BAB 6 PERENCANAAN dan DOKUMENTASI AUDIT - Copy

PERENCANAAN dan
DOKUMENTASI AUDIT

Disusun oleh
CINTYA AYU LIVIA 1233043

Mengapa perencanaan audit
yang memadai itu penting.
tiga alasan-utama mengapa auditor harus

merencanakan penugasannya dengan baik:


untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup dalam situasi saat
itu.
Mendapatkan bahan bukti kompeten yang cukup merupakan hal yang penting jika
kantor akuntan publik ingin menekan tanggungjawab hukum seminimal mungkin
dan mempertahankan reputasi yang baik dalam masyarakat profesi.




untuk membantu menekan biaya audit,
Dengan menekan biaya dalam batas yang wajar, kantor akuntan publik akan dapat
bersaing sehingga para kliennya tidak lari darinya, dengan catatan bahwa kantor
akuntan publik itu memang mempunyai reputasi dalam menjalankan pekerjaan
yang berkualitas



untuk menghindari salah pengertian dengan klien
Menghindari salah pengertian dengan klien adalah penting untuk menjaga
hubungan baik dengan klien dan untuk memudahkan pelaksanaan kerja yang
bermutu dengan biaya yang wajar.

Menerapkan langkah-langkah
dalam perencanaan awal audit.
 MENERIMA KLIEN BARU DAN

MELANJUTKAN KLIEN LAMA
1. Menyelidiki klien baru Sebelum
menerima klien baru, sebagian besar kantor

akuntan publik rnenyelidiki perusahaan
tersebut untuk memutuskan apakah klien
itu dapat diterima.
2. Melanjutkan klien lama Banyak kantor
akuntan publik mengevaluasi klien yang
sudah ada setiap tahun untuk memutuskan
apakah ada alasan untuk tidak melanjutkan
audit. Perselisihan sebelumnya seperti
kelayakan ruang lingkup audit, jenis
pendapat yang diberikan, atau honorarium

 MENGIDENTIFIKASI ALASAN KLIEN UNTUK DIAUDIT

Dua faktor utama yang mempengaruhi bahan bukti yang
akan dikumpulkan adalah siapapemakai laporan dan
maksud penggunaan laporan.Auditor mungkin akan
mengumpulkan lebih banyak bahan bukti jika laporan
digunakan secara luas. Hal seperti ini sering terjadi pada
perusahaan politik, perusahaan dengan utang banyak, dan
perusahaan yang akan dijual dalam waktu yang dekat.

 STAF UNTUK PENUGASAN

Menentukan staf yang pantas untuk melaksanakan
penugasan adalah penting untuk memenuhi standar auditing
yang ditetapkan IAI dan meningkatkan efisiensi audit. Standar
auditing yang ditetapkan IAI yang pertama menyatakan :
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau beberapa yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup.
Pertimbangan utama yang mempengaruhi penyusunan staf
adalah perlunya kesinambungan dari tahun ke tahun.

 MEMPEROLEH SURAT PENUGASAN

Harus ada pemahaman yang jelas mengenai syaratsyarat dalam surat penugasan diantara klien dan
kantora kuntan publik. Persyaratan harus dibuat
secara tertulis untuk mengurangi salah pengertian, ini
merupakan tujuan dibuatnya surat penugasan.
Surat penugasan adalah kesepakatan antara kantor
akuntan publik dan klien untuk pelaksanaan audit dan
pelayanan lain yang terkait.

Surat penugasan tidak mempengaruhi tanggungjawab
kantor akuntan publik terhadap pihak pemakai
ekstern laporan keuangan yang diaudit, tetapi dapat
mempengaruhi tanggungjawab hukum terhadap klien.

Mengetahui informasi untuk memahami latar
belakang klien audit.
MEMAHAMI BIDANG USAHA DAN INDUSTRI KLIEN
Ada tiga alasan mengapa diperlukan pemahaman yang
baik atas industri klien.
1. banyak industri mempunyai aturan akuntansi yang
khas yang harus dipahami auditor untuk mengevaluasi
apakah laporan keuangan klien sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
2. auditor sering dapat mengidentifikasi risiko dalam
industri yang akan mempengaruhi penetapan risiko
audit yang dapat diterima, atau bahkan mengaudit
perusahaan dalam industri tersebut dapat dibenarkan.
3. terdapat risiko bawaan yang pada hakekatnya sama
bagi seluruh klien dalam industri tersebut. Pemahaman

risiko
tersebut
menolong
auditor
dalam
mengidentifikasi risiko bawaan dari klien.

