didapatkan berbagai permasalahan di kelas X MAN Yogyakarta II, masalah tersebut meliputi masalah pribadi, sosial, belajar dan karier, masalah yang berada
di MAN Yogyakarta II yaitu masalah pribadi tentang adanya Pelupa, masalah sosial tentang Merasa risih kalau masalah pribadi di bicarakan, masalah belajar
tentang permasalahan belum bisa mengatur waktu belajar, dan masalah karir tentang belum memiliki cita-cita
Dengan adanya program BK dapat memudahkan dalam melaksanakan dan mengevaluasi hasil kegiatan BK. Program BK penting untuk dibuat dan
dilaksanakan agar dalam pelaksanaannya sesuai urutan dari tingkat permasalahan paling tinggi hingga tingkat permasalahan paling rendah. Tingkat permasalahan
paling tinggi perlu dilaksanakan terlebih dahulu karena bersifat responsif, misalnya konseling kelompok maupun individual.
Sedangkan tingkat permasalahan yang rendah dapat dilaksanakan melalui bimbingan klasikal,
bimbingan kelompok, menggunakan metode permainan, leaflet ataupun papan bimbingan, dan lain-lain. Dengan adanya program BK maka pelaksanaannya akan
teratur dan terstruktur dan memudahkan untuk mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program tersebut.
2. Pengembangan Program Kerja dan Media Bimbingan dan Konseling
a. Program Kerja
Program kerja dalam bimbingan dan konseling adalah rencana program yang disusun sebagai panduan dalam melaksanakan tugas konselor, sehingga
tujuan program dapat terlaksana secara sistematis dan maksimal. Program kerja Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan
need assesment
yang telah dilakukan kemudian dibuat peta ketegori masalah siswa dari yang tertinggi ke
yang terendah. Tingkat permasalahan paling tinggi perlu dilaksanakan terlebih dahulu karena bersifat responsif, misalnya konseling kelompok maupun
individual. Sedangkan tingkat permasalahan yang rendah dapat dilaksanakan melalui bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, menggunakan metode
permainan, leaflet ataupun papan bimbingan, dan lain-lain. Dengan adanya
program BK maka pelaksanaannya akan teratur dan terstruktur dan memudahkan untuk mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program tersebut.
terlampir 02
Pengembangan Media dalam Bimbingan dan Konseling Menurut Aryadi dan Agus T 2010:01 bahwa pengembangan media
merupakan salah satu faktor yang sanagat penting dalam aktivitas pelaksanaan program bimbingan dan konseling komprehensif. Karena melalui pengembangan
media praktikan dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan siswa terkait dengan aktivitas layanan yang akan dilakukan. Sesuai dengan hasil observasi yang
praktikan lakukan bahwa kebutuhan oleh siswa adalah adanya inovasi baru dan penggunaan metode lain dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling.
Hal yang dibutuhkan adalah pengoptimalisasian LCD atau projector dalam pemberian bimbingan dan media serta metode bimbingan selain ceramah dan
diskusi. Oleh karena itu, pengembangan media yang praktikan lakukan adalah penggunaan media film sebagai sarana refleksi dan motivasi siswa, penggunaan
power point sebagai media yang memudahkan siswa dalam memahami materi bimbingan, penggunaan metode
exspresive writing
dan
exspresive drawing
sebagai sarana mengekspresikan perasaan dan pikiran siswa, dan Video Motivasi sebagai wahana memotivasi siswa agar mampu menentukan pilihan baik kuliah
maupun kerja serta leafleat sebagai media informasi bagi siswa.
Terlampir 03
.
3. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling