PERENCANAAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN UD. DUA PUTRA JOMBANG

(1)

i

PERENCANAAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN UD. DUA PUTRA JOMBANG

SKRIPSI

Oleh

Ardhila Rahmawati 201110160311263

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2015


(2)

ii

PERENCANAAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN UD. DUA PUTRA JOMBANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh

Ardhila Rahmawati 201110160311263

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2015


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

iii

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumWr.Wb

Dengan memanjatkan puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Perencanaan Keuangan Pada Perusahaan UD. Dua Putra Jombangdapat diselesaikan dengan baik. Adapun penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Selanjutnyapenulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Muhadjir Effendy, M.A.P selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Nazaruddin Malik, M. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kemudahan kepada para mahasiswa apabila terjadi masalah antara dosen pembimbing dan mahasiswa.

3. Dr. Marsudi, M.M selaku Ketua Program studi Manajemen yang telah mempermudah dalam proses kebijakan skripsi sehingga saya bisa lulus cepat.


(13)

iv

4. Drs. Mursidi, M.M selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepadapenulis selama menyusun skripsi.

5. Dra. Dewi Nurjannah, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi .

6. Pimpinan dan staff perusahaan UD. Dua Putra Jombang yang telah memberikan ijin penelitian dan bekerja sama untuk memberikan informasi dalam mendukung penyelesaiaan skripsi ini.

Semoga peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritikyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Penulis


(14)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang penelitian ... 1

B. Rumusan penelitian ... 5

C. Batasan penelitian ... 5

D. Tujuan dan kegunaan penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan hasil penelitian terdahulu ... 7

B. Tinjauan teori ... 7

C. Kerangka pikir ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A.Lokasi penelitian. ... 22

B. Jenis penelitian ... 22

C.Data dan sumber data ... 22


(15)

vi

E. Definisi operasional variabel ... 23

F. Teknik analisis data ... 24

BAB IV HASIL DAN PENELITIAN ... 31

A. Gambaran umum perusahaan ... 31

B. Analisis data ... 34

C. Pembahasan hasil analisis data ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA


(16)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1Pendapatan Bersih dan Laba Bersih Tahun 2008-2014

Pada Perusahaan UD Dua Putra Jombang ... 4 Tabel 4.1 Penjualan perusahaan UD. Dua Putra 2008-2014 ... 34 Table 4.2 Perhitungan Peramalan Penjualan Menggunakan

Metode Linier ... 35 Tabel 4.3 Laporan laba rugi menggunakan presentase penjulan

(common size). ... 38 Tabel 4.4 Laporan neraca proforma menggunakan presentase


(17)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1: Kerangka Pikir Penelitian ... 20 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan UD. Dua Putra Jombang ... 32


(18)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan keuangan Laba Rugi 2008 dan 2009 Lampiran 2 Laporan keuangan Laba Rugi 2010 dan 2011 Lampiran 3 Laporan keuangan Laba Rugi 2012, 2013 dan 2014 Lampiran 4 Neraca 31 Desember Tahun 2014 (dalam rupiah)

Lampiran 5 Perhitungan Peramalan Penjualan dengan Menggunakan Metode Linier Pada UD. Dua Putra Jombang

Lampiran 6 Perhitungan Peramalan penjualan dengan Menggunakan Metode Kuadratik Pada UD. Dua Putra Jombang

Lampiran 7 Perhitungan Peramalan Penjualan dengan Menggunakan Metode Kuadratik Pada UD. Dua Putra Jombang

Lampiran 8 Tabel 4. Perhitungan Pengawasan Peramalan Penjualan dengan Metode Kuadrat Terkecil pada UD. Dua Putra

Tabel 5. Perhitungan Pengawasan Penjualan dengan Metode Kudratik Terkecil pada UD. Dua Putra

Lampiran 9 Perhitungan Pengawasan Peramalan dengan Menggunakan Metode Kuadratik pada UD. Dua Putra

Lampiran 10 Perhitungannilai common size masing-masing rekening Laporan Laba Rugi

Lampiran 11 Perhitungan laporan laba rugi proforma tahun 2015

Lampiran 12 Perhitungan nilai common size rekening laporan Neraca Tahun 2015


(19)

x

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, F dan J.F. Houston. 2001. Manajemen keuangan. Erlangga Edisi 8,Jakarta.

Brigham, Eugene F., Joel F. Houston. 2006. Manajemen Keuangan BukuII; Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta.

