ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

(1)

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Arda Aftitik Daroaini 201110160311211

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Arda Aftitik Daroaini 201110160311211

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Arda Aftitik Daroaini NIM : 201110160311211 Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyatakan yang sebesar-besarnya bahwa :

1. Tugas akhir dengan judul “ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN

MODAL KERJA PADA PT, INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk”

adalah hasil karya saya, dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dilakukan unsur-unsur PLAGIASI saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan

GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH

DIBATALKAN. Serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 30 Mei 2015 Mahasiswa


(11)

KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan segala rahmat, hidayah serta

karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Analisis

Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013”.

Penyusunan skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama menyusun skripsi ini, peneliti sangat terbantu oleh partisipasi dari banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Atas bantuan, motivasi, serta masukannya, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr, Nazaruddin Malik, M. Si,. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan persetujuan dalam penelitian ini.

2. Dr. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin dan dukungan kepada peneliti.

3. Drs. M. Jihadi, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan saran dan kritik kepada peneliti.


(12)

4. Dra. Dewi Nurjannah, M.M selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan saran dan kritik kepada peneliti.

5. Seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah meluangkan waktunya serta banyak membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pendidikan, bimbingan dan bantuan kepada peneliti.

7. Kedua orang tuaku Bapak dan Ibu tercinta yang sangat sabar membimbing dan menasehati serta memberikan curahan hatinya dan doa untukku.

8. Adik-adikku tercinta (Valencia dan Surayya), terima kasih telah banyak menghibur dan semangat yang telah diberikan.

9. Sahabat dan teman seperjuangan dibangku kuliah angkatan 2011 yang benar-benar tercinta semoga kita semua dapat berhasil dan sukses.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki penelitian, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wasalamu‘alaikum Wr. Wb.

Malang, 20 Maret 2015 Peneliti


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan dan Kegunaan Masalah ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 6

B. Landasan Teori ... 7

C. Kerangka Pikir ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Definisi Operasional Variabel ... 23


(14)

Halaman

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 31

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 31

B. Analisis Data ... 33

C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 68

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Data Perkembangan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk ... 3 Tabel 4.1 Divisi Produk yang Di Hasilkan PT. Indofood

Sukses Makmur, Tbk ... 33 Tabel 4.2 Neraca Perbandingan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Tahun 2011-2012 ... 34 Tabel 4.3 Neraca Perbandingan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Tahun 2012-2013 ... 37 Tabel 4.4 Laporan Perubahan Modal Kerja PT. Indofood

Sukses Makmur, Tbk Tahun 2011-2012 ... 41 Tabel 4.5 Laporan Perubahan Modal Kerja PT. Indofood

Sukses Makmur, Tbk Tahun 2012-2013 ... 43 Tabel 4.6 Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja PT. Indofood

Sukses Makmur Tbk Tahun 2011-2012 ... 45 Tabel 4.7 Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja PT. Indofood

Sukses Makmur, Tbk Tahun 2012-2013 ... 47 Tabel 4.8 Rekapitulasi Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2011-2012 ... 50 Tabel 4.9 Rekapitulasi Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja

PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2012-2013 ... 54 Tabel 4.10 Rekapitulasi Kenaikan Atau Penurunan Sumber dan


(16)

Halaman Penggunaan Modal Kerja PT.Indofood Sukses Makmur Tbk

Tahun 2011-2013 ... 58

Tabel 4.11 Rekapitulasi Kebutuhan Modal Kerja 2011-2013 ... 59

Tabel 4.12 Rekapitulasi Profit Margin ... 62

Tabel 4.13 Rekapitulasi Turnover of Operating Assets ... 63


(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Sumber-Sumber Modal Kerja ... 14 Gambar 2.2 Penggunaan Modal Kerja ... 15 Gambar 2.3 Kerangka Pikir ... 21


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Laporan Keuangan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk Tahun 2011- 2013

Lampiran 2: Laporan Keuangan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk Tahun 2011- 2013

Lampiran 3: Laporan Keuangan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk Tahun 2011- 2013

Lampiran 4: Laporan Laba Rugi PT.Indofood Sukses Makmur Tbk Tahun 2011- 2013

Lampiran 5: Laporan Laba Rugi PT.Indofood Sukses Makmur Tbk Tahun 2011- 2013

Lampiran 6: Menghitung Kebutuhan Modal Kerja Lampiran 7: Menghitung Efesiensi Modal Kerja


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Athur J. Keown, Davit F. Scott, Jr, John D. Martin, J. William Petty, 2000, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan; Edisi Pertama, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan; Alfabeta, Bandung. Gitosudarmo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan; Edisi Keempat, BPFE,

Yogyakarta.

Hanafi, MBA. Mamduh M. 2004, Manajemen Keuangan; Edisi 2004/2005, BPFE, Yogyakarta.

H ttp://www.indofoodsuksesmakmur.co.id/wp-content/uploads/2013/08/AR-13-indofood-sukses-makmur.pdf

(Di unduh pada Sabtu, 01 November 2014 jam 4:49:37)

Kasmir, S.E., M.M., 2010, Pengantar Manajemen Keuangan; Edisi Pertama, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Mohammad Wisnu Prabowo, 2010.“Analisis Sumber dan Penggunaan Modal

Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada PT. TIMA Tahun 2008-2009, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Munawir. S., 2014, Analisis Laporan Keuangan; Edisi Keempat, LIBERTY, Yogyakarta.

Richa Afriyanti, 2013. “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT.

Kalbe Farma, Tbk Tahun 2008-2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan; Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta.


(20)

Rully Kurniawan, 2011. “Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Indomitra Securities Tahun 2008 Hingga 2010, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang

Sanusi, Anwar, 2011, Metodelogi Penelitian Bisnis; Salemba Empat, Jakarta. Sartono, Agus, 2010, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi; Edisi keempat,.

BPEF, Yogyakarta.

Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan (Teori dan Praktik); Erlangga, Jakarta.

Sutrisno, M.M.,Drs., 2001, Manajemen Keuangan; Edisi pertama, EKONISIA, Yogyakarta.

Yamit, Zulian. 2001. Manajemen Keuangan (Ringkasan Teori dan Penyelesaian Soal); Edisi Pertama, EKONISIA, Yogyakarta.


(21)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap kegiatan organisasi terutama perusahaan yang menjalankan aktivitasnya selalu membutuhkan modal kerja. Kebutuhan modal kerja akan dipergunakan sebagai pembiayaan pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari, sehingga seorang manajer keuangan dituntut untuk memperhatikan sumber dana dalam memenuhi modal kerja yang dihadapkan berbagai pilihan sumber dana baik sumber dana berjangka pendek maupun berjangka panjang.

Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah memperoleh laba bersih secara optimal yang dimilikinya dengan baik, terutama berkaitan dengan pengelolaan modal kerja. Pengelolaan modal kerja secara efisien merupakan faktor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara optimal, oleh karena itu modal kerja memegan peranan yang sangat penting.

Pengelolaan modal kerja yang baik yaitu modal kerja yang cukup sebab memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonimis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan sehingga akan menguntungkan bagi perusahan, namun adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana tidak produktif dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, sebaliknya adanya ketidakcukupan modal kerja akan menghambat kelancaran kegiatan usaha dan menimbulkan kegagalan suatu perusahaan.


(22)

2

Agar perusahaan memiliki modal kerja yang cukup, maka sumber dan penggunaan modal kerja merupakan analisis yang bisa dijadikan acuan dalam mengambil keputusan yang tepat. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja akan membantu perusahaan dalam hal menentukan jumlah dana yang harus tersedia dan untuk dapat melihat asal sumber dana itu diperoleh, selain itu juga membantu dalam merencanakan dan mengendalikan berapa penggunaan dana dengan sebaik-baiknya untuk dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan.

Seiring dengan perkembangan perekonomian, semakin banyak pula perusahaan yang berkembang pesat sehingga tingkat persaingan semakin tinggi. Persaingan menuntut perusahaan untuk lebih meningkatkan produksi dengan semaksimal mungkin dan melakukan pembenahan ulang terhadap manajemen modal kerja agar dapat bersaing dan memperoleh keuntungan.

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bergerak dalam sub sektor food and beverage merupakan salah satu contoh dari sekian banyak perusahaan. Kegiatan utama dari perusahaan yaitu mengelola bahan mentah hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk didirikan pada tahun 1990 dan telah menjadi perusahaan publik sejak tahun 1994. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta, Indonesia. Kini indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka disetiap kategori bisnisnya.


(23)

3

PT Indofood Sukses Makmur, Tbk sebagai badan usaha tentunya menginginkan modal kerja yang optimal dan evaluasi mengenai efisiensi penggunaan modal kerja untuk mencapai efisiensi usahanya dan untuk meningkatkan profitabilitasnya. Kemampuan pihak perusahaan dalam menciptakan efisiensi diharapkan mampu memenangkan persaingan usaha maupun meningkatkan laba usahanya.

Di bawah ini merupakan data perkembangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebagai berikut :

Tabel 1.1: Data perkembangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, tahun 2011-2013 (dalam jutaan rupiah)

Keterangan Tahun

2011 2012 2013

Aset tetap 29.107.391 33.153.415 45.628.292

Hutang jangka panjang 9.444.572 12.443.968 20.248.351

Ekuitas 31.601.228 34.140.237 38.373.129

Modal kerja bersih 11.938.409 13.430.790 12.993.188

Laba bersih 4.891.673 4.779.446 3.416.635

Sumber data: BEI (Bursa Efek Indonesia)

Berdasarkan tabel 1.1 memperlihatkan bahwa aset tetap, hutang jangka panjang dan ekuitas PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk selama periode 2011-2013 selalu mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut tidak selalu diikuti terhadap modal kerja bersih.

Di ketahui bahwa di tahun 2011 ke tahun 2012 modal kerja bersih mengalami peningkatan, namun di tahun 2012 ke tahun 2013 modal kerja bersih mengalami penurunan. Penurunan yang terjadi menunjukkan bahwa pengelolaan modal kerja bersih tidak baik dan pada laba bersih di ketahui bahwa PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk selama tiga periode berturut-turut juga mengalami penurunan.


(24)

4

Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk”.

B. Rumusan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sumber dan penggunaan modal kerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk selama periode 2011-2013 ?

2. Bagaimanakah kebutuhan dan efisiensi penggunaan modal kerja pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada tahun 2011-2013 ?

C. Batasan Penelitian

Untuk menghindari agar pembahasan tidak sampai keluar dari pokok permasalahan, maka dalam batasan masalah yang akan digunakan adalah: 1. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sumber dan

penggunaan dana dalam arti sebagai modal kerja yang mengarah pada aktiva lancar dan hutang lancar, khususnya modal kerja bersih.

2. Data yang digunakan adalah data periode tahun 2011-2013 yang meliputi neraca dan laporan laba rugi.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


(25)

5

Sesuai dengan penelitian yang diangkat, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk:

a. Mengetahui pentingnya sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk selama periode 2011-2013.

b. Menganalisis kebutuhan dan efisiensi penggunaan modal kerja pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada tahun 2011-2013.

2. Kegunaan Penelitian a. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai sumber dan penggunaan modal kerja yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk menanggulangi masalah dimasa mendatang.

b. Bagi calon investor

Dari penelitian ini dapat diketahui keadaan perusahaan dalam mengelola dan menggunakan dananya, sehingga dapat memberikan tambahan informasi bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi pembelian saham suatu perusahaan.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya dengan topik yang sama, serta berguna dalam menambah pengetahuan dimasa yang akan datang.


(26)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada PT. TIMA Tahun 2008-2009”. Hasil penelitian menunjukkan adanya kenaikan jumlah modal kerja, disebabkan adanya sumber penerimaan yang lebih besar daripada penggunaannya, dan profitabilitas mengalami penurunan karena laba bersih perusahaan tahun 2009 lebih rendah dari tahun 2008.

Rully Kurniawan (2011) meneliti tentang “Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Indomitra Securities Tahun 2008 Hingga

2010”.Hasil penelitian menunjukan modal kerja PT. Indomitra Securities dari tahun 2008 hingga tahun 2010 sudah efisien karena jumlah aktiva lancar dapat menutupi jumlah hutang lancar, namun Current Ratio PT Indomitra Securities mengalami penurunan dari tahun 2008 hingga tahun 2010.

Richa Afriyanti (2013) meneliti tentang “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Kalbe Farma, Tbk Tahun 2008-2012”. Hasil penelitian bahwa modal kerja tahun 2008-2012 mengalami peningkatan yang disebabkan penggunaan modal kerja dapat dipenuhi dengan sumber modal kerja. Berdasarkan analisis efesiensi modal kerja menggunakan OPM


(27)

7

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka di peroleh persamaan dengan penelitian sekarang yaitu tujuan penelitian yang sama-sama untuk menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja, sedangkan perbedaannya adalah terletak pada objek yang diteliti, tahun, dan hasil penelitian.

B. Tinjauan Teori 1. Modal kerja

Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Modal kerja ini erat hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-hari dan juga menunjukkan tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama kreditur jangka pendek.

Yamit (2001:123) memberikan pengertian bahwa “modal kerja

(working capital) adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek yang melekat pada aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan. Modal kerja bersih (net working capital) adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar”. Artinya semua dana yang tertanam dalam aktiva lancar merupakan modal kerja kotor, setelah dikurangi hutang lancar maka dana dianggap sebagai modal kerja bersih.

Menurut Athur (2000:644) modal kerja merupakan total investasi perusahaan dalam aset lancar atau aset yang diharapkan bisa diubah menjadi kas dalam setahun atau kurang.


(28)

8

Konsep lain yang dikemukakan oleh Sudana (2011:189) modal kerja mengandung dua pengertian yaitu modal kerja kotor (gross working capital) merupakan keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Konsep ini hanya melihat modal kerja dari sudut investasi pada aktiva lancar, sedangkan modal kerja bersih (net working capital) adalah selisih antara aktiva lancar dan utang lancar. Konsep ini tidak hanya melihat modal kerja dari sudut pandang investasi, tetapi juga dari sudut pandang pendanaan.

Menurut Riyanto (2010:57) terdapat tiga macam konsep modal kerja, yaitu:

a. Konsep kuantitatif

Mendasarkan pada kualitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. (gross working capital).

b. Konsep kualitatif

Apabila pada konsep kuantitatif modal kerja itu hanya dikaitkan dengan besarnya jumlah aktiva saja, maka konsep kualitatif ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya jumlah utang lancar atau utang yang segera harus dibayar. Konsep ini yaitu kelebihan aktiva lancar diatas utang lancarnya. (net working capital).


(29)

9

c. Konsep fungsional

Mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam suatu periode

accounting tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan

pendapatan bagi periode tersebut (current income) dan ada sebagian dana lain yang digunakan selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk menghasilkan “current income”.

Kondisi ketidaksempurnaan pasar yang membuat keputusan modal kerja menjadi penting menurut Mamduh (2004:520), sebagai berikut: a. Biaya transaksi

Harga yang terlalu murah (mahal) jika perusahaan menjual (membeli) suatu aset dengan terburu-buru. Untuk mengurangi biaya ini, perusahaan bisa memegang kas atau surat berharga yang likuid. b. Kelambatan atau ketidaksinkronan aktivitas

Kemungkinan terjadinya kelambatan datangnya bahan mentah atau produk yang sudah jadi tidak bisa dikirim langsung ke distributor, dan permintaan produk tidak diketahui dengan pasti. Situasi ini modal kerja akan diperlukan.

c. Kemungkinan kebangkrutan maupun dalam kesulitan pembayaran Kebangkrutan bisa disebabkan oleh kondisi perusahaan (prospek) yang memburuk, tetapi juga bisa karena ketidakmampuan memenuhi kewajiban. Untuk menghindarinya, maka perusahaan dapat memegang kas yang lebih besar dari yang seharusnya.


