KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK :Studi Deskriptif pada Guru Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung).
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
(Studi Deskriptif pada Guru Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar Kosentrasi Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh:
MELDA 1101178
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
(2)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
KOMPETENSI PEDAGOGIK
DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
(Studi Deskriptif Pada Guru Taman Kanak-kanak
di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Oleh Melda
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Kosentrasi Pendidikan Anak Usia Dini
© Melda 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd, M.A NIP. 196202081986011002
Pembimbing II
Dr. Ernawulan Syaodih, M.Pd NIP. 196510011998022001
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Dasar
Dr. Ernawulan Syaodih, M.Pd NIP. 196510011998022001
(4)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
(Studi Deskriptif pada Guru Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
ABSTRAK
Tantangan yang dihadapi oleh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) saat ini adalah kompetensi sebagian besar guru PAUD khususnya guru TK masih belum memadai karena sebagian dari mereka tidak berasal dari latar belakang kePAUDan dan belum memiliki kualifikasi S1. Dari hasil pengamatan terhadap guru di Kecamatan Sukasari Kota Bandung, teridentifikasi bahwa di dalam pembelajaran masih ada guru yang belum membuat RKH setiap hari, belum mampu menguasai kelas, dan guru juga belum mampu mengembangkan media atau alat pembelajaran. Hal ini menggambarkan bahwa kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran dan kondisi tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK). Penelitian ini dilakukan melalui observasi dan studi dokumentasi dengan menggunakan metode deskriptif, pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru TK yang memiliki kualifikasi S1 di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik twostage cluster sampling. Hasil temuan menunjukkan bahwa pada umumnya kompetensi pedagogik (meliputi aspek: pemahaman anak didik, perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar) dan kompetensi profesional (meliputi memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan, menguasai tingkat pencapaian perkembangan, dan mengembangkan materi pembelajaran) guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung berada pada level sangat kompeten di dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi dalam bentuk saran ditujukan kepada penyelenggara sekolah dan kepala sekolah TK agar memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada guru-guru TK, baik kepada guru dengan kualifikasi S1 maupun guru yang belum berkualifikasi S1 untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan seperti: kesempatan melanjutkan pendidikan (kuliah) dan pelatihan tentang pembuatan media dalam pembelajaran, pengelolaan kelas yang baik, dan penyusunan alat evaluasi. Untuk guru TK yang menjadi sampel agar dapat menjadi leader yang memimpin, membimbing, dan membantu rekan-rekan guru sejawat dalam memecahkan masalah pembelajaran, dan untuk peneliti selanjutnya agar mengembangkan instrumen penelitian seperti tes atau angket, meneliti seluruh guru yang mengajar di kelas, dan melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
(5)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
A TEACHER’S PROFESSIONAL AND PEDAGOGICAL COMPETENCES IN TEACHING KINDERGARTEN
(A Descriptive Study of Kindergarten Teachers in the Regence of Sukasari in Bandung City)
ABSTRACT
The challenge faced by the early childhood education sector at the moment is competence. The majority of the early childhood teachers in particular kindergarten teachers are still not competent because most of them have no educational background in early childhood education and have no degree. According to the field observation in Sukasari Regence, it was identified that in the teaching and learning process, there are teachers who could not prepare a daily lesson plan, they could not control the class, and there those who could not develop the media for learning and or the learning tools. This incident shows that the teachers’ professional and pedagogic competences are still low. This research aims to describe the condition about the teacher pedagogic and professional competences in the teaching of kindergarten. The research was conducted through observation and the study of documents, using a descriptive method and a quantitative approach. The population of the research was kindergarten teachers with a degree qualification in Sukasari Regence. The sample for the research was obtained using two-stage cluster sampling. The findings show that in general the pedagogic competences consist of aspects like: understanding the learners, planning, implementing, and evaluation of learning outcomes, and the professional competences consist of the aspects like: understanding the teaching material, structure, concepts and the scientific aspect or scholarly aspect of the field, understanding the learner’s development, and developing the learning material. In Sukasari Regence the teachers were found to be competent in the teaching and learning process. Based on the research findings; the recommendations are made to the heads of the kindergartens, and practitioners such that they are able to facilitate and given opportunity to the teachers to improve their skills. The opportunities may include: The opportunity to continue for further studies, and follow trainings. And to the teachers who became the sample of this research, to become leaders, counselors, and help others to solve existing problems in their teaching profession and for the coming researchers, to act as a basis of their research.
(6)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR GRAFIK ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK A. Defenisi Kompetensi ... 9
(7)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Kompetensi Guru ... 13
D. Pengembangan Kompetensi Guru ... 27
E. Penelitian Terdahulu tentang Kompetensi Guru ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ... 34
B. Objek Penelitian dan Defenisi Operasional ... 34
C. Teknik Pengumpulan Data ... 34
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36
E. Pengembangan dan Validasi Konstruk Instrumen ... 39
F. Skala Nilai ... 45
G. Prosedur Pengolahan Data ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 94
B. Rekomendasi ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 98
LAMPIRAN- LAMPIRAN ... 103
(8)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 36
Tabel 3.2 Responden Guru TK Inti dan Imbas ... 38
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen ... 39
Tabel 3.4 Skor Maksimal Ideal ... 45
Tabel 3.5 Skor Minimal Ideal ... 46
Tabel 3.6 Rentang Skor Ideal ... 46
Tabel 3.7 Interval Skor ... 47
Tabel 3.8 Kategorisasi Level ... 47
Tabel 4.1 Level Kompetensi Pedagogik Guru ... 50
Tabel 4.2 Level Rata-rata Aspek Kompetensi Pedagogik Guru ... 51
Tabel 4.3 Contoh Evaluasi Penilaian Harian Anak ... 67
Tabel 4.4 Level Kompetensi Profesional Guru ... 68
(9)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1 Pengambilan Sampel……… 37
Gambar 4.1 Kegiatan Berbaris Bersama di Halaman Sekolah ... 54
Gambar 4.2 Kegiatan Mencuci Tangan Sebelum Makan ... 55
Gambar 4.3 Kegiatan Berbagi Dengan Teman ... 56
Gambar 4.4 Kegiatan Makan Bersama ... 57
Gambar 4.5 Kegiatan Reading Play dengan Buku Cerita Bergambar ... 58
Gambar 4.6 Kegiatan Pembelajaran Secara Individual, Kelompok, dan Klasikal ... 63
Gambar 4.7 Guru Menenangkan Anak Ketika Anak Sedang Menangis ... 64
(10)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
Grafik 4.1 Level Rata-rata Aspek Kompetensi Pedagogik Guru ... 52 Grafik 4.2 Level Rata-rata Aspek Kompetensi Profesional Guru... 70
(11)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A
Instrumen Kompetensi Pedagogik ... 105
Instrumen Kompetensi Profesional ... 110
Lampiran B Dokumen RKM dan RKH Bunda Sri Emi Sugianti ... 113
Dokumen RKM dan RKH Bunda Sri Ratna ... 117
Dokumen RKM dan RKH Bunda Neni Sumiati ... 121
Dokumen RKM dan RKH Bunda Sri Rahayu ... 126
Dokumen RKM dan RKH Bunda Lia Sutini Mulyani ... 131
Dokumen RKM dan RKH Bunda Nur Asiyah ... 137
Dokumen RKM dan RKH Bunda Rini Suryani ... 142
Dokumen RKM dan RKH Bunda Teti Nurdiati ... 149
Dokumen RKM dan RKH Bunda Guntari ... 155
Dokumen RKM dan RKH Bunda Ajeng Yulida ... 159
Dokumen RKM dan RKH Bunda Karlina.W ... 162
Dokumen RKM dan RKH Bunda Rini Nugraha ... 168
(12)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rekapitulasi Data Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
Guru ... 175
Kategorisasi Level ... 176
Level Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional ... 178
Level Aspek-aspek Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional ... 179
Level Rata-rata Aspek Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional ... 183
Lampiran D Dokumentasi Penelitian ... 186
Surat Keputusan Pembimbing ... 194
Surat Izin Penelitian ... 197
Judgement Experts ... 199
(13)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Artinya pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan dan mengfungsikan seluruh potensi manusia (baik jasmani maupun rohani). Oleh karena itu pendidikan sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Dengan kata lain, melalui pendidikan diharapkan akan dapat menciptakan generasi yang berkualitas baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus diberikan sejak dini kepada anak karena masa depan anak ditentukan oleh kualitas layanan pendidikan yang diterima oleh anak pada masa tersebut. Itulah sebabnya muncul aneka ragam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan tujuan untuk menyiapkan generasi yang tidak hanya memiliki pengetahuan mumpuni tapi juga memiliki kepribadian yang baik. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pada ayat berikutnya disebutkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan informal. Salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal adalah Taman Kanak-kanak (TK).
Usia anak TK antara 4 sampai 6 tahun, dimana pada usia ini perkembangan anak berlangsung sangat cepat dan cenderung menetap sehingga menentukan tahap perkembangan anak berikutnya. Slavin (Rusjiono, 2010: 34) menyatakan bahwa anak usia antara 3 sampai 6 tahun mengalami perkembangan yang cepat pada semua aspek perkembangan. Anak pada masa usia dini adalah anak yang memiliki potensi yang akan membantu mereka
(14)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dalam belajar. Potensi tersebut hanya dapat berkembang jika diberikan rangsangan, bimbingan, bantuan dan perlakuan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya (Noorlaila, 2010: 15). Dalam kaitan ini peran guru sangatlah penting dalam memfasilitasi aktivitas anak dengan materi yang beragam sehingga anak dapat berkembang dengan baik.
Selain itu, tuntutan terhadap pemberian layanan yang berkualitas dalam perkembangan terakhir khususnya bagi pendidikan anak usia dini semakin memiliki arti penting. Terlebih lagi disadari bahwa perkembangan anak berbeda-beda, baik dalam kognitif, bakat, minat, kreativitas, kematangan emosi, kepribadian, keadaan jasmani dan keadaan sosial. Terkait dengan itu, ada pula anak yang cepat mengerti dan ada yang lambat. Pemberian layanan yang baik untuk mencapai hasil yang diharapkan dapat dilakukan bilamana didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan keahlian di bidangnya. Hal ini semua membutuhkan pengetahuan guru untuk dapat memahami dan membimbing mereka sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Oleh karena itu, diperlukan sosok guru yang mempunyai kualifikasi kompetensi dan dedikasi dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Namun di Indonesia baru 50% guru yang memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi. Kondisi seperti ini masih dirasa kurang sehingga kualitas pendidikan kita
belum menunjukkan peningkatan yang signifikan (Mas’ud, 2011). Salah satu
faktor rendahnya mutu pendidikan di negara kita adalah disebabkan tenaga pendidik yang kurang berkompeten sehingga upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sukar untuk di wujudkan dan pada akhirnya kebodohan akan berdampak pada kemiskinan. Untuk itu, maka guru sebagai komponen pendidikan harus menunjukkan kualitasnya sebagai tenaga pendidik yang ahli dibidangnya.
Risal (2012) mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi oleh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah kompetensi sebagian besar guru PAUD masih belum memadai karena sebagian besar dari mereka tidak berasal dari latar
(15)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
belakang pendidikan PAUD dan mereka belum memperoleh pelatihan yang berkaitan dengan konsep dan ilmu praktis tentang PAUD. Hal ini didukung oleh pernyataan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Informal (PAUDNI), Hawadi (2012) yang mengatakan bahwa saat ini kompetensi pendidik PAUD yang ada sangat terbatas. Latar belakang pendidikan guru PAUD bersifat heterogen. Masih ada yang berpendidikan SMA, D2, bahkan tak sedikit berdasarkan pengalaman semata.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 bahwa: Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Secara teoritis keempat jenis kompetensi tersebut dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, akan tetapi secara praktis sesungguhnya keempat jenis kompetensi tersebut tidak mungkin dapat dipisah-pisahkan.
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan kompetensi guru. Berdasarkan studi pendahuluan di beberapa TK yang ada di kecamatan Sukasari Kota Bandung, penulis melihat bahwa masih ada guru yang belum membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH), mereka mengajar dengan mengandalkan pengalaman mengajarnya sehari-hari. Padahal seorang guru anak usia dini itu haruslah menguasai teknik dalam membelajarkan dengan membuat perencanaan pembelajaran yang dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu rencana mingguan dan rencana harian (Moore dalam Yamin, 2010: 30). Selain itu dalam proses pembelajaran, penulis melihat guru belum sepenuhnya memanfaatkan media atau alat permainan untuk mengembangkan pelajaran sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Guru hanya
(16)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menggunakan media yang itu-itu saja. Lemahnya kemampuan guru dalam membuat variasi alat permainan dalam pembelajaran masih banyak ditemukan. Dan ada juga guru yang mudah marah marah/tidak sabar ketika melihat anak tidak mau diatur dalam belajar, guru belum mampu mengelola kelas dengan baik. Dari hasil observasi yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa masalah-masalah tersebut diatas adalah masalah yang terkait dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru.
Dunkin dan Biddle dalam Sagala (2006) menyatakan bahwa proses pembelajaran secara umum akan berlangsung dengan baik jika pendidik mempunyai dua komponen utama yaitu, (1) Kompetensi substansi materi pembelajaran atau penguasaan materi pelajaran, dan (2) kompetensi metodologi pembelajaran. Artinya jika guru menguasai materi pelajaran, diharuskan juga menguasai metode pengajaran sesuai kebutuhan materi ajar yang mengacu pada prinsip pedagogik yaitu memahami karakteristik peserta didik. Jika metode dalam pembelajaran tidak dikuasai, maka peyampaian materi ajar tidak akan maksimal. Dengan demikian, seorang guru dituntut untuk mampu menyampaikan materi ajar yang dikuasainya melalui berbagai strategi, metode, pendekatan yang sesuai dengan karakteristik materi ajar, tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik.
Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan betapa besarnya pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional terhadap keberhasilan anak didik. Di dalam proses mengajar terdapat kegiatan membimbing agar anak didik berkembang sesuai tugas-tugas perkembangannya, melatih keterampilan baik keterampilan kognitif maupun keterampilan motorik sehingga anak didik dapat dan berani hidup. Dengan demikian seorang guru harus memiliki kemampuan pedagogik, yaitu kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru.
Pemahaman dan kemampuan pedagogik guru tidak terlepas dari kemampuan memahami dan menguasai materi yang diajarkan dan sebaliknya pemahaman dan penguasaan materi tidak terlepas dari pemahaman dan
(17)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kemampuan pedagogik sebagai landasan keilmuan yang menjadi dasar bagi praktik pendidikan (the scientific basis of the arts). Kompetensi profesional ini menjadi bagian yang tak terpisahkan karena pada dasarnya seorang guru adalah sebagai pengajar. Artinya guru mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Untuk mengajarkan ilmu pengetahuan diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap substansi bidang studi yang ditekuni.
Mengajar bukan hanya penyampaian materi kepada anak didik, akan tetapi mengajar merupakan suatu proses mengubah perilaku anak sesuai dengan tujuan. Dalam mengajarkan atau menyampaikan ilmu (materi) kepada orang lain agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik, tidak hanya diperlukan metode yang tepat tetapi juga diperlukan penguasaan ilmu guru dalam bidangnya sehingga tujuan yang di cita-citakan dalam pembelajaran tersebut dapat tercapai. Untuk itu, kompetensi guru khususnya dalam penguasaan materi pelajaran juga memiliki peranan yang sangat penting. Dalam kompetensi pedagogik, salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru ialah guru harus menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Dimana pembelajaran yang mendidik itu terjadi ketika guru paham tentang konsep dasar proses pendidikan dan pembelajaran bidang studi yang bersangkutan serta penerapannya dalam pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran (Mulyasa, 2012: 27). Kompetensi profesional berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat penting sebab langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan (Sanjaya,2010 :18). Arikunto (Slameto, 2011: 6) mengemukakan bahwa kompetensi profesional mengharuskan guru memiliki pengetahuan yang luas dan dalam tentang subject matter (bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi yaitu menguasai konsep teoretik, maupun memilih metode yang tepat dan mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar.
Selanjutnya Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I pasal 1 menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional
(18)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dari penjelasan tersebut tergambar dua kompetensi yang sangat berperan dalam proses pendidikan yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
Berangkat dari identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang dapat dimunculkan sebagai pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam pembelajaran Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Secara lebih spesifik, pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Berada pada level apakah kompetensi pedagogik guru?
a. Berada pada level apakah kompetensi pedagogik guru tentang pemahaman terhadap anak didik dalam pembelajaran Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung?
b. Berada pada level apakah kompetensi pedagogik guru tentang perancangan pembelajaran yang dilakukan guru dalam pembelajaran Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung?
c. Berada pada level apakah kompetensi pedagogik guru tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam pembelajaran Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung?
d. Berada pada level apakah kompetensi pedagogik guru tentang evaluasi hasil belajar yang dilakukan guru dalam pembelajaran Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung?
2. Berada pada level apakah kompetensi profesional guru?
a. Berada pada level apakah kompetensi profesional guru dalam memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung?
b. Berada pada level apakah kompetensi profesional guru dalam menguasai Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung?
(19)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Berada pada level apakah kompetensi profesional guru dalam mengembangkan materi pembelajaran dalam pembelajaran Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang keadaan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru TK dalam melaksanakan pembelajaran di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Kompetensi pedagogik dalam hal ini didefenisikan sebagai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran anak didik, sementara kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru TK ini dapat dilihat melalui pengamatan terhadap prilaku yang ditunjukkan guru dan mempelajari dokumen tertulis yang disusun guru dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Secara lebih spesifik bertujuan untuk mengetahui level kompetensi pedagogik guru yang meliputi aspek: (a) pemahaman terhadap anak didik, (b) perancangan pembelajaran, (c) pelaksanaan pembelajaran, (d) evaluasi hasil belajar.
2. Mendeskripsikan kompetensi profesional guru dalam pembelajaran Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Secara lebih spesifik bertujuan untuk mengetahui level kompetensi profesional guru yang meliputi aspek: (a) memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan, (b) menguasai Tingkat Pencapaian Pembelajaran (TPP) ,(c) mengembangkan materi pembelajaran.
(20)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil penelitian ini memiliki nilai manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memperkaya dan memperluas wawasan tentang kompetensi guru khususnya tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional
2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat berguna baik bagi para penyelenggara pendidikan (sekolah) maupun bagi guru.
a. Bagi penyelenggara pendidikan, dalam hal ini adalah bagi sekolah Taman Kanak-kanak (TK), hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau dijadikan bahan rujukan untuk membuat program pengembangan kompetensi guru dalam rangka peningkatan kinerja guru.
b. Bagi guru TK, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk mengkoreksi dan memperbaiki diri masing-masing serta dapat melakukan perubahan sehingga dapat meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.
(21)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
(22)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Pendekatan dan Metode
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru di Taman Kanak-kanak (TK) yang ada di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif. Dikatakan deskriptif karena penelitian ini menggambarkan fenomena, gejala, atau keadaan apa adanya tanpa memberi intervensi atau perlakukan khusus apapun.
B.Objek Penelitian dan Defenisi Operasional
Untuk memperjelas penafsiran judul dan ruang lingkup penelitian serta adanya kesamaan pandangan antara peneliti dan pembaca, maka yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru Taman Kanak-kanak (TK). Istilah kompetensi pedagogik dalam hal ini adalah kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik (Wahyudi, 2012: 31). Aspek kompetensi pedagogik yang diteliti meliputi: (1) pemahaman terhadap anak didik, (2) perancangan pembelajaran, (3) pelaksanaan pembelajaran, dan (4) evaluasi hasil belajar.
Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam (PP No 19 Tahun 2005). Aspek kompetensi profesional yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: (1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan dalam pembelajaran, (2) menguasai Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP), (3) mengembangkan materi pembelajaran.
(23)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam penelitian ini ada dua instrumen pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi dan studi dokumentasi. Instrumen pertama yang digunakan adalah observasi. Observasi digunakan untuk mengukur kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru. Dalam kompetensi pedagogik, aspek-aspek yang diobservasi antara lain tentang: (a) pemahaman guru terhadap peserta didik dan, (b) pelaksanaan pembelajaran. Untuk kompetensi profesional, aspek-aspek yang diobservasi adalah: (a) pemahaman guru terhadap materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan dalam pembelajaran; (b) penguasaan Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP); (c) pengembangan materi pembelajaran.
Terhadap kompetensi guru tersebut beserta rincian aspek-aspeknya, penulis melakukan pengamatan terhadap prilaku yang ditunjukkan guru dalam pembelajaran di kelas anak usia dini (TK) dengan menggunakan panduan observasi yang telah dibuat sebelumnya. Observasi terhadap prilaku guru dilakukan sebanyak beberapa kali untuk masing-masing guru sehingga penelitian ini memakan waktu selama dua bulan. Selama penelitian, penulis tidak memberikan intervensi atau perlakuan khusus apapun terhadap prilaku yang ditampilkan oleh guru.
