ANALISIS PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT LECKITA KEDIRI

(1)

iii

ANALISIS PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA

PT LECKITA KEDIRI

SKRIPSI

Oleh:

Aditya Surya Nugraha 201010160311150

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA

PT LECKITA KEDIRI

Yang disiapkandandisusunoleh :

Nama :Aditya Surya Nugraha NIM :201010160311150 Jurusan :Manajemen

Telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal 17 Januari 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji ;

PengujiI : 1………..

PengujiII : 2………..

PengujiIII :Drs. Warsono, M.M. 3...

PengujiIV :Drs. M Jihadi,M.Si. 4………..

Mengetahui,

DekanFakultasEkonomi Dan Bisnis KetuaJurusanManajemen,


(3)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya yang berjudul “Analisis Titik Impas Sebagai Salah Satu Alat

Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada PT Leckita Kediri”

Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang terlibat dalam legalisasi Surat Keputusan pembimbingan skripsi.

2. Dr. Marsudi, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah Malang.

3. Drs. Warsono, M.M, selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi serta memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat guna penyusunan skripsi ini.

4. Drs. M Jihadi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing kedua yang penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya penulisan skripsi ini.


(4)

vi

5. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M., AFP. selaku Dosen Wali Kelas C Angkatan 2010 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang selalu memberikan semangat untuk memicu peningkatan prestasi.

6. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pengajar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pendidikan dalam bangku pekuliahan.

7. Drs. Ec, Sugeng, M.M., M.Ak., CA. dan Ibu Eny Puspitowati, Spd. kedua orang tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil yang setiap saat selalu memberikan perhatian serta semangat sehingga dapat terus meningkatkan prestasi.

8. Prasetya Mulya Surya Atmaja, Abdi Surya Kusuma dan Yanuar Riswandita, ketiga adik tersayang yang selalu memberi motivasi serta memberi dukungan agar selalu giat dalam perkuliahan.

9. Semua pihak dari PT Leckita Kediri yang telah memberikan dukungan serta bantuan memberikan segala informasi yang dibutuhkan dalam proses penelitian.

10. Sahabat terhebat, Gilang, Fauzi, Ian, Jojo, Dina, Chaca, Fifi yang banyak membantu dalam proses belajar mengajar dan memberikan dukungan dan masukan dalam penyelesaian skripsi.

11. Teman-teman manajemen angkatan 2010 khususnya kelas C yang banyak membantu dalam proses belajar mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.


(5)

vii

12. Seseorang yang spesial Dyah Putri Nilamsari yang selalu memberikan pengertian, perhatian serta dukungan penuh dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

13. Teman-teman band Malang dan Pandaan yang merupakan rekan dalam suka duka serta selalu memberi pengertian dan semangat dalam penyusunan skripsi.

14. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih bantuannya.

Semoga pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini mendapat balasan yang setimpal dan limpahan rahmat dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Hal tersebut karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis sehingga kritik dan saran sangat diharapkan guna membangun kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat beramanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang,17 Januari 2015 Penulis

Aditya Surya Nugraha 201010160311150


(6)

viii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Penelitian ... 5

C.Batasan Penelitian ... 5

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu ... 8

B.Tinjau Teori ... 9

1. Perencanaan Laba ... 9

2. Analisis Titik Impas ... 10

a. Pengertian Titik Impas ... 10


(7)

ix

Halaman

c. Biaya Variabel ... 13

d. Biaya Semi Variabel ... 13

e. Metode Pemisahan Biaya ... 13

f. Dasar Asumsi Analisis Titik Impas ... 18

g. Kelebihan dan Kekurangan Analisis Titik Impas ... 18

C.Kerangka Pikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi Penelitian ... 22

B.Jenis Penelitian ... 22

C.Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 22

D.Jenis dan Sumber Data ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 24

F. Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Perusahaan... 28

B.Analisis Data ... 28

1. Klasifikasi Biaya ... 30

2. Perhitungan Titik Impas ... 43

3. Perhitungan Perencanaan Laba ... 46

C.Pembahasan Hasil Analisis ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 54


(8)

x

DAFTAR PUSTAKA


(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Perhitungan Laba Rugi Tahun 2013 Lampiran 2 Pemisahan Biaya Semi Variabel

Lampiran 3 Perhitungan Nilai Jual Relatif Lampiran 4 Biaya Pembelian bahan baku

Lampiran 5 Perhitungan Rasio kontribusi marjin Lampiran 6 Perhitungan BEP Rupiah Tahun 2013 Lampiran 7 Perhitungan BEP Unit Tahun 2013

Lampiran 8 Perhitungan Perencanaan Laba Tahun 2014 Lampiran 9 Perhitungan Perencanaan Laba Tahun 2015


(10)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 1996. Dasar-dasar Akuntansi Biaya. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Abdul Halim dan Bambang Supomo. 2005. Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta. BPFE

Anwar Sanusi. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Carter dan Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi Tiga Belas. Jakarta. Salemba Empat.

