21
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Koperasi Serba Usaha Karya Mandiri
Koperasi Serba Usaha Karya Mandiri merupakan koperasi swadaya ibu – ibu yang didirikan atas kesadaran kekeluargaan. Pengurus koperasi dipilih dari ibu –
ibu itu sendiri yang dinilai paling mengerti tentang koperasi. Adapun pengurus terdiri dari Ketua koperasi yang bertugas memimpin jalannya kegiatan koperasi, Sekretaris
sebagai pembantu ketua dalam mengurus koperasi, Bendahara yang berwenang dalam mencatat pembukuan dan melayani transaksi anggota, serta Badan pengawas yang
mengawasi jalannya koperasi, meneliti kebenaran laporan – laporan koperasi apakah sesuai dengan pembukuannya.
Anggota dari Koperasi ini adalah ibu - ibu dalam lingkungan satu RT meskipun ada ibu – ibu yang berasal dari RT lain tetapi masih satu RW. Dalam
periode satu bulan anggota dapat menyetor atau menarik simpanan dan membayar angsuran pinjaman kapan saja anggota inginkan. Biasanya minimal dalam satu bulan
anggota melakukan satu transaksi seperti menyetorkan simpanan wajib atau membayar angsuran atau juga dapat lebih dari satu kali sesuai keinginan anggota
tersebut. Selama ini bendahara membuat laporan berbentuk tabel yang dibuat dengan
alat tulis manual di dalam sebuah buku kemudian baru dipindah kedalam komputer dengan aplikasi Microsoft Excel dengan cara manual. Sedangkan laporan yang dibuat
dari banyak tabel refrensi. Setiap tabel tersebut juga menampung banyak data
contoh seperti tabel penerimaan kas yang berisi data penyetoran simpanan masing – masing anggota dan data penyetoran angsuran serta jasa peminjaman anggota –
anggota.
22
3.2 Analisa Masalah
Sebagai koperasi simpan pinjam Koperasi Serba Usaha Karya Mandiri malayani transaksi pendaftaran, penyimpanan tabungan maupun pengambilan
tabungan, peminjaman maupun pembayaran peminjaman. Dari transaksi – transaksi tersebut akan menghasilkan laporan.
TRANSAKSI PENDAFTARAN
Pada transaksi pendaftaran calon anggota harus menyetorkan simpanan pokok sebesar Rp 75.000,00. Simpanan ini dapat diangsur sesuai dengan kebijakan
dari pengurus koperasi. Simpanan ini tidak dapat diambil selama anggota belum keluar dari koperasi.
TRANSAKSI PENYETORAN
Transaksi penyetoran pada koperasi ini merupakan transaksi ketika anggota menyetorkan sejumlah uang kepada koperasi. Transaksi penyetoran itu sendiri dibagi
menjadi dua jenis: Transaksi penyetoran simpanan anggota dan Transaksi penyetoran angsuran peminjaman beserta jasanya.
•
Transaksi penyetoran simpanan anggota
Transaksi penyetoran simpanan dapat berupa penyetoran kekurangan simpanan pokok ataupun penyetoran simpanan wajib dan simpanan sukarela.
Simpanan wajib disetorkan anggota sebulan sekali sebesar Rp 2000,00. Simpanan ini tidak dapat diambil selama masih menjadi anggota. Anggota dapat
menyetor simpanan sekaligus untuk dua bulan ataupun lebih, apabila anggota tidak dapat menyetor bulan ini maka penyetoran dapat dilakukan bulan depan
Sedangkan untuk simpanan sukarela besar dan waktunya dapat disetorkan kapan saja. Simpanan sukarela dapat juga diambil kapan saja tergantung keinginan
anggota itu sendiri.
23
•
Transaksi penyetoran pinjaman dan jasanya
Merupakan transaksi pembayaran angsuran peminjaman dan jasanya. Pembayaran angsuran peminjaman beserta jasanya dapat dibayar sebesar satu kali
angsuran ataupun lebih. Bagi anggota yang belum dapat mengangsur pinjaman pihak pengurus dapat memberikan kebijakan untuk dapat mengangsur jasanya saja.
Sedangan untuk anggota yang membayar dua kali angsuran atau lebih dalam sekali bayar maka jasa yang dikenakan sebesar jasa perbulan.
TRANSAKSI PENARIKAN
Transaksi penarikan merupakan transaksi pengambilan simpanan sukarela atau SHU dan pengambilan pinjaman dari koperasi. SHU merupakan sisa hasil usaha
yang dibagikan kepada masing – masing anggota, SHU dibagikan setiap setahun sekali ketika tutup buku tahunan.
•
Transaksi penarikan simpanan anggota
Merupakan penarikan
atau pengambilan
simpanan sukarela
atau pengambilan dari sisa hasil usaha yang dibagikan ke masing – masing anggota. Untuk
pengambilan SHU pada waktu awal bulan karena perhitungan SHU hanya dilakukan setiap akhir tahun. SHU yang tidak diambil pada awal tahun akan dimasukkan ke
dalam simpanan sukarela masing - masing anggota. •
Transaksi penarikan pinjaman anggota
Transaksi penarikan pinjaman yaitu pengambilan uang pinjaman yang telah disetujui oleh koperasi. Adapun ketentuan dari peminjaman pada koperasi ini sebagai
berikut: 1. Besar maksimal peminjaman adalah Rp. 5000.000,00 sedangkan jumlah angsuran
paling banyak sepuluh kali angsuran. 2. Besar jasa pada saat ini sebesar 2 perbulan.