(30)

10

Keuntungan-keuntungan atas tersedianya modal kerja yang cukup bagi perusahaan menurut Munawir (2014:116) antara lain:

a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.

b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.

c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin akan terjadi.

d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya.

e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.

f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.

Kasmir (2010:213) menyatakan modal kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu perusahaan. Di samping itu, manajemen modal kerja juga memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai, oleh karena itu setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan modal kerjanya agar dapat meningkatkan likuiditasnya, dan dengan terpenuhi modal kerja, maka perusahaan akan dapat memaksimalkan perolehan labanya.


(31)

11

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tersedianya modal kerja suatu perusahaan sangatlah berperan untuk membantu perusahaan dalam membiayai semua aktivitas-aktivitas operasionalnya sehari-hari sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

2. Jenis-jenis Modal Kerja

Menurut Sutrisno (2001:45) kebutuhan modal kerja dapat dibedakan menjadi dua jenis, antara lain:

a. Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen di bagi menjadi dua macam yakni:

1) Modal kerja primer adalah modal kerja minimum yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.

2) Modal kerja normal adalah jumlah modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi dengan tingkat produksi normal. b. Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya

berubah-ubah sesuai dengan perberubah-ubahan keadaan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan. Modal kerja ini dibedakan antara:

1) Modal kerja musiman adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan. 2) Modal kerja siklis adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya


(32)

12

3) Modal kerja darurat adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan.

3. Sumber Modal Kerja

Gitosudarmo dan Basri (2002:42) menyatakan bahwa modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat dipenuhi dari dua sumber, yaitu: a. Sumber intern adalah modal kerja yang dihasilkan oleh perusahaan

sendiri dari aktivitas operasional. Misalnya laba yang ditahan, penjualan aktiva tetap, keuntungan penjualan surat-surat berharga/efek diatas harga normal, serta cadangan penyusutan.

b. Sumber ekstern adalah modal kerja yang berasal dari luar aktivitas perusahaan. Misalnya suplier, bank, dan pasar modal.

Sumber lain yang dikemukakan oleh Kasmir (2010:219), dapat berasal dari:

a. Hasil operasi perusahaan

Maksudnya adalah pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan ditambah dengan penyusutan. Misalnya cadangan laba. b. Keuntungan penjualan surat-surat berharga

Keuntungan penjualan surat-surat berharga, juga dapat digunakan untuk keperluan modal kerja. Besarnya selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga tersebut, namun sebaliknya jika terpaksa harus menjual surat-surat berharga dalam kondisi rugi otomatis akan mengurangi modal kerja.


(33)

13

c. Penjualan saham

Penjualan saham artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak.

d. Penjualan aktiva tetap

Penjualan aktiva tetap maksudnya yang dijual disini adalah aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur.

e. Penjualan obligasi

Perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya. Hasil penjualan dapat dijadikan modal kerja, namun lebih diutamakan kepada investasi perusahaan jangka panjang. f. Memperoleh pinjaman dari kreditor (bank atau lembaga lain)

Terutama pinjaman jangka pendek, khusus pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan hanya saja peruntukkan pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk kepentingan investasi.

g. Dana hibah

Dana hibah ini biasanya tidak dikenakan beban biaya sebagaimana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian.

Munawir (2014:123) menyatakan, berdasarkan uraian sumber-sumber modal kerja tersebut dapat di simpulkan modal kerja akan bertambah apabila:

a. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.


(34)

14

b. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.

c. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.

Apabila digambarkan dengan skema tentang sumber modal kerja yang mengakibatkan bertambahnya modal kerja, yaitu:

Aktiva Lancar Hutang Lancar +

+ Modal Kerja +

+

Hutang Jangka Panjang

+

- Aktiva Tetap Modal

+ +

Gambar 2.1 Sumber – Sumber Modal Kerja 4. PenggunaanModal Kerja

Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja menurut Munawir (2014:125) adalah:

a. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies dan pembayaran biaya-biaya lainnya.

b. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan, karena adanya penjualan surat berharga atau effek, maupun kerugian yang insidentil lainnya.


(35)

15

c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar, untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya dana pelunasan obligasi ataupun dana pensiun pegawai.

d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja.

e. Pembayaran hutang jangka panjang, meliputi hutang hipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta penarikan atau pembelian kembali saham beredar.

f. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan, untuk kepentingan pribadinya (prive) atau adanya pengambilan bagian keuntungan oleh pemilik dalam perusahaan perseroan dan persekutuan atau adanya pembayaran deviden dalam perseroan terbatas.

Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal kerja digambarkan dengan skema, sebagai berikut:

Aktiva Lancar Hutang Lancar

-

- Modal Kerja -

-

Hutang Jangka Panjang

_

+ Aktiva Tetap Modal _ _


(36)

16

Menurut Riyanto (2010:353), sumber modal kerja berasal dari: a. Berkurangnya aktiva tetap.

b. Bertambahnya utang jangka panjang. c. Bertambahnya modal.

d. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan. Penggunaan modal kerja adalah:

a. Bertambahnya aktiva tetap.

b. Berkurangnya utang jangka panjang. c. Berkurangnya modal.

d. Pembayaran cash dividen.

e. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan.

Kasmir (2010:224) menyatakan, modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi:

a. Pembelian barang dagangan dan bahan lainnya secara tunai. b. Pembelian surat berharga secara tunai.

c. Perubahan bentuk piutang, misalnya dari piutang dagang ke piutang wesel.

5. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja menggambarkan bagaimana perputaran modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen dalam mengelola modal kerjanya. Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja akan terlihat perubahan modal kerja yang dimiliki perusahaan. (Kasmir, 2010:228).


(37)

17

Munawir (2014:129) mengatakan laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab perubahan-perubahan posisi keuangan perusahaan tersebut. Laporan ini akan sangat berguna bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang.

Menurut Gitosudarmo dan Basri (2002:52) perubahan modal kerja yang terjadi, dengan kenaikan aktiva lancar dan penurunan utang lancar di nilai amat baik apabila berasal dari hasil operasi perusahaan yang bersangkutan, dapat di nilai kurang baik jika modal kerja itu berasal dari utang jangka panjang. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja dapat digunakan untuk:

a. Memberikan input terhadap manajer keuangan tentang hal-hal yang terjadi terutama ketidakwajaran baik peningkatan maupun penurunan modal kerja secara keseluruhan dan secara rinci dari struktur modal kerja itu.

b. Sebagai dasar penilaian pembelajaran perusahaan, yaitu menunjukkan besarnya pertumbuhan perusahaan yang dibelanjakan dari dalam dan dari luar perusahaan.

c. Sebagai perencanaan pembelanjaan jangka menengah dan jangka panjang.


(38)

18

6. Metode perputaran modal kerja

Metode perputaran modal kerja merupakan metode menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri seperti perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, (Sartono, 2010:393).

Riyanto (2010:62) mengatakan periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.

Pengertian lain dikemukakan oleh Fahmi (2012:104) bahwa kondisi turnover atau perputaran sangat tergantung pada ukuran besar kecilnya aktivitas bisnis yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Semakin besar aktivitas bisnis suatu perusahaan maka semakin besar turnover yang dimiliki perusahaan tersebut dan itu juga diikuti dengan berbagai masalah lain yang turut mempengaruhinya, seperti persoalan kredit, piutang, penjualan, dan lain sebagainya.

