INFORMASI MENGENAI SEGMEN OPERASI

12

C. LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS

Likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Tingkat likuiditas diukur dengan membandingkan aset lancar konsolidasian dengan liabilitas jangka pendek pada suatu tanggal tertentu. Tingkat likuiditas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 berturut-turut sebesar 0,61x, 0,19x dan 0,80x. Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset Perseroan. Solvabilitas diukur dengan membandingkan antara jumlah liabilitas konsolidasian terhadap jumlah aset konsolidasian. Solvabilitas Perseroan cenderung stabil. Tingkat solvabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,76x, 0,78x dan 0,72x. Perseroan memiliki fasilitas pinjaman dan kredit dari bank yang dapat digunakan untuk belanja modal. Besaran fasilitas, jumlah fasilitas yang telah terpakai dan sisa fasilitas yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: Nama Kreditur Jumlah Fasilitas Fasilitas Terpakai Sisa Fasilitas Standard Chartered Bank 10.000.000,00 4.863.898,00 5.136.102,00 PT. Bank HSBC Indonesia 25.000.000,00 13.736.985,05 11.263.014,95 PT. Bank Central Asia 25.000.000.000,00 IDR 18.452.380.952,38 IDR 6.547.619.047,62 IDR 50.000.000.000,00 IDR - IDR 50.000.000.000,00 IDR Pinjaman Sindikasi 170.000.000,00 170.000.000,00 - Perseroan memiliki kecukupan modal yang memadai untuk melakukan kegiatan-kegiatan operasionalnya, dengan rasio kecukupan modal dan rasio pembayaran utang yang wajar.

D. PEMBELIAN ASET TETAP CAPITAL EXPENDITURE

Pembelian aset tetap yang dilakukan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 676.992 juta, Rp 1.066.237 juta dan Rp 1.132.960 juta.

E. IMBAL HASIL EKUITAS DAN IMBAL HASIL INVESTASI

Imbal Hasil Ekuitas Imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih yang diukur dari perbandingan laba bersih terhadap jumlah ekuitas konsolidasian. Tingkat imbal hasil ekuitas pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 berturut-turut adalah sebesar -16, -51 dan -9 . Imbal Hasil Investasi Imbal hasil investasi menunjukkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki Perseroan, diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan total aset konsolidasian. Imbal hasil investasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 berturut-turut adalah sebesar -4, -11 dan -3 .

F. INFORMASI MENGENAI SEGMEN OPERASI

Indovision Top TV Okevision Lain-lain Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta PENDAPATAN Jasa Penyiaran Program 1.733.414 526.696 358.068 138.136 2.756.314 Penyiaran Iklan - - - 207.542 207.542 Lain-lain - - - 105.919 105.919 Jumlah 1.733.414 526.696 358.068 451.597 3.069.775 2016 13 Indovision Top TV Okevision Lain-lain Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta PENDAPATAN Jasa Penyiaran Program 1.945.774 575.182 421.761 120.526 3.063.243 Penyiaran Iklan - - - 145.212 145.212 Lain-lain - - - 99.876 99.876 Jumlah 1.945.774 575.182 421.761 365.614 3.308.331 2015 Lain-lain merupakan pendapatan dari SMATV, Hotel, broadcasting facility dan lain-lain yang secara total tidak lebih dari 5 total pendapatan. Secara segmentasi pasar, Perseroan menggunakan ke-tiga merek milik Perseroan untuk menjangkau kelas- kelas ekonomi masyarakat yang beragam. Indovision merupakan merek premium Perseroan, dengan pilihan saluran yang paling lengkap dan ditujukan pada masyarakat kalangan atas dan menengah atas. Sementara itu, Top TV menargetkan pelanggan dari kalangan ekonomi menengah bawah dan untuk calon pelanggan yang belum pernah memiliki TV-berlangganan sebelumnya. Terakhir, Okevision ditujukan bagi masyarakat berusia muda dari kalangan menengah yang menyukai tayangan hiburan. Selain menyasar pelanggan rumah tangga, Perseroan juga memberikan layanan kepada gedung-gedung akomodasi publik, seperti hotel, apartemen, dan bangunan-bangunan komersial lain seperti restoran dan gedung perkantoran. Pada tahun 2016, Indovision menyumbang 56 porsi pendapatan Perseroan, sementara Top TV menyumbang 17 dan Okevision menyumbang 12 dari total pendapatan Perseroan. Penyiaran program di gedung komersial sendiri menyumbang 4 dari pendapatan Perseroan. Selain dari jasa penyiaran program, Perseroan juga menerima pendapatan atas penyiaran iklan yang menyumbang 7 dari pendapatan Perseroan, dan pendapatan lain-lain yang menyumbang 3 dari pendapatan Perseroan.

G. PERUBAHAN PADA NILAI TUKAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA DAN SEJAUH MANA DAMPAKNYA