Rumusan Masalah dan Ruang lingkup

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan hukum khususnya di dalam hukum pidana, dalam rangka memberikan penjelasan mengenai peran kejaksaan dalam penyidikan tindak pidana korupsi, khususnya tindak pidana korupsi dana bantuan operasional sekolah. b. Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan pengetahuan dalam bidang hukum bagi rekan-rekan mahasiswa selama mengikuti program perkuliahan hukum pidana khususnya pada fakultas hukum universitas lampung dan masyarakat umum mengenai peran Kejaksaan dalam penyidikan tindak pidana korupsi dana bantuan operasional sekolah.

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang merupakan abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap dimensi-dimensi sosial yang dianggap relevan oleh peneliti. 10 10 Soerjono Soekanto, pengantar penelitian hukum. UI Press, Jakarta, hlm.125. Berdasarkan definisi tersebut, maka kerangka teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Teori Peran Teori diartikan sebagai seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Kedudukan dalam hal ini diharapkan sebagai posisi tertentu di dalam masyarakat yang mungkin tinggi, sedang-sedang saja atau rendah. Kedudukan adalah suatu wadah yang isisnya adalah hak dan kewajiban tertentu, sedangkan hak dan kewajiban tersebut dapat dikatakan sebagai peran. Oleh karena itu, maka seseorang yang mempunyai kedudukan tertentu dapat dikatakan sebagai pemegang peran role accupant. Suatu hak sebenarnya meruapakan wewenang untuk berbuat atau tidak berbuat, sedangkan kewajiban adalah beban atau tugas 11 Secara sosiologis peran adalah aspek dinamis yang berupa tindakan atau perilaku yang dilaksanakan oleh seseorang yang menempati atau memangku suatu posisi dan melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya. Jika seseorang menjalankan peran tersebut dengan baik, dengan sendirinya akan berharap bahwa apa yang dijalankan sesuai dengan keinginan dari lingkungannya. Peran secara umum adalah kehadiran di dalam menentukan suatu proses keberlangsungan. 12 11 Kamus Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. 2002. Hlm. 348 12 Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Press. Jakarta. 2002. Hlm.242