Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Definisi Operasional

Fitria Caesaria Kusumah, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen organisasi di sekolah menengah pertama negeri di kecamatan sukasari Kota bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berikut adalah operasionalisasi kedua variabel: Gambar 3.2 Operasionalisasi Variabel Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Pengaruh

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, hlm. 849, “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang atau benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”

2. Kepemimpinan Transformasional

Burns 1978 dalam Sovya, 2005, hlm. 70 menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional adalah sebuah proses di mana pimpinan dan para bawahannya untuk mencapai tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Yukl 2010, hlm. 305 menyimpulkan bahwa dengan kepemimpinan transformasional, para pengikut dapat merasakan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan penghormatan terhadap pemimpin, dan mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya Kepemimpinan Transformasional Variabel X Dimensi : 1. Atributed Charisma 2. Inspirational Motivation 3. Intelectual Stimulation 4. Individualized Consideration Bass dalam Robbins dan Judge, 2008 Komitmen Organisasi Variabel Y Dimensi : 1. Komitmen Afektif affective commitment 2. Komitmen Normatif normative commitment 3. Komitmen Berkelanjutan continuance commitment Rhoades, Schultz Schultz, dan Allen Meyer, Robbins dan Judge 2007, hlm. 74 dan Pierce et al. 2002, hlm. 201 Fitria Caesaria Kusumah, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen organisasi di sekolah menengah pertama negeri di kecamatan sukasari Kota bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diharapkan dari mereka. Engkoswara dan Komariah 2011, hlm. 193 menguraikan bahwa pemimpin transformasional adalah pemimpin yang memiliki wawasan jauh ke depan dan berupaya memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tapi di masa yang akan datang. Dengan pengertian-pengertian dari para ahli di atas, maka kepemimpinan transformasional kepala sekolah merupakan gaya kepemimpinan dengan proses dimana kepala sekolah dengan kharisma atributed charisma memberikan dorongan yang dapat menginspirasi inspirational motivation kepada para pengikutnya dapat dengan cara memberi reward ataupun memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan para pengikutnya. Kepemimpinan transformasional juga merupakan kepemimpinan yang memprioritaskan kemampuan intelektual intellectual stimulation dan pengembangan individu terhadap para pengikutnya individualized consideration guna meningkatkan keefektivitasan kinerja organisasi dan kinerja pengikutnya. 3. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi dari Mowday, Porter, dan Steers dalam Luthans, 2006, hlm. 249, merupakan pendekatan sikap; dimana, Komitmen didefinisikan sebagai: 1 keinginan yang kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; 2 keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi; 3 keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Komitmen terhadap organisasi dijelaskan oleh Robbins dan Judge 2008, hlm. 101 sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasinya tersebut. Kreitner dan Kinicki 2010, hlm. 166 mengatakan bahwa komitmen organisasi merefleksikan penyampaian pada penetuan individu terhadap organisasi dan berkomitmen mencapai tujuan organisasi. Dengan pengertian-pengertian dari para ahli di atas, maka komitmen organisasi pada guru merupakan salah satu sikap guru terhadap sekolah Fitria Caesaria Kusumah, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap komitmen organisasi di sekolah menengah pertama negeri di kecamatan sukasari Kota bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tempat mereka bekerja. Sikap tersebut berkaitan dengan perasaan guru tersebut terhadap organisasisekolah tempat ia bekerja, perasaan yang mencakup dan dipengaruhi oleh rasa loyalitas, kecintaan, dan harapan dari guru tersebut. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala. Skala merupakan acuan untuk menetukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Menurut Arikunto 2009, hlm. 101 instrument penelitianpengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Sementara menurut Sugiyono 2011, hlm. 148 instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variable yang diteliti. Jumlah instrument yang digunakan tergantung pada jumlah variable yang diteliti. Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan sebanyak dua instrument yaitu untuk instrument variable X Kepemimpinan Transformasional dan variable Y Komitmen Organisasi.

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian