Sistem Interaksi Sosial Ekonomi dan Pengelolaan Sumber Daya Alam oleh Masyarakat Badui di Desa Kanekes, Banten Selatan
-
SISTEM INTERAKSI SOSIAL EKONOMII
DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
OLE1 MASYARAKAT BADUl Dl DESA KAMEKES, BANTEN SELATAN
OLEH
SRlHARTlNlNGSin PURNOMOHADI
TESIS
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains
pada
Fakultas Pasca S a r j a n a , Institut Fertanian Bogor
JURUSAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALF
M
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
DAN LINGKUMGAN
Judul Penelitian
:
SISTEM INTERAKSI SOSIAL-EKONOMI DAN
i
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM, OLEH
MASYARAKAT BADUI, DI DESA KANEKES,
BANTEN SELATAN
Nama Mahasiswa
:
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI
Nomor Pokok
:
82 119
Menyetujui:
1.
K e t u a
Dr. Ir. Lutfi I. Nasution
Anggo ta
2. Ketua Bidang Keahlian
.Pengelolaan Sum
Gunaman Suratmo
Komisi Pembimbing
Anggota
Ir. Slamet Wirasonjaya, MLA.
Anggota
ultas Pasca Sarjana
Apapun yang t e r j a d i dengan masyarakat Badui d i Desa Kanekes,
sebenarnya adalah masalah mereka s e n d i r i . Panggilan r a s a keman u s i a a n menuntut k i t a untuk melibatkan d i r i ke dalam permasalahan
mereka.
R I N G K A S A N
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI. S i s t e m I n t e r a k s i S o s i a l - Ekonomi
d a n P e n g e l o l a a n Sumberdaya A l a m o l e h M a s y a r a k a t B a d u i d i Desa
Kanekes , B a n t e n S e l a t a n , d i b ~ i a hbimbingan D r . Ir
. Herman
Hae-
ruman J s . , P r o f . D r . S e d i o n o M . P. T j o n d r o n e g o r o , D r . . I r . . L u f t i
I. Nasution
dan
I r . S l a m e t W i r a s o n j a y a ; MLA.
Penelitian i n i dirancang untuk rnengenali,
rnenelusuri dan rnengkaji
i n t e r a k s i antara rnasyarakat Badui d i Desa Kanekes beserta tatanan s o s i a l okoncminya dengan sumberdaya alam secara keseluruhan.
I
Secara t e r p e r i n c i ,
peneli t i a n i n i dimaksudkan un tuk:
1.
Mengenali dan rnengkaji rnasalah kependudukan d i Desa Kanekes,
terma-
suk mengenali faktor-faktor yang rnempengaruhi p l a kependudukan dan
rnenentukan peubah-peubah kunci sebagai faktor utama yang rnenentukan
pola d m dinamika kependudukan rnasyarakaY'Badui.
2.
Mengenali dan rnengkaji masalah pengelolaan sumberdaya alam yang d i lakukan oleh rnasyarakat Badui d i
Desa
Kanekes, terinasuk rnengenali
faktor-f-ktor yang rnempengaruhi p l a pengelolaan sumberdaya alam clan
rnenentukan peubah-peubah penentu sebagai p e n c i r i bagi p l a
pengelo-
laan sumkrdaya alam tersebut.
3.
Mengenali dan rnengkaji masalah ekonmi masyarakat Desa Kanekes, yang
dalam ha1 i n i dicirikan oleh p l a produksi dan konsumsi h a s i l pertanian.
D i samping i t u akan dikenali pula faktor-faktor
yang mempe-
ngaruhi pola dan tinglcat prduksi-konsumsi hasil pertanian s e r t a rnenentukan peubah-peubah penentu sebagai p e n c i r i bagi pola dan tingkat
produksi-konsumsi tersebut.
C
Dari hasil-hasil a n a l i s i s a t a s model kependuciulcan,
temyata bahwa
d i antara tujuh peubah yang dihipotesiskan rnfmpunyai . pengaruh
terhauap
pola kependudukan masyarakat Badui d i Desa Kanekes, ada beberapa peubah
utama yang dianggap paling berpengaruh, yang berturut- t u r u t adalah:
1.
Tingkat kelahiran, yang rnempunyai pengaruh sangat nyata dan bersif a t aditif-positif.
2.
Tingkat kfmatian a n g o t a keluarga dewasa karena s a k i t , yang Lerpengaruh sangat nyata dan b e r s i f a t substraktif.
3.
Tingkat rnigrasi anggota keluarga ke l u a r Desa Kanekes, yang berpengaruh cukup nyata dan b e r s i f a t substraktif.
4.
Persepsi keluarga terhadap norma perkawinan dan keluarga berencan a yang berpengaruh cukup nyata dan b e r s i f a t s u b s t r a k t i f .
Ketiga faktor yang b e r s i f a t substraktif tersebut d i a t a s
dak mampu mengirnbangi pengaruh faktor tingkat kelahiran.
ternyata
Oleh
karena
i t u , tingkat pertambahan penduduk d i Desa Kanekes cukup tinggi.
Hal i n i
rnembawa dampak yang tidak diinginkan terhadap pola pengelolaan sumberdaya alam dan tata-adat dan kepercayaan yang sekarang dianut.
Pengkajian a t a s pola pengelolaan
smlxrdaya alam,
khususnya p l a
usahatani berhuma, dilakukan a t a s lahan usaha d i dalam wilayah Desa Kanekes ( Lahan Usaha I ) dan lahan usaha d i
luar Desa Kanekes ( Lal~an
Usaha I1 ).
Faktor tunggal yang berpengaruh nyata terhadap p o l a u s a h a t a n i d i Lahan Usaha I adalah jumlah konsmsi akan s e t i a p jenis
tanaman pertanian
yang diusahakan pada suatu mush tanam dan dalam daur berhma
tertentu.
Pdapun f a k t o r tunggal yang berpengaruh nyata terhadap p l a usahatani d i
Lahan Usaha I1 adalah produksi tanman yang diusahakan.
Kedua kasus i n i
rnenunjukkan betapa dminannya g a t r a produksi-konsmsi
h a s i l pertanian
dalam penentuan luas lahan garapan dan pola usahatani yang dilakukan oleh
rnasyarakat Badui.
Keduanya sangat e r a t kaitannya dengan gatra:. kependu-
dukan yang d i c i r i k a n oleh tingginya l a j u pertambahan penduduk. La ju pertambahan penduduk menuntut semakin banyaknya bahan rnakanan yang hams d i hasilkan d a r i lahan h u m yang semakin terbatas.
D i samping i t u ,
sebagi-
an warga Badui Fanamping mengusahakan lahan h m a d i luar Desa Kanekes dan
tentu s a j a arahan utama mereka adalah untuk meningkatkan perolehan h a s i l
usahataninya.
Oleh karena i t u , tidaklah rnengherankan j i k a
dalam ..kasus
Lahan Usaha 11 i n i faktor j m l a h produksi tanaman yang diusahakan
sebagai faktor penentu.
tampil
Selain kedua faktor tersebut, faktor-faktor l a i n
yang berperan dalam pnentuan luas lahan garapan dan pola usahatani adalah:
1.
Jumlah prcduksi pertanian yang disimpan sebagai cadangan.
2.
Jurnlah prcduksi pertanian yang dipertulcarkan / diperdagangkan,
yang
pada m m n y a berupa jenis-jenis tanaman s e l a i n padi hma, h m i l i dan
jenis-jenis l a i n yang mempunyai n i l a i s a k r a l dalam kepercayaan yang
mereka anut.
3.
Bagi Lahan Usaha I, f a k t o r kemiringan lereng lapangan juga mempunyai
pengaruh cukup nyata terhadap penentuan luas lahan dan p l a usahatani.
Hal i n i menunjukkan, bahwa masyarakat Desa Kanekes yang mengu-
sahakan lahan d i dalam wilayah Desa Kanekes l e b i h memperhatikan tindak penragaran tanah dan a i r daripada mereka yang mengusahakan Lahan
Usaha 11. D i samping tindak pencagaran tanah dan a i r tersebut
rne-
rnang sudah rnenjadi ketentuan adat bagi seluruh warga Badui yang rnengerjakan lahan hmanya, ha1 i n i juga menunjukkan W w a n~asyara!et
badui mempunyal sikap yar,g lebih m i l a i t i n g g i sesuatu yang rnenjadi
m i l i h y a s e n d i r i daripada penilaian terhadap sesuatu yang hkan rnil i h y a sendiri.