Carter, William. K dan Milton F. Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi Ketigabelas. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Henry Simamora. 1999. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Salemba Empat. Hansen, Don. R dan Maryanne M. Mowen. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi Ketujuh.

Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.

Matz, Adolph dkk.1992. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian.Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi kelima cetakan kesembilan. Yogyakarta: UPP STTM YKPN.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatifdan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh. Ekonistia. Yogyakarta.

Warsono. 2003. Manajemen keuangan perusahaan. Malang. Bayumedia

Widayat. 2004. Metode Penelitian Pemasaran Aplikasi Software SPSS. Malang: UMM Press.


(11)

xiii

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini persaingan industri yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar dapat bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia dalam pengertian tenaga kerja yang handal dan tangguh dalam menunjang bisnis perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan sewaktu bekerja yang langsung berhubungan dengan peralatan dan mesin untuk menunjang proses produksi.

Pendapat diatas sejalan dengan yang dikemukakan oleh (Hasibuan, 2001:10) “Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam disetiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. SDM ataupun karyawan yang bekerja di suatu organisasi/perusahaan tentu berbeda dengan mesin maupun peralatan


(13)

2

produksi lainnya karena mereka mempunyai batas waktu dalam bekerja, secara biologis dalam sehari manusia membutuhkan waktu istirahat sesuai dengan aktivitas yang dilakukan sedangkan mesin dan peralatan lain umumnya mampu beraktivitas lebih lama.

Menurut (Fillipo dan Mas’ud 1992:249) “Jika kita berhasrat menggunakan para warga masyarakat sebagai karyawan organisasi, maka kita tentu mempunyai kewajiban untuk memelihara dan melestarikan kondisi jasmani mereka”. Pada dasarnya, jaminan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan langkah perusahaan untuk memberikan dukungan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan para karyawan. Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.

Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. Adanya jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan memberikan perasaan aman yang membuat karyawan dapat bekerja sesuai dengan prosedur atau ketentuan yang ditetapkan perusahaan sehingga kepuasan kerja dapat terwujud. Menurut melayu S.P Hasibuan (2001:202) indikator kepuasan kerja dapat diukur dengan kedisiplinan, tingkat kedisiplinan karyawan dapat dilihat dari absensi kehadiran dalam bekerja. Karyawan yang puas pada umumnya tingkat kehadirannya cenderung rendah, sedangkan karyawan yang tidak puas pada umunya tingkat ketidakhadirannya cenderung tinggi. Hal ini diperkuat dengan data presentase


(14)

3

ketidakhadiran di PT Alas Petala Makmur Surabaya dalam periode Januari-Maret 2004 sebagai berikut:

Tabel 1. Presentase ketidakhadiran karyawan PT. Alas Petala Makmur Surabaya

No Bulan Izin Sakit Terlambat Cuti Tanpa keterangan 1 Januari 3 (13,04%) 4 (28,57%) 3 (20,00%) 2 (7,41%) 7 (24,14%) 2 Februari 6 (26,09%) 3 (21,43%) 3 (20,00%) 5 (18,52%) 8 (27,59%) 3 Maret 4 (17,39%) 3 (21,43%) 4 (26,67%) 5 (37,04%) 8 (27,59%) 4 April 6 (26,09%) 2 (14,29%) 5 (33,33%) 4 (37,04%) 9 (31,03%)