Dwi Wijaya Kusumawati. 2007. Analisis Peramalan Keuangan pada Mebel Lindah Pasuruan. Fakultas Ekonomi Univeritas Muhamadiyah Malang Gitosudarmo , I dan H. Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Fakultas Ekonomi

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Jihadi, Muhammad. 2001. Studi Kelayakan Bisnis Suatu Pengantar. UMM, Malang.

Sekaran, Uma.2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Salemba Empat: Jakarta

Sudjaja dan Berlian.2003. Manajemen Keuangan. Buku 1 Edisi ke 5 Erlangga, Jakarta.

Suharyadi dan S.K. purwanto. 2008. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.Edisi ke 2 Salemba Empat, Jakarta Selatan.


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Masalah

Bagi perusahaan, perencanaan keuangan sangatlah diperlukan dalam penentuan keuangan perusahaan di masa yang akan datang dan perusahaan selalu berusaha untuk berkembang dalam melakukan kegiatan usaha yang dilakukan. Persaingan industri manufaktur menuntut produsen lebih produktif dan efisien untuk mendapatkan hasil barang dan jasa yang bermutu serta berkualitas. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka peningkatan volume produksi dan penjualan menjadi hal wajib yang harus dilakukan oleh perusahaan. Demikian halnya pada perusahaan UD Dua Putra dimana dalam usahanya pencapaian tujuan perusahaan maka maksimalisasi keutungan menjadi tujuan utama yang harus direalisasikan.

Usaha peningkatan penjualan dan berusaha untuk meminimalisir jumlah biaya produksi dengan sendirinya perusahaan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan yang didirikan pasti atau harus mempunyai tujuan, dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus didasari dengan suatu perencanaan yang cukup matang.

Kondisi negara yang tidak stabil dan nilai tukar rupiah yang naik turun mengakibatkan kondisi perekonomian yang tidak menentu. Keadaan yang demikian menuntut perusahaan bekerja lebih efisien untuk bisa survive dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Setiap perusahaan yang didirikan pasti atau harus mempunyai tujuan, dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus


(21)

2

didasari dengan suatu perencanaan yang cukup matang. Perusahaan dalam pelaksanaan rencana tersebut juga harus menentukan berbagai alternatif bila pelaksanaan tersebut akan mengalami kegagalan, maka dalam pelaksanaannya perlu adanya kendali yang dapat menyelaraskan perencanaan dengan realisasinya.

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Perencanaan keuangan sangat penting bagi perusahaan, perencanaan yang dibuat dengan baik dan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian tujuan.

Dalam langkah awal pelaksanaan kegiatan perencanaan keuangan yaitu dengan peramalan keuangan, yang merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Peramalan keuangan yang pertama adalah laporan laba rugi, yang kedua neraca, yang ketiga menggalang tambahan dana yang dibutuhkan.

Perusahaan harus selalu mengadakan peramalan terhadap masa yang akan datang tersebut dengan tepat. Dalam hal ini meliputi perencanaan finansial jangka panjang dan perencanaan jangka pendek, dengan adanya perencanaan jangka panjang, maka bagian keuangan harus mengadakan estimasi terhadap keperluan atau kebutuhan jangka pendek yang tentu berhubungan dengan perencanaan jangka panjang.

Perubahan penjualan mengakibatkan perubahan harta dan utang jangka pendek, karena untuk memenuhi kenaikan penjualan harus membutuhkan tambahan harta dan utang jangka pendek, khususnya utang dagang. Kebutuhan


(22)

3

dana untuk memenuhi tambahan penjualan itu dapat dipenuhi dari dalam dan dari luar perusahaan, jika kenaikan kecil, kemungkinan tambahan dana dapat dipenuhi dari dalam perusahaan, dan jika kenaikan penjualan besar, pada umumnya tambahan dana di penuhi dari luar perusahaan (dari tambahan modal sendiri atau dari utang jangka panjang).

Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat untuk meramalakan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan, dengan mengetahui berapa dana yang akan dibutuhkan perusahaan untuk operasi mendatang. Dalam hal ini manajemen keuangan dapat meramalkan cara yang akan dilakukan untuk mendanai kebutuhan tersebut, dan untuk menjadi dasar pengendalian keuangan.