7. Rentabilitas Ekonomi

Riyanto (2010:36) menyatakan bahwa rentabilitas ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal kerja sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan


(39)

19

dinyatakan dalam persentase, oleh karena itu pengertian rentabilitas sering dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal kerja di dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba.

Adapun dua alternatif usaha untuk memperbesar profit margin, yaitu:

a. Tambahan sales harus lebih besar daripada tambahan operating expenses. Untuk memperbesar pendapatan dari sales yaitu dengan cara memperbesar volume sales unit pada tingkat harga penjualan tertentu, atau menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas

sales dalam unit tertentu.

b. Mengurangi biaya usaha relatif lebih besar daripada berkurangnya pendapatan dari sales.

8. Hubungan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dengan Kebutuhan Modal Kerja

Kebutuhan akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam berbagai bentuk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan sumber modal kerja yang dapat dicari dari berbagai sumber yang ada, namun dalam pemilihan sumber modal harus memerhatikan untung ruginya pemilihan sumber tersebut. Pertimbangan ini perlu di perhatikan agar tidak menjadi beban perusahaan ke depan atau akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan. (Kasmir, 2010:219).


(40)

20

Suatu perusahaan membutuhkan dana operasional untuk selalu mendanai kebutuhan aktivitas operasional perusahaan seperti membayar gaji karyawan, gaji buruh, membayar listrik, dan telepon, pembelian bahan mentah, dan lain. Kebutuhan dana tersebut bersumber dari modal kerja, dan sumber modal kerja bersumber dari berbagai sumber. (Fahmi, 2012:102).

Pendapat lain menurut Riyanto (2010:05) bahwa fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau pendanaan juga harus dilakukan dengan efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana yang akan dipilih, karena masing-masing sumber dana mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda.

9. Hubungan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dengan Rentabilitas

Suatu analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi penganalisa intern maupun extern, disamping masalah modal kerja ini erat hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-hari juga menunjukkan tingkat keamanna para kreditur terutama kreditur jangka pendek.

Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan


(41)

21

Laporan Neraca Perusahaan

bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. (Munawir, 2002:114).

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan penjelasan teori yang telah diuraikan, maka dapat disusun sebuah kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Pikir

Penggunaan Modal kerja : 1. Bertambahnya aktiva tetap. 2. Berkurangnya hutang jangka

panjang.

3. Berkurangnya modal. 4. Rugi operasi.

5. Pembayaran deviden. Sumber modal kerja :

1. Berkurangnya aktiva tetap. 2. Bertambahnya hutang jangka

panjang.

3. Bertambahnya modal. 4. Laba Operasi.

Kebutuhan dan Efisiensi modal kerja

Perusahaan Indofood Sukses Makmur, Tbk di BEI

Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


(42)

22

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, menjelaskan bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi tersebut dapat disusunlah sebagai laporan sumber dan penggunaan modal kerja, sehingga akan dapat ditentukan komponen-komponen yang merupakan sumber modal kerja ataupun penggunaan modal kerja dan selanjutnya dapat diketahui sumber dan penggunaan tersebut dalam upaya meningkatkan kebutuhan dan efisiensi modal kerjanya.


(1)

Munawir (2014:129) mengatakan laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab perubahan-perubahan posisi keuangan perusahaan tersebut. Laporan ini akan sangat berguna bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang.

Menurut Gitosudarmo dan Basri (2002:52) perubahan modal kerja yang terjadi, dengan kenaikan aktiva lancar dan penurunan utang lancar di nilai amat baik apabila berasal dari hasil operasi perusahaan yang bersangkutan, dapat di nilai kurang baik jika modal kerja itu berasal dari utang jangka panjang. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja dapat digunakan untuk:

a. Memberikan input terhadap manajer keuangan tentang hal-hal yang terjadi terutama ketidakwajaran baik peningkatan maupun penurunan modal kerja secara keseluruhan dan secara rinci dari struktur modal kerja itu.

b. Sebagai dasar penilaian pembelajaran perusahaan, yaitu menunjukkan besarnya pertumbuhan perusahaan yang dibelanjakan dari dalam dan dari luar perusahaan.

c. Sebagai perencanaan pembelanjaan jangka menengah dan jangka panjang.


