Keseluruhan benih yang digunakan dalam perlakuan ini direndam secara sempurna pada masing-masing konsentrasi formulasi tersebut selama 12 jam
overnight. Selanjutnya, benih ditumbuhkan dengan teknik “Blotter test”. Benih yang telah direndam dibungkus menggunakan kertas basah sebanyak empat lapis
kemudian digulung secara rapi. Setiap hari, gulungan dibuka dan dibasahi secara merata untuk menjaga kelembaban.
Setelah sepuluh hari, dilakukan penghitungan jumlah benih yang tumbuh untuk mengetahui persentase daya kecambah benih. Kecambah yang telah
dihitung, kemudian dipotong bagian bijinya lalu dikeringkan didalam oven selama 24 jam. Kecambah tersebut kemudian ditimbang untuk diketahui bobot kering
kecambah.
2. Uji Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Aplikasi Formulasi P. fluorescens terhadap Intensitas Penyakit, Pertumbuhan, dan Produksi
Tanaman Padi di Lapangan
2.1. Persiapan Lahan
Penelitian ini menggunakan lahan dengan luas 1440 m
2
dengan ukuran panjang 30 m dan lebar 16 m. Rancangan percobaan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah rancangan faktorial dalam acak kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi formulasi dengan empat taraf faktor meliputi :
K0 = konsentrasi 0 kontrol, K1 = konsentrasi 2,5,
K2 = konsentrasi 5 , K3 = konsentrasi 10.
Faktor ke dua yaitu frekuensi aplikasi dengan tiga taraf faktor meliputi : F1 = frekuensi aplikasi satu minggu sekali,
F2 = frekuensi aplikasi dua minggu sekali, F3 = frekuensi aplikasi empat minggu sekali.
Jumlah keseluruhan petak percobaan berdasarkan 12 kombinasi perlakuan diatas dengan masing-masing tiga ulangan adalah 36 petak percobaan. Oleh
karena itu, luasan lahan diatas dibagi menjadi tiga blok sebagai ulangan. Masing- masing blok dibagi kedalam 12 petak perlakuan. Setiap petak perlakuan
mempunyai ukuran 10 m
2
2 m x 5 m. Jarak antar petak perlakuan adalah 25 cm.
Adapun skema pengacakan petak perlakuan pada masing-masing blok terdapat pada lampiran 1.
2.2. Penanaman padi
Berdasarkan hasil percobaan pertama yang telah dilakukan didapatkan bahwa perlakuan konsentrasi formulasi P. fluorescens mampu meningkatkan daya
kecambah benih bila dibandingkan dengan kontrol, akan tetapi belum ada pengaruh yang nyata diantara konsentrasi yang digunakan. Oleh karena itu
digunakan rekomendasi konsentrasi terkecil pada percobaan kedua yaitu konsentrasi 2,5.
Benih padi varietas Ciherang direndam menggunakan formulasi P. fluorescens pada konsentrasi 2,5 selama satu malam kemudian disemai pada
bagian areal lahan percobaan 3mx 1m. Persemaian ini dilakukan selama dua minggu untuk menghasilkan bibit padi yang cukup kuat untuk ditanam.
Sistem penanaman yang digunakan adalah sistem tanam jajar “Legowo” 2- 1, artinya setiap dua baris tanaman diberi selang satu baris dengan kata lain setiap
baris ke tiga dalam pertanaman tidak dipakai sebagi selang antar tanaman. Setiap dua bibit padi ditanam dengan jarak 25x12 cm ditanam pada satu lubang.
Gambar 2. Skema penanaman bibit padi pada petak perlakuan
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
12 cm 25 cm
Baris ke 3 kosong
2 m
5 m
2.3. Pemeliharaan