Perusahaan yang selama ini belum pernah melakukan peramalan keuangan dalam kegiatan bisnis salah satunya yaitu, perusahaan UD Dua putra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang home industri manufaktur yang memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kondisi keuangan yang tidak menentu pada perusahaan membuat penulis mencoba merencanakan keungan perusahaan mengingat sampai saat ini perusahaan belum mempunyai perencanaan keuangan di masa yang akan datang.

Pendapatan tahun sebelumnya walaupun belum mengalami masalah dalam kondisi keuangan, tetapi ada baiknya perusahaan mempunyai perencanaan keuangan yang nantinya dapat menentukan banyaknya laba yang diperoleh serta untuk memutuskan bauran pembiayaan yang digunakan dalam mendapatkan jumlah tambahan dana (AFN) pada perusahaan.


(23)

4

Data mengenai penjualan bersih dan laba bersih pada perusahaan UD. Dua Putra Jombang selama tujuh tahun yaitu selama tahun 2008-2014 secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Pendapatan Bersih dan Laba Bersih Tahun 2008-2014 Pada Perusahaan UD Dua Putra Jombang

No Tahun Penjualan (Rp) Laba Bersih (Rp) 1 2008 1.773.574.500 347.204.740 2 2009 1.832.744.275 417.293.891 3 2010 1.907.694.075 379.816.713 4 2011 2.161.824.275 385.883.605 5 2012 2.181.645.050 578.599.716 6 2013 2.157.900.725 488.660.804 7 2014 2.988.759.809 807.097.550 Sumber: Perusahaan UD Dua Putra Jombang 2014

Berdasarkan tabel 1.1diatas maka dapat diketahui bahwa selama tujuh tahunterakhir perusahaan mengalami peningkatan penjualan bersih, jika perencanaan keuangan tersebut disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan untuk mengembangkan usaha dan untuk pencapaian tujuan yang telah diharapkan perusahaan.

Dalam aktivitasnya selama ini perusahaan belum melakukan perencanaan keuangan secara tepat, dimana dalam melakukan pengendalian atas keuangan perusahaannya hanya berdasarkan perkiraan saja dari pemilik perusahaan. Kondisi tersebut apabila tidak dengan segera dilakukan langka perbaikan akan menjadi hambatan perusahaan.


(24)

5

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “ Analisis Perencanaan Keuangan Pada Perusahaan UD Dua Putra Jombang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perencanaan keuangan pada perusahaan UD Dua Putra Jombang pada tahun 2015?

2. Berapa dana tambahan (AFN) yang dibutuhkan?

C. Batasan penelitian

Untuk lebih mengarahkan penelitian maka pembahasan masalah ini hanya dibatasi pada laporan keuangan proforma berupa neraca dan laporan laba rugi, serta kinerja keuangan yang diharapkan bersifat tahunan.

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui perencanaan keuangan perusahaanpada tahun 2015 b. Untuk mengetahuidana tambahan yang dibutuhkanperusahaan pada tahun

2015.

2. Kegunaan penelitian

a. Bagi perusahaan UD. Dua Putra Jombang.

Hasil dari penelitian ini berguna untuk pihak manajemen perusahaan sebagai data menyusun pengambilan keputusan di masa yang akan datang.


(25)

6

b. Bagi peneliti selanjutnya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan atau referensi untuk pengembangan penelitian yang akan datang


(26)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu.

Dwi Wijaya Kusumawati (2007). Hasilanalisis data mengenai penyusunan rencana keuanganpada perusahaan UD Lindah Pasuruan pada tahun 2007 dapat di simpulkan bahwa nilai penjualan estimasisebesar Rp 9.042.413.886,00 atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,03%. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai pertumbuhan penjualan tersebut maka besarnya laba yang diestimasikan tahun 2007 yaitu sebesar Rp 544.778.029,00. Adapun dalam rangka untuk merealisasikan atas peningkatan penjualan tahun 2007, maka Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan membutuhkan nilai aset sebesarRp9.203.961.891, dengan demikianbesarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN) yaitu sebesar Rp 39.747.289,00.

Perbedaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang adalah obyek yang diteliti serta data periodenya. Persamaannya yaitu meneliti tentang peramalan keuangan dimasa yang akan datang yaitu untuk mengetahui berapa besarnya dana tambahan yang diperlukan.

B. Tinjauan Teori

Peramalan keuangan, yang disebut juga pemrakiraan keuangan, sangat penting baik bagi perusahaan maupun bagi investor. Proses perencanaan ini merupakan bagian terpadu dari tugas manajer keuangan dan sangat penting bagi perusahaan untuk merencanakan keuangan dimasa yang akan datang.


(27)

8

1. Perencanaan Keuangan.

Salah satu dari fungsi manajemen adalah perencanaan. Perencanaan (planning) merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang akandilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Tujuan utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan maju (feed forward) agar dapat memberikan arahan kepada setiap manajer dalam pengambilan keputusan operasional sehari-hari ( Nafarin, 2007:4).

Sebagian besar perusahaan melakukan perencanaan keungan secara serius dan mengabdikan sumber daya yang cukup banyak untuk rencana tersebut. Produk nyata dari proses perencanaan keungan adalah rencana keuangan yang menggambarkan strategi keuangan perusahaan dan memproyeksikan masa depannya melalui neraca, laporan laba rugi proforma, serta laporan sumber dan penggunan dana. Perencanaan menetapkan tujuan keuangan dan menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja selanjutnya

Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan : 1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan. 2) Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk


(28)

9

laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang kan datang. (Sundjaja dan Barlian, 2003:162).

Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh denngan ketidakpastian (uncertainy). Kepala bagian financial harus selalu mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan datang tersebut dengan tepat, meliputi perencanaan finansial jangka panjang ( long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range fiancial planning).

a. Rencana keuangan jangka panjang (Strategi).

Rencana keuangan jangka panjang (stategi) adalah rencana kegiatan keuangan jangka panjang dan antisipasi pengaruh keuangan dari kegiatan perusahaan. Periode rencana tersebut berkisar antara 2 tahun sampai 10 tahun. Rencana keuangan jangka panjang merupakan bagian dari rencana strategi yang terintegrasi dengan rencana produksi, rencana pemasaran dan rencana lainnya dengan menggunakan asumsi umum dan tujuan yang mengarahkan perusahaan untuk mencapai sasaran strategis perusahaan.

Rencana tersebut dipertimbangkan rencana pengeluaran untuk aktiva tetap, kegiatan penelitian dan pengembangan produk, struktur permodalan dan sumber keuangan juga meliputi akhir dari proyek yang sedang berjalan, lini produk atau lini dari usaha, pembayaran kembali hutang rencana akuisisi lainnya. Rencana tersebut dituangkan dalam beberapa rencana anggaran tahunan dan rencana laba.


(29)

10

b. Rencana keuangan jangka pendek

Rencana keuangan jangka pendek (operasional) adalah rencana dari kegiatan keuangan jangka pendek dan antisipasi pengaruh keuangan dari kegiatan itu. Periode rencana meliputi 1 tahun sampai 2 tahun. Input dari rencana keuangan jangka pendek ini adalah ramalan penjualan, data operasi dan finansial, sedangkan outputnya adalah sejumlah budget operasional, budget kas dan laporan keuangan proforma.

Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dri neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun laporan proforma menggunakan pendekatan sederhana yaitu: a) Laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan b) ramalan penjualan tahun selanjutnya.

Manajemen tidak hanya berurusan dengan operasi tahun berjalan. Operasi perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang juga harus dipikirkan dengan seksama. Hal ini harus dilakukan karena kondisi lingkungan yang selalu berubah. Untuk itu, perusahaan memerlukan perencanaan jangka panjang yang diharapkan mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi. Begitu juga dalam bidang keuangan, manajemen keuangan mempunyai tanggung jawab untuk membuat perencanaan keuangan jangka panjang.

Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan finansial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks. (Gitosudarmo dan Bisri, 2002:289).


(30)

11

2. Peramalan Penjualan

Peramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya di bidang produksi. Selain itu perusahaan dapat mengetahui aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dikemudian hari seperti perencanaan dan penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan kapasitas pabrik atau perencanaan tenaga kerja. Peramalan penjualan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Menurut sifatnya, cara atau metode untuk melakukan ramalan tersebut dapat dibedakan menjadi dua pendekatan, yaitu: a. Pendekatan kualitatif (non statistical method atau opinion method).

Pendekatan ini menitikberatkan pada pendapat seseorang. Cara ramalan semacam inilah yang mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat seseorang seringkali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat subyektif, daripada yang bersifat obyektif. Dengan demikian, ketepatan (akurat) hasil taksiran / ramalannya menjadi diragukan. Adapun beberapa cara penaksiran yang bersifat kualitatif ini, antara lain:

1. Pendapat pimpinan bagian pemasaran ( excekutive opinion) 2. Pendapat para petugas penjualan (salesman)

3. Pendapat lembaga-lembaga penyalur (channel of distribution). 4. Pendapat konsumen (melalui penelitian pasar)

5. Pendapat para ahli yang dipandang memahami (konsultan). b. Pendekatan kuantitatif (statitical method and mathematical method)

Pendekatan ini menitikberatkan pada perhitungan-perhitungan angka dengan menggunakan berbagai metode statistika, dengan menggunkan cara


(31)

12

ramalan kuantitatif semacam ini diharapkan dapat sejauh mungkin menghilangkan unsur-unsur subyektif seseorang, sehingga hasil ramalan lebih dapat dipertanggung jawabkan.

Cara penaksiran yang bersifat kuantitatif bisa dilakukan dengan mendasarkan diri pada data historis dari satu variabel saja, yaitu variabel yang ditaksir sendiri. Adapun operasionalisasinya antara lain dengan menggunakan metode trend bebas (free hand method), metode trend setengah rata-rata (semi-average method), metode trend moment ( moment method), metode kuadratik (parabolic method), dan metode Eksponensial (Exponential Method).

Ramalan penjualan merupakan faktor penting dalam perencanaan perusahaan karena ramalan penjualan menetukan anggaran jualan dan anggaran jualan menentukan anggaran produk, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha, anggaran kas, anggaran laba rugi, dan anggaran neraca. Teknik ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif atau gabungan keduanya.(Nafarin 2007:96)

Peramalan dapat dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhiatau dapat juga menggunakan dasar peramalan penjualan historisnya. Data yang digunakan sebagai dasar peramalan penjualan sebaiknya selama lima sampai sepuluh tahun kebelakang. Metode yang digunakan dalam perencanaan keuangan adalah sebagai berikut: (Brigham & Houston, 2006:257).


(32)

13

Ada beberapa cara trend yang digunakan untuk menentukan ramalan yaitu:

1. Metode Linier

Metode ini sering digunkan oleh perusahaan karena dianggap paling gampang, dan mudah dipraktikkan. Pada waktu data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus. 2. Metode Kuadratik

Metode kuadratik adalah merupakan trend non linear, dan jika digambar berbentuk garis lengkung. Metode ini biasanya digunakan untuk data historis di mana jika gambar akan membentuk garis tidak lurus atau berbentuk parabola.

3. Metode Eksponensial Sederhana (Simple Exponential)

Metode eksponensial digunakan jika data historis digambar menjadi kurve cenderung berbentuk naik turun, akan tetapi kenaikan serta penurunannya tidak terlalu drastis atau tajam.

Untuk mengukur tingkat akurasi yaitu seberapa besar penyimpangan itu telah terjadi bergantung kepada melakukan ramalan dan si pemakai hasil ramalan penjualan tersebut, namun demikian beberapa patokan berikut dapat digunakan untuk melakukan pengawasan peramalan (forecast Control) yaitu: a. Kuadrat Terkecil (Least Square Method)

Untuk mencari nilai terkecil dari beberapa metode trend (Linier, Kuadratik, Eksponensial) yang dipakai oleh data historis yang sama, yaitu dengan cara hasil penjualan riil dikurangi dengan hasil penjualan ramalan selanjutnya mengkuadratkannya, dan pada akhirnya menjumlahkan seluruh hasil dari proses tersebut diatas untuk tiap-tiap tahun.


(33)

14

b. Metode Kesalahan Rata-rata Mutlak

Suatu rata-rata selisih absolute antara lain ramalan penjualan dengan nilai nyata (riil). Metode ini dicari dengan cara menjumlahkan selisih antara nilai ramalan dan nilai riil tanpa memperhatikan tanda positif atau negative (absolute) ,selanjutnya dari selisih tersebut dibagi dengan banyaknya waktu atau periode. c. Metode Kesalahan Kuadrat Rata-rata akar

Menjumlahkan kuadrat kesalahan atau selisih nilai riil dan nilai ramalan, kemudian membagi jumlah tersebut dengan banyaknya waktu ramalan dan kemudian menarik akarnya.Menurut (Gitosudarno dan Basri, 2002:290), rencana – rencana aktivitas tentu saja haruslah untuk mencapai tujuan-tujuan financial. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut bagian financial harus melaksanakan 4 fungsi yaitu :

