Keanekaragaman Binatang Tanah Pada Berbagai Macam Tegakan Hutan (Studi kasus di RPH Cibatu,BKPH Cibatu, KPH Garut, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat
Ringkasan skripsi Novi Marliani (E.30.7 758). Keanekaragaman Binatang
Tanah Pada Berbagai Macam Tegakan Hutan (Studi kasus di RPH Cibatu,
BKPH Cibatu, KPH Garut, Perum Perhutani Unit 111 Jawa Barat, dibawah
bimbingan bapak lr. Poerwowidodo,MS.
Hutan
merupakan
salah
kchidupan binatang t a n a h .
satu tempat
yang
sangat
potensial
bagi
Binatang tanah penting dan membantu dalam
pengelolaan hutan, karena binatang t a n a h tersebut dapat berperan sebagai
organisme perombak d a n pengurai unsur-unsur hara.
Sebelum binatang
tanah tersebut dimanfaatkan maka penting untuk mengenal keberadaan d a n
keanekaragamannya.
Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mcngetahui keanekaragaman
binatang tanah pada berbagai macam tegakan hutan, ( 2 ) untuk mengetahui
keanekaragaman binatang tanah a n t a r lapisan tanah pada berbagai macam
tegakan hutan. Penelitian ini di lakukan d i RPH Cibatu, BKPH Cibatu, KPH
G a r u t Perum Perhutani Unit 111 Jawa Barat.
pada
bulan
Juni
1999-Februari
2000.
Pengumpulan data dilakukan
Penelitian
binatang
tanah
ini
dilakukan pada berbagai tegakan hutan yaitu hutan tanaman sengon (tahun
tanam 1997; milik rakyat), hutan bambu (milik rakyat), hutan pinus (tahun
tanam 1959; perum perhutani), hutan kaliandra (tahun tanam 1959; perum
perhutani) dan hutan alam campuran (hutan lindung).
Pcngutnpulan binatang tanall dilakukan dengan mengambil
contoh
serasah d a n tanah pada petak pengamatan yang tciah ditentukan ukurannya
yaitu 8 x 8 cm2 yang terbagi menjadi tiga lapisan : lapisan serasah, lapisan
tanah dcngan kedalaman 0 - 10 cm dan lapisan tanah dengan kedalaman 10
-
20 cm. Binatang t a n a h tersebut dipisahkan d a r i contoh serasah dan tanah
dengan menggunakan alat corong Barlesse-Tulgren dan diidentifikasi di
Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Zoologi
LIP1 Bogor.
Perbedaan keanekaragaman binatang t a n a h tersebut ditetapkan oleh
indeks-indeks keanekaragaman jenis yaitu kekayaan jenis M a r g a l e f (DL&),
keliinpahan individu suatu jenis Sliannon- W i e n e r (H') d a n kemerataan jenis
E v e n n e s ( E ) (Maguran, 1988).
Hasil d a r i penelitian ini menunjukan bahwa kekayaan jenis binatang
tanah (Dhng) a n t a r tegakan hutan yang paling tinggi terdapat pada tcgakan
hutan tanaman pinus ( D ~ g = 7 , 4 7 ) dan yang paling rendah terdapat pada
tegakan hutan tanalnan bambu (DMg=5,48). Kclimpahan individu suatu jenis
(H') binatang tanah a n t a r tegakan hutan yang paling tinggi adalah tegakan
hutan tanaman pinus (H'=2,13)
dan yang paling rendah adalah tcgakan
hutan alam (H9=0,86). Kemerataan jenis binatang tanah (E') yang paling
tinggi adalah pada tegakan hutan tanaman pinus (E'=0,55) dan yang paling
rendah adalah tegakan hutan alam.