Instrumen kedua yang digunakan adalah studi dokumentasi. Studi dokumentasi hanya digunakan untuk mengukur kompetensi pedagogik. Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam kompetensi pedagogik antara lain: (a) perancangan pembelajaran, dan; (b) evaluasi hasil belajar. Terhadap aspek-aspek tersebut, peneliti menilai bagaimana guru mampu menyusun Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan tujuan kurikulum dan mampu menggunakannya sesuai dengan tujuan lingkungan pembelajaran dan kebutuhan anak didik. Dengan kata lain, dalam hal ini peneliti memeriksa apakah RKM dan RKH yang dibuat oleh guru telah sesuai dengan Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) yang akan dicapai.
(24)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penjelasan lebih rinci tentang kompetensi guru dan aspek-aspek yang dinilai dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Teknik Pengumpulan Data
Kompetensi Cara Menilai
Pedagogik
Pemahaman terhadap anak didik Observasi
Perancangan pembelajaran Studi Dokumentasi
Pelaksanaan pembelajaran Observasi
Evaluasihasilbelajar Studi Dokumentasi
Profesional
Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
Observasi
Menguasai Tingkat Pencapaian Pembelajaran (TPP)
Observasi
Mengembangkan materi pembelajaran Observasi
D.Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian (Akdon, 2008: 96). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Taman Kanak-kanak (TK) berkualifikasi S1 yang ada di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
(25)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melalui dua tahap (Nazir, 2003: 315). Secara sistematis langkah-langkah pengambilan sampel dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.1 Pengambilan Sampel
Kecamatan
GUGUS I
1. TK Inti 2. TK Imbas 3. TK Imbas 4. TK Imbas 5. TK Imbas 6. TK Imbas
GUGUS III
1. TK Inti 2. TK Imbas 3. TK Imbas 4. TK Imbas 5. TK Imbas 6. TK Imbas 7. TK Imbas
GUGUS II
1. TK Inti 2. TK Imbas 3. Tk Imbas 4. TK Imbas 5. TK Imbas 6. TK Imbas 7. TK Imbas
Responden/Guru Terpilih TK Inti dan Imbas Terpilih
(26)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Kecamatan Sukasari terbagi atas 3 gugus, yaitu gugus I, gugus II, dan gugus III. Dimana di gugus I terdapat 6 TK, gugus II terdapat 7 TK, dan gugus III terdapat 7 TK
b. Sampel pertama adalah TK inti dan TK imbas terpilih dari masing-masing gugus. TK inti dan TK imbas terpilih yang menjadi sampel pertama dalam penelitian ini sebanyak tujuh TK yang terdiri dari: tiga TK inti (TK Aisyiyah 11, TK Puspa Mekar, TK Kartika) dan empat TK imbas (TK Armia, TK Permata Sari, TK Nasywa, dan TK Lab. Percontohan UPI). Pengambilan sampel untuk TK inti yaitu diambil satu dari masing-masing gugus, sedangkan pengambilan sampel untuk TK imbas dilakukan secara acak (random) dari masing-masing gugus, dengan alasan karena keadaan populasi bersifat homogen. TK Inti adalah TK yang terpilih diantara beberapa TK dalam satu gugus sekolah yang berfungsi sebagai pusat pengembangan di dalam gugus TK tersebut. Sedangkan TK Imbas adalah anggota satu gugus sekolah yang menjadi binaan dari TK Inti.
c. Selanjutnya sampel kedua adalah guru terpilih dari tujuh TK inti dan TK imbas pada sampel pertama. Guru-guru terpilih dalam sampel kedua ini adalah merupakan kerangka sampling, dan dari sini dipilih sampel guru berdasarkan kriteria yang ditentukan. Unsur sampling yang kedua inilah yang akan diselidiki sebagai unsur penelitian. Dari TK terpilih, guru dengan kualifikasi S1 yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu, pada TK Aisyiyah 11 berjumlah 2 orang, TK Puspa Mekar berjumlah 3 orang, TK Kartika berjumlah 1 orang, TK Armia berjumlah 2 orang, TK Permata Sari berjumlah 1 orang, TK Nasywa 1 berjumlah orang, dan TK Lab UPI berjumlah 2 orang guru. Jadi, jumlah keseluruhan sampel adalah 12 orang. Deskripsi lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini..
Tabel 3.2
Responden Guru TK Inti dan TK Imbas
(27)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kualifikasi S1
1. TK Aisyiyah 11 Inti 2 orang
2. TK Puspa Mekar Inti 3 orang
3. TK Kartika Inti 1 orang
4. TK Armia Imbas 2 orang
5. TK Permata Sari Imbas 1 orang
6. TK Nasywa Imbas 1 orang
7. TK Lab. Percontohan UPI Imbas 2 orang
Jumlah 12 orang
Sumber: Data Olahan, 2013
E.Pengembangan dan Validasi Konstruk Instrumen
Instrumen observasi dan studi dokumentasi ini dikembangkan melalui beberapa langkah berikut, yaitu: (a) penelusuran konsep, (b) pengembangan kisi-kisi, yang selanjutnya berdasarkan kisi-kisi tersebut dikembangkan pada draft instrumen, (c) sementara draft instrumen tersusun, selanjutnya dilakukan penimbangan dengan dosen pembimbing. Kemudian setelah disepakati kesesuaiannya terutama antara indikator dengan pernyataannya, maka tahap selanjutnya adalah (d) validasi konstruk/judgement experts oleh para ahli dan kemudian (e) dilakukan revisi yang selanjutnya dibuat bentuk akhir untuk pengambilan data terhadap sumber informasi (data).
Sebelum instrumen yang disusun dipakai di lapangan, terlebih dahulu dilakukan validasi konstruk/judgement experts. Validasi konstruk dilakukan oleh para ahli di bidangnya. Dalam penelitian ini judgement instrumen dilakukan oleh 3 (tiga) orang yaitu: (1) Dr. Mubiar Agustin, M.Pd selaku dosen S1 PG-Paud FIP UPI dan dosen PAUD pada Progam Magister SPs UPI, (2) Dra. Masitoh, M.Pd selaku Kepala Sekolah TK Lab School UPI dan, (3)
(28)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rudiyanto, M.Pd selaku dosen PG-Paud S1 FIP UPI. Berikut adalah hasil validasi konstruk yang telah dilakukan.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Pengembangan Instrumen
No .
