Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen. Aset ini biasa dinamakan dengan properti, pabrik, dan peralatan property, plant, and equipment; atau aset tetap fixed assets. Aset dalam kelompok ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih dari satu tahun bagi perusahaan. Kecuali tanah, aset tetap memiliki nilai yang semakin menurun seiring dengan masa manfaatnya Donald E. Kieso, 2008 : 566. Aktiva tetap digunakan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Kemampuan aset tetap dalam menghasilkan pendapatan akan menurun seiring bertambahnya masa manfaat. Dengan semakin menurunnya kemampuan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan tersebut, maka diperlukan proses pengalokasian biaya yang timbul karena menurunnya nilai manfaat aktiva tetap yaitu penyusutan depresiasi. Beban depresiasi ini akan mengurangi laba perusahaan secara periodik. Zaki Baridwan 2004 : 306, menjelaskan bahwa ada dua faktor yang menyebabkan depresiasi yaitu: 1. Faktor Fisik Faktor-faktor fisik yang mengurangi fungsi aktiva tetap adalah aus karena dipakai wear and tear, aus karena umur deterioration and decay dan kerusakan-kerusakan. 2. Faktor Fungsional Faktor-faktor fungsional yang membatasi umur aktiva tetap antara lain, ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti karena adanya perubahan permintaan terhadap barangatau jasa yang dihasilkan atau karena adanya kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut tidak ekonomis lagi jika dipakai. Perlakuan aktiva tetap harus berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan SAK Nomor 16 tentang Aktiva Tetap dan SAK Nomor 17 tentang penyusutan, agar dalam pengakuan, pengukuran, pengungkapan aktiva tetap dan depresiasi dalam neraca dan laba rugi tidak salah saji secara material. Misalkan perusahaan salah dalam menentukan harga perolehan aktiva tetap, maka akan berdampak pada perhitungan depresiasi. Harga perolehan yang terlalu rendah, depresiasi juga akan terlalu rendah, dan laba akan terlalu tinggi, begitu pula sebaliknya. PD. BPR BKK Karangmalang adalah sebuah Lembaga Keuangan yang bergerak di bidang perbankkan dengan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, dari dan untuk masyarakat sesuai dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998, dengan status Badan Usaha Milik Daerah. Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, perusahaan tidak lepas dari penggunaan aktiva tetap seperti gedung atau bangunan yang ditempati, kendaraan sebagai alat transportasi, dan komputer sebagai alat peng-input data, dan inventaris kantor lainnya. PD. BPR BKK Karangmalang telah menyajikan laporan keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan PD. BPR BKK meliputi, neraca, laba rugi, arus kas, perubahan modal, catatan atas laporan keuangan, laporan komitmen dan kontinjensi, dan kualitas aktiva produktif. Aktiva tetap perusahaan disajikan pada sisi neraca sedangkan beban atau biaya penyusutan disajikan pada laporan laba rugi. Akan tetapi, masih terdapat kesalahan dalam penyajian pos aktiva tetap, yaitu tanah dan bangunan diungkapkan tidak secara terpisah. Hal ini menyimpang dari Standar Akuntansi Keuangan SAK No. 16. Berlatar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan perlakuan Aktiva Tetap pada PD. BPR BKK Karangmalang menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK. Mengacu pada uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil tema Tugas Akhir dengan judul “ Evaluasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan - Aktiva Tetap Dalam Laporan Keuangan PD. BPR BKK Karangmalang “.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam laporan tugas akhir ini sebagai berikut : Bagaimanakah implementasi Standar Akuntansi Keuangan SAK terhadap perlakuan penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan PD. BPR BKK Karangmalang tahun 2008?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan implementasi SAK – aktiva tetap dalam penyusunan laporan keuangan yang dilaksanakan oleh PD. BPR BKK Karangmalang tahun 2008.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini: 1. Bagi Perusahaan a. Mengetahui kualitas pengakuan, pengukuran, pengungkapan, dan penyajian Aktiva tetap dalam laporan keuangan yang telah disusun perusahaan tahun 2008. b. Dapat memberikan masukan atau saran yang dapat dipertimbangkan, demi perkembangan perusahaan, khususnya penyajian aktiva tetap dalam Laporan Keuangan untuk periode berikutnya. 2. Bagi Pembaca a. Menambah wawasan dan informasi mengenai pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan penyajian aktiva tetap yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK b. Mengetahui gambaran Laporan keuangan Perbankkan. c. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama atau dengan tema yang sejenis.

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi menurut committe on terminology of the American Institute of Certified Public Accountants AICPA dalam Indra Bastian Suhardjono 2006 : 16, Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi-transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta menginterpretasikan hasil- hasilnya. Menurut Donald E. Kieso, “Accounting is an information system that identifies, records, and communicates the economic events of an organization to intrested user.” Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian kegiatan ekonomi dari suatu perusahaan. Taswan 2005 : 3 mendefinisikan akuntansi sebagai konsep informasi maupun sebagai sistem informasi. Sebagai konsep informasi, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi yang dimaksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menetapkan pilihan yang pantas diantara berbagai alternatif tindakan. 2. Bank a. Pengertian Bank Kasmir 2005 : 9 menjelaskan, secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank yang lainnya. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dalam Kasmir 2005 : 9, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut SAK Nomor 31 bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediary antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. b. Jenis Bank Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, jenis bank secara resmi diakui dua jenis yaitu, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat BPR.