajiban-kewajiban bukan pajak. Termasuk dalam pajak perorangn adalah pajak
pendapatan, estate and gift, dan pajak-pajak kekayaan perorangan, sedangkan dalam
kewajiban bukan pajak termasuk passport fees, fines and pinalties, and donations.
Secara matematis, pendapatan disposibel dapat dirumuskan sebagai berikut:
DI = PI – Ptax
Dimana Ptax adalah pajak perorangan.
Pendekatan dalam Perhitungan Pendapatan
Nasional
1. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan Pengeluaran adalah suatu pendekatan dimana GDP diperoleh
dengan cara menjumlahkan nilai pasar dari seluruh permintaan akhir atas output yang
dihasilkan dalam perekonomian, diukur pada harga pasar yang berlaku. Dengan
perkataan lain, produk domestik bruto (GDP) adalah penjumlahan nilai pasar dari
permintaan sektor rumahtangga untuk barang-barang konsumsi dan jasa (C),
pengeluaran seksor bisnis untuk barang investasi (I), pengeluaran sektor pemerintah
untuk barang dan jasa (G), dan pngeluaran sektor luar negeri untuk ekspor dan impor
(X-M). Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = C + I + G + (X-M)
Dimana Y adalah pendapatan nasional (GDP), C adalah nilai pasar pengeluaran
konsumsi barang dan jasa oleh rumahtangga, I adalah nilai pasar pengeluaran investasi
untuk barang modal, G adalah nilai pasar pengeluaran sektor pemerintah untuk barang
dan jasa, X adalah nilai pasar pengeluaran atas barang dan jasa yang diekspor, dan M
adalah nilai pasar pengeluaran untuk barang dan jasa yang diimpor.
a. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga (C)
adalah nilai total pasar dari barang dan jasa yang dibeli oleh rumahtangga dan
institusi-institusi nir laba dan nilai dari barang dan jasa yang diterima oleh
mereka sebagai pendapatan.
b. Pengeluaran Investasi (I)
adalah total nilai pasar dari pembelian bangunan-bangunan yang baru
dihasilkan dan peralatan-peralatan tahan lama milik produsen, ditambah nilai
perubahan di dalam volume persediaan yang dimiliki atau dikuasai oleh
perusahaan.
c. Pengeluaran Pemerintah untuk Barang dan Jasa (G)
Pengeluaran pemerintah untuk pembeliaan barang-barang jasa mencakup
berbagai pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun
daerah
d. Pengeluaran Ekspor Netto (X-M)
Pengeluaran ekspor netto adalah nilai pasar ekspor barang dan jasa dikurangi
dengan nilai pasar impor barang dan jasa.
2. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan(income approach) adalah suatu pendekatan dimana
pendapatan nasional di peroleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai
faktor produksi yang menyumbang terhadap proses produksi. Dalam hubungan ini
pendapatan nasional adalah merupakan penjumlahan dari unsur-unsur atau jenis-jenis
pendapatan sbb:
Kompensasi untuk pekerja : terdiri atas upah dan gaji plus suplement terhadap
upah dan gaji (misalnya kontribusi-kontribusi pengusaha untuk rencanarencana pensiun dan sistem jaminan sosial), dan ini merupakan komponen
terbesar dari pendapatan nasional.
Keuntungan perusahaan :merupakan kompensasi kepada pemilik perusahaan,
dimana sebagian dari padanya digunakan untuk membayar pajak keuntungan
perusahaan.
Pendapatan usaha perorangan :merupakan kompensasi untuk penggunaan
tenaga kerja dan sumber-sumber dari self-employed persons misalnya petani,
self-employed professional, self-employed proprietors dll.
Pendapan sewa : merupakan kompensasi untuk para pemiik tanah, rental
business and residental properties.
Bungga netto: terdiri atas bunga yang di bayar oleh perusahaan dikurangi
bunga yg diterima oleh perusahaan di tambah bunga netto yang diterima dari
luar negeri. Bunga yang di bayar oleh pemerintah (pusat dan daerah) dan oleh
konsumen tidak termasuk di dalamnnya.
Secara sistematis,pendapatan nasional berdasarkan pendekatan dapat dirumuskan
sbb:
NI=YW+Yr+Yi+Yπr+Yπd
Pendekatan Produksi
Dengan pendekatan produksi produk domestik bruto di peroleh dari dengan
menjumlahkan nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang di hasilkan oleh berbagai
sekrot di dalam prekonomian. Jadi GDP menurut pendekatan produksi ini adalah
penjumlahan dari hasil perkalian kuantitas atau jumlah masing-masing barang dan jasa
dengan harga dari barang atau jasa tersebut.
Y=
n
∑ PiQi
i=1
Dengan Y adalah produk domestik bruto (GDP),P adalah harga barang dari unit ke1 hingga unit ke-n,dan Q adalah jumlah barang dari jenis ke-1 hingga ke-n.
Dengan kata lain,GDP di peroleh dengan menjumlahkan nilai tambah yang di
hasilkan oleh berbagai sektor perekomian.
n
GDP = Y= ∑ VA
i=1
Dimana V A adalah nilai tambah sektor-sektor prekonomian (mulai dari sektor ke-1
sampai sektor ke-n)
Beberapa identitas penting dalam
Makroekonomi
1.
Model Dua Sektor
Dalam model makro ekonomi dua sektor, yang hanya terdiri atas sektor rumah
tangga dan sektor bisnis, identitas yang di anggap penting adalah:
Y=C+I
Diman Y adalah output yang dihasilakn dan C + I adalah output yang dijual di
dalam prekonomian.
Y=C+S
Menunjukkan bahwa seluruh pendapatan (Y) di alokasikan untuk konsumsi (C)
atau tabungan (S).
C + I =Y= C+S
I=Y–C=S
Menunjukkan bahwa dalam perekonomian sederhana dimana tidak ada sektor
pemerintah, maka investasi (I) adalah sama dengan tabungan (S).
2.
Model Makro Empat Sektor
Dalam model empat sektor dimana terdapat sektor pemerintah dan luar negeri,maka
persamaannya sebagai berikut:
Y = C + I + G + Xn
Dimana komponen permintaan sekarang bertambah dengan komponen G dan Xn,
yang menunjukkan pengeluaran ekspor netto ( Xn= X-M)
Persamaan berikutnya adalah persamaan pendapatan dipossibel ( Yd) dapat
dinyatakan sbb;
Yd = Y + TR – T
Dan T adalah pajak
Pendapatan diposibel pada gilirannya di alokasikan untuk konsusi (C) dan
tabungan (S)
Yd = C + S
Dikomnianasikan
C + S = Yd + TR – T
Atau
C = Yd – S = Y + TR – T – S
Produk Domestik Bruto : Nominal versus Rill
Produk domestik bruto nominal adalah produk domestik bruto atau PBD
yang di hitung berdasarkan harga pasar yang berlaku ( at current market prices) dan
belum di sesuaikan dengan perubahan yang terjadi dalam tingkat harga atau tingkat
inflasi dan karenanya sering pula dinamakan sebagai produk domestik yang belum di
sesuaikan.PDB nominal mengukur nilai output dalam suatu periode dengan
menggunakan harga yang berlaku pada periode tertentu.
Produk domestik bruto deflator : suatu indeks harga yang mengukur tingkat
harga dari seluruh barang yang di hasilkan di dalam sebuah perekonomian dan yang di
beli oleh rumah tangga,perusahaan,pemerintah,dan lua negeri.
GDP Rill =
GDP Nom
∗100
GDP Deflator
Atau
GDP Nom = GDP Rill * GDP Deflator
Selain GDP Deflator dikenal juga indeks harga konsumen ( IHK)
Perbedaan GDP Deflator dengan IHK adalah
1. GDP Deflator mengukur harga barang yang lebih luar dibandingkan dengan
IHK
2. IHK mengukur harga kelompok barang yang tetap dari tahun ke tahun
3. IHK secara lansung memasukkan harga impor
Keterbatasan GDP sebagai Ukuran Kesejahteraan Ekonomi
Walaupun GDP bisa menghasilkan kesejahteraan materil bagi
penduduk,namun ia masih jauh dari memadai sebagai suatu indikator sosial
yang tepat karena alasan bb:
1. Karena banyak kegiatan ekonmi yang hasilnya tidak diperjual-beliakan
atau tidak melalui pasar,maka sulit sekali melakukan perhitungan GDP
secara cermat.
2. sebagai ukuran kegiatan ekonomi,GDP kurang atau tidak mencerminkan
dampak meningkatnya waktu luang terhadap kesejahteraan ekonomi
penduduk.
3. Karena GDP perdefinisi lebih merupakan ukuran yang bersifat kuatitas
atas barang dan jasa yang dihasilakn,maka dengan sendirinya kualitas
dari barang dan jasa menjadi terabaikan.
4. Karena,perubahan didalam komposisi dan alokasi total output di antara
rumah tangga tertentu mungkin saja mempengaruhi kesejahteraan
ekonmi.
Soal dan jawaban
1. Sebutkan dua sektor dalam model ekonomi makro?
a. Sektor industri dan rumah tangga
b. Sektor rumah tangga dan sektor bisnis
c. Sektor industri dan sektor produksi
d. Sektor rumah tangga dan sektor industri
e. Sektor industri dan sektor produksi
Jawaban : B
2. Pendapan sewa merupakan kompensasi untuk para ?
a. Pemilik tanah, rental business and residental properties.
b. Pemilik tanah, rental business dan pelayanan.
c. Pemilik tanah, presidentil properties and business
d. Rental business, residental properties dan pelayanan
e. Rental business, pelayanan, dan presidentil properties
Jawaban : A
3. Pengeluaran ekspor netto adalah nilai pasar ekspor barang dan jasa ...........
dengan nilai pasar impor barang dan jasa.
a. Ditambah
b. Dibagi
c. Dikurangi
d. Dikalikan
e. Dipersenkan
Jawaban : C