Total 23 14 15 27 28

Sumber: Bagian Produksi PT Alas Petala Makmur Surabaya

Tabel diatas dapat dilihat dari setiap bulan tingkat ketidakhadiran karyawan dari ijin, sakit, terlambat, cuti sampai tanpa keterangan jika dibandingkan prosentase tiap bulan kehadiran menunjukkan bahwa nilai tertinggi yaitu terdapat pada karyawan yang tanpa keterangan dengan prosentase mencapai 31,03%, selama empat bulan menunjukkan adanya peningkatan prosentase ketidakhadiran karyawan. Kondisi tanpa keterangan menunjukkan bahwa selama ini mengindikasikan terjadinya ketidakpuasan kerja para karyawan. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Keselamatan dan kesehatan kerja yang jelek mengakibatkan suatu ketidakhadiran yang tinggi dan tingkat produktivitas yang rendah (Filipo dan Mas’ud, 1992:263), artinya jika pelaksanaan progam


(15)

4

K3 telah berjalan dengan baik maka akan menghasilkan kondisi yang sebaliknya yaitu dengan tingkat absensi yang menurun sehingga menyebabkan angka turn over karyawan rendah sehingga kepuasan kerja pun akan tercipta. Seperti yang dikemukakan oleh (Handoko 1992:197), Perusahaan bisa mengharapkan bahwa bila kepuasan kerja meningkat, perputaran karyawan dan absensi menurun, atau sebaliknya. Kepuasan kerja yang lebih rendah akan mengakibatkan perputaran karyawan tinggi. Mereka lebih mudah meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan di perusahaan lain. Hubungan serupa berlaku juga dengan absensi. Para karyawan yang kurang mendapatkan kepuasan kerja cenderung lebih sering absen. Mereka sering merencanakan untuk absen, tetapi bila ada berbagai alasan untuk absen, untuk mereka lebih mudah menggunakan alasan-alasan tersebut.

Dengan progam keselamatan dan kesehatan kerja ini secara keseluruhan karyawan akan bekerja lebih produktif sehingga perusahaan akan diuntungkan dengan karyawan yang bekerja dengan baik yang berakibat pada kenyamanan karyawan untuk jarang absen bekerja karena lingkungan perusahaam yang menyenangkan. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk menekan biaya yang timbul akibat kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja. Faktor keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting mengingat kinerja karyawan yang berkaitan dengan kinerja perusahaan sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai dengan progam ini yang


(16)

5

diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Berikut adalah data kecelakaan kerja di PT. Alas Petala Makmur Surabaya.

Tabel 1. Data Kecelakaan Kerja PT. Alas Petala Makmur Surabaya

No Tanggal Jenis Cedera Deskripsi Kecelakaan

1 20-08-1998 Jari kelingking terluka Lupa mematikan mesin gergaji 2 27-11-1998 Mata terkena serbuk kayu Lupa memakai pelindung mata

saat penggergajian kayu 3 27-03-2000 Patah tulang Jatuh dari tangga

4 10-03-2003 Tangan terbakar Membuka air radiator forklift 5 29-06-2003 Tangan kiri terluka Tangan kiri terjepit

6 15-12-2002 Kaki kanan mengalami pembengkakan

Penutup lubang jatuh dan mengenai kaki, dimana saat itu kaki sangat dekat dengan mesin 7 29-10-2003 Pembengkakan pada kaki Karyawan jatuh dari sepeda

motor saat dipabrik Sumber: PT Alas Petala Makmur Surabaya 2003

Kepuasan kerja merupakan suatu kondisi dimana para karyawan merasakan bahwa segala bentuk fasilitas atau jaminan kerja sesuai dengan harapan para karyawan. Apabila dikaitkan dengan kepuasan kerja para karyawan, maka adanya jaminan atas keselamatan dan kesehatan kerja


(17)

6

merupakan suatu kebutuhan. Jadi, apabila dapat terpenuhi, maka jaminan kepuasan kerja para karyawan dapat terwujud. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja (Hasibuan, 1997). Kepuasan kerja juga berhubungan dengan variabel-variabel seperti turn over (berpindah kerja), tingkat absensi, usia, faktor pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan. Turn over merupakan salah satu pilihan terakhir bagi seorang karyawan apabila karyawan tersebut tidak merasa puas karena kondisi kerjanya sudah tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan mempunyai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh proses produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 dan mengacu pada Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dapat dijadikan acuan bagi perlindungan tenaga kerja dari bahaya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja maupun lingkungan kerja.

