Stereotip Pengusaha Perak etnik Cina terhadap etnik Bali

48 dominan dicirikan oleh prasangka sosial, kemudian diikuti oleh pengalaman antaretnik, serta nilai-nilai budaya yang dimilikinya. GAMBAR 3 : Diagram Jalur Empiris Model Pengukuran Stereotip Pengusaha Perak Etnik Bali terhadap Cina.

2. Stereotip Pengusaha Perak etnik Cina terhadap etnik Bali

Menjawab apakah stereotip pengusaha perak etnik Cina terhadap etnik Bali dapat dijelaskan secara konsisten oleh indikator atau variabel manifes nilai-nilai budaya yang dimiliki otostereotip, pengalaman antaretnik, dan prasangka sosial terhadap etnik lain? Hal ini dijelaskan Tabel 2 serta Gambar 4 sebagai berikut: Berdasarkan hasil uji individual terhadap koeisien bobot faktor yang 1 diperoleh menunjukkan semuanya signiikan pada P 0,001. Dilihat dari the likelihood ratio chi-square test of goodness of it model pengukuran stereotip pengusaha perak etnik Cina terhadap etnik Bali memberikan nilai P sebesar 11,64 berada di atas 5. Dilihat dari koeisien reliabilitas konstruknya memberikan nilai 0,5755. Keofesien reliabilitas tersebut nyata lebih besar dari nilai minimal yang disyaratkan sebesar 0,50 Bachrudin Tobing, 2003: 48. Kesemuanya itu mengindikasikan bahwa, model pengukuran stereotip pengusaha perak etnik Cina terhadap etnik Bali dapat diterima. Dengan kata lain, model pengukuran stereotip pengusaha perak etnik Cina terhadap etnik Bali adalah it dan konsisten dengan data. Artinya, stereotip KSI pengusaha perak Cina terhadap etnik Bali dibentuk secara 49 konsisten oleh tiga indikator atau tiga variabel manifes, yaitu nilai- nilai budaya yang dimiliki X 1 , pengalaman antaretnik X 2 , dan prasangka sosial terhadap etnik lain X 3 . TABEL 2 Ringkasan Hasil Pengujian Model Pengukuran Stereotip Variabel Manifes Stereotip terhadap Etnik Bali N = 103 λ i t i δ i R i 2 Nilai-nilai Budaya X 1 0,4629 4,2527 0,7858 0,2142 Pengalaman Antaretnik X 2 0,6984 6,4653 0,5122 0,4878 Prasangka Sosial X 3 0,5035 4,6627 0,7465 0,2535 Chi-square 12,8706 P-value 0,1164 RMSEA 0,0773 Σ λ i 1,6648 Σ δ i 2,0445 Reliabilitas Konstruk 0,5755 SUMBER: Lampiran IV.5 dan IV.6 printout LISREL 8.30 Disertasi Lestari,2006. Observasi nomor 23 dan 64 didrop karena karena teridentiikasi sebagai multivariate outliers. Nilai statistik t 0,05; 99 = 1,9842 dan t 0,05; 102 = 1,9835. Nilai t hitung memberikan nilai P 0,05. Stereotip pengusaha perak Cina terhadap etnik Bali dicirikan oleh 2 dominannya variabel manifes pengalaman antaretnik. Hal tersebut ditunjukkan oleh koeisien reliabilitas R 2 variabel manifes pengalaman antaretnik dalam membentuk stereotip pengusaha industri kerajinan perak etnik Cina terhadap etnik Bali sebesar 0,4878. Prasangka sosial yang dimiliki pengusaha adalah variabel manifes dominan kedua dalam pembentukan stereotip pengusaha etnik Cina terhadap 50 Bali. Koeisien reliabilitas variabel manifes ini sebesar 0,2535. Nilai- nilai budaya yang dimiliki pengusaha etnik Cina merupakan variabel manifes dengan realibilitas paling rendah dalam pembentukan stereotip pengusaha perak etnik Cina terhadap etnik Bali, yaitu sebesar 0,2142. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis data di atas adalah, stereotip pengusaha perak Cina terhadap etnik Bali secara dominan dicirikan oleh pengalaman antaretnik, kemudian diikuti oleh prasangka sosial, serta nilai-nilai budaya yang dimilikinya. GAMBAR 4. Diagram Jalur Empiris Model Pengukuran Stereotip Pengusaha Perak Cina terhadap Bali.

3. Tingkat Stereotip Pengusaha Perak