Variabel Sub Variabel Indikator Teknik
Pengumpulan Data
No Item
1. Kompetensi Pedagogik
a.Pemahaman terhadap anak didik
Mengidentifikasi karakteristik belajar anak dalam aspek fisik
Observasi 1, 2, 3
Mengidentifikasi karakteristik belajar anak dalam aspek kognitif
Observasi 4, 5
Mengidentifikasi karakteristik belajar anak dalam aspek sosial-emosional Observasi 6, 7
Mengidentifikasi karakteristik belajar anak dalam aspek bahasa
Observasi 8, 9
Mengidentifikasi potensi, minat, dan bakat anak usia TK/PAUD
(29)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dalam berbagai bidang pengembangan (fisik,kognitif, sosial-emosional, dan bahasa) Mengidentifikasi
kemampuan awal anak usia TK/PAUD dalam berbagai bidang pengembangan (fisik, kognitif, sosial-emosional, dan bahasa)
Observasi 12, 13
Mengidentifikasi kesulitan anak usia TK/PAUD dalam berbagai bidang
pengembangan (fisik, kognitif, sosial-emosional, dan bahasa)
Observasi 14, 15
b.Perancangan pembelajaran
Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran (RKH dan RKM)
Studi Dokumentasi
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Mengembangkan indikator
pencapaian
Studi Dokumentasi
(30)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
perkembangan anak usia 4- ≤6 tahun
Mengembangkan dan
mengorganisasikn materi, media (alat bantu pembelajaran), dan sumber belajar Studi Dokumentasi 11, 12, 13
Merancang pengelolaan kelas
Studi Dokumentasi
14
Merencanakan teknik dan alat penilaian
Studi Dokumentasi
15
Mempunyai dokumen rencana pembelajaran Studi Dokumentasi 16 c.Pelaksanaan pembelajaran
Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran di kelas
Observasi 1, 2, 3
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Observasi 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 Mengelola
interaksi pembelajaran
Observasi 14,15,16
(31)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pelaksanaan aktivitas pembelajaran dengan sikap positif untuk membantu proses belajar anak didik
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26
Melakukan evaluasi proses dan hasil perkembangan anak didik dalam aspek fisik, kognitif, dan bahasa melalui pengamatan
Observasi 27, 28,
29
Melakukan evaluasi proses dan hasil perkembangan anak didik dalam aspek sosial-emosional melalui pembiasaan
Observasi 30, 31
d.Evaluasi hasil belajar
Menentukan aspek-aspek perkembangan (fisik, kognitif, sosial-emosional, dan bahasa) yang penting untuk
Studi Dokumentasi
(32)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dinilai dan dievaluasi sesuai dengan
karakteristik anak Mengembangkan
instrumen penilaian dan evaluasi perkembangan Studi Dokumentasi 1
Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar
untuk berbagai
tujuan
Studi Dokumentasi
5
2. Kompetensi Profesional a.Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan dalam pembelajaran
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan konsep dasar perkembangan anak TK
Observasi 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7
Menggunakan alat-alat
permainan untuk mengembangkan aspek
perkembangan anak.
Observasi 8, 9
b.Menguasai Tingkat Pencapaian
Melakukan pembelajaran sesuai dengan
(33)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Perkembangn
(TPP)
standar pencapaian perkembangan anak TK Melakukan
pengamatan terhadap setiap perkembangan anak
Observasi 12, 13,
14, 15
c. Mengembang kan materi pembelajaran
Memilih materi bidang
pengembangan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak
Observasi 16, 17
Mengembangkan materi bidang pengembangan secara kreatif sesuai dengan kararteristik anak
Observasi 18, 19
F. Skala Nilai
Data yang diperoleh dari hasil observasi dan studi dokumentasi ini berskala ordinal yang menggunakan skala Likert (Sudaryono, dkk, 2012: 49). Dengan kisaran 1-5 dengan alternatif pilihan sebagai berikut: sangat baik = 5, baik = 4, cukup = 3, kurang baik = 2, tidak baik = 1. Penggunaan skala ordinal
(34)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tidak memungkinkan untuk memperoleh nilai mutlak (absolut) dari objek yang diteliti tetapi hanya kecenderungan.
G.Prosedur Pengolahan Data
Prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Dengan menggunakan modifikasi dari tabel distribusi frekuensi (Sudjana, 1996), diperoleh langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel Skor maksimal ideal = jumlah item pernyataan x skor tertinggi
Tabel 3.4. Skor Maksimal Ideal
Variabel Aspek Skor Maksimal
Ideal
Kompetensi Pedagogik Guru
Keseluruhan* =68 x 5 = 340
Pemahaman =15 x 5 = 75
Perancangan =31 x 5 = 155
Pelaksanaan =16 x 5 = 80
Evaluasi = 6 x 5 = 30
Kompetensi Profesional Guru
Keseluruhan* =19 x 5 = 95
Memahami = 9 x 5 = 45
Menguasai TPP = 6 x 5 = 30 Mengembangkan materi = 4 x 5 = 20
(35)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh sampel Skor minimal ideal = jumlah item pernyataan x skor terendah
Tabel. 3.5 Skor Terendah Ideal
Variabel Aspek Skor Maksimal
Ideal
Kompetensi Pedagogik Guru
Keseluruhan* =68 x 1 = 68
Pemahaman =15 x 1 = 15
Perancangan =31 x 1 = 31
Pelaksanaan =16 x 1 = 16
Evaluasi = 6 x 1 = 6
Kompetensi Profesional
Guru
Keseluruhan* =19 x 1 = 19
Memahami = 9 x 1 = 9
Menguasai TPP = 6 x 1 = 6 Mengembangkan materi = 4 x 1 = 4 3. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel
Rentang skor = Skor maksimal ideal – skor minimal ideal Tabel. 3.6
Rentang Skor Ideal
Variabel Aspek Skor Maksimal
Ideal
Kompetensi Pedagogik Guru
Keseluruhan* = 340 – 68 = 272
Pemahaman = 75 – 15 = 60
Perancangan = 155 – 31 = 142 Pelaksanaan = 80 – 16 = 64
Evaluasi = 30 – 6 = 24
Kompetensi Profesional
Keseluruhan* = 95 – 19 = 76
(36)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Guru Menguasai TPP = 30 – 6 = 24 Mengembangkan materi = 20 – 4 = 16 4. Mencari interval skor
Interval skor = Rentang skor / 5
Tabel. 3.7 Interval Skor
Variabel Aspek Interval Skor
Kompetensi Pedagogik Guru
Keseluruhan* = 272/5 = 54,4
Pemahaman = 60/5 = 12
Perancangan = 142/5 = 24,8 Pelaksanaan = 64/5 = 12,8
Evaluasi = 24/5 = 4,8
Kompetensi Profesional Guru
Keseluruhan* = 76/5 = 15,2
Memahami = 36/5 = 7,2
Menguasai TPP = 24/5 = 4,8 Mengembangkan
materi
= 16/5 = 3,2
Dari langkah langkah diatas, kemudian didapat kriteria sebagai berikut. Tabel. 3.8
Kategorisasi Level
Variabel Aspek Kriteria Interval
Kompetensi Pedagogik
Guru
Keseluruhan*
Sangat Kompeten 285.7 - 340.0 Kompeten 231.3 - 285.6 Cukup Kompeten 176.9 - 231.2 Kurang Kompeten 122.5 - 176.8 Tidak Kompeten 68.0 - 122.4 Pemahaman Sangat Kompeten 63.1 - 75.0
(37)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Variabel Aspek Kriteria Interval
Kompeten 51.1 - 63.0 Cukup Kompeten 39.1 - 51.0 Kurang Kompeten 27.1 - 39.0 Tidak Kompeten 15.0 - 27.0
Perancangan