Dalam fenomena yang ada di PT. Alas Petala Makmur Surabaya adalah kasus terjadinya kecelakaan di tempat kerja sudah banyak kelalaian yang muncul karena kurang dalam perlengkapan pelindung diri. Hal demikian bisa muncul karena adanya keterbatasan fasilitas keamanan kerja, juga karena


(18)

7

kelemahan pemahaman faktor-faktor prinsip yang perlu diterapkan perusahaan. Dalam melakukan proses produksi tersebut, karyawan selalu berhubungan dengan mesin-mesin yang bisa menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Kenyataan di lapangan banyak karyawan mengabaikan keamanan. Masalah kelalaian dalam mematikan mesin potong kayu atau lupa tidak memakai alat pelindung diri akhirnya tangan korban terkena mesin potong kayu. Dengan adanya program ini, karyawan akan merasa diperhatikan oleh perusahaan, sehingga mereka akan bekerja lebih baik. Dengan kondisi diatas, peneliti ingin melakukan penelitian guna melihat pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan progam K3 di PT. Alas Petala Makmur ? 2. Bagaimana pengaruh pelaksanaan program secara parsial

keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.Alas Petala Makmur ?

3. Bagaimana pengaruh pelaksanaan progam secara simultan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.Alas Petala Makmur ?


(19)

8

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian disusun sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan progam keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Alas Petala Makmur.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan progam secara parsial keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.Alas Petala Makmur

3. Untuk mengetahui pelaksanaan progam secara simultan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.Alas Petala Makmur

D. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, batasan objek dan subjek penelitian yang ditentukan agar tidak keluar dari pokok permasalahan adalah:

a. Pada variabel keselamatan kerja sebagai variabel bebas, didasari oleh teori Soeprihanto, (1996:48) yaitu usaha preventif atau mencegah dengan pengendalian secara tekhnis terhadap sumber-sumber bahaya, pemakaian alat pelindung diri, petunjuk dan peringatan ditempat kerja, latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Pada variabel kepuasan kerja sebagai variabel terikat, didasari oleh teori Hasibuan (1997) Kepuasan kerja juga berhubungan dengan


(20)

9

variabel-variabel seperti turn over (berpindah kerja), tingkat absensi, usia, faktor pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam pelaksanaan progam keselamatan dan kesehatan. b. Sebagai salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan dalam

mengatasi masalah yang sama atau terkait dimasa yang akan datang. c. Sebagai sumbangan pemikiran yang akan berguna bagi pihak-pihak

yang membutuhkan.

2. Kegunaan Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan, pertimbangan, referansi dalam membuat keputusan dalam menerapkan pelaksanaan progam keselamatan dan kesehatan kerja yang berhubungan dengan kepuasan karyawan PT. Alas Petala Makmur Surabaya.


(1)

K3 telah berjalan dengan baik maka akan menghasilkan kondisi yang sebaliknya yaitu dengan tingkat absensi yang menurun sehingga menyebabkan angka turn over karyawan rendah sehingga kepuasan kerja pun akan tercipta. Seperti yang dikemukakan oleh (Handoko 1992:197), Perusahaan bisa mengharapkan bahwa bila kepuasan kerja meningkat, perputaran karyawan dan absensi menurun, atau sebaliknya. Kepuasan kerja yang lebih rendah akan mengakibatkan perputaran karyawan tinggi. Mereka lebih mudah meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan di perusahaan lain. Hubungan serupa berlaku juga dengan absensi. Para karyawan yang kurang mendapatkan kepuasan kerja cenderung lebih sering absen. Mereka sering merencanakan untuk absen, tetapi bila ada berbagai alasan untuk absen, untuk mereka lebih mudah menggunakan alasan-alasan tersebut.

Dengan progam keselamatan dan kesehatan kerja ini secara keseluruhan karyawan akan bekerja lebih produktif sehingga perusahaan akan diuntungkan dengan karyawan yang bekerja dengan baik yang berakibat pada kenyamanan karyawan untuk jarang absen bekerja karena lingkungan perusahaam yang menyenangkan. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk menekan biaya yang timbul akibat kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja. Faktor keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting mengingat kinerja karyawan yang berkaitan dengan kinerja perusahaan sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai dengan progam ini yang


(2)

diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Berikut adalah data kecelakaan kerja di PT. Alas Petala Makmur Surabaya.

