Kemungkinan = 10 x 10 x 10 x 10 x 10 = 100.000 kali percobaan.
Dan dari percobaan itu jika dilakukan percobaan dengan mengurutkan angka maka kunci akan didapatkan pada percobaan ke 15137 atau 15137100000
percobaan. Angka yang besar ini maka akan sulit ditemukan terutama jika menggunakan
percobaan manual. Selain itu kemungkinan ini akan terus bertambah seiring dengan komponen pembangkit kunci P, Q, dan E yang semakin besar nilainya. Oleh
karena itu direkomendasikan untuk menggunakan nilai yang besar untuk membangkitkan kunci secara manual.
2. Metode Matematis
Perhitungan matematis ini bisa dilakukan untuk mengurangi banyak percobaan yang dilakukan. Metode ini tujuannya hanya untuk menemukan nilai P dan Q yang
merupakan penyusun nilai N. Namun untuk menjalankan metode matematis ini diperlukan beberapa syarat sebagai berikut :
a. Memiliki kunci publik. b. Mengetahui bahwa kriptografi menggunakan metode RSA
– CRT. Sebagai contoh kita menggunakan kunci yang berada pada contoh sebelumnya
yaitu kunci publik = 5 – 21 dan kunci privat = 1 – 5 – 1 – 3 – 7. Dengan skenario
seperti diatas maka akan dilakukan dekomposisi terhadap kunci ada sebagai berikut:
a. Tentukan mana nilai N dan E pada kunci publik 5, 21 1 Tentukan N = 5 dan E = 21
Maka dari nilai tersebut akan dekomposisi nilai N karena nilai N merupakan komponen yang dibentuk oleh nilai P dan Q. Pendekomposisian ini
dilakukan dengan cara memfaktorkan nilai N. Faktor N = Faktor 5 = 1, 5
Dari faktor tersebut maka didapatkan faktor N = 1, 5 dan jelas ini bukan faktor pembentuk nilai N karena syarat untuk P dan Q adalah bilangan prima
dan 1 bukan merupakan bilangan prima.
2 Tentukan N = 21 dan E = 5 Maka dari nilai tersebut akan didapatkan faktor sebagai berikut :
Faktor N = Faktor 21 = 3, 7 Dari nilai 3 dan 7 tersebut harus ditentukan mana nilai P dan Q. Dengan
menggunakan algoritma pembangkit kunci yang telah dibahas pada bab 3 maka kita akan mendapatkan nilai sebagai berikut :
Tabel 4.19 Perbandingan nilai P dan Q
A B
P = 3 P = 7
Q = 7 Q = 3
E = 5 E = 5
Kunci Privat : 1 – 5 – 1 – 3 – 7
Kunci Privat : 5 – 1 – 5 – 7 – 3
Dari hasil diatas untuk nilai N yang memiliki 1 faktor pembentuk kunci memiliki 2 kemungkinan untuk membangun sebuah kunci yaitu 3, 7 dan
7,3. Untuk setiap kemungkinan terdapat 5 komponen kunci yang menghasilkan 5 lima faktorial = 120 kombinasi kunci yang bisa
dibentuk. Jadi kemungkinan percobaan untuk melakukan serangan terhadap kunci privat ini setelah nilai P dan Q ditemukan adalaha sebagai berikut :
Kemungkinan yang ada = 2 x 120 = 240 Kemungkinan
Kemungkinan itu akan terus bertambah bergantung pada besarnya nilai P dan Q pembentuk nilai N. Pertambahan itu yaitu sebanyak 120 x 2f. Dimana f merupakan
banyaknya pasangan faktor penyusun nilai N. Sehingga sangat penting untuk memilih nilai P dan Q dengan nilai prima yang cukup besar dan sangat disarankan
untuk memilih nilai P dan Q lebih dari 3 digit angka ratusan sehingga membuat nilai kemungkinan yang terbentuk akan semakin susah untuk diretas.
111
BAB 5 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari beberapa tahapan penerapan kriptografi menggunakan metode RSA dengan CRT pada citra digital di konsultan Art And Design House The House maka
didapatkan beberapa kesimpulan dan saran.
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui tahap – tahap perancangan, implementasi hingga pengujian,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Aplikasi yang dibangun telah memberikan hak akses untuk melihat gambar
dengan cara menggunakan kunci yang cukup tahan terhadap serangan pihak yang mencoba membuka kunci tersebut sehingga gambar tetap aman
dan tidak akan bisa dilihat oleh pihak yang tidak berkepentingan. 2. Gambar yang diamankan telah memiliki nilai pembatas untuk melihat
gambar tersebut sehingga mengurangi penyalahgunaan oleh pihak yang memiliki hak akses yaitu klien dari pihak perusahaan House The House.