Sangat Kompeten 130.3 - 155.0 Kompeten 105.5 - 130.2 Cukup Kompeten 80.7 - 105.4 Kurang Kompeten 55.9 - 80.6 Tidak Kompeten 31.0 - 55.8
Pelaksanaan
Sangat Kompeten 67.3 - 80.0 Kompeten 54.5 - 67.2 Cukup Kompeten 41.7 - 54.4 Kurang Kompeten 28.9 - 41.6 Tidak Kompeten 16.0 - 28.8
Evaluasi
Sangat Kompeten 25.3 - 30.0 Kompeten 20.5 - 25.2 Cukup Kompeten 15.7 - 20.4 Kurang Kompeten 10.9 - 15.6 Tidak Kompeten 6.0 - 10.8
Kompetensi Profesional
Guru
Keseluruhan*
Sangat Kompeten 79.9 - 95.0 Kompeten 64.7 - 79.8 Cukup Kompeten 49.5 - 64.6 Kurang Kompeten 34.3 - 49.4 Tidak Kompeten 19.0 - 34.2
Memahami
Sangat Kompeten 37.9 - 45.0 Kompeten 30.7 - 37.8 Cukup Kompeten 23.5 - 30.6
(38)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Variabel Aspek Kriteria Interval
Kurang Kompeten 16.3 - 23.4 Tidak Kompeten 9.0 - 16.2
Menguasai TPP
Sangat Kompeten 25.3 - 30.0 Kompeten 20.5 - 25.2 Cukup Kompeten 15.7 - 20.4 Kurang Kompeten 10.9 - 15.6 Tidak Kompeten 6.0 - 10.8
Mengembang kan materi
Sangat Kompeten 16.9 - 20.0 Kompeten 13.7 - 16.8 Cukup Kompeten 10.5 - 13.6 Kurang Kompeten 7.3 - 10.4 Tidak Kompeten 4.0 - 7.2
(39)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
(40)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dari penelitian tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam pembelajaran di TK adalah sebagai berikut. 1. Kompetensi pedagogik guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung pada
umumnya berada pada level sangat kompeten. Dalam penelitian ini, kompetensi pedagogik guru terdiri atas empat aspek, yaitu: (a) pemahaman terhadap anak didik. Guru telah mampu menilai, mencatat, dan menggunakan informasi tentang karakteristik anak baik dalam aspek fisik, kognitif, sosial-emosional, dan bahasa untuk membantu proses kegiatan pembelajaran; (b) perancangan pembelajaran. Guru dalam pembelajarannya sudah membuat RKM dan RKH, namun masih ada guru yang membuat RKH setelah pembelajaran usai atau beberapa hari setelah pembelajaran selesai; (c) pelaksanaan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran ditemukan masalah-masalah seperti: guru belum mempersiapkan dengan baik alat-alat belajar seperti pensil, penghapus yang diperlukan dalam pembelajaran, guru belum mampu mengembangkan dan membuat media pembelajaran, guru belum mampu menguasai kelas dengan baik karena volume suara yang terlalu kecil, tidak sesuai dengan jumlah anak dan kondisi kelas, masih ada guru yang gampang marah saat melihat kenakalan anak; (d) evaluasi hasil belajar. Guru sudah menyusun alat evaluasi penilaian perkembangan anak, namun penilaian yang biasa dilakukan secara tertulis hanya pada penilaian semesteran (raport). Untuk penilaian harian dan bulanan dilakukan melalui pengamatan, hanya beberapa TK saja yang melakukan evaluasi penilaian harian dan bulanan secara tertulis.
2. Kompetensi profesional guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung pada umumnya juga berada pada level sangat kompeten. Dalam penelitian ini, kompetensi profesional guru terdiri atas tiga aspek, yaitu: (a) memahami
(41)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan. Pemahaman guru dapat terlihat saat guru melakukan pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan. Namun, tidak semua pembelajaran disajikan dalam bentuk permainan, semuanya disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan; (b) menguasai Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP). Dalam hal ini guru melakukan pengenalan suatu konsep melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, misalnya guru mengenalkan konsep warna atau waktu dengan menggunakan nyanyian. Kekurangan yang ditemukan dalam aspek ini adalah guru belum mampu mengelola waktu dengan baik saat pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai seutuhnya. Hal lain adalah menyangkut pengamatan yang dilakukan guru belum secara menyeluruh terhadap semua anak. Guru lebih memprioritaskan pengamatan terhadap anak yang bermasalah (misalnya anak yang mengalami masalah gangguan sosial-emosional); (c) mengembangkan materi pembelajaran. Dalam hal ini, guru telah melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara mengaitkan dan mengembangkan materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar anak sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan dan hasil temuan-temuan yang dihasilkan dalam studi ini, maka diajukan beberapa rekomendasi penelitian sebagai berikut.
1. Penyelenggara dan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak
Bagi penyelenggara dan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) disarankan untuk memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada guru-guru TK, baik kepada guru-guru yang memiliki kualifikasi S1 maupun kepada guru-guru yang belum berkualifikasi S1 untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti: diskusi guru antar gugus atau
(42)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti: kesempatan melanjutkan pendidikan (kuliah) atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan tentang pembuatan media dalam pembelajaran, pengelolaan kelas yang baik, dan penyusunan alat evaluasi penilaian perkembangan anak.
2. Bagi Guru Taman Kanak-kanak
a) Untuk kompetensi pedagogik, dalam aspek perancangan pembelajaran, guru disarankan untuk membuat RKH setiap hari sesuai dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam aspek pelaksanaan pembelajaran, sebelum pembelajaran dimulai guru memeriksa dan menyiapkan perlengkapan dan alat-alat tulis (seperti pensil, penghapus, crayon, dan lain-lain) yang diperlukan dalam pembelajaran. Selain itu, guru diharapkan mampu mengembangkan media dan alat penilaian yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, guru juga diharapkan agar dapat bersikap lebih bersabar, tenang dalam menghadapi berbagai macam kelakuan anak dan dapat menyesuaikan volume suara dengan kondisi dan jumlah anak di kelas. Dalam aspek evaluasi hasil belajar, guru diharapkan melakukan penilaian tertulis serta mengembangkan alat penilaian pada tiap-tiap anak, baik penilaian harian, mingguan, maupun bulanan. Bentuk penilaian yang dapat disusun guru misalnya menyusun pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, catatan anekdot, dan lain-lain. Sedangkan untuk kompetensi profesional, dalam aspek pemahaman materi, stuktur, konsep, dan pola pikir keilmuan, guru disarankan untuk lebih kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran, tidak hanya selalu menggunakan satu metode saja, tetapi dapat mencoba menggunakan beberapa metode dalam satu pembelajaran. Dalam aspek penguasaan TPP, guru disarankan untuk lebih memperhatikan waktu pada saat pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap setiap anak tanpa membedaka-bedakan anak yang bermasalah atau tidak.
