II. VISI
Sebagaimana t elah dit et apkan dal am Renst ra Depart emen Kehut anan t ahun 2001-2005 Penyempurnaan, Visi Pembangunan Depart emen Kehut anan adalah:
Terwuj udnya kelestarian hutan bagi peningkatan kesej ahteraan masyarakat. III. MISI
Misi yang hendak dicapai melalui kegiat an yang diuraikan dalam REPETA Depart emen Kehut anan t ahun 2004 ini sebagaimana di t et apkan dalam Renst ra Depart emen
Kehut anan t ahun 2001-2005 Penyempurnaan adalah:
1. Menj amin keberadaan kawasan hutan 2. Mengoptimalkan manfaat hutan
3. Menguatkan kelembagaan kehutanan
IV. KEBIJAKAN PRIORITAS
Pencanangan era Rehabilit asi dan Konservasi Sumber Daya Hut an mengandung konsekuensi bahwa sumber daya hut an sudah t idak lagi menj adi
“ prime mover”
perekonomian nasional , paling t idak unt uk j angka wakt u sepuluh sampai dua puluh t ahun ke depan. Pada masa ini, produksi kayu yang selama ini merupakan hasil hut an
yang ut ama akan dikurangi secara bert ahap. Sement ara it u, unt uk mengimbangi penurunan kegiat an akibat penurunan produksi kayu, maka kegiat an-kegiat an yang
berkait an dengan rehabilit asi, konservasi dan perlindungan hut an akan t erus dit ingkat kan, t ermasuk pengembangan aneka usaha kehut anan. Unt uk mencapai misi
t ersebut , dit et apkanl ah kebij akan-kebij akan priorit as dengan “
social f orest ry
” sebagai upaya ket erl ibat an masyarakat dalam pembangunan kehut anan sesuai priorit as yang
dit et apkan. Sepert i t elah dij elaskan dal am Bab I, kebij akan-kebij akan priorit as t ersebut adalah
sebagai berikut : 1. Pemberant asan penebangan liar.
Kebij akan ini dimaksudkan unt uk membangun persepsi yang sama dari seluruh pemangku kepent ingan pada seluruh t ingkat an bahwa
il legal l ogging
dan peredaran kayu illegal t elah menyebabkan masal ah mult idimensi yang berhubungan dengan
aspek sosial , ekonomi, budaya dan lingkungan. Dengan demikian diharapkan akan t ercapai kesepakat an bersama dan part isipasi akt if dari seluruh
st akehol ders
unt uk memberant as
il l egal l ogging
. 2. Penanggulangan pengendalian kebakaran hut an.
Kebij akan ini dimaksudkan unt uk mengendalikan kebakaran hut an dan lahan sert a mewuj udkan kondisi masyarakat yang t erlindungi dari berbagai dampak akibat
kebakaran hut an. Penggunaan api unt uk pembersihan lahan dihindari dan masyarakat secara sadar melakukan pengendalian api di lingkungannya.
3. Rest rukt urisasi sekt or kehut anan . Tuj uan ut ama dari kebij akan ini agar sumberdaya hut an dapat dikelola secara
lest ari, sehingga dapat memberikan manf aat ekonomi, sosial dan l ingkungan. Disamping it u j uga diharapkan agar t ercipt a indust ri kehut anan yang t angguh, t idak
rent an t erhadap perubahan lingkungan, sert a t erwuj udnya st rukt ur indust ri
pengol ahan kayu yang ef isien dan berwawasan lingkungan yang dapat menghasilkan produk bernil ai t inggi dan berdaya saing global.
4. Rehabilit asi dan konservasi sumberdaya hut an . Kebij akan ini dimaksudkan unt uk menj aga dan memelihara hut an yang masih ut uh
dan mempercepat pulihnya hut an dan lahan krit is sehingga kembali berf ungsi opt imal secara ekonomis dan ekol ogis sert a t erwuj udnya hut an t anaman yang
memiliki nil ai ekonomis dan ekologis pada areal yang t idak produkt if dal am kawasan hut an produksi. Dampak lain yang diharapkan dari semua it u adal ah berkembangnya
kondisi sosial masyarakat yang t inggal di sekit ar pengembangan kegiat an mel alui perolehan manf aat secara langsung baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai
mit ra. Pemanf aat an st at us dan f ungsi kawasan konservasi sehingga dapat berf ungsi opt imal secara ekol ogis dan ekonomis. Pengel olaan dan pembinaan popul asi, j enis,
genet ik dan ekosist em di Kawasan Pelest arian Alam, Kawasan Suaka Alam dan habit at pent ing lainnya sert a pengembangan wisat a alam dan pemanf aat an j asa
lingkungan.
5. D esent ral isasi sekt or kehut anan. Kebij akan ini dimaksudkan agar t ersel enggara koordinasi dengan inst ansi t erkait
sesuai dengan kewenangan, t ugas dan f ungsinya masing-masing sehingga t erbent uk suat u keselarasan dan keserasian t indak dalam meningkat kan keberhasilan
desent ralisasi bidang kehut anan sert a t ercipt anya persamaan pemahaman dan persepsi t ent ang desent ralisasi bidang kehut anan dal am rangka menj alankan
pengelolaan hut an yang lest ari
sust ainabl e f orest management
melalui penyelenggaraan ot onomi daerah.
Disadari bahwa kebij akan-kebij akan priorit as t ersebut t idak dapat berj alan dengan baik t anpa adanya kegiat an-kegiat an pendukung yang memungkinkan kegiat an-kegiat an yang
t ercakup dal am kebij akan-kebij akan priorit as t ersebut berj alan lancar dan t erint egrasi ant ara kegiat an yang sat u dengan yang lain. Oleh karena it u, selain lima kebij akan
priorit as t ersebut , dalam REPETA Dephut t ahun 2004 ini j uga t erdapat sat u kelompok kegiat an pendukung.
V. SASARAN