Tabel 1. Data Kecelakaan Kerja PT. Alas Petala Makmur Surabaya

No Tanggal Jenis Cedera Deskripsi Kecelakaan

1 20-08-1998 Jari kelingking terluka Lupa mematikan mesin gergaji 2 27-11-1998 Mata terkena serbuk kayu Lupa memakai pelindung mata

saat penggergajian kayu

3 27-03-2000 Patah tulang Jatuh dari tangga

4 10-03-2003 Tangan terbakar Membuka air radiator forklift 5 29-06-2003 Tangan kiri terluka Tangan kiri terjepit

6 15-12-2002 Kaki kanan mengalami pembengkakan

Penutup lubang jatuh dan mengenai kaki, dimana saat itu kaki sangat dekat dengan mesin 7 29-10-2003 Pembengkakan pada kaki Karyawan jatuh dari sepeda

motor saat dipabrik Sumber: PT Alas Petala Makmur Surabaya 2003

Kepuasan kerja merupakan suatu kondisi dimana para karyawan merasakan bahwa segala bentuk fasilitas atau jaminan kerja sesuai dengan harapan para karyawan. Apabila dikaitkan dengan kepuasan kerja para karyawan, maka adanya jaminan atas keselamatan dan kesehatan kerja


(3)

merupakan suatu kebutuhan. Jadi, apabila dapat terpenuhi, maka jaminan kepuasan kerja para karyawan dapat terwujud. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja (Hasibuan, 1997). Kepuasan kerja juga berhubungan dengan variabel-variabel seperti turn over (berpindah kerja), tingkat absensi, usia, faktor pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan. Turn over merupakan salah satu pilihan terakhir bagi seorang karyawan apabila karyawan tersebut tidak merasa puas karena kondisi kerjanya sudah tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan mempunyai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh proses produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 dan mengacu pada Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dapat dijadikan acuan bagi perlindungan tenaga kerja dari bahaya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja maupun lingkungan kerja.

Dalam fenomena yang ada di PT. Alas Petala Makmur Surabaya adalah kasus terjadinya kecelakaan di tempat kerja sudah banyak kelalaian yang muncul karena kurang dalam perlengkapan pelindung diri. Hal demikian bisa muncul karena adanya keterbatasan fasilitas keamanan kerja, juga karena


(4)

kelemahan pemahaman faktor-faktor prinsip yang perlu diterapkan perusahaan. Dalam melakukan proses produksi tersebut, karyawan selalu berhubungan dengan mesin-mesin yang bisa menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Kenyataan di lapangan banyak karyawan mengabaikan keamanan. Masalah kelalaian dalam mematikan mesin potong kayu atau lupa tidak memakai alat pelindung diri akhirnya tangan korban terkena mesin potong kayu. Dengan adanya program ini, karyawan akan merasa diperhatikan oleh perusahaan, sehingga mereka akan bekerja lebih baik. Dengan kondisi diatas, peneliti ingin melakukan penelitian guna melihat pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan progam K3 di PT. Alas Petala Makmur ? 2. Bagaimana pengaruh pelaksanaan program secara parsial

keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.Alas Petala Makmur ?

3. Bagaimana pengaruh pelaksanaan progam secara simultan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.Alas Petala Makmur ?


(5)

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian disusun sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan progam keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Alas Petala Makmur.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan progam secara parsial keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.Alas Petala Makmur

3. Untuk mengetahui pelaksanaan progam secara simultan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.Alas Petala Makmur

D. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, batasan objek dan subjek penelitian yang ditentukan agar tidak keluar dari pokok permasalahan adalah:

a. Pada variabel keselamatan kerja sebagai variabel bebas, didasari oleh teori Soeprihanto, (1996:48) yaitu usaha preventif atau mencegah dengan pengendalian secara tekhnis terhadap sumber-sumber bahaya, pemakaian alat pelindung diri, petunjuk dan peringatan ditempat kerja, latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Pada variabel kepuasan kerja sebagai variabel terikat, didasari oleh teori Hasibuan (1997) Kepuasan kerja juga berhubungan dengan


(6)

variabel-variabel seperti turn over (berpindah kerja), tingkat absensi, usia, faktor pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam pelaksanaan progam keselamatan dan kesehatan. b. Sebagai salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan dalam

mengatasi masalah yang sama atau terkait dimasa yang akan datang. c. Sebagai sumbangan pemikiran yang akan berguna bagi pihak-pihak

yang membutuhkan.

2. Kegunaan Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan, pertimbangan, referansi dalam membuat keputusan dalam menerapkan pelaksanaan progam keselamatan dan kesehatan kerja yang berhubungan dengan kepuasan karyawan PT. Alas Petala Makmur Surabaya.