(43)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b) Untuk guru-guru TK yang menjadi sampel dalam penelitian ini diharapkan agar guru-guru tersebut dapat menjadi leader yang memimpin, membimbing, dan membantu rekan-rekan guru sejawat jika menemukan permasalahan di dalam pembelajaran.
3. Bagi Peneliti Lebih Lanjut
Berdasarkan rumusan keterbatasan penelitian, rekomendasi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan ini disarankan: (a) agar mengembangkan instrumen penelitian yang akan digunakan misalnya menggunakan tes atau angket untuk mengukur kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru; (b) agar meneliti guru tidak hanya dengan kualifikasi S1 saja tetapi seluruh guru yang mengajar di kelas; (c) agar menggunakan pendekatan kualitatif agar diperoleh analisis yang lebih detail tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional beserta aspek-aspeknya.
(44)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, S.(2008). Pembelajaran Terpadu Buku Materi Pokok PGTK 2501 /25 KS/Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka.
Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Albrecht, K. (2011). Staff Challenges. 2001. Helping Teacher Grow: Separating Competency from Compenastion. Redmond: Child Care Information Exchange.
Ali, M. (1989). Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Ali, M, dkk. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan; Handbook. Bandung:
Pedagogiana Press.
Arikunto, S. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Barnawi&Mohamad, A. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Bruce, J. Marsh, W. Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. Allyn and Bacon: Boston.
Depdiknas. (2004). Kurikulum Standar Kompetensi RA dan TK. Dirjen Dikdasmen. Jakarta.
Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK,SD, SMP, SMA, SMK & SLB. Jakarta : BP Cipta Karya.
Depdikbud, 1994, Kurikulum Taman Kanak-kanak, Jakarta.
Djamarah, S. (2008). Psikologi Belajar, Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta.
Eliason, C & Jenkins, L. (1994). Practical Guide to Early Childhood Curriculum. New York: Merril Print of Macmillan College.
Fathurrohman,P&Sutikno,S. (2010). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman (Konsep Umum dan Konsep Islami). Bandung: Refika Aditama.
(45)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Febriliasmanto. (2010). Kontribusi Kompetensi Profesional dan Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia.
Goleman, D. (1995).Emotional Intelligence, New York : Scientific American, Inc. Hamzah, U. (2007). Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Hurlock, Elizabeth, B., 1978, Child Development, Sixth Edition, New York : Mc. Graw Hill, Inc.
Hawadi, Lydia. F. (2012). Dirjen Paudni: Dorong Guru Paud Berpendidikan Sarjana. Artikel. Tersedia: http://www. paudni. Kemdikbud .go.id/dorong-guru-paud-berpendidikan-sarjana/ (diakses tanggal 18 Desember 2012). Ilhamuddin, S. (2008). Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Efektivitas
Hasil Belajar. Tesis.
Indah, Zakiyah. Z. (2009). Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Raudlatul Atfal (RA) Al-Ikhlas Sukodadi Lamongan. Skripsi.
Jasni, H. (2007). Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Seni Lukis Anak di TK. Bumi Limas. Skripsi PGTK UPI Bandung.
Jennifer M. Fox Eades. (2006). Classroom Tales, Using Story Telling To Build Emotional Social and Academic Skill Across The Primary Curriculum. London and Philadelpia: Jessica Kingsley Publishers
Jones, Charles. O. (1994). Pengantar Kebijakan Publik Terjemahan Ricky Istamto. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kartadinata, S. (1983). Kontribusi Iklim Kehidupan Keluarga dan Sekolah terhadap Adekuasi Penyesuaian Diri, Tesis, Bandung : FPS IKIP.
Kunandar. (2007). Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ma’arif, S. (2011). Guru Profesional, Harapan dan Kenyataan. Semarang: Walisongo Press.
Masitoh, dkk. (2005). Strategi Pembelajaran TK. Modul, Edisi Kesatu. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
(46)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
. (2010). Kompetensi Profesional Pendidik Anak Usia Dini. Program Studi S1 PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia.
Mas’ud, A. (2011). Kompetensi Seorang Guru. Tersedia: http:// edukasi. kompasiana.com/2011/07/17/kompetensi-seorang-guru-381547.html (diakses tanggal 16 Januari 2013).
Mayasari. (2011). Upaya Menangani Anak Usia Dini Yang Pemalu. Proceedingss, “Current Issues in Early Childhood”. Bandung: Program Studi PG PAUD Jurusan Pedagogik FIP UPI.
Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kinerja, Edisi Revisi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Montessori, M. (2008). Absorbent Mind. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosda Karya
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Noorlaila, I. (2010). Panduan Lengkap Mengajar PAUD; Kreatif Mendidik dan Bermain Bersama Anak. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007. Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendiknas No.16 Tahun 2007. Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Risal, M. (2012). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tersedia:
http://pendidikananak2.blogspot.com/2012/04/pendidikan-anak-usia-dini paud. html. (diakses tanggal 18 Desember 2012).
Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
. (2008). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
(47)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Siswanto, I&Lestari, S. (2012). Pembelajaran Atraktif dan 100 Permainan Kreatif untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Andi.
Slameto. (2011). Pengembangan Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru. Tersedia: http://cerpenik.blogspot.com/2011/11/pengembangan-kompetens-pedagogik-dan.html (7 Desember 2012).
Snelbecker, Glenn, E. 1974. Learning Theory, Instructionalm Theory and Psychoeducational Design. New York: McGraw Hill Book Co.
Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bakti Winaya.
Solehuddin, M. (1993). Spektrum Petugas Bimbingan di Sekolah Atas. Tesis. Program Pascasarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung. . (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung:
Fakultas Ilmu Pendidikan FIP.
. (2000). Pendidikan Anak Usia Dini. Handbook; Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.
Spencer, Lyle & Singe M. Spencer. (1993). Competence at Work Models for Superior Performance. Canada: John Wiley & Son.
Sudaryono, dkk. (2013). Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana. (1996). Metoda Statistika, Edisi ke 6. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.
Sudjana, N & Ahmad. (1991). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Sudrajat, A. (2008). Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah. Artikel Kompetensi Guru.
Sukmadinata, Nana. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
(48)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Suprihatiningrum, J. (2013). Guru Profesional, Pedoman Kinerja, Kualifikasi &Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini, Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda Karya.
Syaodih, E. (2003). Perkembangan Anak Usia Dini; Bahan Pelatihan Pembelajaran Terpadu Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi. Repository Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Syaripudin, T & Kurniasih. (2009). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Wahyudi, I. (2012). MengejarProfesionalisme Guru.Jakarta:Prestasi Pustaka. Wahyudin. (2009). Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi
terhadap Mutu Pembelajaran di Taman Kanak-kanak se-kecamatan Sukasari Kota Bandung. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wahyudin, U& Mubiar, A. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Refika Aditama.
Yamin & Sanan. (2010). Panduan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta :Gaung Persada (GP) Press.