Perlu dikemukakan, bahwa masyarakat Badui rnengerja-
kan lahan h m a d i l u a r wilayah Desa Kanekes dengan jalan
sewa atau
bagi h a s i l .
Pada pola usahatani berhuma d i dalam wilayah Desa K&ekes
kecendemgan, M i a masa k r a lahan h m a semakin pendek.
terjadi
Menurut
adat dan kepercayaan yang rneraka anut, lahan h m a h a m s d i k r a k a n
tataseti-
dak-tidahya selama 7 atau 9 t a h m ( bilangan g a n j i l ). Namun kenyataannya 30 % lebih warga Desa Kanekes mfmberakan lahan humanya hanya selama 4
tahun.
Hanya ada 1 % dan 2 % warga Desa Kanekes yang memberakar~- lahan
humanya masing-masing selama 7 dan 10 tahun.
Kalau d i l i h a t d a r i data i n i
nampaknya sebagian besar warga Desa Kanekes mulai tidak mengikuti
adat dan kepercayaannya.
tata-
D i samping i t u , tindakan rnemperpendek rnasa bera
lahan perladangan berpindah s e p e r t i yang rnereka lakukan juga tidak rnenunjang usaha-usaha pencagaran tanah dan a i r yang
sebenarnya sudah mereka
lakukan sesuai dengan tata-adat dan kepercayaan mereka.
Oleh karena
itu
perlu d i k a j i lebih l a n j u t perimbangan antara dampak p o s i t i f tindak pencagaran tanah dan a i r yang sidah mereka lakukan dengan dampak negatif
per-
pendekan masa bera lahan h m a terhadap mutu sumberdaya alam dan lingkungan, khususnya mutu dan kesuburan lahan h m a mereka.
Gejala smakin peil-
d e h y a masa k r a d i dalam pola usahatani perladangan berpindah sebenarnya
tidak hanya t e r j a d i d i Desa Kanekes s a j a .
kan gejala
LKIUDI
Hal s e p e r t i i t u sudah rnerupa-
bagi s e t i a p proses evolusi pola usahcltani d a r i pola usa-
hatani perladangan berpindah menuju pola usahatani rnenetap.
Pola usaha-
t a n i menetap t e r j a d i b i l a masa bera rnencapai minimal. Hal i n i akan d a p t
t e r j a d i apabila proses evolusi tersebut ditunjang oleh keadaan alam
p e r i kehidupan masyarakat yang rnfmang benar-benar menunjang
.
dan
Apabila un-
sur-unsur alami bukan rnenjadi faktor pembatas, maka faktor kelangkaan l a -
lahan usahatani dan perkembangan jumlah penduduk yang tinggi akan merupakan pendorong percepatan proses tersebut.
Pada keadaan i n i , maka in-
t e n s i t a s pencagaran tanah dan a i r sebagaimana yang t e l a h dilaksanakan d i
lahan-lahan huma d i Desa Kanekes harus ditingkatkan.
D i samping i t u ha-
r u s d i s e r t a i pula usaha-usaha pengenalan dan penerapan teknologi budidaya yang tepat dan memadai.
Usaha i n i nampaknya akan didorong oleh ke-
nyataan, bahwa sebenarnya tata-kehidupan masyarakat Badui tidak tertutup
s e p e r t i yang selama i n i k i t a perkirakan.
b s y a r a k a t Badui Panamping da-
p a t digunakan sebagai t i t i k sentuh pertama dalam usaha penangani permasalahan yang ada d i Desa Kanekes, y a h l m e l i b a t k a ~secara langsung
dan
secara nyata masyarakat Desa Kanekes dalam kiprah p b a n g u n a n nasional.
Derikut i n i disajikan beberapa permasalahan
utama yang nampaknya
p e r l u mendapat perhatian d a r i para perencana pembangunan:
1.
Masalah kependudukan, yang ditandai dengan tingginya
tingkat
per-
tambahan penduduk. Keadaan i n i meninbulkan permasalahan l a i n yang
,
bersangkut-put dengan pola pengelolaan lahan h m a dan sumkrdaya
alam pada . m n y a , tata-adat dan kepercayaan yang meraka anut s e r t a
permasalahan sosial-ekonomi pada ummya.
2.
Masalah keterbatasan sumberdaya lahan untuk usaha berhuma.
D i sam-
ping rnenimbulkan permasalahan kemerosotan mutu kesuburan tanah dan
mutu sumberdaya alam pada umumnya, masalah keterbatasan
sumbcirdaya
lahan i n i mempunyai dampak terhadap konsistensi dan keterikatan sebagian warga Badui terhadap tata-adat dan kepercayaan yang dianut.
3.
Masalah produksi usahatani yang rendah dan kebutuhan akan bahan pangan yang cenderung meningkat.
Hal i n i e r a t kaitannya dengan
terbatasan sumberdaya lahan untuk berusahatani dan tingginya
tambahan penduduk.
keper-
4.
Masalah sosial-bzdaya, yang lebih banyak menyangkut
-tats-adat
dan
kepercayaan rnereka s e h u h g a n dengan pola pengusahaan lahan dan pengelolaan sumberdaya alam pada ummmya.
Nampahya memang t e r j a d i
pergeseran-pergeseran t a t a - n i l a i dan kornitmen sebagian warga
Badui
terhadap tata-adat d m kepercayaan rnereka. Yang perlu rnendapat perh a t i a n khusus d a r i para perencana pembangunan adalah agar perubahan
yang t e r j a d i tersebut tidak sampai menirnbulkan goncangan- goncegan
dalam kehidupan s o s i a l rnereka.
Diharapkan h a s i l - h a s i l penelitian i n i dapat rnemperkaya khasanah pustaka dalam ha1 p e r i kehidupan masyarakat Badui d i Desa Kanekes.
Di
ping i t u , ada beberapa g a t r a yang rnungkin dapat digunakan sebagai
samsalah
s a t u bahan pengambilan kebijaksanaan oleh para perencana pembangunan dal a m rangka melibatkan secara a k t i f dan nyata warga Badui d i Desa Kanekes
d i dalam pembangunan nasional yang sedang g i a t k i t a laksanakan.
RIWAYAT
HIDUP
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI. S i s t e m I n t e r a k s i S o s i a l - Ekonomi
d a n P e n g e l o l a a n Sumberdaya A l a m o l e h M a s y a r a k a t B a d u i d i Desa
Kanekes Ban t e n S e l a t a n d i bawah bimbingan D r . Ir Herman H a e -
,
,
.
r u m a n J s , Prof. D r . S e d i o n o M. P . T j o n d r o n e g o r o , D r . 1
I. N a s u t i o n d a n Ir. S l a m e t W i r a s o n j a y a , MLA.
Lutfi
Penulis dilahirkan d i Banyuwangi, tanggal 10 Januari 1945, d a r i ibu
Kartini dan ayah Dihardjo Soerohadikoesoemo ( Almarhm ).
Lulus Sarjana Muda Arsitektur Pertamanan Pemerintah DCI-Djaja, 1968..
Menikah tahun 1969 dan t e l a h dikaruniai t i g a orang anak. Tahun 1978 lul u s Sarjana pada Fakultas Arsitektur Lansekap, Universitas T r i s a k t i , Jakarta.
Diangkat sebagai Asisten Dosen Tata Hijau tahun 1966
- 1968,
kemudian bekerja pada Proyek Pembangunan Gedung WR/DPR, Departemen PUTL, D i t jen Cipta Karya, 1968 - 1970.
Diangkat sebagai tenaga edukatif pada Sekolah Tinggi Arsitektur Pertamanan, T r i s a k t i , 1976. Asisten Ahli Muda / Dosen ~ e t i p pada Fakultas
Arsitektur Lansekap, Universitas T r i s a k t i , 1978 - 1980, dan kemudian rnenj a d i Dosen tidak t e t a p d a r i tahun 1980 sampai sekakang. Sejak bulan September 1979, sebagai tenaga honorer, Staf Asisten I Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup ( aahulu PPLH ) sampai sekarang.
Atas biaya Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
penulis melanjutkan pendidikannya pada Program S t r a t a I1 ( S-2 )/Magister
Sains, Fakultas Pasca Sarjana I n s t i t u t Pertanian Bogor, Jurusan Pengelolaan Smberdaya Alam dan Lingkungan, sejak September 1982 hingga sekarang.
