PENGARUH DOSIS DAN FREKUENSI PEMBERIAN FILTRAT BIJI BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L) TERHADAP APOPTOSISSEL HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN CCl4

PENGARUH DOSIS DAN FREKUENSI PEMBERIAN FILTRAT BIJI BUNGA
MATAHARI (Helianthus annuus L) TERHADAP APOPTOSISSEL HATI
TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN CCl4
Oleh: SITI NUR SA’ADAH ( 02330046 )
BIOLOGY
Dibuat: 2007-04-11 , dengan 3 file(s).

Keywords: Biji bunga matahari, Chlorogenic acid, CCL4, Apoptosis sel hati.
CCl4 merupakan salah satu hepatotoksik yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
Menurut Ivan (2000) dalam Wahyunui (2005), zat toksik serta radikal bebas yang berlebih dalam
tubuh mempunyai peranan penting pada kerusakan hepar, yaitu menyebabkan rusaknya sel
ataupun jaringan. Tetapi dalam keadaan normal radikal bebas tidak akan menimbulkan
kerusakan hepar, karena hepar memiliki sistem pertahanan yang lebih baik dari organ-organ lain
dalam tubuh. Namun, bila bagian yang sangat luas dari hepar telah rusak maka hepar akan
kehilangan fungsinya sehingga terjadilah keracunan yang gawat sekali dan sering berakibat fatal.
Gambaran histologi kerusakan hati dapat berupa perlemakan, peradangan dan nekrosis
(Damjanov, 2000). Antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi
antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Kochhar dan Rossell,1990). Clorogenic acid
merupakan zat aktif dalam tanaman biji bunga matahari (Helianthus annuus .L) yang dapat
berfungsi sebagai antioksidan dan hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat yang bersifat
toksik).

Dengan adanya pendapat diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh dosis pemberian filtrat biji bunga matahari terhadap apoptosis sel hati tikus,
mengetahui pengaruh frekuensi pemberian filtrat biji bunga matahari terhadap apoptosis sel hati
tikus putih yang diinduksi dengan CCl4, mengetahui pengaruh interaksi dosis dan frekuensi
pemberian filtrat biji bunga matahari terhadap apoptosis sel hati tikus putih yang diinduksi
dengan CCl4.
Penelitian ini menggunakan 24 tikus putih jantan, berat 200 gram dibagi dalam 6 kelompok yang
masing-masing beranggotakan 4 ekor tikus. (Normal, CCl4, CCl4 + filtrat biji bunga matahari
dosis 0,1 g/2 ml frekuensi 2X sehari, CCl4 + filtrat biji bunga matahari dosis 0,1 g/2 ml
frekuensi 3X sehari, CCl4 + filtrat biji bunga matahari 0,2 g/2 ml frekuensi 2X sehari, CCl4 +
filtrat biji bunga matahari dosis 0,2 g/2 ml frekuensi 3X sehari. Setelah 2 minggu dilakukan
perhitungan jumlah sel apoptosis hati tikus dengan mikroskop elektron (pembesaran 400x) pada
jaringan hati tikus yang dicat dengan HE. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan anava
2 arah dengan syarat data berdistribusi normal dan homogen. Untuk mengetahui berpedaan antar
perlakuan dilakukan uji lanjut Duncan’s.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosis filtrat biji bunga matahari berpengaruh
menghambat apoptosis sel hati tikus putih yang diinduksi dengan CCl4. frekuensi pemberian
filtrat biji bunga matahari berpengaruh terhadap apoptosis sel hati tikus putih yang diinduksi
dengan CCl4. Interaksi dosis dan frekuensi pemberian filtrat biji bunga matahari tidak
berpengaruh terhadap apoptosis sel hati tikus putih yang diinduksi dengan CCl4.


Dokumen yang terkait

EFEK ANTIPIRETIK MINYAK BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI RAGI ROTI

3 53 25

PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT BUAH MERAH (Pandanusconoideus Lam) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KELENJAR PANKREAS PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN

0 24 1

PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT BUNGA SEPATU (Hibiscus rosasinensis) TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

0 4 1

PENGARUH DOSIS PEMBERIAN DAN KONSENTRASI FILTRAT BIJI BUNGA MATAHARI (Hellianthus annuus L) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT SERUM PADA TIKUS JANTAN YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

0 25 1

UJI EFEKTIVITAS DOSIS FILTRAT DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL SERUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDAN (CCL4)”

0 19 1

PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

0 22 1

PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT BUNGA SEPATU (Hibiscus rosasinensis) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

0 10 1

UJI EFEKTIFITAS FILTRAT DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus ) YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCL4)

0 4 1

PENGARUH DOSIS DAN FREKUENSI PEMBERIAN FILTRAT BIJI BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL SERUM PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN CCl4

0 22 1

PENGARUH PEMBERIAN XANTHONE TERHADAP GAMBARAN NEKROSIS SEL HEPAR TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

0 0 12