MENINJAU PABRIK DAN KANTOR

Peninjauan atas fasilitas kilen bemanfaat
untuk memperoleh pemahaman yang lebih
baik mengenai bidang usaha dan operasi klien
karena akan diperoleh kesempatan untuk
menemui pegawai kunci dan mengamati
operasi dari tangan pertama.
MENELAAH KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Sebagian besar kebijakan dan wewenang
perusahaan yang tercermin dalam laporan
keuangan merupakan bagian dari struktur
pengendalian intern, tetapi tidak tercakup

dalam
sistem
akuntansi.
Termasuk
di
dalamnya adalah wewenang untuk pelepasan
sebagian
dari
usaha,
kebijakan
kredit,

MENGIDENTIFIKASI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN

ISTIMEWA
Hubungan istimewa dalam PSA 34 (SA 334) didefinisikan
sebagai perusahaan afiliasi, pemilik utama perusahaan klien
atau pihak lainnya yang berhubungan dengan klien, dimana
salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau
kebijakan operasi pihak lainnya. Transaksi hubungan istimewa

adalah transaksi antara klien dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa. Karena transaksi hubungan istimewa
harus diungkapkan, penting artinya bahwa seluruh pihak yang
mempunyai hubungan diidentifikasi dan dimasukkan dalam
arsip permanen
pada awal penugasan. Jadi, dapat
ditingkatkan upaya menemukan transaksi hubungan istimewa
antar perusahaan yang tidak diungkapkan.
MENGEVALUASI KEBUTUHAN AKAN SPESIALIS DARI LUAR
Jika auditor menghadapi situasi yang memerlukan
pengetahuan khusus, mungkin perlubaginya untuk
menghubungi seorang spesialis. PSA 39 (SA 336) menetapkan
aturanuntuk memilih spesialis dan menelaah pekerjaannya.

Mengetahui informasi untuk memahami
kewajiban hukum klien audit.
Tiga dokumen hukum dan catatan yang

berkaitan erat yang harus diperiksa pada
awalpenugasan:

1. akte pendirian dan anggaran dasar

perusahaan,
2. risalah rapat dewan direksi,dan
pemegang saham,
3. kontrak.

Akta Pendirian dan
Anggaran Dasar Perusahaan
Akte

pendirian perusahan diterbitkan oleh negara di mana
perusahaan didirikan dan merupakan dokumen hukum yang
penting untuk mengakui suatu perusahaan sebagai satuan
usaha yang berdiri sendiri. Termasuk didalamnya adalah nama
perseroan, tanggal jenis dan jumlah modal saham yang disahkan
untuk ditempatkan, dan jenis kegiatan usaha yang boleh di
lakukan oleh perseroan. Dalam menguraikan berbagaijenis
modal saham juga dicakup informasi seperti hak suara setiap
jenis saham, nilai pari atau nilai saham ditetapkan, preferensi

dan persyaratan yang dibutuhkan untuk dividen, dan hak-hak
,mendahului dalam likuidasi.
Anggaran dasar mencakup peraturan dan prosedur yang
ditetapkan oleh para pemegang saham perseroan. Di dalamnya
diuraikan hal-hal seperti tahun fiskal perseroan, frekuensi rapat
pemegang saham, metode pemilihan para direktur, dan
kewajiban serta wewenang dari para pengurus perusahaan.