,
-
SISTEM INTERAKSI SOSIAL EKONOMII
DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
OLE1 MASYARAKAT BADUl Dl DESA KAMEKES, BANTEN SELATAN
OLEH
SRlHARTlNlNGSin PURNOMOHADI
TESIS
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains
pada
Fakultas Pasca S a r j a n a , Institut Fertanian Bogor
JURUSAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALF
M
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
DAN LINGKUMGAN
Judul Penelitian
:
SISTEM INTERAKSI SOSIAL-EKONOMI DAN
i
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM, OLEH
MASYARAKAT BADUI, DI DESA KANEKES,
BANTEN SELATAN
Nama Mahasiswa
:
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI
Nomor Pokok
:
82 119
Menyetujui:
1.
K e t u a
Dr. Ir. Lutfi I. Nasution
Anggo ta
2. Ketua Bidang Keahlian
.Pengelolaan Sum
Gunaman Suratmo
Komisi Pembimbing
Anggota
Ir. Slamet Wirasonjaya, MLA.
Anggota
ultas Pasca Sarjana
Apapun yang t e r j a d i dengan masyarakat Badui d i Desa Kanekes,
sebenarnya adalah masalah mereka s e n d i r i . Panggilan r a s a keman u s i a a n menuntut k i t a untuk melibatkan d i r i ke dalam permasalahan
mereka.
R I N G K A S A N
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI. S i s t e m I n t e r a k s i S o s i a l - Ekonomi
d a n P e n g e l o l a a n Sumberdaya A l a m o l e h M a s y a r a k a t B a d u i d i Desa
Kanekes , B a n t e n S e l a t a n , d i b ~ i a hbimbingan D r . Ir
. Herman
Hae-
ruman J s . , P r o f . D r . S e d i o n o M . P. T j o n d r o n e g o r o , D r . . I r . . L u f t i
I. Nasution
dan
I r . S l a m e t W i r a s o n j a y a ; MLA.
Penelitian i n i dirancang untuk rnengenali,
rnenelusuri dan rnengkaji
i n t e r a k s i antara rnasyarakat Badui d i Desa Kanekes beserta tatanan s o s i a l okoncminya dengan sumberdaya alam secara keseluruhan.
I
Secara t e r p e r i n c i ,
peneli t i a n i n i dimaksudkan un tuk:
1.
Mengenali dan rnengkaji rnasalah kependudukan d i Desa Kanekes,
terma-
suk mengenali faktor-faktor yang rnempengaruhi p l a kependudukan dan
rnenentukan peubah-peubah kunci sebagai faktor utama yang rnenentukan
pola d m dinamika kependudukan rnasyarakaY'Badui.
2.
Mengenali dan rnengkaji masalah pengelolaan sumberdaya alam yang d i lakukan oleh rnasyarakat Badui d i
Desa
Kanekes, terinasuk rnengenali
faktor-f-ktor yang rnempengaruhi p l a pengelolaan sumberdaya alam clan
rnenentukan peubah-peubah penentu sebagai p e n c i r i bagi p l a
pengelo-
laan sumkrdaya alam tersebut.
3.
Mengenali dan rnengkaji masalah ekonmi masyarakat Desa Kanekes, yang
dalam ha1 i n i dicirikan oleh p l a produksi dan konsumsi h a s i l pertanian.
D i samping i t u akan dikenali pula faktor-faktor
yang mempe-
ngaruhi pola dan tinglcat prduksi-konsumsi hasil pertanian s e r t a rnenentukan peubah-peubah penentu sebagai p e n c i r i bagi pola dan tingkat
produksi-konsumsi tersebut.
C
Dari hasil-hasil a n a l i s i s a t a s model kependuciulcan,
temyata bahwa
d i antara tujuh peubah yang dihipotesiskan rnfmpunyai . pengaruh
terhauap
pola kependudukan masyarakat Badui d i Desa Kanekes, ada beberapa peubah
utama yang dianggap paling berpengaruh, yang berturut- t u r u t adalah:
1.
Tingkat kelahiran, yang rnempunyai pengaruh sangat nyata dan bersif a t aditif-positif.
2.
Tingkat kfmatian a n g o t a keluarga dewasa karena s a k i t , yang Lerpengaruh sangat nyata dan b e r s i f a t substraktif.
3.
Tingkat rnigrasi anggota keluarga ke l u a r Desa Kanekes, yang berpengaruh cukup nyata dan b e r s i f a t substraktif.
4.
Persepsi keluarga terhadap norma perkawinan dan keluarga berencan a yang berpengaruh cukup nyata dan b e r s i f a t s u b s t r a k t i f .
Ketiga faktor yang b e r s i f a t substraktif tersebut d i a t a s
dak mampu mengirnbangi pengaruh faktor tingkat kelahiran.
ternyata
Oleh
karena
i t u , tingkat pertambahan penduduk d i Desa Kanekes cukup tinggi.
Hal i n i
rnembawa dampak yang tidak diinginkan terhadap pola pengelolaan sumberdaya alam dan tata-adat dan kepercayaan yang sekarang dianut.
Pengkajian a t a s pola pengelolaan
smlxrdaya alam,
khususnya p l a
usahatani berhuma, dilakukan a t a s lahan usaha d i dalam wilayah Desa Kanekes ( Lahan Usaha I ) dan lahan usaha d i
luar Desa Kanekes ( Lal~an
Usaha I1 ).
Faktor tunggal yang berpengaruh nyata terhadap p o l a u s a h a t a n i d i Lahan Usaha I adalah jumlah konsmsi akan s e t i a p jenis
tanaman pertanian
yang diusahakan pada suatu mush tanam dan dalam daur berhma
tertentu.
Pdapun f a k t o r tunggal yang berpengaruh nyata terhadap p l a usahatani d i
Lahan Usaha I1 adalah produksi tanman yang diusahakan.
Kedua kasus i n i
rnenunjukkan betapa dminannya g a t r a produksi-konsmsi
h a s i l pertanian
dalam penentuan luas lahan garapan dan pola usahatani yang dilakukan oleh
rnasyarakat Badui.
Keduanya sangat e r a t kaitannya dengan gatra:. kependu-
dukan yang d i c i r i k a n oleh tingginya l a j u pertambahan penduduk. La ju pertambahan penduduk menuntut semakin banyaknya bahan rnakanan yang hams d i hasilkan d a r i lahan h u m yang semakin terbatas.
D i samping i t u ,
sebagi-
an warga Badui Fanamping mengusahakan lahan h m a d i luar Desa Kanekes dan
tentu s a j a arahan utama mereka adalah untuk meningkatkan perolehan h a s i l
usahataninya.
Oleh karena i t u , tidaklah rnengherankan j i k a
dalam ..kasus
Lahan Usaha 11 i n i faktor j m l a h produksi tanaman yang diusahakan
sebagai faktor penentu.
tampil
Selain kedua faktor tersebut, faktor-faktor l a i n
yang berperan dalam pnentuan luas lahan garapan dan pola usahatani adalah:
1.
Jumlah prcduksi pertanian yang disimpan sebagai cadangan.
2.
Jurnlah prcduksi pertanian yang dipertulcarkan / diperdagangkan,
yang
pada m m n y a berupa jenis-jenis tanaman s e l a i n padi hma, h m i l i dan
jenis-jenis l a i n yang mempunyai n i l a i s a k r a l dalam kepercayaan yang
mereka anut.
3.
Bagi Lahan Usaha I, f a k t o r kemiringan lereng lapangan juga mempunyai
pengaruh cukup nyata terhadap penentuan luas lahan dan p l a usahatani.
Hal i n i menunjukkan, bahwa masyarakat Desa Kanekes yang mengu-
sahakan lahan d i dalam wilayah Desa Kanekes l e b i h memperhatikan tindak penragaran tanah dan a i r daripada mereka yang mengusahakan Lahan
Usaha 11. D i samping tindak pencagaran tanah dan a i r tersebut
rne-
rnang sudah rnenjadi ketentuan adat bagi seluruh warga Badui yang rnengerjakan lahan hmanya, ha1 i n i juga menunjukkan W w a n~asyara!et
badui mempunyal sikap yar,g lebih m i l a i t i n g g i sesuatu yang rnenjadi
m i l i h y a s e n d i r i daripada penilaian terhadap sesuatu yang hkan rnil i h y a sendiri.
Perlu dikemukakan, bahwa masyarakat Badui rnengerja-
kan lahan h m a d i l u a r wilayah Desa Kanekes dengan jalan
sewa atau
bagi h a s i l .
Pada pola usahatani berhuma d i dalam wilayah Desa K&ekes
kecendemgan, M i a masa k r a lahan h m a semakin pendek.
terjadi
Menurut
adat dan kepercayaan yang rneraka anut, lahan h m a h a m s d i k r a k a n
tataseti-
dak-tidahya selama 7 atau 9 t a h m ( bilangan g a n j i l ). Namun kenyataannya 30 % lebih warga Desa Kanekes mfmberakan lahan humanya hanya selama 4
tahun.
Hanya ada 1 % dan 2 % warga Desa Kanekes yang memberakar~- lahan
humanya masing-masing selama 7 dan 10 tahun.
Kalau d i l i h a t d a r i data i n i
nampaknya sebagian besar warga Desa Kanekes mulai tidak mengikuti
adat dan kepercayaannya.
tata-
D i samping i t u , tindakan rnemperpendek rnasa bera
lahan perladangan berpindah s e p e r t i yang rnereka lakukan juga tidak rnenunjang usaha-usaha pencagaran tanah dan a i r yang
sebenarnya sudah mereka
lakukan sesuai dengan tata-adat dan kepercayaan mereka.
Oleh karena
itu
perlu d i k a j i lebih l a n j u t perimbangan antara dampak p o s i t i f tindak pencagaran tanah dan a i r yang sidah mereka lakukan dengan dampak negatif
per-
pendekan masa bera lahan h m a terhadap mutu sumberdaya alam dan lingkungan, khususnya mutu dan kesuburan lahan h m a mereka.
Gejala smakin peil-
d e h y a masa k r a d i dalam pola usahatani perladangan berpindah sebenarnya
tidak hanya t e r j a d i d i Desa Kanekes s a j a .
kan gejala
LKIUDI
Hal s e p e r t i i t u sudah rnerupa-
bagi s e t i a p proses evolusi pola usahcltani d a r i pola usa-
hatani perladangan berpindah menuju pola usahatani rnenetap.
Pola usaha-
t a n i menetap t e r j a d i b i l a masa bera rnencapai minimal. Hal i n i akan d a p t
t e r j a d i apabila proses evolusi tersebut ditunjang oleh keadaan alam
p e r i kehidupan masyarakat yang rnfmang benar-benar menunjang
.
dan
Apabila un-
sur-unsur alami bukan rnenjadi faktor pembatas, maka faktor kelangkaan l a -
lahan usahatani dan perkembangan jumlah penduduk yang tinggi akan merupakan pendorong percepatan proses tersebut.
Pada keadaan i n i , maka in-
t e n s i t a s pencagaran tanah dan a i r sebagaimana yang t e l a h dilaksanakan d i
lahan-lahan huma d i Desa Kanekes harus ditingkatkan.
D i samping i t u ha-
r u s d i s e r t a i pula usaha-usaha pengenalan dan penerapan teknologi budidaya yang tepat dan memadai.
Usaha i n i nampaknya akan didorong oleh ke-
nyataan, bahwa sebenarnya tata-kehidupan masyarakat Badui tidak tertutup
s e p e r t i yang selama i n i k i t a perkirakan.
b s y a r a k a t Badui Panamping da-
p a t digunakan sebagai t i t i k sentuh pertama dalam usaha penangani permasalahan yang ada d i Desa Kanekes, y a h l m e l i b a t k a ~secara langsung
dan
secara nyata masyarakat Desa Kanekes dalam kiprah p b a n g u n a n nasional.
Derikut i n i disajikan beberapa permasalahan
utama yang nampaknya
p e r l u mendapat perhatian d a r i para perencana pembangunan:
1.
Masalah kependudukan, yang ditandai dengan tingginya
tingkat
per-
tambahan penduduk. Keadaan i n i meninbulkan permasalahan l a i n yang
,
bersangkut-put dengan pola pengelolaan lahan h m a dan sumkrdaya
alam pada . m n y a , tata-adat dan kepercayaan yang meraka anut s e r t a
permasalahan sosial-ekonomi pada ummya.
2.
Masalah keterbatasan sumberdaya lahan untuk usaha berhuma.
D i sam-
ping rnenimbulkan permasalahan kemerosotan mutu kesuburan tanah dan
mutu sumberdaya alam pada umumnya, masalah keterbatasan
sumbcirdaya
lahan i n i mempunyai dampak terhadap konsistensi dan keterikatan sebagian warga Badui terhadap tata-adat dan kepercayaan yang dianut.
3.
Masalah produksi usahatani yang rendah dan kebutuhan akan bahan pangan yang cenderung meningkat.
Hal i n i e r a t kaitannya dengan
terbatasan sumberdaya lahan untuk berusahatani dan tingginya
tambahan penduduk.
keper-
4.
Masalah sosial-bzdaya, yang lebih banyak menyangkut
-tats-adat
dan
kepercayaan rnereka s e h u h g a n dengan pola pengusahaan lahan dan pengelolaan sumberdaya alam pada ummmya.
Nampahya memang t e r j a d i
pergeseran-pergeseran t a t a - n i l a i dan kornitmen sebagian warga
Badui
terhadap tata-adat d m kepercayaan rnereka. Yang perlu rnendapat perh a t i a n khusus d a r i para perencana pembangunan adalah agar perubahan
yang t e r j a d i tersebut tidak sampai menirnbulkan goncangan- goncegan
dalam kehidupan s o s i a l rnereka.
Diharapkan h a s i l - h a s i l penelitian i n i dapat rnemperkaya khasanah pustaka dalam ha1 p e r i kehidupan masyarakat Badui d i Desa Kanekes.
Di
ping i t u , ada beberapa g a t r a yang rnungkin dapat digunakan sebagai
samsalah
s a t u bahan pengambilan kebijaksanaan oleh para perencana pembangunan dal a m rangka melibatkan secara a k t i f dan nyata warga Badui d i Desa Kanekes
d i dalam pembangunan nasional yang sedang g i a t k i t a laksanakan.
RIWAYAT
HIDUP
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI. S i s t e m I n t e r a k s i S o s i a l - Ekonomi
d a n P e n g e l o l a a n Sumberdaya A l a m o l e h M a s y a r a k a t B a d u i d i Desa
Kanekes Ban t e n S e l a t a n d i bawah bimbingan D r . Ir Herman H a e -
,
,
.
r u m a n J s , Prof. D r . S e d i o n o M. P . T j o n d r o n e g o r o , D r . 1
I. N a s u t i o n d a n Ir. S l a m e t W i r a s o n j a y a , MLA.
Lutfi
Penulis dilahirkan d i Banyuwangi, tanggal 10 Januari 1945, d a r i ibu
Kartini dan ayah Dihardjo Soerohadikoesoemo ( Almarhm ).
Lulus Sarjana Muda Arsitektur Pertamanan Pemerintah DCI-Djaja, 1968..
Menikah tahun 1969 dan t e l a h dikaruniai t i g a orang anak. Tahun 1978 lul u s Sarjana pada Fakultas Arsitektur Lansekap, Universitas T r i s a k t i , Jakarta.
Diangkat sebagai Asisten Dosen Tata Hijau tahun 1966
- 1968,
kemudian bekerja pada Proyek Pembangunan Gedung WR/DPR, Departemen PUTL, D i t jen Cipta Karya, 1968 - 1970.
Diangkat sebagai tenaga edukatif pada Sekolah Tinggi Arsitektur Pertamanan, T r i s a k t i , 1976. Asisten Ahli Muda / Dosen ~ e t i p pada Fakultas
Arsitektur Lansekap, Universitas T r i s a k t i , 1978 - 1980, dan kemudian rnenj a d i Dosen tidak t e t a p d a r i tahun 1980 sampai sekakang. Sejak bulan September 1979, sebagai tenaga honorer, Staf Asisten I Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup ( aahulu PPLH ) sampai sekarang.
Atas biaya Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
penulis melanjutkan pendidikannya pada Program S t r a t a I1 ( S-2 )/Magister
Sains, Fakultas Pasca Sarjana I n s t i t u t Pertanian Bogor, Jurusan Pengelolaan Smberdaya Alam dan Lingkungan, sejak September 1982 hingga sekarang.
