Definisi Operasional Variabel Penelitian

58

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010: 3. Obyek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Guru Pendamping pada Taman Kanak- kanak di Kota Semarang.

3.1.1 Variabel Bebas X

Variabel bebas atau independent variabel adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat atau variabel yang mempengaruhi Sugiyono, 2010: 61. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah guru pendamping X.

3.1.2 Variabel Terikat Y

Variabel terikat atau dependent variabel adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010: 61. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran Y.

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel penelitian adalah batasan atau spesifikasi dari variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan realitas yang akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati peneliti berdasarkan sifat yang didefinisikan dan diamati sehingga terbuka untuk diuji kembali oleh orang atau peneliti lain. Adapun batasan operasional variabel yang diteliti adalah: 3.2.1 Guru Pendamping Guru Pendamping adalah Guru PAUD Formal TK, RA, dan yang sederajat dan Guru PAUD non Formal TPA, KB, dan sederajat yang belum memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Permendiknas RI No. 16 tahun 2007, kewajiban guru pendamping menjadi teladan bagi pembentukan karakter anak, membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran, membantu mengelola kegiatan bermain sesuai dengan tahapan dan perkembangan anak, membantu dalam melakukan penilaian tahapan perkembangan anak Peraturan Mendiknas Nomor 58 Tahun 2009. Menurut Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI, 2011, berdasarkan kompetensi paedagogis, guru pendamping mempunyai peranan yang harus dilakukan sebagai seorang guru pendamping, meliputi: a Merencanakan kegiatan program pendidikan, pengasuhan dan perlindungan, indikator hal tersebut meliputi: i menyusun rencana kegiatan tahunan, semesteran, bulanan, mingguan dan harian, ii menetapkan kegiatan bermain yang mendukung tingkat pencapaian perkembangan anak, iii merencanakan kegiatan yang disusun berdasarkan kelompok usia. b Melaksanakan proses pendidikan, pengasuhan dan perlindungan anak, indikator hal tersebut meliputi: i mengelola kegiatan sesuai dengan rencana yang disusun berdasarkan kelompok usia, ii menggunakan metode pembelajaran melalui bermain sesuai dengan karakteristik anak, iii memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan kegiatan dan kondisi anak, iv memberikan motivasi untuk meningkatkan keterlibatan anak dalam kegiatan, v memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan anak. c Melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil pendidikan pengasuhan dan perlindungan anak, indikator tersebut meliputi: i memilih cara-cara penilaian yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, ii melakukan kegiatan penilaian yang sesuai dengan cara- cara yang telah ditetapkan, iii mengolah hasil penilaian, iv menggunakan hasil-hasil penilaian untuk berbagai kepentingan pendidikan, v mendokumentasikan hasil-hasil penilaian. 3.2.2 Pembelajaran di Taman Kanak-kanak Prinsip pembelajaran anak usia Taman Kanak-kanak adalah 1 proses pembelajaran bagi anak usia dini adalah proses interaksi antara anak, sumber belajar, dan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tetentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, 2 sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan berbagai eksplorasi dalam kegiatan bermain, maka proses pembelajaran ditekankan pada aktivitas anak dalam bentuk-bentuk belajar sambil bermain, 3 belajar sambil bermain ditekankan pada integrasi pengembangan potensi di bidang fisik motorik, intelegensi, sosial emosional, dan bahasa serta komunikasi sehingga menjadi kemampuan yang secara aktual dimiliki anak, 4 penyelenggaraan pembelajaran bagi anak usia dini perlu memberikan rasa aman bagi anak, 5 sesuai dengan sifat perkembangan anak usia dini, proses pembelajaran dilaksanakan secara terpadu, 6 proses pembelajaran pada anak usia dini akan terjadi apabila anak berbuat secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur pendidik, 7 program belajar bagi anak usia dini dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem yang dapat menciptakan kondisi yang menggugah dan memberi kemudahan bagi anak untuk belajar sambil bermain melalui berbagai aktivitas yang bersifat konkret serta sesuai tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta kehidupan anak Masitoh dalam Solehuddin, 2007. 3.3 Subjek Penelitian 3.3.1 Populasi