PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
ANALISIS PENGARUH
CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO,
DAN
RETURN ON ASSETS
TERHADAP
DIVIDEND PAYOUT RATIO
Lisa Marlina dan Clara Danica
Departemen Staf Pengajar FE USU
Abstract
The purpose of the research is to examine the factors which is influence Dividend Payout Ratio in manufactur sector of Bursa Efek Indonesia BEI. The research use fundamental factors of company: financial
ratio which is liquidity ratio represent by Cash Position CP, leverage ratio represent by Debt Equity Ratio DER as independent variable, profitability ratio represent by Return On Assets ROA, and dependent variable
represent by Dividend Payout Ratio DPR. The result of research indicate that the fundamental ratio which is consist of Cash Position, Debt to Equity Ratio and Return on Assets are together have significant effect to
Dividen Payout Ratio. The result also indicate that Cash Position variable and Return on Assets variable is partiality have positive and significant effect to Dividen Payout Ratio, but Debt to Equity Ratio has no
significant effect to Divident Payout Ratio.
Keywords:
Dividen Payout RatioDPR, Cash Position CP, Debt to Equity Ratio DER and Return on Assets ROA
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan
mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut.
Pasar modal
capital market
merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dalam
bentuk ekuitas dan hutang yang jatuh tempo dari lebih satu tahun. Dalam aktivitas dipasar modal, para
investor memiliki harapan dari investasi yang dilakukannya, yaitu yang berupa
capital gain
dan dividen.
Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang
membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil
karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang diharapkan dari investasi yang mereka
lakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai
saham juga dapat meningkat.Bagi perusahaan,pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk deviden akan
mengurangi sumber dana internal nya,sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba
ditahan
maka kemampuan
pembentukan dana
internalnya akan semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga
mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus akan memperkecil resiko
perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada
dividend payout rationya yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk deviden tunai,artinya besar
kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan disisi
lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan.
Pertimbangan mengenai
dividend payout ratio
ini diduga sangat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan perusahaan bagus
maka perusahaan tersebut akan mampu menetapkan besarnya
dividend payout ratio
sesuai dengan harapan pemegang saham dan tentu saja tanpa mengabaikan
kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dan tumbuh.
Posisi kas
atau likuiditas
dari suatu
perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan
untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh
karena dividen merupakan
cash outflow
, maka makin kuatnya posisi kas atau likuiditas perusahaan berarti
makin besar kemampuannya membayar dividen Riyanto, 2001: 202.
Debt to Equity Ratio DER
merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa
jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala
yang kurang baik bagi perusahaan Sartono 2001: 66. Peningkatan
hutang pada
gilirannya akan
mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen
yang diterima karena kewajiban untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen.
1
Return on Assets ROA
menunjukkan independen. Variabel terikat Y adalah
Dividend
kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total Payout
Ratio DPR
, sedangkan variabel bebas X aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Semakin
terdiri dari
Cash position CP, Debt to Equity Ratio
tinggi
Return on Assets ROA
maka kemungkinan
DER
dan
Return on Assets ROA.
pembagian dividen juga semakin banyak Sartono, Variabel Independen X:
2001. Perusahaan yang terdaftar di BEI tidak
a.
Cash Position
X
1
semuanya membagikan dividen kepada para
Cash position
dihitung berdasarkan perbandingan pemegang sahamnya, baik itu dalam bentuk dividen
antara saldo kas akhir dengan laba bersih setelah tunai maupun dividen saham. Hal tersebut disebabkan
pajak. Rumus:
oleh adanya
pertimbangan-pertimbangan yang
Saldo kas akhir
berbeda dalam
membuat keputusan kebijakan dan
Cash position
pembayaran dividen dalam setiap perusahaan.
laba bersih setelah pajak
Sektor manufaktur merupakan sektor yang paling
banyak membagikan
dividen kepada para
b.
Debt to Equity Ratio
X
2
pemegang sahamnya selama kurun periode 2004-2007
Debt to
Equity Ratio DER
merupakan rasio
dibandingkan sektor lain yang terdaftar di Bursa Efek hutang
terhadap modal
sendiri. Rasio
ini Indonesia
BEI. Selama periode
2004-2007, ada mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai
sebanyak 24
perusahaan manufaktur
yang oleh hutang dibanding dengan modal sendiri.
membagikan dividen
kepada para
pemegang Rumus:
sahamnya.
total hu
tan
g