,
SISTEM INTERAKSI SOSIAL EKONOMII
DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
OLE1 MASYARAKAT BADUl Dl DESA KAMEKES, BANTEN SELATAN
OLEH
SRlHARTlNlNGSin PURNOMOHADI
TESIS
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains
pada
Fakultas Pasca S a r j a n a , Institut Fertanian Bogor
JURUSAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALF
M
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
DAN LINGKUMGAN
Judul Penelitian
:
SISTEM INTERAKSI SOSIAL-EKONOMI DAN
i
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM, OLEH
MASYARAKAT BADUI, DI DESA KANEKES,
BANTEN SELATAN
Nama Mahasiswa
:
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI
Nomor Pokok
:
82 119
Menyetujui:
1.
K e t u a
Dr. Ir. Lutfi I. Nasution
Anggo ta
2. Ketua Bidang Keahlian
.Pengelolaan Sum
Gunaman Suratmo
Komisi Pembimbing
Anggota
Ir. Slamet Wirasonjaya, MLA.
Anggota
ultas Pasca Sarjana
Apapun yang t e r j a d i dengan masyarakat Badui d i Desa Kanekes,
sebenarnya adalah masalah mereka s e n d i r i . Panggilan r a s a keman u s i a a n menuntut k i t a untuk melibatkan d i r i ke dalam permasalahan
mereka.
R I N G K A S A N
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI. S i s t e m I n t e r a k s i S o s i a l - Ekonomi
d a n P e n g e l o l a a n Sumberdaya A l a m o l e h M a s y a r a k a t B a d u i d i Desa
Kanekes , B a n t e n S e l a t a n , d i b ~ i a hbimbingan D r . Ir
. Herman
Hae-
ruman J s . , P r o f . D r . S e d i o n o M . P. T j o n d r o n e g o r o , D r . . I r . . L u f t i
I. Nasution
dan
I r . S l a m e t W i r a s o n j a y a ; MLA.
Penelitian i n i dirancang untuk rnengenali,
rnenelusuri dan rnengkaji
i n t e r a k s i antara rnasyarakat Badui d i Desa Kanekes beserta tatanan s o s i a l okoncminya dengan sumberdaya alam secara keseluruhan.
I
Secara t e r p e r i n c i ,
peneli t i a n i n i dimaksudkan un tuk:
1.
Mengenali dan rnengkaji rnasalah kependudukan d i Desa Kanekes,
terma-
suk mengenali faktor-faktor yang rnempengaruhi p l a kependudukan dan
rnenentukan peubah-peubah kunci sebagai faktor utama yang rnenentukan
pola d m dinamika kependudukan rnasyarakaY'Badui.
2.
Mengenali dan rnengkaji masalah pengelolaan sumberdaya alam yang d i lakukan oleh rnasyarakat Badui d i
Desa
Kanekes, terinasuk rnengenali
faktor-f-ktor yang rnempengaruhi p l a pengelolaan sumberdaya alam clan
rnenentukan peubah-peubah penentu sebagai p e n c i r i bagi p l a
pengelo-
laan sumkrdaya alam tersebut.
3.
Mengenali dan rnengkaji masalah ekonmi masyarakat Desa Kanekes, yang
dalam ha1 i n i dicirikan oleh p l a produksi dan konsumsi h a s i l pertanian.
D i samping i t u akan dikenali pula faktor-faktor
yang mempe-
ngaruhi pola dan tinglcat prduksi-konsumsi hasil pertanian s e r t a rnenentukan peubah-peubah penentu sebagai p e n c i r i bagi pola dan tingkat
produksi-konsumsi tersebut.
C
Dari hasil-hasil a n a l i s i s a t a s model kependuciulcan,
temyata bahwa
d i antara tujuh peubah yang dihipotesiskan rnfmpunyai . pengaruh
terhauap
pola kependudukan masyarakat Badui d i Desa Kanekes, ada beberapa peubah
utama yang dianggap paling berpengaruh, yang berturut- t u r u t adalah:
1.
Tingkat kelahiran, yang rnempunyai pengaruh sangat nyata dan bersif a t aditif-positif.
2.
Tingkat kfmatian a n g o t a keluarga dewasa karena s a k i t , yang Lerpengaruh sangat nyata dan b e r s i f a t substraktif.
3.
Tingkat rnigrasi anggota keluarga ke l u a r Desa Kanekes, yang berpengaruh cukup nyata dan b e r s i f a t substraktif.
4.
Persepsi keluarga terhadap norma perkawinan dan keluarga berencan a yang berpengaruh cukup nyata dan b e r s i f a t s u b s t r a k t i f .
Ketiga faktor yang b e r s i f a t substraktif tersebut d i a t a s
dak mampu mengirnbangi pengaruh faktor tingkat kelahiran.
ternyata
Oleh
karena
i t u , tingkat pertambahan penduduk d i Desa Kanekes cukup tinggi.
Hal i n i
rnembawa dampak yang tidak diinginkan terhadap pola pengelolaan sumberdaya alam dan tata-adat dan kepercayaan yang sekarang dianut.
Pengkajian a t a s pola pengelolaan
smlxrdaya alam,
khususnya p l a
usahatani berhuma, dilakukan a t a s lahan usaha d i dalam wilayah Desa Kanekes ( Lahan Usaha I ) dan lahan usaha d i
luar Desa Kanekes ( Lal~an
Usaha I1 ).
Faktor tunggal yang berpengaruh nyata terhadap p o l a u s a h a t a n i d i Lahan Usaha I adalah jumlah konsmsi akan s e t i a p jenis
tanaman pertanian
yang diusahakan pada suatu mush tanam dan dalam daur berhma
tertentu.
Pdapun f a k t o r tunggal yang berpengaruh nyata terhadap p l a usahatani d i
Lahan Usaha I1 adalah produksi tanman yang diusahakan.
Kedua kasus i n i
rnenunjukkan betapa dminannya g a t r a produksi-konsmsi
h a s i l pertanian
dalam penentuan luas lahan garapan dan pola usahatani yang dilakukan oleh
rnasyarakat Badui.
Keduanya sangat e r a t kaitannya dengan gatra:. kependu-
dukan yang d i c i r i k a n oleh tingginya l a j u pertambahan penduduk. La ju pertambahan penduduk menuntut semakin banyaknya bahan rnakanan yang hams d i hasilkan d a r i lahan h u m yang semakin terbatas.
D i samping i t u ,
sebagi-
an warga Badui Fanamping mengusahakan lahan h m a d i luar Desa Kanekes dan
tentu s a j a arahan utama mereka adalah untuk meningkatkan perolehan h a s i l
usahataninya.
Oleh karena i t u , tidaklah rnengherankan j i k a
dalam ..kasus
Lahan Usaha 11 i n i faktor j m l a h produksi tanaman yang diusahakan
sebagai faktor penentu.
tampil
Selain kedua faktor tersebut, faktor-faktor l a i n
yang berperan dalam pnentuan luas lahan garapan dan pola usahatani adalah:
1.
Jumlah prcduksi pertanian yang disimpan sebagai cadangan.
2.
Jurnlah prcduksi pertanian yang dipertulcarkan / diperdagangkan,
yang
pada m m n y a berupa jenis-jenis tanaman s e l a i n padi hma, h m i l i dan
jenis-jenis l a i n yang mempunyai n i l a i s a k r a l dalam kepercayaan yang
mereka anut.
3.
Bagi Lahan Usaha I, f a k t o r kemiringan lereng lapangan juga mempunyai
pengaruh cukup nyata terhadap penentuan luas lahan dan p l a usahatani.
Hal i n i menunjukkan, bahwa masyarakat Desa Kanekes yang mengu-
sahakan lahan d i dalam wilayah Desa Kanekes l e b i h memperhatikan tindak penragaran tanah dan a i r daripada mereka yang mengusahakan Lahan
Usaha 11. D i samping tindak pencagaran tanah dan a i r tersebut
rne-
rnang sudah rnenjadi ketentuan adat bagi seluruh warga Badui yang rnengerjakan lahan hmanya, ha1 i n i juga menunjukkan W w a n~asyara!et
badui mempunyal sikap yar,g lebih m i l a i t i n g g i sesuatu yang rnenjadi
m i l i h y a s e n d i r i daripada penilaian terhadap sesuatu yang hkan rnil i h y a sendiri.
Perlu dikemukakan, bahwa masyarakat Badui rnengerja-
kan lahan h m a d i l u a r wilayah Desa Kanekes dengan jalan
sewa atau
bagi h a s i l .
Pada pola usahatani berhuma d i dalam wilayah Desa K&ekes
kecendemgan, M i a masa k r a lahan h m a semakin pendek.
terjadi
Menurut
adat dan kepercayaan yang rneraka anut, lahan h m a h a m s d i k r a k a n
tataseti-
dak-tidahya selama 7 atau 9 t a h m ( bilangan g a n j i l ). Namun kenyataannya 30 % lebih warga Desa Kanekes mfmberakan lahan humanya hanya selama 4
tahun.
Hanya ada 1 % dan 2 % warga Desa Kanekes yang memberakar~- lahan
humanya masing-masing selama 7 dan 10 tahun.
Kalau d i l i h a t d a r i data i n i
nampaknya sebagian besar warga Desa Kanekes mulai tidak mengikuti
adat dan kepercayaannya.
tata-
D i samping i t u , tindakan rnemperpendek rnasa bera
lahan perladangan berpindah s e p e r t i yang rnereka lakukan juga tidak rnenunjang usaha-usaha pencagaran tanah dan a i r yang
sebenarnya sudah mereka
lakukan sesuai dengan tata-adat dan kepercayaan mereka.
Oleh karena
itu
perlu d i k a j i lebih l a n j u t perimbangan antara dampak p o s i t i f tindak pencagaran tanah dan a i r yang sidah mereka lakukan dengan dampak negatif
per-
pendekan masa bera lahan h m a terhadap mutu sumberdaya alam dan lingkungan, khususnya mutu dan kesuburan lahan h m a mereka.
Gejala smakin peil-
d e h y a masa k r a d i dalam pola usahatani perladangan berpindah sebenarnya
tidak hanya t e r j a d i d i Desa Kanekes s a j a .
kan gejala
LKIUDI
Hal s e p e r t i i t u sudah rnerupa-
bagi s e t i a p proses evolusi pola usahcltani d a r i pola usa-
hatani perladangan berpindah menuju pola usahatani rnenetap.
Pola usaha-
t a n i menetap t e r j a d i b i l a masa bera rnencapai minimal. Hal i n i akan d a p t
t e r j a d i apabila proses evolusi tersebut ditunjang oleh keadaan alam
p e r i kehidupan masyarakat yang rnfmang benar-benar menunjang
.
dan
Apabila un-
sur-unsur alami bukan rnenjadi faktor pembatas, maka faktor kelangkaan l a -
lahan usahatani dan perkembangan jumlah penduduk yang tinggi akan merupakan pendorong percepatan proses tersebut.
Pada keadaan i n i , maka in-
t e n s i t a s pencagaran tanah dan a i r sebagaimana yang t e l a h dilaksanakan d i
lahan-lahan huma d i Desa Kanekes harus ditingkatkan.
D i samping i t u ha-
r u s d i s e r t a i pula usaha-usaha pengenalan dan penerapan teknologi budidaya yang tepat dan memadai.
Usaha i n i nampaknya akan didorong oleh ke-
nyataan, bahwa sebenarnya tata-kehidupan masyarakat Badui tidak tertutup
s e p e r t i yang selama i n i k i t a perkirakan.
b s y a r a k a t Badui Panamping da-
p a t digunakan sebagai t i t i k sentuh pertama dalam usaha penangani permasalahan yang ada d i Desa Kanekes, y a h l m e l i b a t k a ~secara langsung
dan
secara nyata masyarakat Desa Kanekes dalam kiprah p b a n g u n a n nasional.
Derikut i n i disajikan beberapa permasalahan
utama yang nampaknya
p e r l u mendapat perhatian d a r i para perencana pembangunan:
1.
Masalah kependudukan, yang ditandai dengan tingginya
tingkat
per-
tambahan penduduk. Keadaan i n i meninbulkan permasalahan l a i n yang
,
bersangkut-put dengan pola pengelolaan lahan h m a dan sumkrdaya
alam pada . m n y a , tata-adat dan kepercayaan yang meraka anut s e r t a
permasalahan sosial-ekonomi pada ummya.
2.
Masalah keterbatasan sumberdaya lahan untuk usaha berhuma.
D i sam-
ping rnenimbulkan permasalahan kemerosotan mutu kesuburan tanah dan
mutu sumberdaya alam pada umumnya, masalah keterbatasan
sumbcirdaya
lahan i n i mempunyai dampak terhadap konsistensi dan keterikatan sebagian warga Badui terhadap tata-adat dan kepercayaan yang dianut.
3.
Masalah produksi usahatani yang rendah dan kebutuhan akan bahan pangan yang cenderung meningkat.
Hal i n i e r a t kaitannya dengan
terbatasan sumberdaya lahan untuk berusahatani dan tingginya
tambahan penduduk.
keper-
4.
Masalah sosial-bzdaya, yang lebih banyak menyangkut
-tats-adat
dan
kepercayaan rnereka s e h u h g a n dengan pola pengusahaan lahan dan pengelolaan sumberdaya alam pada ummmya.
Nampahya memang t e r j a d i
pergeseran-pergeseran t a t a - n i l a i dan kornitmen sebagian warga
Badui
terhadap tata-adat d m kepercayaan rnereka. Yang perlu rnendapat perh a t i a n khusus d a r i para perencana pembangunan adalah agar perubahan
yang t e r j a d i tersebut tidak sampai menirnbulkan goncangan- goncegan
dalam kehidupan s o s i a l rnereka.
Diharapkan h a s i l - h a s i l penelitian i n i dapat rnemperkaya khasanah pustaka dalam ha1 p e r i kehidupan masyarakat Badui d i Desa Kanekes.
Di
ping i t u , ada beberapa g a t r a yang rnungkin dapat digunakan sebagai
samsalah
s a t u bahan pengambilan kebijaksanaan oleh para perencana pembangunan dal a m rangka melibatkan secara a k t i f dan nyata warga Badui d i Desa Kanekes
d i dalam pembangunan nasional yang sedang g i a t k i t a laksanakan.
RIWAYAT
HIDUP
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI. S i s t e m I n t e r a k s i S o s i a l - Ekonomi
d a n P e n g e l o l a a n Sumberdaya A l a m o l e h M a s y a r a k a t B a d u i d i Desa
Kanekes Ban t e n S e l a t a n d i bawah bimbingan D r . Ir Herman H a e -
,
,
.
r u m a n J s , Prof. D r . S e d i o n o M. P . T j o n d r o n e g o r o , D r . 1
I. N a s u t i o n d a n Ir. S l a m e t W i r a s o n j a y a , MLA.
Lutfi
Penulis dilahirkan d i Banyuwangi, tanggal 10 Januari 1945, d a r i ibu
Kartini dan ayah Dihardjo Soerohadikoesoemo ( Almarhm ).
Lulus Sarjana Muda Arsitektur Pertamanan Pemerintah DCI-Djaja, 1968..
Menikah tahun 1969 dan t e l a h dikaruniai t i g a orang anak. Tahun 1978 lul u s Sarjana pada Fakultas Arsitektur Lansekap, Universitas T r i s a k t i , Jakarta.
Diangkat sebagai Asisten Dosen Tata Hijau tahun 1966
- 1968,
kemudian bekerja pada Proyek Pembangunan Gedung WR/DPR, Departemen PUTL, D i t jen Cipta Karya, 1968 - 1970.
Diangkat sebagai tenaga edukatif pada Sekolah Tinggi Arsitektur Pertamanan, T r i s a k t i , 1976. Asisten Ahli Muda / Dosen ~ e t i p pada Fakultas
Arsitektur Lansekap, Universitas T r i s a k t i , 1978 - 1980, dan kemudian rnenj a d i Dosen tidak t e t a p d a r i tahun 1980 sampai sekakang. Sejak bulan September 1979, sebagai tenaga honorer, Staf Asisten I Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup ( aahulu PPLH ) sampai sekarang.
Atas biaya Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
penulis melanjutkan pendidikannya pada Program S t r a t a I1 ( S-2 )/Magister
Sains, Fakultas Pasca Sarjana I n s t i t u t Pertanian Bogor, Jurusan Pengelolaan Smberdaya Alam dan Lingkungan, sejak September 1982 hingga sekarang.
