11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
Pasar modal merupakan alternatif penghimpun dana selain sistem perbankan. Menurut Husnan 1998, pasar modal adalah pasar dari
berbagai instrumen keuangan sekuritas jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, dalam bentuk hutang obligasi maupun modal sendiri
saham yang diterbitkan pemerintah dan perusahaan swasta. Dalam undang undang RI Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
memberikan pegertian pasar modal sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Peranan pasar modal dalam suatu perekonomian negara, menurut Sunariyah 2004 adalah
a. Fungsi Tabungan Bagi penabung, metode yang akan digunakan sangat dipengaruhi
oleh kemungkinan rugi antara lain, penurunan mata uang, inflasi, dan risiko hilang. Sehingga perlu memikirkan alternatif selain
menabung.
b. Fungsi Kekayaan Pasar modal merupakan salah satu cara dalam menyimpan
kekayaan dalam jangka panjang dan pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat dipergunakan kembali. Cara seperti ini
lebih baik karena kekayaan tersebut tidak mengalami penyusutan seperti aktiva lain.
c. Fungsi Likuiditas Kekayaan yang disimpan dalam surat-surat berharga, bisa
dilikuidasi melalui pasar modal dengan risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan aktiva lain. Proses likuidasi surat berharga
dilakukan dengan biaya relatif murah dan lebih cepat. Pasar modal adalah ready market untuk melayani pemenuhan likuiditas para
pemegang saham surat berharga. d. Fungsi Pinjaman
Pasar modal merupakan fungsi pinjaman untuk konsumsi atau investasi. Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan
sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang dihimpun dari masyarakat. Pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal
untuk mendapatkan dana yang lebih mudah dan murah. Pasar modal menyediakan fasilitas untuk menyalurkan dana dari pihak
yang kelebihan dana lender ke pihak yang memerlukan dana borrower. Dengan menginvestasikan dana yang dimiliki, pihak kelebihan dana
lender mengharapkan memperoleh imbalan dari penyerahan dana
tersebut. Borrower mengharapkan dapat memperoleh dana untuk investasi tanpa harus menunggu dana dan hasil operasi perusahaan.
2. Pasar Modal Syariah