Risalah Rapat Dewan Direksi,dan
Pemegang Saham
Notulen

rapat perseroan adalah catatan resmi rapat dewan direksi
dan pemegang saham. Termasuk di dalamnya adalah ikhtisar masalah
terpenting yang didiskusikan dalam rapat ini dan keputusan yang
dibuat oleh direksi dan pemegang saham. Jika auditor tidak
memeriksa notulen, dia mungkin tidak menyadari adanya informasi
yang penting untuk menetapkan apakah laporan keuangan telah
dibuat dengan benar. Informasi seperti berikut ini biasanya tercakup
dalam notulen rapat:

Pengumuman dividen
Otorisasi penggajian untuk pejabat
Persetujuan kontrak dan kesepakatan
Otorisasi atas perolehan aktiva
Persetujuan merjer
Otorisasi pinjaman jangka panjang
Persetujuanuntukmenggadaikan efek-efek
Otorisasi pegawai yang berhak menandatangani cek
Pelaporan mengenai kemajuan operasi perusahaan

KONTRAK
Klien terlibat dengan berbagai macam kontrak yang perlu

diketahui auditor. Termasuk di dalamnya unsur seperti wesel
jangka
panjang,
opsi
saham,
rencana
pensiun,

kontrakdengan penjual untuk penyerahan barang kemudian,
kontrak dengan pemerintah untukpenyelesaian dan
pengiriman produk jadi, perjanjian royalti, kontrak dengan
serikat kerja, dan sewa guna usaha.
Dalam memeriksa kontrak, perhatian utama dipusatkan
pada segi kesepakatan hukum yang mempengaruhi
pengungkapan keuangan. Kontrak dapat mempunyai
dampakpenting pada laporan keuanganjika subyek dari
kontrak harus disertakan secara langsung sebesar nilai uang
tertentu, misalnya dalam hal hipotek atau kewajibanobligasi.
Akibat yang mungkin ditimbulkan oleh kontrak terhadap
laporan keuangan akan tergantung pada sifatnya.

Tujuan prosedur analitis
pendahuluan.

Memahami bidang usaha klien
·  Penetapan kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya
·  Indikasi adanya kemungkinan salah saji
dalam laporan keuangan
·   MengurangI pengujian audit yang terinci
·  

KERTAS KERJA

catatan-catatan
yang
dibuat
atau
dikumpulkan dan disimpan oleh akuntan
publik mengenai prosedur pemeriksaan
yang
ditempuhnya,
pengujian
yang
dilakukannya,
keterangan
yang
diperolehnya
dan
kesimpulan
yang
ditariknya
sehubungan
dengan
pemeriksaannya.

1. TUJUAN KERTAS KERJA
Dasar untuk perencanaan audit Kalau auditor ingin
merencanakan audit tahun berjalan dengan memadai, informasi
acuan yang perlu harus tersedia dalam kertas kerja. Berkas ini
mencakup berbagai informasi perencanaan seperti informasi
deskriptif mengenai struktur pengendalian intern, anggaran waktu
bagi tiap bidang audit, program audit, dan hasil audit tahun lalu.
Catatan bahan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
.Kertas kerja adalah alat dokumentasi utama bahwa audit yang
memadai telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang
ditetapkan IAI.
Data untuk menentukan jenis laporan audit yang pantas
Kertas kerja memberikan sumber informasi penting yang
membantu auditor menentukan kelayakan laporan audit yang
diterbitkan dalam suatu keadaan tertentu. Data dalam kertas kerja
juga bermanfaat untuk mengevaluasi kecukupan ruang lingkup
audit dan kewajaran laporan keuangan.
Dasar untuk penelaahan oleh penyedia dan partner Kertas
kerja merupakan kerangka acuan utama yang digunakan penyedia
untuk mengevaluasi apakah bahan bukti yang kompeten telah
dikumpulkan dengan cukup untuk membenarkan laporan audit.

2. ISI DAN PENGORGANISASIAN

Ada logika tertentu dalam penyiapanjenis kerja dalam suatu audit dan
cara penyusunannya dalam suatu berkas, meskipun setiap kantor akuntan
publik menggunakan pendekatan yang berbeda. Dalam gambar, kertas
kerja dimulai dengan informasi umum, seperti data perusahaan dalam
berkas permanen, dan berakhir dengan laporan keuangan dan laporan
audit. Diantara keduanya terdapat kertas kerja yang mendukung
pengujian.
3. BERKAS PERMANEN
Berkas permanen dimaksudkan untuk berisi data historis atau yang bersifat
berkelanjutan berkenaan dengan pemeriksaan tahun berjalan . Berkas
permanen biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Kutipan ataufotokopi dari dokumen perusahaan yang

kepentingannya berkelanjutan seperti akte pendirian, anggaran
dasar dan ,rumah tangga. peraturan perundangan, surat hipotik, dan
kontrak-kontrak.
2. Analisis, dari tahun sebelumnya, atau akun yang mempunyai
kepentingan berkelanjutan bagi auditor.
3. Informasi berkenaan dengan pemahaman struktur pengendalian
intern dan penetapan resiko pengendalian
4. Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya

4. BERKAS TAHUN BERJALAN
Berkas tahun berjalan (berkas tahun yang bersangkutan) mencakup
seluruh kertas kerja yang berkaitan untuk tahun yang diaudit.
 Program audit Program audit biasanya dikelola dalam berkas
terpisah untuk memperbaiki koordinasi dan integrasi seluruh bagianbagian audit, meskipun beberapa kantor akuntan publik memasukkan
juga salinan tiap seksi program audit ke dalam tiap seksi kertas kerja
 Informasi umum Beberapa kertas kerja mencakup informasi tahun
berjalan yang bersifat umun daripada dirancang untuk mendukung
jumlah tertentu dalam laporan keuangan.
 Neraca saldo Karena dasar penyiapan laporan keuangan adalah
buku besar, jumlah yang tercatat didalamnya merupakan titik utama
dari audit.
 Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi
Kalau auditor
mendapat salah saji yang material dalam catatan akuntansi, laporan
keuangan harus dikoreksi.
 Daftar pendukung Bagian terbesar kertas kerja adalah daftar
rinci yang disiapkan oleh auditor untuk mendukung jumlah tertentu
dalamlaporan keuangan.

5. PENYIAPAN KERTAS KERJA
Penyiapan daftar yang pantas untuk mendokumentasikan
bahan bukti audit yang dikumpulkan, dan kesimpulan
yang ditarik merupakan bagian yang penting dari
audit.Auditor harus mengakui keadaan-keadaan yang
memerlukan suatu daftar dan rancangandaftar yang tepat
harus dimasukkan ke dalam berkas.
6. KEPEMILIKAN KERTAS KERJA
Kertas
kerjayang
disiapkan
selama
pelaksanaan
penugasan, mencakupjugayang disiapkan oleh klien untuk
auditor, merupakan harta milik auditor. Tidak seorangpun,
termasuk klien, mempunyai hak untuk memeriksa kertas
kerja kecuali digunakan oleh pengadilan sebagai bahan
bukti yuridis formal. Saat pelaksanaan penugasan selesai,
kertas kerja akan disimpan kantor akuntan publik untuk
acuan dimasa mendatang.
7.

7. KERAHASIAAN KERTAS KERJA
Kebutuhan untuk memelihara kerahasiaan
hubungan dengan klien dinyatakan dalam Kode
Etik Ikatan Akuntan Indonesia pasal 6 yang
menyatakan:
Setiap anggota harus menjaga kerahasiaan
informasi yang diperoleh selama pekerjaannya,
dan tidak boleh terlibat dalam pengungkapan
fakta atau informasi tersebut, bila tidak
diperoleh ijin khusus, kecuali dikehendaki oleh
hukum atau negara atau profesinya. Ia tidak
boleh menggunakan untuk keuntungan sendiri
atau untuk keuntungan pihak ketiga, suatu
pengetahuan atau informasi yang diperolehnya
dari pelaksanaan tugasnya.

 
IKHTISAR MENGENAI KERTAS KERJA

Kertas kerja merupakan bagian yang penting

dari
audit
yang
digunakan
untuk
merencanakan
audit
secara
efektif,
menyediakan data mengenai bahan bukti yang
dikumpulkan dari hasil pengujian, menetapkan
jenis laporan audit yang tepat, dan review atas
pekerjaan asisten. Kantor-kantor akuntan
menetapkan kebijakan dan pendekatan sendirisendiri untuk penyiapan kertas kerja untuk
memenuhi tujuan di atas. Kantor akuntan yang
berkualitas akan membuat kebijakan sehingga
kertas kerja disiapkan dengan layak untuk
kondisi-kondisi dalam audit.