Pakan Puyuh Pemanfatan Herbal sebagai Bahan Aditif Pakan

jenis kelamin, spesies, pakan yang dikonsumsi, protein, energi metabolisme, dan fisiologi lingkungan Wahyu, 1997. Puyuh jantan mencapai dewasa kelamin pada umur 5 – 6 minggu, sedangkan untuk dewasa tubuh puyuh umur 8 minggu. Puyuh jantan pedaging dipelihara ada umur 3 minggu dan dipotong pada umur 8 minggu, karena pada umur 8 minggu bobot badan yang dicapai sudah konstan yaitu sekitar 116,5 gram Nurwanto, 1986.

2.2. Pakan Puyuh

Pakan ternak adalah semua bahan pakan yang bisa diberikan dan bermanfaat bagi ternak serta tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap tubuh ternak . Ransum adalah pakan tunggal atau campuran dari berbagai bahan pakan yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan selama 24 jam, baik diberikan sekaligus atau sebagian Tillman dkk ., 1998. Pakan puyuh harus di sesuaikan dengan fase pemeliharannya. Puyuh mempunyai tiga fase yaitu fase starter, grower, dan layer. Berdasarkan penelitian yang terdahulu, pemberian kunyit curcuma longa sebanyak 0,5 5 gkg ransum dalam ransum adalah yang paling baik untuk meningkatkan pertambahan bobot hidup ayam broiler Al-Sultan, 2003. Menurut Napirah dkk. 2013, pemberian terbaik yang diberikan pada puyuh yaitu dengan angka 1,0 kunyit. Yunika 2012 menyatakan bahwa hasil yang baik untuk pemberian jahe pada ternak dengan dosis 0,5-1,00. Kebutuhan nutrisi puyuh umur kurang dari 8 minggu periode starter hingga akhir grower disajikan pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Puyuh Umur Kurang dari 8 Minggu Nutrisi Ransum Umur Puyuh 8 minggu Energi Metabolis kkalkg 2800 Protein Kasar 19,0 Serat Kasar 6,5 Lemak Kasar 7,0 Kalsium 0.90-1,20 Kadar Air 14,0 Abu 8,0 Fosfor Total 0,60-1,00 Fosfor Tersedia 0,40 Total Aflatoksin μgkg 40,0 Sumber : NRC 1994

2.3. Pemanfatan Herbal sebagai Bahan Aditif Pakan

Imbuhan pakan atau feed additive adalah suatu bahan yang dicampurkan ke dalam pakan yang dapat mempengaruhi kesehatan atau keadaan gizi ternak, meskipun bahan tersebut bukan merupakan zat gizi atau nutrien Adams, 2000. Salah satu imbuhan bahan pakan yang umum digunakan adalah antibiotik. Antibiotik yang diberikan pada dosis subtherapeutik dapat mengurangi populasi mikroorganisme pantogen di dalam saluran pencernaan, sehingga ternak menjadi lebih sehat dan dapat memanfaatkan gizi pakan lebih baik untuk pertumbuhan atau produksi Walton, 1977. Akan tetapi, pemberian antibiotik ini dikhawatirkan menimbulkan mikroorganisme yang resisten terhadap antibiotik. Bakteri yang resisten terhadap antibiotik seperti Escherichia coli, Salmonella spp. dan Campylobacter spp. yang terbentuk di dalam saluran pencernaan ternak, dapat berpindah atau menginfeksi manusia melalui kontak fisik ataupun melalui pangan Bogaard dan Stobberingh, 1999. Hal ini akan sangat merugikan, karena manusia yang terinfeksi dengan bakteri yang resisten tersebut tidak dapat lagi diobati dengan pemberian antibiotik. Sehingga, hal tersebut dapat diganti dengan kunyit dan jahe yang mempunyai fungsi sebagai antibakteri, antioksidan dan imunostimulan Rahman dkk., 2014.

2.4. Kunyit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Kombinasi Kunyit dan Jahe Dalam Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Pengaruh Penambahan Kombinasi Kunyit dan Jahe Dalam Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

Pengaruh Penambahan Kombinasi Kunyit dan Jahe Dalam Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 9

Pengaruh Penambahan Kombinasi Kunyit dan Jahe Dalam Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 6

Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe dalam Ransum Terhadap Kadar Hemoglobin, Jumlah Eritrosit dan Leukosit Puyuh Jantan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe dalam Ransum Terhadap Kadar Hemoglobin, Jumlah Eritrosit dan Leukosit Puyuh Jantan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe dalam Ransum Terhadap Kadar Hemoglobin, Jumlah Eritrosit dan Leukosit Puyuh Jantan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 7

Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam Ransum, Performans Puyuh Jantan (Umur 2-8 Minggu) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam Ransum, Performans Puyuh Jantan (Umur 2-8 Minggu) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam Ransum, Performans Puyuh Jantan (Umur 2-8 Minggu) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 5