Implikasi Penelitian D IPS 0908012 Chapter5

151 Ia Kurnia, 2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KONTEKS BELAJAR, DAN PENDEKATAN BELAJAR TERHADAP BERPIKIR REFLEKTIF DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7 Berpikir reflektif tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi akademik, hal ini menunjukkan bahwa meningkat atau menurunnya variabel berpikir reflektif tidak akan diikuti peningkatan atau penurunan variabel prestasi akademik. Hasil tersebut dimungkinkan karena beberapa hal: 1 terdapat banyak faktor yang mempengaruhi prestasiakadmik mahasiswa, bukan saja faktor internal seperti berpikirreflektif tetapi juga faktor-faktor eksternal,2 mahasiswa belum maksimal dalam mengolah kemampuan berpikir reflektifnya, 3 membutuhkan waktu dalam proses meningkatkan kemampuan berpikir reflektif pada tingkattahapan yang tinggi, 4 sistem dan proses penilaian prestasi akademikdalam bentuk IPK belum mencerminkan kemampuan kompetensi mahasiswa yang sesungguhnya, karena lebih dominan mengukur hardskill 5 tingkat berpikir reflektif pada tahapan habitual dan undestanding , sehingga tidak mampu meningkatkan prestasi akademik.

5.2 Implikasi Penelitian

Berdasarkan kajian terhadap hasil penelitian, maka secara normatif temuan penelitian ini bisa dimanfaatkan baik oleh dosen, ataupun pengambil kebijakan akademik pada tingkat fakultas dan universitas. Beberapa implikasi penelitian ini dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional tidak mempunyai pengaruh signifikan secara langsung terhadap prestasi akademik, tetapi kecerdasan emosional berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap tingkatadopsi deep approache dan deep approache berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap prestasi akademik, sehingga secara tidak langsung kecerdasan emosional berpengaruh pisitif terhadap prestasi akademik melalui adopsi deep approache . Hasil ini mengandung implikasi bahwa prestasi akademik secara tidak langsung dapat ditingkatkan oleh kecerdasan emosional melalui adopsi deep approache . Semakin tinggi kecerdasan emosional maka secara tidak langsung melalui deep approache akan semakin meninggikan prestasi akademik mahasiswa. Dengan kata lain, semakin tinggi kecerdasan emosional 152 Ia Kurnia, 2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KONTEKS BELAJAR, DAN PENDEKATAN BELAJAR TERHADAP BERPIKIR REFLEKTIF DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu maka akan semakin kuat tingkat adopsi deep approach mahasiswa sehingga akan meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Hasil penelitian juga menujukkan faktor penentu dominan loading factor untuk kecerdasan emosional adalah empati dan motivasi, dengan demikian peningkatan kecerdasan emosional mahasiswa bisa diperioritaskan pada kedua aspek tersebut. Peningkatan kepada dua aspek empati dan motivasi akan meningkatkan kekuatan adopsi deep approache mahasiswa dalam belajarnya sehingga akan berdampak pada peningkatan raihan prestasi akademik. 2. Hasil penelitian ini juga menunjukkan selain dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, diketahui bahwa kekuatan deep approache mahasiswa dalam belajar juga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh tingkat kondusifitas konteks belajar yang dipersepsikan oleh mahasiswa. Hasil ini mengindikasikan bahwa tingkat deep approache mahasiswa dalam belajar dapat ditingkatkan secara langsung melalui peningkatan kondusifitas konteks belajar yang dipersepsikan mahasiswa. Dengan kata lain, semakin kondusif konteks belajar yang dipersepsikan mahasiswa maka semakin kuat tingkat deep approache mahasiswa dalam belajarnya. Hasil penelitian juga menunjukkan faktor penentu dominan loading factor untuk konteks belajar adalah appropriate workload , good teaching, dan clear goals and standards , dengan demikian peningkatan kondusifitas konteks belajar dapat diperiotaskan kepada tiga aspek tersebut. Peningkatan ketiga aspek tersebut akan meningkatkan adopsi deep approache mahasiswa dalam belajar sehingga akan menunjang terhadap peningkatan raihan prestasi akademiknya.Kajian hasil dseskriptif penelitian terhadap ketiga aspek konteks belajar tersebut menunjukkan bahwa skor terendah adalah indikator dosen dalam meluangkan waktu, kesesuaian beban tugas perkuliahan dengan waktu penyelesaian, dan manajemen waktu dari dosen yaitu meluangkan waktu yang cukup bagi mahasiswa dalam melaksanakan bimbingan dan konsultasi terkait dengan kelancaran dan progres studinya. Dengan demikian perhatian terhadap indikator-indikator tersebut sangat penting untuk meningkatkan kondusifitas konteks belajar. 153 Ia Kurnia, 2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KONTEKS BELAJAR, DAN PENDEKATAN BELAJAR TERHADAP BERPIKIR REFLEKTIF DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat adopsi deep approche belajar mahasiswa mempengaruhi tingkat berpikir reflektif, namun tingkat berpikir reflektif tidak berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik mahasiswa. Tingkat berpikir reflektif berada pada tahapan berpikir habitual dan understanding sehingga berpikir reflektif pada tahapan tersebut tidak mampu meningkatkan prestasi akademik. Hasil ini mengindikasikan bahwa tingkat deep approache belajar mahasiswa harus mampu meningkatkan cara berpikir reflektif mahasiswa pada tahapan berpikir reflektif yang lebih tinggi yaitu tahapan reflection dan critical thinking . Kajian terhadap hasil deskriptif penelitian terhadap skor indikator konstruk deep approache menunjukkan skor terendah pada indikator waktu belajar mahasiswa. Dengan demikian perhatian terhadap indikator waktu belajar mahasiswa tersebut akan meningkatkan deep approache belajar mahasiswa sehingga akan meningkatkan cara berpikir reflektif mahasiswa pada tahapan yang lebih tinggi dan berdampak pada peningkatan raihan prestasinya.

5.3 Rekomendasi