KETENTUAN UMUM PERDA No. 6 THN 2011 TTG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH

Bahan Berbahaya dan Beracun Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4153; 18.Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161; 19.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah KabupatenKota Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833; 21.Peraturan Daerah Kabupaten Donggala Nomor 49 Tahun 2007 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Donggala Lembaran Daerah Kabupaten Donggala Tahun 2007 Nomor 49; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Donggala Nomor 54 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Lingkungan Lembaran Daerah Kabupaten Donggala Tahun 2007 Nomor 54; 23.Peraturan Daerah Kabupaten Donggala Nomor 3 Tahun 2008 tentang urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah Kabupaten Donggala Lembaran Daerah Kabupaten Donggala Tahun 2008 Nomor 3. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DONGGALA dan BUPATI DONGGALA MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Donggala 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Donggala yang selanjutnya disebut Bupati. 4. Badan Lingkungan Hidup Daerah yang selanjutnya disingkat BLHD adalah Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala. 5. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 6. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 3 7. Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. 8. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 9. Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan danatau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan mahluk hidup lain. 10. Pelestarian daya tampung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi danatau komponen lain yang dibuang ke dalamnya. 11. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan mahluk hidup lain. 12. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukan kedalamnya. 13. Pencemaran lingkungan hidup ada1ah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi danatau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. 14. Perusakan lingkungan hidup ada1ah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik danatau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. 15. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup ada1ah ukuran batas perubahan sifat fisik danatau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang. 16. Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air. 17. Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil. 18. Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air, sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara. 19. Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha danatau kegiatan yang berwujud cair. 20. Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar danatau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha danatau kegiatan. 21. Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan, penanggulangan danatau pemulihan mutu udara. 22. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 23. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu. 24. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan merupakan satu kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. 25. Sumber daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam baik hayati maupun non hayati dan sumber daya buatan. 26. Pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. 27. Laut adalah ruang wilayah lautan yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan kepada aspek fungsional. 28. Usaha danatau kegiatan adalah suatu aktifitas yang di lakukan oleh orang-perorangan, kelompok orang danatau badan hukum yang berdampak pada lingkungan hidup. 29. Limbah adalah sisa suatu usaha danatau kegiatan. 4 30. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan- peranan ekologisnya yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik. 31. Konservasi keanekaragaman hayati adalah pengelolaan keanekaragaman hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. 32. Rencana induk pengelolaan keanekaragaman hayati yang selanjutnya disebut RIP Kehati adalah dokumen kerangka perencanaan stratejik untuk periode 5 lima tahun yang digunakan sebagai dasar bagi pengelolaan terpadu keanekaragaman hayati di provinsi atau kabupatenkota. 33. Profil keanekaragaman hayati daerah adalah data dan informasi mengenai potensi dan kondisi keanekaragaman hayati di provinsi atau kabupatenkota. 34. Pemanfaatan keanekaragaman hayati berkelanjutan adalah usaha atau kegiatan pemanfataan keanekaragaman hayati dengan cara dan tingkat yang tidak menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati sehingga potensinya dapat terjaga untuk pemenuhan kebutuhan generasi sekarang dan generasi yang akan datang. 35. Kerusakan keanekaragaman hayati adalah penurunan kuantitas dan kualitas keanekaragaman hayati sehingga mengancam kelestariannya. 36. Konflik pemanfaatan keanekaragaman hayati adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang terjadi akibat perbedaan kepentingan dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati. 37. Sistem informasi keanekaragaman hayati adalah tata kelola data dan informasi dalam bentuk database yang disajikan dengan menggunakan media teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati. 38. Limbah bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat Limbah B3 adalah sisa suatu usaha danatau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya danatau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan danatau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. 39. Penyimpanan limbah B3 di industri atau usaha suatu kegiatan yang selanjutnya disebut penyimpanan limbah B3 ada1ah kegiatan penyimpanan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil di lokasi industri atau usaha suatu kegiatan dengan maksud menyimpan sementara limbah B3. 40. Pengumpulan limbah B3 pada skala kota kecuali minyak pelumasoli bekas yang selanjutnya disebut dengan pengumpulan limbah B3 ada1ah kegiatan mengumpulkan limbah B3 kecuali minyak pelumasoli bekas yang dilakukan oleh penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pemanfaat, pengolah danatau penimbun limbah B3. 41. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha danatau kegiatan. 42. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dani atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha danatau kegiatan. 43. Rencana pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat RKL adalah upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha danatau kegiatan. 44. Rencana pemantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat RPL adalah uapaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha danatau kegiatan. 45. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat UKL dan UPL adalah upaya yang dilakukan dalam pengendalian dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha danatau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL. 46. Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat DELH, adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha danatau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha danatau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen Amdal. 47. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disingkat DPLH, adalah Dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha danatau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha danatau kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL. 48. Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah danatau kebijakan, rencana, danatau program. 49. Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang tujuan kegiatannya di bidang lingkungan hidup. 50. Orang adalah orang perseorangan danatau kelompok orang danatau badan hukum. 51. Dumping pembuangan adalah kegiatan membuang, menempatkan, dan atau memasukkan limbah dan atau bahan dalam jumlah, konsentrasi, waktu, dan lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media lingkungan hidup tertentu; 52. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi danatau telah berdampak pada lingkungan hidup; 53. Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terbentuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup; 54. Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah; 55. Ekoregion adalah wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup; 56. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari; 57. Instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong pemerintah, pemerintah daerah, atau setiap orang ke arah pelestarian fungsi lingkungan hidup; 58. Ancaman serius adalah ancaman yang berdampak luas terhadap lingkungan hidup dan menimbulkan keresahan masyarakat; 59. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan atau kegiatan; 60. Izin usaha dan atau kegiatan adalah izin yang diterbitkan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk untuk melakukan usaha dan atau kegiatan.

BAB II TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAERAH