juga dapat dianalisis. Gelombang normal bila kenaikannya yang tinggi, puncak sistolik yang menajam, pulsasi yang menyempit, adanya dicrotic notch sampai
dasar. Pada gangguan arteri perifer, terdapat gambaran gelombang yang mulai landai, puncak melingkar, pulsasi melebar, dicrotic notch yang menghilang dan
melengkung ke bawah.
c. Exercise Stress Testing
Pengukuran ABI dilakukan dengan kombinasi pre dan post aktivitas yang dapat digunakan untuk menilai gejala tungkai bawah yang disebabkan gangguan
pembuluh darah arteri perier atau pseudo – cludication dan menilai status fungsi pasien dengan gangguan pembuluh darah arteri perifer. Metode ini baik dan non –
invasif dalam mendeteksi gangguan pembuluh darah arteri perfer, dimana digunakan bila nilai ABI saat istirahat normal, tetapi secara klinis diduga
mengalami gangguan.
80
d. Duplex Ultrasonography
Alat ini berguna dalam mendeteksi PAP pada tungkai bawah yang juga sangat berguna dalam menilai lokasi penyakit dan membedakan adanya lesi oklusi
atau stenosis. Selain itu juga dapat sebagai persiapan pasien yang akan dilakukan tidakan intervensi. Duplex ultrasonography merupakan kombinasi analisa
gelombang doppler dan kecepatan aliran darah velosity doppler.
80
e. Magnetic Resonance Angiography MRA
MRA khusus digunakan sebagai diagnosis radiologi PAP. MRA dilakukan sebagai tindakan lanjutan persiapan evaluasi re – vaskularisasi.
80
f. Computed Tomographic Angiography CTA
CTA digunakan sebagai alat terbaru diagnostik PAP, dengan kemampuan resolusi tampilan gambar klinik dan tiap scaning menampilkan 64-channel
menggunakan mutidetector scanner. ACC AHA merekomendasikan CTA dipakai dalam perencanaan tindakan revaskularisasi, yang mempunyai
kemampuan menampilkan gambar yang lebih cepat dan ketepatan lebih baik dibanding MRI.
80
50
BAB III
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP,
DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Teori
Gambar 3. Kerangka Teori
3.2. Kerangka Konsep
Gambar 4. Kerangka Konsep 3.3. Hipotesis
Terdapat perbedaan antara faktor – faktor risiko mayor aterosklerosis pada berbagai kejadian penyakit aterosklerosis PJK, stroke iskemik, PAP.
Faktor Risiko Mayor
PAP Stroke
Iskemik PJK
52
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Ruang Lingkup Penelitian