1. Fungsi investasi

Fungsi investasi meliputi bagaimana pengelolaan dana ke dalam aktiva-aktiva yang akan digunakan untuk berusaha mencapai tujuan tersebut diatas. 2. Fungsi mencari dana

Fungsi mencari dana meliputi fungsi pencarian dana atau modal yang dibutuhkan untuk membelanjai usaha-usaha yang akan dijalankan perusahaan tersebut dan memilih sumber-sumber dana yang terhadap berbagai jenis kebutuhan

3. Fungsi pembelanjaan

Fungsi pembelanjaan meliputi kegiatan tentang penggunaan dan baik dana dari luar maupun dana milik sendiri yang dipergunakan untuk membelanjai seluruh kegiatan perusahaan.


(34)

15

4. Fungsi pembagian laba

Fungsi pembagian laga terdapat dua kehendak yaitu kehendak para pemegang saham dan kehendak pimpinan perusahaan. Para pemegang saham akan cenderung berkehendak untuk membagikan seluruh atau sebagian besar keuntungan, sedangkan pimpinan akan berkehendak untuk menahan seluruh atau sebagian besar keuntungan sehingga dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha dari perusahaan tersebut.

Menurut Brigham dan Huston (2006), proses perencanaan keuangan dimulai dengan :

a. Ramalan penjualan

Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai dengan tinjauan atas penjualan 5 atau 10 tahun yang lalu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik pertumbuhan penjualan untuk 5 tahun terakhir.

b. Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap diuraikan sebagai berikut:

1). Neraca.

Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu terentu. Neraca perusahaan ini disusun berdasarkan persamaan dari akuntansi, yaitu aktiva (asset) sama dengan kewajiban (liabilities) ditambah modal saham (stock equities). Sisi aktiva menunjukkan alokasi sumberdaya perusahaan. Sisi kanan atas atau bawah neraca berisi kewajiban dan modal saham disebut sisi pasiva, yang menunjukkan sumber pembelanjaan perusahaan. Aktiva dikelompokkan menjadi dua aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar


(35)

16

meliputi kas, piutang dagang, persediaan. Sedangkan aktiva tetap meliputi tanah, mesin, bangunan. Pada sisi pasiva dibagi menjadi dua yaitu kewajiban lancar dan utang jangka panjang.

2). Laporan laba rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai selama periode tertentu. Laba/rugi bersih adalah selisih antara pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total. Pendapatan mengukur aset bersih (setelah dikurangi utang) dari penjualan barang atau jasa.

Pendapatan suatu perusahaan dibagi menjadi dua macam, yaitu Pendapatan operasional(sales revenue) adalah pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan pokok perusahaan, sedangkan pendapatan non operasional adalah pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan sampingan. c. Langkah-langkah peramalan laporan keuangan:

1). Meramalkan laporan laba rugi.

Laporan laba rugi untuk tahun mendatang diramalkan untuk mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah laba dithan yang akan dihasilkan perusahaan selama lima tahun tersebut. Hal ini memerlukan asumsi-asumsi tentang resiko biaya operasi, tarif pajak, beban bunga dan rasio pembayaran deviden.

2). Meramalkan neraca.

Apabila penjualan dinaikkan, maka aktivitasnya harus tumbuh, karena perusahaan beroperasi pada kapasitas yang penuh, makan setiap pos aktivitas harus ditambahkan jika ingin penjualan yang lebih tinggi


(36)

17

untuk dicapai. Lebih banyak kas yang dibutuhkan untuk transaksi, penjualan yang lebih tinggi akan menyebabkanpiutang yang lebih besar, persediaan tambahan harus disimpan, dan pabrik serta peralatan baru harus ditambah. Aktiva yang akan ditampilkan dalam neraca harus meningkat jika penjualan akan meningkat

3). Mendapatkan dana tambahan yang diperlukan.

Setelah laporan keuangan diramalkan yaitu laporan laba-rugi dan neraca langkah terakhir yaitu mengetahui Dana tambahan yang diperlukan atau AFN (Additional Fund Needed) adalah dana yang diperoleh perusahaan secara eksternal melalui pinjaman atau dengan menjual saham biasa atau preferen baru.

AFN = (A*/S

0)ΔS – (L *

/S

0)ΔS – M.S1(RR). Dimana:

AFN = Tambahan dana yang dibutuhkan

A* = Aset yang terkait langsung dengan penjualan So = Penjualan tahunsebelumnya.

ΔS = Perubahan dalam penjualan

L* = Kewajiban yang meningkat secara spontan mengikuti penjualan.

L*/S

0 = Presentase kewajiban spontan terhadap penjualan, yang juga merupakan pendanaan spontan yang diperoleh untuk setiap Rp. 1 kenaikan penjualan.


(37)

18

S1 = Penjualan yang diproyeksikan

RR = Rasio retensi, yaitu presentase laba bersih yang ditahan selama tahun lalu.

3. Kinerja Keuangan

Untuk melihat kinerja perusahaan, maka harus dilakukan pengolahan lebih lanjut atas laporan keuangan perusahaan. Analisa Rasio (RatioAnalysis) adalah salah satu cara untuk menghitung dan menginterpretasikanrasio keuangan untuk menganalisa dan melihat kinerja perusahaan.

Analisa rasio dapat dilakukan secara cross section (Cross-Sectional Analysis), time series (Time-Series Analysis), ataupun Combined Analysis (menggabungkan analisa cross section dan analisa time series). Dengan Cross-Sectional Analysis berarti kita membandingkan rasio keuangan perusahaan berbeda untuk waktu yang sama, misalnya membandingkan perusahaan dengan pesaing utama ataupun dengan industri (cara ini disebut dengan benchmarking). Dengan Time-Series Analysis, berartikita melakukan evaluasi atas perkembangan kinerja perusahaan melalui rasio keuangan. Rasio yang digunakan yaitu Current Ratio, Deviden Payout Ratio, dan Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta).

1. Current Ratio.

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.


(38)

19

2. Deviden Payout Ratio.

Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock)untuk mendapatkan bagian keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam bentuk dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar dividen untuk saham preferen.

DPR= Deviden Pershare Earning Pershare

3. Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta).

Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.

Total Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka penelitian ini dibuat untuk memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai perencanaan keuangan pada perusahaan


(39)

20

Gambar 2.1: Kerangka Pikir Penelitian

Perusahaan beroperasi dengan melakukan kegiatan operasionalnya berupa pengelolaan unit-unit usaha yang dikelolanya. Untuk mengetahui tingkat penjualan pada tahun berikutnya, langkah pertama meramalkan penjualan 2015 selanjutnya menghitung pertumbuhan penjualan sebagai bahan patokan peramalan dalam menghitung laporan laba rugi dan laporan neraca tahun 2015 yang diproyeksikan. Langkah berikutnya menetapkan berapa besarnya dana tambahan (AFN) menggunakan proporsi dan rumus dalam perusahaan.

Perusahaan UD Dua Putra

Peramalan penjualan 2015

Tingkat pertumbuhan penjualan

Proyeksi laba rugi

Proyeksi neraca

AFN Laporan Penjualan


(40)

21

Berdasarkan kerangka penelitian diatas maka dapat diketahui bagaimana langka awal dalam peramalan keuangan yaitu melakukan peramalan penjualan kemudian memproyeksi neraca dan laporan laba rugi, setelah itu dapat diketahui dana tambahan yang dibutuhkan oleh perusahaan UD. Dua Putra Jombang.


(1)

meliputi kas, piutang dagang, persediaan. Sedangkan aktiva tetap meliputi tanah, mesin, bangunan. Pada sisi pasiva dibagi menjadi dua yaitu kewajiban lancar dan utang jangka panjang.

2). Laporan laba rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai selama periode tertentu. Laba/rugi bersih adalah selisih antara pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total. Pendapatan mengukur aset bersih (setelah dikurangi utang) dari penjualan barang atau jasa.

Pendapatan suatu perusahaan dibagi menjadi dua macam, yaitu Pendapatan operasional(sales revenue) adalah pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan pokok perusahaan, sedangkan pendapatan non operasional adalah pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan sampingan. c. Langkah-langkah peramalan laporan keuangan:

1). Meramalkan laporan laba rugi.

Laporan laba rugi untuk tahun mendatang diramalkan untuk mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah laba dithan yang akan dihasilkan perusahaan selama lima tahun tersebut. Hal ini memerlukan asumsi-asumsi tentang resiko biaya operasi, tarif pajak, beban bunga dan rasio pembayaran deviden.

2). Meramalkan neraca.