3. Besar peminjaman akan dipotong sebesar 1 untuk administrasi akan dimasukan kedalam pendapatan administrasi koperasi.
24
PERHITUNGAN SHU
Setiap satu tahun sekali setelah tutup buku maka koperasi akan membagikan sisa hasil usaha SHU kepada masing – masing anggota. Besar SHU yang diterima
oleh masing – masing anggota tergantung dari jumlah simpanan anggota itu di koperasi jadi anggota yang jumlah simpanan lebih banyak maka penerimaan SHUnya
juga lebih besar. Dana SHU yang dibagikan diambil dari laba bersih koperasi. Laba bersih
didapat dari pendapatan koperasi dikurangi dengan biaya – biaya koperasi. Pendapatan koperasi terdiri dari pendapatan jasa yang diperoleh dari 2 dari
peminjaman angggota dan pendapatan administrasi yang diperoleh dari 1 peminjaman ketika anggota menerima peminjaman sedangkan biaya koperasi terdiri
dari : 1. Biaya RTA rumah tangga, yang termasuk biaya ini seperti biaya
konsumsi rapat, biaya listrik dan biaya lain yang berhubungan dengan biaya rumah tangga koperasi
2. Biaya administrasi, seperti biaya photo copy, atau pembelian ATK Laba bersih dialokasikan ke dalam dana – dana koperasi sesuai dengan persentasenya
seperti berikut: 1. Dana anggota sebesar 50 dari laba bersih, dana ini yang akan di
berikan kepada masing – masing anggota atau SHU yang dibagikan sesuai dengan jumlah simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
sukarela anggota.
Perhitungan jumlah SHU yang didapat oleh masing – masing anggota adalah sebagai berikut:
1. Pertama Dana anggota dibagi dengan jumlah simpanan yang ada pada koperasi jumlah simpanan pokok, jumlah simpanan wajib, dan jumlah
simpanan sukarela, hasil pembagian merupakan index.
25
2. Index itu sendiri akan dikalikan dengan jumlah simpanan masing – masing anggota untuk mendapat besar SHU yang diterima oleh masin-
masing anggota. 2. Dana cadangan sebesar 30, Dana ini untuk menambah saldo kas
sehingga mencegah defisit pada kas. ketika koperasi mengalami kerugian dana ini juga dapat dipakai apabila diperlukan.
3. Dana pendidikan sebesar 5 4. Dana pembangunan sebesar 5, Merupakan dana untuk pembangunan
wilayah kerja koperasi. 5. Dana sosial sebesar 5, Dana ini untuk kegiatan sosial yang
diperuntukan kepada anggota 6. Dana pengurus sebesar 5, merupakan dana yang diberikan kepada para
pengurus.
LAPORAN •
Laporan Bulanan
Dalam laporan bulanan laporan yang dibuat adalah saldo transaksi perbulan, laporan penerimaan kas perbulan.
Saldo keuangan perbulan ini berisi saldo akun – akun harta koperasi seperti kas atau akun peralatan koperasi, akun simpanan – simpanan anggota,
akun pendapatan jasa, biaya - biaya koperasi. Pada laporan penerimaan kas berisi pemasukan kas dari penyetoran
simpanan atau pembayaran angsuran peminjaman dan jasa koperasi masing – masing anggota. Contoh bentuk laporan transaksi bulanan dapat dilihat pada
lampiran
26
•
Laporan Tahunan
Laporan tahunan berbentuk laporan transaksi selama satu tahun. Laporannya terdiri dari neraca saldo,dan laporan laba rugi. Contoh bentuk laporan
transaksi tahunan dapat dilihat pada lampiran •
Laporan Rekapitulasi
Pada laporan rekapitulasi ada juga laporan transaksi dalam bentuk neraca saldo atau neraca yang merupakan rekapitulasi dari laporan – laporan
transaksi koperasi. Laporan simpanan rekapitulasi anggota merupakan laporan yang berisi
total keseluruhan dari simpanan masing – masing anggota. Laporan simpanan rekapitulasi berisikan total simpanan dan sisa
angsuran peminjaman masing – masing anggota .Dilihat dari prosedur dan perhitungan diatas akan menyebabkan bendahara
selaku pihak yang langsung berinterakasi untuk melayani transaksi mempuyai kendala sebagai berikut :
1. Merepotkan bendahara karena dalam pencatatan transaksi – transaksinya masih menggunakan pembukuan, sehingga menyulitkan dalam penyusunan
catatan atau data transaksi anggota. 2. Penyimpanan data – data koperasi juga membutuhkan buku yang tidak sedikit
sehingga membutuhkan penyimpanan yang lebih. Dengan menggunakan pembukuan juga akan rawan rusak dan hilang.
3. Perhitungan data transaksi yang masih manual akan menyulitkan dan membutuhkan ketelitian yang ekstra dan waktu agak lama dibanding
menggunakan komputerisasi karena data transaksi koperasi yang begitu banyak.
4. Keterbatasan pengetahuan ibu tentang program Microsoft Excel sehingga dalam pemilihan pengurus jadi lebih sulit karena harus yang mengerti
program tersebut.
27
3.3 Pemecahan Masalah