melakukan generalisasi merupakan serangkaian yang seharusnya diperhatikan oleh guru pada saat melakukan aktivitas pembelajaran biologi.
c. Biologi sebagai kumpulan nilai Pandangan ini lebih menitikberatkan bahwa biologi melekat nilai-nilai
ilmiah seperti rasa ingin tahu, jujur, teliti, dan keterbukaan akan berbagai fenomena yang baru sekalipun
d. Biologi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari Biologi merupakan bagian ilmu yang cukup banyak memberikan kontribusi
dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan, kebersihan, perbaikan gizi, hingga temuan-
temuan rekayasa lainnya
2. Penerapan Pendekatan JAS dalam Mempelajari Materi pengelolaan lingkungan.
Karakteristik pembelajaran dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar adalah memanfaatkan berbagai sumber belajar dari lingkungan sekitar baik itu fisik
maupun non fisik dunia maya, yang klasik maupun yang kontemporer termasuk juga teknologi informasi. JAS dapat diartikan juga kontekstualnya bidang biologi
Marianti dan Kartijono 2005. Untuk dapat terwujudnya pembelajaran JAS dapat disusun enam kunci dasar
sebagai berikut: a. Pembelajaran bermakna, pemahaman, relevansi dan penilaian pribadi sangat
terkait dengan kepentingan siswa di dalam mempelajari isi materi pelajaran. b. Penerapan pengetahuan adalah kemampuan siswa untuk memahami apa yang
dipelajari dan diterapkan dalam tatanan kehidupan dan fungsi dimasa sekarang dan masa yang akan datang.
c. Berpikir tingkat tinggi, siswa diwajibkan memanfaatkan berfikir dan kreatif dalam pengumpulan data, pemahaman suatu isu dan pemecahan suatu masalah.
d. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar lokal, provinsi, nasional, perkembangan IPTEK dan dunia kerja.
e. Responsif terhadap budaya, setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu: individu siswa, kelompok siswa baik
sebagai tim atau keseluruhan kelas, tatanan sekolah dan besarnya tatanan komunitas sekolah.
f. Penilaian autentik, penggunaan berbagai strategi penilaian penilaian proyek, kegiatan siswa, portofolio, rubrik, daftar cek, pedoman observasi, dsb sebagai
refleksi dari hasil belajar yang sesungguhnya. Model penilaian ini memberikan kesempatan kepada siswa ikut aktif dalam menilai pembelajaran mereka
sendiri dan memperbaiki ketrampilan mereka. Oleh karena JAS adalah kontekstualnya biologi, maka dikenal ada lima aspek
penting dalam pembelajaran JAS, yaitu 1 relating, belajar dikaitkan dengan pengalaman kehidupan sehari-hari,2 experiencing, belajar ditekankan pada
percobaan, penemuan , penciptaan, 3 applying, hasil belajar dikaitkan dengan pemanfaatannya, 4 cooperating, belajar melalui kerja sama antar anggota, 5
transfering, belajar melalui pemanfaatan pengetahuan baru Marianti dan Kartijono 2005.
Bahwa hakekat pendekatan JAS yaitu: 1 siswa belajar dengan melakukan secara nyata dan alamiah, 2 bentuk kegiatan lebih utama daripada hasil, 3
berpusat pada siswa, 4 terbentuknya masyarakat belajar, 5 berpikir tingkat tinggi, 6 memecahkan masalah, 7 menanamkan sikap ilmiah, dan 8 hasil
belajar diukur dengan berbagai cara tidak hanya dengan tes. Berdasarkan pada proses pembentukan pengetahuan, maka peran guru sangat
penting dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif, sehingga siswa dapat mengkontruksi pengetahuan mereka melalui
interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman, dan lingkungan mereka. Salah satu penelitian mengenai pendekatan JAS yang sudah dilakukan oleh
Zulfah 2006, bahwa dengan menggunakan pendekatan JAS dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada materi pengelolaan lingkungan di SMPN 37
Semarang.
B. Hipotesis