5.2 Saran
Saran yang didapat berdasarkan semua yang telah dilakukan dalam pembangunan aplikasi kriptografi pada citra digitak yang disarankan untuk
pengembangan lebih lanjut adalah : 1. Tampilan dibuat lebih menarik.
2. Dapat menangani lebih dari satu gambar saat melakukan enkripsi dan dekripsi suatu citra digital.
1
BAB 1 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
House The House adalah salah satu konsultan art dan design di Bandung. Perusahaan ini menangani beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan desain seperti branding,
perencanaan dan desain bangunan, penelitian dan hiburan. Perusahaan ini memiliki lebih dari 8 pekerja dengan jumlah proyek yang pernah ditangani 30 branding, 4 desain interior dan 40
kegiatan serta pernah mendapatkan penghargaan “Shell LiveWIRE Indonesia Business Start-
Up Awards 2013”. Dilihat dari prestasi yang telah didapatkan tersebut tentu saja banyak klien yang meminta
pihak House The House untuk menjadi desainer mereka. Setelah dilakukan wawancara langsung dengan CEO dari House The House didapatkan sebuah informasi bahwa dari
beberapa klien tidak semuanya melanjutkan kerjasama mereka setelah mendapatkan desain dari pihak House The House. Namun dari informasi yang didapatkan pihak House The House
bahwa klien yang tidak melanjutkan kerjasama dengan pihak House The House tersebut tetap menggunakan desain mereka. Jika kasus tersebut terus terjadi maka akan mengakibatkan
kerugian besar untuk pihak House The House mengingat dalam dunia desain konsep suatu desain itu sangat berharga. Meskipun pada implementasinya suatu desain mengalami
perubahan namun dengan konsep yang sama tentu bisa dikatakan tetap menggunakan konsep dari pihak House The House.
Berdasarkan kasus yang ada maka diperlukan sebuah aplikasi untuk mengamankan gambar di perusahaan House The House tersebut. Dalam hal ini khususnya untuk membatasi
klien untuk melihat desain agar mengurangi penggunaan tanpa izin oleh klien. Salah satu caranya adalah dengan cara menyamarkan gambar digital sehingga tidak bisa dilihat tanpa
menggunakan kode dari pihak perusahaan. Untuk hal itu penelitian kali ini akan menggunakan pengamanan dengan teknik kriptografi yang dapat menyamarkan gambar digital menggunakan
metode Rivest-Shamir-Adleman dengan Chinese Remainder Theorem RSA-CRT. Metode RSA-CRT dipilih karena berdasarkan hasil penelitian Rini Wati Lumbangaol [1] bahwa RSA
bisa digunakan untuk enkripsi gambar. Namun berdasarkan buku Kriptografi Untuk Keamanan Jaringan [2] dikatakan bahwa metode RSA membutuhkan waktu lebih lama dalam proses
dekripsi sehingga ditambahkan teorema CRT untuk mempercepat proses dekripsi tersebut.
Dengan demikian maka penelitian ini akan berfokus untuk membangun aplikasi keamanan yang berjudul “Penerapan Kriptografi Menggunakan Metode Rivest-Shamir-
Adleman dengan Chinese Remainder Theorem RSA-CRT Pada Citra Digital Di Konsultan Art dan Design House The House”.
Diharapkan dengan penelitian ini akan mengurangi kasus yang terjadi. Selain itu juga dengan teknik kriptografi ini juga dapat mengurangi kemungkinan pihak selain klien dan
perusahaan untuk melihat desain yang dibuat.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang ada dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Belum ada pembatasan hak akses untuk melihat citra digital. 2. Pihak klien dapat melihat gambar berulang kali sehingga bisa digunakan pihak klien
untuk kepentingan lainnya.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menerapkan kriptografi dengan metode rivest- shamir-adleman dengan chinese remainder theorem RSA-CRT pada citra digital di konsultan
art and design House The House. Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini antara lain adalah
sebagai berikut : 1. Membuat pembatasan hak akses untuk melihat citra digital.
2. Memberikan batas pada citra untuk dilihat oleh pihak klien.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini ditetapkan beberap batasan masalah, diantaranya sebagai berikut : 1. Pengolahan foto hanya dilakukan pada citra berwarna 24bit.
2. Format foto yang bisa dilakukan enkripsi yaitu .jpg dan .bmp 3. Aplikasi pengolahan citra menggambarkan proses kriptografi citra saja yaitu proses
enkripsi dan dekripsi. 4. Proses enkripsi dan dekripsi menggunakan metode kriptografi RSA - CRT
5. Aplikasi ini akan menghasilkan sebuah chipertext dengan format file .jpg 6. Aplikasi ini merupakan aplikasi desktop yang berjalan pada Sistem Operasi
Windows.