(2)

6. Metode perputaran modal kerja

Metode perputaran modal kerja merupakan metode menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri seperti perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, (Sartono, 2010:393).

Riyanto (2010:62) mengatakan periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.

Pengertian lain dikemukakan oleh Fahmi (2012:104) bahwa kondisi turnover atau perputaran sangat tergantung pada ukuran besar kecilnya aktivitas bisnis yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Semakin besar aktivitas bisnis suatu perusahaan maka semakin besar turnover yang dimiliki perusahaan tersebut dan itu juga diikuti dengan berbagai masalah lain yang turut mempengaruhinya, seperti persoalan kredit, piutang, penjualan, dan lain sebagainya.

7. Rentabilitas Ekonomi

Riyanto (2010:36) menyatakan bahwa rentabilitas ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal kerja sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan


(3)

dinyatakan dalam persentase, oleh karena itu pengertian rentabilitas sering dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal kerja di dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba.

Adapun dua alternatif usaha untuk memperbesar profit margin, yaitu:

a. Tambahan sales harus lebih besar daripada tambahan operating expenses. Untuk memperbesar pendapatan dari sales yaitu dengan cara memperbesar volume sales unit pada tingkat harga penjualan tertentu, atau menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas sales dalam unit tertentu.

b. Mengurangi biaya usaha relatif lebih besar daripada berkurangnya pendapatan dari sales.

8. Hubungan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dengan Kebutuhan Modal Kerja

Kebutuhan akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam berbagai bentuk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan sumber modal kerja yang dapat dicari dari berbagai sumber yang ada, namun dalam pemilihan sumber modal harus memerhatikan untung ruginya pemilihan sumber tersebut. Pertimbangan ini perlu di perhatikan agar tidak menjadi beban perusahaan ke depan atau akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan. (Kasmir, 2010:219).


(4)

Suatu perusahaan membutuhkan dana operasional untuk selalu mendanai kebutuhan aktivitas operasional perusahaan seperti membayar gaji karyawan, gaji buruh, membayar listrik, dan telepon, pembelian bahan mentah, dan lain. Kebutuhan dana tersebut bersumber dari modal kerja, dan sumber modal kerja bersumber dari berbagai sumber. (Fahmi, 2012:102).

Pendapat lain menurut Riyanto (2010:05) bahwa fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau pendanaan juga harus dilakukan dengan efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana yang akan dipilih, karena masing-masing sumber dana mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda.

9. Hubungan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dengan Rentabilitas

Suatu analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi penganalisa intern maupun extern, disamping masalah modal kerja ini erat hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-hari juga menunjukkan tingkat keamanna para kreditur terutama kreditur jangka pendek.

Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan


(5)

Laporan Neraca Perusahaan

bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. (Munawir, 2002:114).

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan penjelasan teori yang telah diuraikan, maka dapat disusun sebuah kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Pikir

Penggunaan Modal kerja : 1. Bertambahnya aktiva tetap. 2. Berkurangnya hutang jangka

panjang.

3. Berkurangnya modal. 4. Rugi operasi.

5. Pembayaran deviden. Sumber modal kerja :

1. Berkurangnya aktiva tetap. 2. Bertambahnya hutang jangka

panjang.

3. Bertambahnya modal. 4. Laba Operasi.

Kebutuhan dan Efisiensi modal kerja

Perusahaan Indofood Sukses Makmur, Tbk di BEI

Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


(6)

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, menjelaskan bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi tersebut dapat disusunlah sebagai laporan sumber dan penggunaan modal kerja, sehingga akan dapat ditentukan komponen-komponen yang merupakan sumber modal kerja ataupun penggunaan modal kerja dan selanjutnya dapat diketahui sumber dan penggunaan tersebut dalam upaya meningkatkan kebutuhan dan efisiensi modal kerjanya.