151
Ia Kurnia, 2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KONTEKS BELAJAR, DAN PENDEKATAN BELAJAR
TERHADAP BERPIKIR REFLEKTIF DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
7 Berpikir reflektif tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi
akademik, hal ini menunjukkan bahwa meningkat atau menurunnya variabel berpikir reflektif tidak akan diikuti peningkatan atau penurunan
variabel prestasi akademik. Hasil tersebut dimungkinkan karena beberapa hal: 1 terdapat banyak faktor yang mempengaruhi prestasiakadmik
mahasiswa, bukan saja faktor internal seperti berpikirreflektif tetapi juga faktor-faktor eksternal,2 mahasiswa belum maksimal dalam mengolah
kemampuan berpikir reflektifnya, 3 membutuhkan waktu dalam proses meningkatkan kemampuan berpikir reflektif pada tingkattahapan yang
tinggi, 4 sistem dan proses penilaian prestasi akademikdalam bentuk IPK belum
mencerminkan kemampuan
kompetensi mahasiswa
yang sesungguhnya, karena lebih dominan mengukur
hardskill
5 tingkat berpikir reflektif pada tahapan
habitual
dan
undestanding
, sehingga tidak mampu meningkatkan prestasi akademik.
5.2 Implikasi Penelitian
Berdasarkan kajian terhadap hasil penelitian, maka secara normatif temuan penelitian ini bisa dimanfaatkan baik oleh dosen, ataupun pengambil kebijakan
akademik pada tingkat fakultas dan universitas. Beberapa implikasi penelitian ini dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional tidak mempunyai pengaruh signifikan secara langsung terhadap prestasi akademik,
tetapi kecerdasan emosional berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap tingkatadopsi
deep approache
dan
deep approache
berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap prestasi akademik, sehingga secara tidak
langsung kecerdasan emosional berpengaruh pisitif terhadap prestasi akademik melalui adopsi
deep approache
. Hasil ini mengandung implikasi bahwa prestasi akademik secara tidak langsung dapat ditingkatkan oleh kecerdasan emosional
melalui adopsi
deep approache
. Semakin tinggi kecerdasan emosional maka secara tidak langsung melalui
deep approache
akan semakin meninggikan prestasi akademik mahasiswa. Dengan kata lain, semakin tinggi kecerdasan emosional
152
Ia Kurnia, 2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KONTEKS BELAJAR, DAN PENDEKATAN BELAJAR
TERHADAP BERPIKIR REFLEKTIF DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
maka akan semakin kuat tingkat adopsi
deep approach
mahasiswa sehingga akan meningkatkan prestasi akademik mahasiswa.
Hasil penelitian juga menujukkan faktor penentu dominan
loading factor
untuk kecerdasan emosional adalah empati dan motivasi, dengan demikian peningkatan kecerdasan emosional mahasiswa bisa diperioritaskan pada kedua
aspek tersebut. Peningkatan kepada dua aspek empati dan motivasi akan meningkatkan kekuatan adopsi
deep approache
mahasiswa dalam belajarnya sehingga akan berdampak pada peningkatan raihan prestasi akademik.
2. Hasil penelitian ini juga menunjukkan selain dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, diketahui bahwa kekuatan
deep approache
mahasiswa dalam belajar juga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh tingkat kondusifitas konteks
belajar yang dipersepsikan oleh mahasiswa. Hasil ini mengindikasikan bahwa tingkat
deep approache
mahasiswa dalam belajar dapat ditingkatkan secara langsung melalui peningkatan kondusifitas konteks belajar yang dipersepsikan
mahasiswa. Dengan kata lain, semakin kondusif konteks belajar yang dipersepsikan mahasiswa maka semakin kuat tingkat
deep approache
mahasiswa dalam belajarnya.
Hasil penelitian juga menunjukkan faktor penentu dominan
loading factor
untuk konteks belajar adalah
appropriate workload
,
good teaching,
dan
clear goals and standards
, dengan demikian peningkatan kondusifitas konteks belajar dapat diperiotaskan kepada tiga aspek tersebut. Peningkatan ketiga aspek
tersebut akan meningkatkan adopsi
deep approache
mahasiswa dalam belajar sehingga
akan menunjang
terhadap peningkatan
raihan prestasi
akademiknya.Kajian hasil dseskriptif penelitian terhadap ketiga aspek konteks belajar tersebut menunjukkan bahwa skor terendah adalah indikator dosen dalam
meluangkan waktu, kesesuaian beban tugas perkuliahan dengan waktu penyelesaian, dan manajemen waktu dari dosen yaitu meluangkan waktu yang
cukup bagi mahasiswa dalam melaksanakan bimbingan dan konsultasi terkait dengan kelancaran dan progres studinya. Dengan demikian perhatian terhadap
indikator-indikator tersebut sangat penting untuk meningkatkan kondusifitas konteks belajar.
153
Ia Kurnia, 2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KONTEKS BELAJAR, DAN PENDEKATAN BELAJAR
TERHADAP BERPIKIR REFLEKTIF DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat adopsi
deep approche
belajar mahasiswa mempengaruhi tingkat berpikir reflektif, namun tingkat berpikir reflektif tidak berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik
mahasiswa. Tingkat berpikir reflektif berada pada tahapan berpikir
habitual
dan
understanding
sehingga berpikir reflektif pada tahapan tersebut tidak mampu meningkatkan prestasi akademik. Hasil ini mengindikasikan bahwa tingkat
deep approache
belajar mahasiswa harus mampu meningkatkan cara berpikir reflektif mahasiswa pada tahapan berpikir reflektif yang lebih tinggi yaitu tahapan
reflection
dan
critical thinking
. Kajian terhadap hasil deskriptif penelitian terhadap skor indikator konstruk
deep approache
menunjukkan skor terendah pada indikator waktu belajar mahasiswa. Dengan demikian perhatian terhadap indikator
waktu belajar mahasiswa tersebut akan meningkatkan
deep approache
belajar mahasiswa sehingga akan meningkatkan cara berpikir reflektif mahasiswa pada
tahapan yang lebih tinggi dan berdampak pada peningkatan raihan prestasinya.
5.3 Rekomendasi