Yasin, A.F. (2011). Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru PAI di Madrasah (Studi Kasus di MIN Malang I). Tesis.
. (2008). Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, Malang: UIN Malang Press.
Yus, A. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yusriana, A. (2012). Kiat-kiat Menjadi Guru PAUD yang Disukai Anak-anak. Yogyakarta: Diva Press.
(49)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Yusuf, S. (2007). Buku Materi Pokok Pedagogik Pendidikan Dasar. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
(1)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, S.(2008). Pembelajaran Terpadu Buku Materi Pokok PGTK 2501 /25 KS/Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka.
Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Albrecht, K. (2011). Staff Challenges. 2001. Helping Teacher Grow: Separating Competency from Compenastion. Redmond: Child Care Information Exchange.
Ali, M. (1989). Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru
Ali, M, dkk. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan; Handbook. Bandung: Pedagogiana Press.
Arikunto, S. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Barnawi&Mohamad, A. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Bruce, J. Marsh, W. Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. Allyn and Bacon: Boston.
Depdiknas. (2004). Kurikulum Standar Kompetensi RA dan TK. Dirjen Dikdasmen. Jakarta.
Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK,SD, SMP, SMA, SMK & SLB. Jakarta : BP Cipta Karya.
Depdikbud, 1994, Kurikulum Taman Kanak-kanak, Jakarta.
Djamarah, S. (2008). Psikologi Belajar, Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta.
Eliason, C & Jenkins, L. (1994). Practical Guide to Early Childhood Curriculum. New York: Merril Print of Macmillan College.
Fathurrohman,P&Sutikno,S. (2010). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman (Konsep Umum dan Konsep Islami). Bandung: Refika Aditama.
(2)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Febriliasmanto. (2010). Kontribusi Kompetensi Profesional dan Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia.
Goleman, D. (1995).Emotional Intelligence, New York : Scientific American, Inc.
Hamzah, U. (2007). Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Hurlock, Elizabeth, B., 1978, Child Development, Sixth Edition, New York : Mc. Graw Hill, Inc.
Hawadi, Lydia. F. (2012). Dirjen Paudni: Dorong Guru Paud Berpendidikan Sarjana. Artikel. Tersedia: http://www. paudni. Kemdikbud .go.id/dorong-guru-paud-berpendidikan-sarjana/ (diakses tanggal 18 Desember 2012). Ilhamuddin, S. (2008). Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Efektivitas
Hasil Belajar. Tesis.
Indah, Zakiyah. Z. (2009). Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Raudlatul Atfal (RA) Al-Ikhlas Sukodadi Lamongan. Skripsi.
Jasni, H. (2007). Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Seni Lukis Anak di TK. Bumi Limas. Skripsi PGTK UPI Bandung.
Jennifer M. Fox Eades. (2006). Classroom Tales, Using Story Telling To Build Emotional Social and Academic Skill Across The Primary Curriculum. London and Philadelpia: Jessica Kingsley Publishers
Jones, Charles. O. (1994). Pengantar Kebijakan Publik Terjemahan Ricky Istamto. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kartadinata, S. (1983). Kontribusi Iklim Kehidupan Keluarga dan Sekolah terhadap Adekuasi Penyesuaian Diri, Tesis, Bandung : FPS IKIP.
Kunandar. (2007). Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ma’arif, S. (2011). Guru Profesional, Harapan dan Kenyataan. Semarang: Walisongo Press.
Masitoh, dkk. (2005). Strategi Pembelajaran TK. Modul, Edisi Kesatu. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
(3)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
. (2010). Kompetensi Profesional Pendidik Anak Usia Dini. Program Studi S1 PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia.
Mas’ud, A. (2011). Kompetensi Seorang Guru. Tersedia: http:// edukasi. kompasiana.com/2011/07/17/kompetensi-seorang-guru-381547.html (diakses tanggal 16 Januari 2013).
Mayasari. (2011). Upaya Menangani Anak Usia Dini Yang Pemalu. Proceedingss,
“Current Issues in Early Childhood”. Bandung: Program Studi PG PAUD Jurusan Pedagogik FIP UPI.
Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kinerja, Edisi Revisi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Montessori, M. (2008). Absorbent Mind. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosda Karya
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Noorlaila, I. (2010). Panduan Lengkap Mengajar PAUD; Kreatif Mendidik dan Bermain Bersama Anak. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007. Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendiknas No.16 Tahun 2007. Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Risal, M. (2012). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tersedia: http://pendidikananak2.blogspot.com/2012/04/pendidikan-anak-usia-dini paud. html. (diakses tanggal 18 Desember 2012).
Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
. (2008). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
(4)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Siswanto, I&Lestari, S. (2012). Pembelajaran Atraktif dan 100 Permainan Kreatif untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Andi.
Slameto. (2011). Pengembangan Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru. Tersedia:http://cerpenik.blogspot.com/2011/11/pengembangan-kompetens-pedagogik-dan.html (7 Desember 2012).
Snelbecker, Glenn, E. 1974. Learning Theory, Instructionalm Theory and Psychoeducational Design. New York: McGraw Hill Book Co.
Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bakti Winaya.
Solehuddin, M. (1993). Spektrum Petugas Bimbingan di Sekolah Atas. Tesis. Program Pascasarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung.
. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan FIP.
. (2000). Pendidikan Anak Usia Dini. Handbook; Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.
Spencer, Lyle & Singe M. Spencer. (1993). Competence at Work Models for Superior Performance. Canada: John Wiley & Son.
Sudaryono, dkk. (2013). Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana. (1996). Metoda Statistika, Edisi ke 6. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.
Sudjana, N & Ahmad. (1991). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Sudrajat, A. (2008). Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah. Artikel Kompetensi Guru.
Sukmadinata, Nana. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
(5)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Suprihatiningrum, J. (2013). Guru Profesional, Pedoman Kinerja, Kualifikasi &Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini, Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda Karya.
Syaodih, E. (2003). Perkembangan Anak Usia Dini; Bahan Pelatihan Pembelajaran Terpadu Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi. Repository Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Syaripudin, T & Kurniasih. (2009). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Wahyudi, I. (2012). MengejarProfesionalisme Guru.Jakarta:Prestasi Pustaka.
Wahyudin. (2009). Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi terhadap Mutu Pembelajaran di Taman Kanak-kanak se-kecamatan Sukasari Kota Bandung. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wahyudin, U& Mubiar, A. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Refika Aditama.
Yamin & Sanan. (2010). Panduan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta :Gaung Persada (GP) Press.
Yasin, A.F. (2011). Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru PAI di Madrasah (Studi Kasus di MIN Malang I). Tesis.
. (2008). Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, Malang: UIN Malang Press.
Yus, A. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yusriana, A. (2012). Kiat-kiat Menjadi Guru PAUD yang Disukai Anak-anak. Yogyakarta: Diva Press.
(6)
Melda, 2013
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Dalam Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif Pada Guru TK di Kecamatan Sukasari Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Yusuf, S. (2007). Buku Materi Pokok Pedagogik Pendidikan Dasar. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.