Rancangan Penelitian Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional, yaitu penelitian yang mengamati pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Desain penelitian yang digunakan adalah case control, karena menilai hubungan kasus dengan faktor risiko tertentu Greenberg, 1993. Subyek penelitian terbagi menjadi kasus dan kontrol kemudian ditelusur kebelakang. Kelompok kasus meliputi anak yang sakit malaria ditandai dengan hasil pemeriksaan sediaan darah SD positif. Kelompok kontrol meliputi anak-anak yang tidak sakit malaria dengan hasil pemeriksaan sediaan darah yang negatif. Rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Gambar 4.1: Rancangan Penelitian Sumber : Gordis 2000 di kutip dengan modifikasi 46 Faktor Risiko Malaria + Faktor Risiko Malaria - Faktor Risiko Malaria + Faktor Risiko Malaria - KASUS Malaria Anak + KONTROL Malaria Anak -

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Oesao dan Camplong Kabupaten Kupang.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi a. Populasi Target Semua anak penderita malaria yang berada di wilayah kerja Puskesmas Oesao dan Camplong Kabupaten Kupang b. Populasi Studi 1 Populasi Kasus Anak berumur 0-15 tahun yang dalam sediaan darahnya ditemukan Plasmodium berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis di Puskesmas Oesao dan Camplong Kabupaten Kupang. 2 Populasi Kontrol Anak berumur 0-15 tahun yang dalam sediaan darahnya SD tidak ditemukan Plasmodium negatif berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis di Puskesmas Oesao dan Camplong Kabupaten Kupang. 2. Sampel Besar sampel yang diperlukan untuk pengujian dua sisi diperoleh dengan rumus Lemeshow, 1997 sebagai berikut : 47 Berdasarkan hasil penelitian Suwadera,2002 maka : a. Tingkat kesalahan tipe I dan arah kesalahan tipe I Kesalahan tipe I α yang dipakai sebesar 0,05 atau 5 dengan arah kesalahan tipe I α dua arah two sided sehingga nilai Z sebesar 1,96 b. Kesalahan tipe II Kesalahan tipe II β yang dipakai sebesar 0,20 20 sehingga nilai Z sebesar 0,84 c. Perkiraan Odds ratio Perkiraan risiko timbulnya kejadian malaria OR= odds ratio sebesar 2,735. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Suwadera,2002 menemukan risiko kejadian malaria pada balita untuk konstruksi dindinglantai rumah yang berlubang dibanding dengan yang rapat sebesar 2,735. d. P2 pada faktor risiko dimana pada kasus positif 97 konstruksi dindinglantai berlubang dan 89 konstruksi dindinglantai rapat dan Kontrol 53 dan 133, sehingga didapatkan hasil P2 = 0,285 dan P1 = 0,522 Minimal sampel penelitian n : 48   2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 p p p p p p z p p z n              2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 p p p p p p z p p z n            e. Penelitian ini menggunakan perbandingan kasus dan kontrol 1:1 sehingga sampel untuk penelitian ini sebanyak 60 kasus dan 60 kontrol 3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi a. Kriteria inklusi kasus 1 Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian 2 Tercatat sebagai penderita malaria positif P. falciparum danatau P. vivax yang telah diambil SD yang dinyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis puskesmas. 3 Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Oesao dan Puskesmas Camplong di Kabupaten Kupang 4 Periode waktu sakit malaria diutamakan baru b. Kriteria inklusi kontrol 1 Diutamakan adalah tetangga dan mempunyai tempat tinggal berdekatan dengan kasus 2 Diutamakan kontrol yang mempunyai umur yang sama dengan kasus. 3 Bersedia menjadi partisipan 4 Hasil anamnesa belum pernah sakit malaria sebelumnya dengan pemeriksaan Sediaan Darah negatif. 49   2 2 285 , 522 , 285 , 1 285 , 522 , 1 522 , 84 , 285 , 1 285 , 2 96 , 1        x x x x n 07 , 59  n 60  n 4. Cara Pemilihan Kasus dan Kontrol a. Pemilihan Kasus 1 Setiap hari dilakukan pengambilan sampel kasus terhadap anak yang datang ke sarana pelayanan kesehatan puskesmas 2 Anak berusia 0-15 tahun dengan gejala klinis malaria dilakukan pengambilan sediaan darah 3 Apabila hasil pemeriksaan sediaan darah menunjukkan positif maka dijadikan sebagai kasus 4 Melakukan kunjungan rumah untuk wawancara dan observasi 5 Kegiatan di atas dilakukan selama waktu pelaksanaan penelitian. b. Pemilihan Kontrol 1 Melakukan kunjungan rumah untuk mencari kontrol 2 Kontrol dicari secara random yang berasal dari tetangga terdekat dari kasus berdomisili kemudian dilakukan pemeriksaan sediaan darah 3 Bila hasil pemeriksaan negatif maka dijadikan kontrol kemudian dilakukan wawancara dan observasi 4 Kegiatan di atas dilakukan sampai jumlah sampel minimal terpenuhi

D. Variabel Penelitian