,
-
SISTEM INTERAKSI SOSIAL EKONOMII
DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
OLE1 MASYARAKAT BADUl Dl DESA KAMEKES, BANTEN SELATAN
OLEH
SRlHARTlNlNGSin PURNOMOHADI
TESIS
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains
pada
Fakultas Pasca S a r j a n a , Institut Fertanian Bogor
JURUSAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALF
M
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
DAN LINGKUMGAN
Judul Penelitian
:
SISTEM INTERAKSI SOSIAL-EKONOMI DAN
i
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM, OLEH
MASYARAKAT BADUI, DI DESA KANEKES,
BANTEN SELATAN
Nama Mahasiswa
:
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI
Nomor Pokok
:
82 119
Menyetujui:
1.
K e t u a
Dr. Ir. Lutfi I. Nasution
Anggo ta
2. Ketua Bidang Keahlian
.Pengelolaan Sum
Gunaman Suratmo
Komisi Pembimbing
Anggota
Ir. Slamet Wirasonjaya, MLA.
Anggota
ultas Pasca Sarjana
Apapun yang t e r j a d i dengan masyarakat Badui d i Desa Kanekes,
sebenarnya adalah masalah mereka s e n d i r i . Panggilan r a s a keman u s i a a n menuntut k i t a untuk melibatkan d i r i ke dalam permasalahan
mereka.
R I N G K A S A N
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI. S i s t e m I n t e r a k s i S o s i a l - Ekonomi
d a n P e n g e l o l a a n Sumberdaya A l a m o l e h M a s y a r a k a t B a d u i d i Desa
Kanekes , B a n t e n S e l a t a n , d i b ~ i a hbimbingan D r . Ir
. Herman
Hae-
ruman J s . , P r o f . D r . S e d i o n o M . P. T j o n d r o n e g o r o , D r . . I r . . L u f t i
I. Nasution
dan
I r . S l a m e t W i r a s o n j a y a ; MLA.
Penelitian i n i dirancang untuk rnengenali,
rnenelusuri dan rnengkaji
i n t e r a k s i antara rnasyarakat Badui d i Desa Kanekes beserta tatanan s o s i a l okoncminya dengan sumberdaya alam secara keseluruhan.
I
Secara t e r p e r i n c i ,
peneli t i a n i n i dimaksudkan un tuk:
1.
Mengenali dan rnengkaji rnasalah kependudukan d i Desa Kanekes,
terma-
suk mengenali faktor-faktor yang rnempengaruhi p l a kependudukan dan
rnenentukan peubah-peubah kunci sebagai faktor utama yang rnenentukan
pola d m dinamika kependudukan rnasyarakaY'Badui.
2.
Mengenali dan rnengkaji masalah pengelolaan sumberdaya alam yang d i lakukan oleh rnasyarakat Badui d i
Desa
Kanekes, terinasuk rnengenali
faktor-f-ktor yang rnempengaruhi p l a pengelolaan sumberdaya alam clan
rnenentukan peubah-peubah penentu sebagai p e n c i r i bagi p l a
pengelo-
laan sumkrdaya alam tersebut.
3.
Mengenali dan rnengkaji masalah ekonmi masyarakat Desa Kanekes, yang
dalam ha1 i n i dicirikan oleh p l a produksi dan konsumsi h a s i l pertanian.
D i samping i t u akan dikenali pula faktor-faktor
yang mempe-
ngaruhi pola dan tinglcat prduksi-konsumsi hasil pertanian s e r t a rnenentukan peubah-peubah penentu sebagai p e n c i r i bagi pola dan tingkat
produksi-konsumsi tersebut.
C
Dari hasil-hasil a n a l i s i s a t a s model kependuciulcan,
temyata bahwa
d i antara tujuh peubah yang dihipotesiskan rnfmpunyai . pengaruh
terhauap
pola kependudukan masyarakat Badui d i Desa Kanekes, ada beberapa peubah
utama yang dianggap paling berpengaruh, yang berturut- t u r u t adalah:
1.
Tingkat kelahiran, yang rnempunyai pengaruh sangat nyata dan bersif a t aditif-positif.
2.
Tingkat kfmatian a n g o t a keluarga dewasa karena s a k i t , yang Lerpengaruh sangat nyata dan b e r s i f a t substraktif.
3.
Tingkat rnigrasi anggota keluarga ke l u a r Desa Kanekes, yang berpengaruh cukup nyata dan b e r s i f a t substraktif.
4.
Persepsi keluarga terhadap norma perkawinan dan keluarga berencan a yang berpengaruh cukup nyata dan b e r s i f a t s u b s t r a k t i f .
Ketiga faktor yang b e r s i f a t substraktif tersebut d i a t a s
dak mampu mengirnbangi pengaruh faktor tingkat kelahiran.
ternyata
Oleh
karena
i t u , tingkat pertambahan penduduk d i Desa Kanekes cukup tinggi.
Hal i n i
rnembawa dampak yang tidak diinginkan terhadap pola pengelolaan sumberdaya alam dan tata-adat dan kepercayaan yang sekarang dianut.
Pengkajian a t a s pola pengelolaan
smlxrdaya alam,
khususnya p l a
usahatani berhuma, dilakukan a t a s lahan usaha d i dalam wilayah Desa Kanekes ( Lahan Usaha I ) dan lahan usaha d i
luar Desa Kanekes ( Lal~an
Usaha I1 ).
Faktor tunggal yang berpengaruh nyata terhadap p o l a u s a h a t a n i d i Lahan Usaha I adalah jumlah konsmsi akan s e t i a p jenis
tanaman pertanian
yang diusahakan pada suatu mush tanam dan dalam daur berhma
tertentu.
Pdapun f a k t o r tunggal yang berpengaruh nyata terhadap p l a usahatani d i
Lahan Usaha I1 adalah produksi tanman yang diusahakan.
Kedua kasus i n i
rnenunjukkan betapa dminannya g a t r a produksi-konsmsi
h a s i l pertanian
dalam penentuan luas lahan garapan dan pola usahatani yang dilakukan oleh
rnasyarakat Badui.
Keduanya sangat e r a t kaitannya dengan gatra:. kependu-
dukan yang d i c i r i k a n oleh tingginya l a j u pertambahan penduduk. La ju pertambahan penduduk menuntut semakin banyaknya bahan rnakanan yang hams d i hasilkan d a r i lahan h u m yang semakin terbatas.
D i samping i t u ,
sebagi-
an warga Badui Fanamping mengusahakan lahan h m a d i luar Desa Kanekes dan
tentu s a j a arahan utama mereka adalah untuk meningkatkan perolehan h a s i l
usahataninya.
Oleh karena i t u , tidaklah rnengherankan j i k a
dalam ..kasus
Lahan Usaha 11 i n i faktor j m l a h produksi tanaman yang diusahakan
sebagai faktor penentu.
tampil
Selain kedua faktor tersebut, faktor-faktor l a i n
yang berperan dalam pnentuan luas lahan garapan dan pola usahatani adalah:
1.
Jumlah prcduksi pertanian yang disimpan sebagai cadangan.
2.
Jurnlah prcduksi pertanian yang dipertulcarkan / diperdagangkan,
yang
pada m m n y a berupa jenis-jenis tanaman s e l a i n padi hma, h m i l i dan
jenis-jenis l a i n yang mempunyai n i l a i s a k r a l dalam kepercayaan yang
mereka anut.
3.
Bagi Lahan Usaha I, f a k t o r kemiringan lereng lapangan juga mempunyai
pengaruh cukup nyata terhadap penentuan luas lahan dan p l a usahatani.
Hal i n i menunjukkan, bahwa masyarakat Desa Kanekes yang mengu-
sahakan lahan d i dalam wilayah Desa Kanekes l e b i h memperhatikan tindak penragaran tanah dan a i r daripada mereka yang mengusahakan Lahan
Usaha 11. D i samping tindak pencagaran tanah dan a i r tersebut
rne-
rnang sudah rnenjadi ketentuan adat bagi seluruh warga Badui yang rnengerjakan lahan hmanya, ha1 i n i juga menunjukkan W w a n~asyara!et
badui mempunyal sikap yar,g lebih m i l a i t i n g g i sesuatu yang rnenjadi
m i l i h y a s e n d i r i daripada penilaian terhadap sesuatu yang hkan rnil i h y a sendiri.
Perlu dikemukakan, bahwa masyarakat Badui rnengerja-
kan lahan h m a d i l u a r wilayah Desa Kanekes dengan jalan
sewa atau
bagi h a s i l .
Pada pola usahatani berhuma d i dalam wilayah Desa K&ekes
kecendemgan, M i a masa k r a lahan h m a semakin pendek.
terjadi
Menurut
adat dan kepercayaan yang rneraka anut, lahan h m a h a m s d i k r a k a n
tataseti-
dak-tidahya selama 7 atau 9 t a h m ( bilangan g a n j i l ). Namun kenyataannya 30 % lebih warga Desa Kanekes mfmberakan lahan humanya hanya selama 4
tahun.
Hanya ada 1 % dan 2 % warga Desa Kanekes yang memberakar~- lahan
humanya masing-masing selama 7 dan 10 tahun.
Kalau d i l i h a t d a r i data i n i
nampaknya sebagian besar warga Desa Kanekes mulai tidak mengikuti
adat dan kepercayaannya.
tata-
D i samping i t u , tindakan rnemperpendek rnasa bera
lahan perladangan berpindah s e p e r t i yang rnereka lakukan juga tidak rnenunjang usaha-usaha pencagaran tanah dan a i r yang
sebenarnya sudah mereka
lakukan sesuai dengan tata-adat dan kepercayaan mereka.
Oleh karena
itu
perlu d i k a j i lebih l a n j u t perimbangan antara dampak p o s i t i f tindak pencagaran tanah dan a i r yang sidah mereka lakukan dengan dampak negatif
per-
pendekan masa bera lahan h m a terhadap mutu sumberdaya alam dan lingkungan, khususnya mutu dan kesuburan lahan h m a mereka.
Gejala smakin peil-
d e h y a masa k r a d i dalam pola usahatani perladangan berpindah sebenarnya
tidak hanya t e r j a d i d i Desa Kanekes s a j a .
kan gejala
LKIUDI
Hal s e p e r t i i t u sudah rnerupa-
bagi s e t i a p proses evolusi pola usahcltani d a r i pola usa-
hatani perladangan berpindah menuju pola usahatani rnenetap.
Pola usaha-
t a n i menetap t e r j a d i b i l a masa bera rnencapai minimal. Hal i n i akan d a p t
t e r j a d i apabila proses evolusi tersebut ditunjang oleh keadaan alam
p e r i kehidupan masyarakat yang rnfmang benar-benar menunjang
.
dan
Apabila un-
sur-unsur alami bukan rnenjadi faktor pembatas, maka faktor kelangkaan l a -
lahan usahatani dan perkembangan jumlah penduduk yang tinggi akan merupakan pendorong percepatan proses tersebut.
Pada keadaan i n i , maka in-
t e n s i t a s pencagaran tanah dan a i r sebagaimana yang t e l a h dilaksanakan d i
lahan-lahan huma d i Desa Kanekes harus ditingkatkan.
D i samping i t u ha-
r u s d i s e r t a i pula usaha-usaha pengenalan dan penerapan teknologi budidaya yang tepat dan memadai.
Usaha i n i nampaknya akan didorong oleh ke-
nyataan, bahwa sebenarnya tata-kehidupan masyarakat Badui tidak tertutup
s e p e r t i yang selama i n i k i t a perkirakan.
b s y a r a k a t Badui Panamping da-
p a t digunakan sebagai t i t i k sentuh pertama dalam usaha penangani permasalahan yang ada d i Desa Kanekes, y a h l m e l i b a t k a ~secara langsung
dan
secara nyata masyarakat Desa Kanekes dalam kiprah p b a n g u n a n nasional.
Derikut i n i disajikan beberapa permasalahan
utama yang nampaknya
p e r l u mendapat perhatian d a r i para perencana pembangunan:
1.
Masalah kependudukan, yang ditandai dengan tingginya
tingkat
per-
tambahan penduduk. Keadaan i n i meninbulkan permasalahan l a i n yang
,
bersangkut-put dengan pola pengelolaan lahan h m a dan sumkrdaya
alam pada . m n y a , tata-adat dan kepercayaan yang meraka anut s e r t a
permasalahan sosial-ekonomi pada ummya.
2.
Masalah keterbatasan sumberdaya lahan untuk usaha berhuma.
D i sam-
ping rnenimbulkan permasalahan kemerosotan mutu kesuburan tanah dan
mutu sumberdaya alam pada umumnya, masalah keterbatasan
sumbcirdaya
lahan i n i mempunyai dampak terhadap konsistensi dan keterikatan sebagian warga Badui terhadap tata-adat dan kepercayaan yang dianut.
3.
Masalah produksi usahatani yang rendah dan kebutuhan akan bahan pangan yang cenderung meningkat.
Hal i n i e r a t kaitannya dengan
terbatasan sumberdaya lahan untuk berusahatani dan tingginya
tambahan penduduk.
keper-
4.
Masalah sosial-bzdaya, yang lebih banyak menyangkut
-tats-adat
dan
kepercayaan rnereka s e h u h g a n dengan pola pengusahaan lahan dan pengelolaan sumberdaya alam pada ummmya.
Nampahya memang t e r j a d i
pergeseran-pergeseran t a t a - n i l a i dan kornitmen sebagian warga
Badui
terhadap tata-adat d m kepercayaan rnereka. Yang perlu rnendapat perh a t i a n khusus d a r i para perencana pembangunan adalah agar perubahan
yang t e r j a d i tersebut tidak sampai menirnbulkan goncangan- goncegan
dalam kehidupan s o s i a l rnereka.
Diharapkan h a s i l - h a s i l penelitian i n i dapat rnemperkaya khasanah pustaka dalam ha1 p e r i kehidupan masyarakat Badui d i Desa Kanekes.
Di
ping i t u , ada beberapa g a t r a yang rnungkin dapat digunakan sebagai
samsalah
s a t u bahan pengambilan kebijaksanaan oleh para perencana pembangunan dal a m rangka melibatkan secara a k t i f dan nyata warga Badui d i Desa Kanekes
d i dalam pembangunan nasional yang sedang g i a t k i t a laksanakan.
RIWAYAT
HIDUP
SRIHARTININGSIH PURNOMOHADI. S i s t e m I n t e r a k s i S o s i a l - Ekonomi
d a n P e n g e l o l a a n Sumberdaya A l a m o l e h M a s y a r a k a t B a d u i d i Desa
Kanekes Ban t e n S e l a t a n d i bawah bimbingan D r . Ir Herman H a e -
,
,
.
r u m a n J s , Prof. D r . S e d i o n o M. P . T j o n d r o n e g o r o , D r . 1
I. N a s u t i o n d a n Ir. S l a m e t W i r a s o n j a y a , MLA.
Lutfi
Penulis dilahirkan d i Banyuwangi, tanggal 10 Januari 1945, d a r i ibu
Kartini dan ayah Dihardjo Soerohadikoesoemo ( Almarhm ).
Lulus Sarjana Muda Arsitektur Pertamanan Pemerintah DCI-Djaja, 1968..
Menikah tahun 1969 dan t e l a h dikaruniai t i g a orang anak. Tahun 1978 lul u s Sarjana pada Fakultas Arsitektur Lansekap, Universitas T r i s a k t i , Jakarta.
Diangkat sebagai Asisten Dosen Tata Hijau tahun 1966
- 1968,
kemudian bekerja pada Proyek Pembangunan Gedung WR/DPR, Departemen PUTL, D i t jen Cipta Karya, 1968 - 1970.
Diangkat sebagai tenaga edukatif pada Sekolah Tinggi Arsitektur Pertamanan, T r i s a k t i , 1976. Asisten Ahli Muda / Dosen ~ e t i p pada Fakultas
Arsitektur Lansekap, Universitas T r i s a k t i , 1978 - 1980, dan kemudian rnenj a d i Dosen tidak t e t a p d a r i tahun 1980 sampai sekakang. Sejak bulan September 1979, sebagai tenaga honorer, Staf Asisten I Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup ( aahulu PPLH ) sampai sekarang.
Atas biaya Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
penulis melanjutkan pendidikannya pada Program S t r a t a I1 ( S-2 )/Magister
Sains, Fakultas Pasca Sarjana I n s t i t u t Pertanian Bogor, Jurusan Pengelolaan Smberdaya Alam dan Lingkungan, sejak September 1982 hingga sekarang.
,