BAB III ISI
3.1 Morfologi
Lobster  tidak  memiliki  tulang  dalam  internal  skeleton  dan  seluruh  tubuhnya ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari zat tanduk. Cangkang ini akan mengelupas
secara periodic seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Tubuh lobster dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian kepala chepalothorax dan bagian perut abdomen.
Bagian   kepala   ditutupi   cangkang   yang   disebut   karapak.   Fungsinya   untuk melindungi otak, insang, hati, dan lambung. Bagian perut yang terdiri dari enam ruas ini
akan berkembang setiap kali mengalami pergantian kulit atau molting. Bagian kepala dan bagian perut dihubungkan dengan bagian yang bernama subchepalathorax.
Lobster air tawar jantan dan betina dapat dibedakan dengan ciri sebagai berikut : 1. Lobster jantan memiliki 2 buah tonjolan daging dipangkal kaki paling belakang.
Tonjolan ini merupakan alat kelamin jantan. Sementara itu, alat kelamin pada lobster betina berupa bulatan yang berada di pangakal kaki ketiga dari belakang.
2. Lobster   jantan   memiliki   capit   yang   lebih   besar   dan   panjang   dibandingkan dengan lobster betina.
3. Warna lobster jantan lebih cerah dibandingkan dengan lobster batina. Namun, warna lobster juga dipengaruhi oleh warna air, pakan yang dikonsumsi, serta
kandungan pigmen yang dikandung oleh setiap lobster.
Lobster jantan Lobster betina
3
3.2 Makanan
Lobster tidak begitu senang dengan panas matahari sehingga hidupnya banyak dihabiskan di dalam lubang – lubang. Lobster bergerak sangat lamban pada siang hari,
tetapi akan berubah agresif pada malam hari. Hal itu karena lobster termasuk hewan nocturnal   yaitu hewan yang akan aktif mencari makan pada malam hari. Makanan
lobster   antara   lain   biji-bijian,   sayuran,   lumut,   daging   segar,   cacing,   dan   bangakai binatang sehingga digolongkan sebagai hewan omnivora. Cacing salah satu makanan
kegemaran lobster yang harus dicacah terlebih dahulu sebelum diberikan.
3.3 Masa Kawin
Lobster hanya akan kawin jika telah menemukan pasangan yang cocok. Meskipun telah bertemu dan saling terangsang, lobster tidak akan melakukan perkawinan jika
tidak merasa cocok. Di habitat aslinya, lobster mulai kawin saat berumur 1 tahun dan terjadi   pada   awal   musim   hujan.   Perkawinan   biasanya   dilakukan   pada   malam   hari.
Sepuluh hari setelah kawin, telur yang telah dibuahi induk jantan akan telihat melekat di bawah perut induk betina. Telur ini akan menetas 1.5 bulan setelah pembuahan.
3.4 Persiapan Lahan