8
Pasal 11
Besaran Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, sebagai berikut:
a. Kepala Desa
: Rp. 3.500.000,- per bulan b.
Sekretaris Desa : Rp. 2.450.000,- per bulan
c. Kaur Desa
: Rp. 1.750.000,- per bulan
Pasal 12
Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa; a.
Kepala Desa : Rp. 300.000,- perbulan
b. Sekretaris Desa non PNS
: Rp. 200.000,- perbulan c.
Kaur Desa : Rp. 100.000,- perbulan
Pasal 13
Besaran Tunjangan BPD dan Tunjangan Ketua RTRW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, sebagai berikut;
a. Tunjangan BPD :
1. Ketua
Rp. 800.000,- per bulan; 2.
Wakil Ketua Rp. 700.000,- per bulan;
3. Sekretaris
Rp. 600.000,- per bulan; 4.
Anggota Rp. 500.000,- per bulan.
b. Tunjangan :
1. Ketua RT
Rp. 750.000,- per bulan; 2.
Ketua RW Rp. 750.000,- per bulan.
Pasal 14
Penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa, Tunjangan BPD serta Tunjangan Ketua RTRW sebagaimana dimaksud Pasal 11, Pasal 12, dan Pasal 13
dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2015.
BAB VIII BELANJA DESA
Pasal 15
1 Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan:
a. paling sedikit 70 tujuh puluh perseratus dari jumlah anggaran belanja
Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa; dan
b. paling banyak 30 tiga puluh perseratus dari jumlah anggaran belanja Desa
digunakan untuk: 1.
penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa; 2.
operasional Pemerintah Desa; 3.
tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; dan 4.
insentif RTRW. 2
Insentif RTRW sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b angka 4, berupa bantuan kelembagaan yang digunakan untuk operasional RTRW yang
dianggarkan dalam kelompok belanja barang dan jasa. 3
operasional pemerintah Desa ditetapkan paling banyak 25 dua puluh lima perseratus dari alokasi 30 tiga puluh perseratus jumlah belanja desa;
9 4
operasional Badan Permusyawaratan Desa dtetapkan paling banyak 20 dua puluh perseratus jumlah operasional pemerintah Desa
Pasal 16 Belanja Desa
1 Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam 1 satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayaran kembali oleh desa.
2 Belanja desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipergunakan dalam rangka
mendanai penyelenggaraan kewenangan desa.
Pasal 17
1 Klasifikasi Belanja Desa terdiri atas kelompok:
a. Penyelenggaraan pemerintahan Desa;
b. Pelaksanaan pembangunan Desa;
c. Pembinaan kemasyarakatan Desa;
d. Pemberdayaan masyarakat Desa; dan
e. Belanja tak terduga.
2 Kelompok belanja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibagi dalam kegiatan
sesuai dengan kebutuhan Desa yang telah dituangkan dalam RKPDesa. 3
Kegiatan sebagaimana dimaksud ayat 2 terdiri atas jenis belanja: a.
Pegawai; b.
Barang dan Jasa; dan c.
Modal
Pasal 18
1 Jenis belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 3 huruf a,
dianggarkan untuk pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD dan Tunjangan RTRW.
2 Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dianggarkan dalam
kelompok Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa,
kegiatan pembayaran
penghasilan tetap dan tunjangan. 3
Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pelaksanaanya dibayarkan setiap bulan.
Pasal 19
1 Belanja Barang dan Jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat 3 huruf
b digunakan untuk pengeluaran pembelianpengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 dua belas bulan.
2 Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 antara lain:
a. alat tulis kantor;
b. benda pos;
c. bahanmaterial;
d. pemeliharaan;
e. cetakpenggandaan;
f. makanan dan minuman rapat;
g. pakaian dinas dan atributnya;
h. perjalanan dinas;
i. upah kerja;
j. honorarium nara sumberahli;
k. operasional Pemerintah Desa;
l. operasional BPD;
m. insentif RT dan RW
n. lain-lain sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan desa
10
Pasal 20
Belanja operasional BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat 2 huruf l, digunakan untuk :
a. Honorarium sidang dan rapat;
b. Alat tulis kantor;
c. Foto copy cetak ;
d. Makanminum sidang dan rapat-rapat;
e. Pakaian dinas BPD;
f. Perjalanan dinas; dan
g. Peningkatan kapasitas anggota BPD
h. Lain-lain sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan BPD.
Pasal 21
70 tujuh puluh perseratus dari jumlah anggaran belanja Desa untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat 1 huruf a, digunakan untuk :
a. Pembangunan danatau rehab infrastruktur perdesaan skala desa;
b. Mendorong peningkatan komoditas unggulan dibidang pertanian, perkebunan,
perikanan, dan peternakan; c.
Pengembangan usaha ekonomi produktif pedesaan, lumbung desa, dan pasar desa;
d. Penyusunan Profil desa data base, RPJM Desa, RKPDesa, LPPD dan LKPJ;
e. Penyelenggaraan musrenbang desa;
f. Penguatan pengelolaan Teknologi Tepat Guna;
g. Penanggulangan kemiskinan, perbaikan perumahan yang tidak layak huni dan
masalah sosial lainnya; h.
Penguatan lembaga kemasyarakatan seperti LPMD, RT dan RW, Karang Taruna, PKK, POSYANDU, Lembaga Adat melalui bantuan operasional dan pelaksanaan
bulan bhakti gotong royong masyarakat di tingkat desa; i.
Bantuan operasional Desa Persiapan; j.
Penyediaan data-data, buku-buku administrasi pemerintahan desa; k.
Bimtek, penyuluhansosialisasi, orientasi serta peningkatan keterampilan Perangkat Desa, BPD, LPMD, dan lembaga kemasyarakatan lainnya;
l. Peningkatan kapasitas Pemerintah Desa dengan mengikuti pelatihan, bimbingan
teknis yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan lembaga lainnya baik dalam daerah maupun luar daerah sesuai kebutuhan dan kemampuan
keuangan Desa setelah mendapatkan persetujuan dari Camat setempat;
m. Penguatan pemanfaatan sumber daya alam dan penataan lingkungan
permukiman; n.
Mendorong pengembangan bidang pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan luar sekolah;
o. Mendorong pengembangan bidang kesehatan, kepemudaan, dan olah raga;
p. Penyelenggaraan pilkades, penjaringan dalam rangka pemberhentian dan
pengangkatan Kaur Desa; q.
Pembentukan, penguatan, penyertaan modal; danatau r.
Lain-lain sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan desa.
Pasal 22
1 Lembaga Pemeritah Desa dan Lembaga Kemasyarakatan seperti LPMD, PKK,
Posyandu, Karang Taruna, dan Lembaga Adat, hanya dapat diberikan bantuan dana Operasional yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan
Desa
11 2
Bantuan Dana Operasional Lembaga Pemerintah Desa dan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipergunakan untuk:
1. Alat tulis kantor;
2. foto copycetak;
3. makan minium rapat-rapa;
4. honor kegiatan;
5. Pembuatan laporan
3 Bantuan operasional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan
keputusan Kepala Desa.
BAB IX PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN