Pembekalan dari BKKBN untuk Mahasiswa KKN

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

Pembekalan dari BKKBN untuk Mahasiswa KKN
Tanggal: 2011-06-21

Anggota Komis IX DPR-RI, Endang Agustini Syarwan Hamid sedang memberikan pembekalan mengenai kependudukan
bagi mahasiswa KKN UMM.

Pembekalan calon peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dimulai Sabtu
(18/06). Sebanyak 2.050 peserta yang diwakili 200 orang mengikuti acara dengan tema “Peran Serta BKKBN dalam
Revitalisasi KKN di UMM” yang dibuka rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy.

Program yang dilakukan atas kerjasama UMM dengan BKKBN ini menghadirkan dua narasumber, yakni Endang
Agustini Syarwan Hamid dari Komisi IX DPR RI dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Djuwartini, SKM,
MM.
Rektor berharap UMM nantinya akan menjadi basis pelayanan kesehatan di Malang Raya dan sebagai center of
excellent. “Kami selalu berusaha mengupayakan yang terbaik mengenai pelayanan kesehatan di Malang. Saat ini saja
Muhammadiyah wilayah Malang telah banyak memiliki rumah sakit di wilayah Malang dan saat inipun UMM sedang
merintis rumah sakit pendidikan yang akan melayani kesehatan masyarakat. Belum ada bantuan dana pendidikan dari

pemerintah sehingga itu kami lakukan dengan upaya yang bisa kami lakukan,” ungkap Muhadjir.
Sesuai memorandum bersama antara Menteri Negara Kependudukan / BKKBN dan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan No. 278-HK 104/E6/1996 tentang “Peran serta Mahasiswa Indonesia dalam Program Pembangunan
Keluarga Sejahtera dalam Rangka Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Kegiatan
Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Indonesia” UMM akan terus ikut serta dalam program ini.
Djuwartini menguraikan bahwa program kependudukan merupakan hal penting untuk meningkatkan kualitas
penduduk yang menempati urutan 103 di dunia. Meskipun pada kuantitas menempati urutan ke-4. BKKBN ingin
mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera. Sehingga menurut beliau, program KB adalah solusinya. Dengan
menggunakan KB, maka tiap keluarga punya peran dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas gizi dan pendidikan
anak-anaknya. KB juga dapat meningkatkan public saving, private saving, serta mutu tenaga kerja. “Program KB
menghindari empat terlalu, yaitu terlalu muda, terlalu rapat, terlalu banyak, dan terlalu tua. Usia ideal melahirkan antara
20-30 tahun dan paling lambat 35 tahun,” jelas Djuwartini.

Kepala BKKBN tersebut juga menambahkan bahwa hal-hal yang bisa dilakukan mahasiswa KKN untuk membantu
program KKB (Kependudukan dan Keluarga Berencana), yaitu bisa menjadi media sosialisasi kepada masyarakat,
penggerak masyarakat untuk menggunakan KB, dan menjadi pelaku yang bisa diteladani masyarakat. “Manfaatkanlah
kesempatan KKN dalam beberapa minggu di wilayah masing-masing dengan sebaik-baiknya melalui pemberian
komunikasi, informasi, dan edukasi,” ungkap Djuwartini menutup materinya.
Sementara Endang Agustini Syarwan Hamid menyampaikan peran strategis mahasiswa UMM dalam upaya
pemberdayaan masyarakat melalui KKN. Beliau mengharapkan kegiatan KKN bisa mengembangkan rasa sosial

mahasiswa, melalui sasaran-sasaran program yang mengarah pada pasar tradisional, poskesdes / puskesmas, serta
keselamatan remaja dan mahasiswa melalui program Genre.
“Mahasiswa KKN lewat program-programnya diharapkan bisa membantu membenahi dan membantu manajemen
pasar tradisonal yang masih dikelola secara tradisional pula. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN sebagai calon-calon
professional juga dapat membantu mengecek jalannya puskesmas. Serta sebagai generasi berencana, mahasiswa juga
tidak hanya bisa bekerja, tetapi harus mampu membuka lapangan pekerjaan,” tutur Endang Agustini Syarwan Hamid.
DPPM UMM mengharapkan sinergi lintas sektor ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di
Jawa Timur dengan cara meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan sehingga masyarakat dapat hidup sejahtera dan
terhindar dari kemiskinan. Selanjutnya, 2050 mahasiswa KKN akan siap diterjunkan di tujuh kabupaten / kota di Jawa
Timur, yaitu wilayah Malang Raya, Kediri, Madiun, Jombang, Trenggalek, Ponorogo, dan Probolinggo. (han/nas)

page 1 / 2

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

page 2 / 2