STUDI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN LAYANG (FLY OVER) KOLONEL SUGIONO – LAKSAMANA MARTADINATA KOTA LAMA MALANG
STUDI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN LAYANG (FLY OVER)
KOLONEL SUGIONO – LAKSAMANA MARTADINATA KOTA LAMA
MALANG
Oleh: BINTARI CHANDRA SANTI ( 00520143 )
Civil Engineering
Dibuat: 2007-09-28 , dengan 3 file(s).
Keywords: Jembatan, Beton Prategang
ABSTRAKSI
Dalam upaya mensukseskan pembangunan segala bidang, pemerintah melalui Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Direktorat Jendral Bina Marga bidang jalan dan jembatan,
membangun jembatan layang (fly over) di Kota Lama, yang terletak di jalan Laksamana Marta
Dinata – jalan Kolonel Sugiono. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di
jalan tersebut baik pada jam-jam biasa maupun jam sibuk. Selain itu di jalan tersebut juga
terdapat pelintasan kereta api..
Jembatan layang Kota lama ini direncanakan dengan panjang 300 m dan lebar 8 m dengan
menggunakan beton prategang komposit dimana hubungan antara plat dan balok menjadi satu
kesatuan (monolit) dengan memasang shear connector/tulangan geser untuk mengatasi geseran
antara plat dan balok.
Pada perencanaan balok prategang digunakan profil I dengan 3 tendon (VSL tipe E5-19). Pada
abutment menggunakan jenis T terbalik dengan panjang = 8 m, tinggi = 6.2 m dan lebar dasar =
3 m. Pada pilar menggunakan dimensi, dengan panjang = 8 m, tinggi = 8.67 m dan lebar dasar =
2.3 m. Pondasi sumuran terbuka untuk abutment dan pilar dengan menggunakan 2 buah pondasi
dengan diameter 1.5 m dan tinggi 5 m.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konstruksi beton dan pondasi sumuran cukup
aman dan kuat untuk menjadi alternatif pada pembangunan jembatan layang.
Abstract
In an effort to succeed in all areas of development, the government through the Ministry of Settlement
and Regional Infrastructure Directorate General of Highways of roads and bridges, build a bridge
overpass (fly over) in the Old City, which lies in the way of Admiral Marta Dinata - street Colonel Sugiono.
This is done to reduce the density of traffic on the road either at the usual hours or rush hour. Also
onroad there is also a train crossing ..
City flyover is planned with a long length of 300 m and width of 8 m by using prestressed concrete
composite in which the relationship between plate and beam into a single unit (monolithic) by installing
a shear connector / shear reinforcement to overcome the shear between the plate and beam.
In planning to use the profile I prestressed beam with 3 tendons (VSL type E5-19). At the abutment using
inverted T type with a length = 8 m, height = 6.2 m and base width = 3 m. On the pillar dimensions, with
length = 8 m, height = 8.67 m and base width = 2.3 m. Wells are open to the abutment foundation and
pillar by using 2 pieces of foundation with a diameter of 1.5 m and height 5 m.
From the description above can be concluded that the construction of concrete and the foundation sinks
safe and strong enough to be an alternative to the construction of a bridge overpass.
KOLONEL SUGIONO – LAKSAMANA MARTADINATA KOTA LAMA
MALANG
Oleh: BINTARI CHANDRA SANTI ( 00520143 )
Civil Engineering
Dibuat: 2007-09-28 , dengan 3 file(s).
Keywords: Jembatan, Beton Prategang
ABSTRAKSI
Dalam upaya mensukseskan pembangunan segala bidang, pemerintah melalui Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Direktorat Jendral Bina Marga bidang jalan dan jembatan,
membangun jembatan layang (fly over) di Kota Lama, yang terletak di jalan Laksamana Marta
Dinata – jalan Kolonel Sugiono. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di
jalan tersebut baik pada jam-jam biasa maupun jam sibuk. Selain itu di jalan tersebut juga
terdapat pelintasan kereta api..
Jembatan layang Kota lama ini direncanakan dengan panjang 300 m dan lebar 8 m dengan
menggunakan beton prategang komposit dimana hubungan antara plat dan balok menjadi satu
kesatuan (monolit) dengan memasang shear connector/tulangan geser untuk mengatasi geseran
antara plat dan balok.
Pada perencanaan balok prategang digunakan profil I dengan 3 tendon (VSL tipe E5-19). Pada
abutment menggunakan jenis T terbalik dengan panjang = 8 m, tinggi = 6.2 m dan lebar dasar =
3 m. Pada pilar menggunakan dimensi, dengan panjang = 8 m, tinggi = 8.67 m dan lebar dasar =
2.3 m. Pondasi sumuran terbuka untuk abutment dan pilar dengan menggunakan 2 buah pondasi
dengan diameter 1.5 m dan tinggi 5 m.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konstruksi beton dan pondasi sumuran cukup
aman dan kuat untuk menjadi alternatif pada pembangunan jembatan layang.
Abstract
In an effort to succeed in all areas of development, the government through the Ministry of Settlement
and Regional Infrastructure Directorate General of Highways of roads and bridges, build a bridge
overpass (fly over) in the Old City, which lies in the way of Admiral Marta Dinata - street Colonel Sugiono.
This is done to reduce the density of traffic on the road either at the usual hours or rush hour. Also
onroad there is also a train crossing ..
City flyover is planned with a long length of 300 m and width of 8 m by using prestressed concrete
composite in which the relationship between plate and beam into a single unit (monolithic) by installing
a shear connector / shear reinforcement to overcome the shear between the plate and beam.
In planning to use the profile I prestressed beam with 3 tendons (VSL type E5-19). At the abutment using
inverted T type with a length = 8 m, height = 6.2 m and base width = 3 m. On the pillar dimensions, with
length = 8 m, height = 8.67 m and base width = 2.3 m. Wells are open to the abutment foundation and
pillar by using 2 pieces of foundation with a diameter of 1.5 m and height 5 m.
From the description above can be concluded that the construction of concrete and the foundation sinks
safe and strong enough to be an alternative to the construction of a bridge overpass.