Apabila penjualan dinaikkan, maka aktivitasnya harus tumbuh, karena perusahaan beroperasi pada kapasitas yang penuh, makan setiap pos aktivitas harus ditambahkan jika ingin penjualan yang lebih tinggi


(2)

untuk dicapai. Lebih banyak kas yang dibutuhkan untuk transaksi, penjualan yang lebih tinggi akan menyebabkanpiutang yang lebih besar, persediaan tambahan harus disimpan, dan pabrik serta peralatan baru harus ditambah. Aktiva yang akan ditampilkan dalam neraca harus meningkat jika penjualan akan meningkat

3). Mendapatkan dana tambahan yang diperlukan.

Setelah laporan keuangan diramalkan yaitu laporan laba-rugi dan neraca langkah terakhir yaitu mengetahui Dana tambahan yang diperlukan atau AFN (Additional Fund Needed) adalah dana yang diperoleh perusahaan secara eksternal melalui pinjaman atau dengan menjual saham biasa atau preferen baru.

AFN = (A*/S

0)ΔS – (L *

/S

0)ΔS – M.S1(RR). Dimana:

AFN = Tambahan dana yang dibutuhkan

A* = Aset yang terkait langsung dengan penjualan So = Penjualan tahunsebelumnya.

ΔS = Perubahan dalam penjualan

L* = Kewajiban yang meningkat secara spontan mengikuti penjualan.

L*/S

0 = Presentase kewajiban spontan terhadap penjualan, yang juga merupakan pendanaan spontan yang diperoleh untuk setiap Rp. 1 kenaikan penjualan.


(3)

S1 = Penjualan yang diproyeksikan

RR = Rasio retensi, yaitu presentase laba bersih yang ditahan selama tahun lalu.

3. Kinerja Keuangan

Untuk melihat kinerja perusahaan, maka harus dilakukan pengolahan lebih lanjut atas laporan keuangan perusahaan. Analisa Rasio (RatioAnalysis) adalah salah satu cara untuk menghitung dan menginterpretasikanrasio keuangan untuk menganalisa dan melihat kinerja perusahaan.

Analisa rasio dapat dilakukan secara cross section (Cross-Sectional Analysis), time series (Time-Series Analysis), ataupun Combined Analysis (menggabungkan analisa cross section dan analisa time series). Dengan Cross-Sectional Analysis berarti kita membandingkan rasio keuangan perusahaan berbeda untuk waktu yang sama, misalnya membandingkan perusahaan dengan pesaing utama ataupun dengan industri (cara ini disebut dengan benchmarking). Dengan Time-Series Analysis, berartikita melakukan evaluasi atas perkembangan kinerja perusahaan melalui rasio keuangan. Rasio yang digunakan yaitu Current Ratio, Deviden Payout Ratio, dan Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta).

1. Current Ratio.

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.


(4)

2. Deviden Payout Ratio.

Dividen merupakan hak pemegang saham biasa (common stock)untuk mendapatkan bagian keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam bentuk dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar dividen untuk saham preferen.

DPR= Deviden Pershare Earning Pershare

3. Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta).

Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.

Total Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka penelitian ini dibuat untuk memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai perencanaan keuangan pada perusahaan “UD. Dua Putra Jombang” pada tahun 2015.


(5)

Gambar 2.1: Kerangka Pikir Penelitian

Perusahaan beroperasi dengan melakukan kegiatan operasionalnya berupa pengelolaan unit-unit usaha yang dikelolanya. Untuk mengetahui tingkat penjualan pada tahun berikutnya, langkah pertama meramalkan penjualan 2015 selanjutnya menghitung pertumbuhan penjualan sebagai bahan patokan peramalan dalam menghitung laporan laba rugi dan laporan neraca tahun 2015 yang diproyeksikan. Langkah berikutnya menetapkan berapa besarnya dana tambahan (AFN) menggunakan proporsi dan rumus dalam perusahaan.

Perusahaan UD Dua Putra

Peramalan penjualan 2015

Tingkat pertumbuhan penjualan

Proyeksi laba rugi

Proyeksi neraca

AFN Laporan Penjualan


(6)

Berdasarkan kerangka penelitian diatas maka dapat diketahui bagaimana langka awal dalam peramalan keuangan yaitu melakukan peramalan penjualan kemudian memproyeksi neraca dan laporan laba rugi, setelah itu dapat diketahui dana tambahan yang dibutuhkan oleh perusahaan UD. Dua Putra Jombang.