3.4.2.1 Kriteria inklusi
Tikus wistar jantan Berat badan tikus normal 150-220 gram
Usia 12 minggu sebelum adaptasi Kondisi sehat, aktif, dan tidak ada kelainan anatomis
3.4.2.2 Kriteria eksklusi
Tikus mengalami penurunan berat badan 100 gram Tikus tidak bergerak secara aktif
Tikus mengalami perubahan perilaku tidak mau makan, lemas Tikus mati selama masa penelitian
3.4.3 Cara sampling
Sampel penelitian diperoleh secara
simple random sampling.
3.4.4 Besar sampel
Besar sampel ditentukan berdasarkan kriteria WHO yaitu minimal 5 ekor tiap kelompok
39
. Penelitian ini menggunakan 7 ekor tikus wistar jantan untuk setiap kelompok.
Pada penelitian ini terdapat satu kelompok kontrol dan satu kelompok perlakuan, sehingga berdasarkan kriteria tersebut total sampel pada penelitian ini
adalah 14 ekor tikus wistar jantan.
3.5 Variable penelitian
3.5.1 Variabel bebas
1 Minyak jelantah
3.5.2 Variabel terikat
1 Profil farmakokinetik parasetamol pada darah
3.6 Definisi operasional
Tabel 2. Definisi Operasional No. Variabel
Definisi Operasional
dan Cara
Pengukuran Unit
Skala
1 Diet standar Diet standar yang digunakan adalah pellet
jenis BR2
ad libitum
20 gram dan air minum yang diberikan setiap hari
Gram Nominal
2 Diet minyak
jelantah Minyak goreng yang digunakan adalah
minyak goreng curah jenis kelapa sawit. Proses
pemanasan dimulai
dengan memasukkan 2500 mL minyak goreng
segar ke dalam ketel untuk menggoreng 1 kg kentang diperoleh dari Desa Kopeng,
Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang telah dikupas dengan suhu 180
o
C selama 10 menit. Kemudian didiamkan
pada suhu ruangan selama lima jam dan diulang sampai pemanasan ke-5. Minyak
yang digunakan untuk pengulangan adalah minyak yang sama. Setelah pemanasan ke-
5, minyak didinginkan kemudian dicampur dengan pallet BR2 dengan perbandingan
berat pallet dengan minyak adalah 100:15. Kemudian
hasil campuran
tersebut dikeringkan dengan dibiarkan terpapar
udara
40
. Pellet hasil campuran yang telah kering kemudian diberikan
ad libitum
pada kelompok perlakuan P dengan takaran 20
gramtikushari pada pagi hari. Setiap pagi hari
yang berikutnya
dilakukan pengukuran sisa pallet untuk mengetahui
banyaknya pallet yang dikonsumsi tikus. Gram
Nominal
3 K
a
Menggambarkan kecepatan absorpsi, yaitu masuknya obat ke dalam sirkulasi sistemik
dari absorpsinya. Didapatkan dengan turunan
rumus dari
kurva kadar
parasetamol dalam darah pada waktu tertentu
menggunakan metode
Spektrofotometer UV menit
Rasio
No. Variabel Definisi
Operasional dan
Cara Pengukuran
Unit Skala
4 C
maks
Konsentrasi obat maksimum dalam plasma setelah pemberian secara oral. Didapatkan
dengan turunan rumus dari kurva kadar parasetamol dalam darah pada waktu
tertentu
menggunakan metode
Spektrofotometer UV μgmL
Rasio
5 t
maks
Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi
obat maksimum
setelah pemberian
obat. Didapatkan
dengan turunan
rumus dari
kurva kadar
parasetamol dalam darah pada waktu tertentu
menggunakan metode
Spektrofotometer UV menit
Rasio
6 Vd
Volume yang didapatkan pada saat obat didistribusikan.
Didapatkan dengan
turunan rumus
dari kurva
kadar parasetamol dalam darah pada waktu
tertentu menggunakan
metode Spektrofotometer UV
mL Rasio
7 Cl
Merupakan parameter primer yang dapat menjelaskan kinetika eliminasi dari suatu
obat. Didapatkan dengan turunan rumus dari kurva kadar parasetamol dalam darah
pada waktu tertentu menggunakan metode Spektrofotometer UV
mLmenit Rasio
8 K
el
Menggambarkan kecepatan
eliminasi, yaitu
keluarnya obat
dari sirkulasi
sistemik. Didapatkan dengan turunan rumus dari kurva kadar parasetamol dalam
darah pada waktu tertentu menggunakan metode Spektrofotometer UV
menit Rasio
9 t
12e
Waktu dimana konsentrasi obat dalam darah plasma menurun hingga separuh
dari nilai seharusnya. Didapatkan dengan turunan
rumus dari
kurva kadar
parasetamol dalam darah pada waktu tertentu
menggunakan metode
Spektrofotometer UV menit
Rasio
10 AUC
Menggambarkan naik turunnya kadar plasma
sebagai fungsi
dari waktu.
Didapatkan dengan turunan rumus dari kurva kadar parasetamol dalam darah pada
waktu tertentu menggunakan metode Spektrofotometer UV
μg.menitmL Rasio
3.7 Cara pengumpulan data