Keanekaragaman
jenis
binatang
tanah
antar
lapisan
ianah
pada
berbagai macam tegakan hutan salah satunya ditetapkan o l e h kekayaan jenis
(Dig) binatang tanah. Kekayaan j e n i s binatang tanah yang paling tinggi
terdapat pada lapisan serasah ( D ~ g = 6 , 6 4 )di tegakan hutan tanaman pinus,
sedangkan untuk yang paling rendah terdapat pada lapisan tanah 10-20 cm
(DMg=2,41) di tegakan hutan tanaman seugon.
Kelimpahan individu suatu
jenis binatang t a n a h yang paling tinggi t e r d a p a t pada lapisan tanah 0-10 cm
(H'=1,71) di tegakan hutan tanaman pinus dan yang paling rendah terdapat
pada lapisan tanah 10-20 cm (H'=0,82) di tegakan hutan alam. Kemerataan
jenis binatang tanah yang tertinggi t e r d a p a t pada lapisan tanah 0-10 cm
(E'=0,52) di tegakan hutan tanaman pinus dan yang terrendah terdapat pada
lapisan tanah 10-20 cm (E'=0,37) d i tegakan huian alam.
Jenis binatang tanah yang dapat dikumpuikan d a r i semua tegakan hutan
termasuk kedalam filum Arthropoda. Filum ini mencakup kelas Hexapoda
(9 ordo, 31 famili, 45 jenis), Arachnida (4 ordo, 13 famili, 18 jenis),
Cruslacea (1 ordo, 2 famili, 3 jenis) dan Myriapoda ( 3 ordo, 5 famili, 6
jenis).
Kesimpulan d a r i penelitian ini adalah : peringkat keanekaragaman
binatang t a n a h pada berbagai tegakan hutau adalah hutan tanamau pinus >
hutan tanaman sengon > hutau tauaman balnbu > hutan tanaman kaliandra
> hutan a l a m .
Peringkat keanekaragaman binatang t a n a h a n t a r lapisan
tanah adalah lapisan serasah > lapisan tanah 0-10 cm > lapisan tanah 10-20
cm.
Pcrbedaan-perbedaan keanekaragaman binatang t a n a h pada berbagai
lnacaln tegakan hutan d a n a n t a r lapisau tanah tersebut disebabkau oleh
adanya perbedaan faktor lingkungan baik itu biotis maupun abiotis
KEANEKARACAMAN BINATANC TANAH
PADA BERBACAI MACAM TECAKAN HUTAN
(STUD1 KASUS DI RPH CIBATU, BKPH CIBATU, KPH GARUT,
PERUM PERHUTANI UNIT 111 JAWA BARAT)
Karya Ilmiah
sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
Pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
NOVI MARLIANI
E. 30.1158
JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Tanah Pada Berbagai Macam Tegakan Hutan (Studi kasus di RPH Cibatu,
BKPH Cibatu, KPH Garut, Perum Perhutani Unit 111 Jawa Barat, dibawah
bimbingan bapak lr. Poerwowidodo,MS.
Hutan
merupakan
salah
kchidupan binatang t a n a h .
satu tempat
yang
sangat
potensial
bagi
Binatang tanah penting dan membantu dalam
pengelolaan hutan, karena binatang t a n a h tersebut dapat berperan sebagai
organisme perombak d a n pengurai unsur-unsur hara.
Sebelum binatang
tanah tersebut dimanfaatkan maka penting untuk mengenal keberadaan d a n
keanekaragamannya.
Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mcngetahui keanekaragaman
binatang tanah pada berbagai macam tegakan hutan, ( 2 ) untuk mengetahui
keanekaragaman binatang tanah a n t a r lapisan tanah pada berbagai macam
tegakan hutan. Penelitian ini di lakukan d i RPH Cibatu, BKPH Cibatu, KPH
G a r u t Perum Perhutani Unit 111 Jawa Barat.
pada
bulan
Juni
1999-Februari
2000.
Pengumpulan data dilakukan
Penelitian
binatang
tanah
ini
dilakukan pada berbagai tegakan hutan yaitu hutan tanaman sengon (tahun
tanam 1997; milik rakyat), hutan bambu (milik rakyat), hutan pinus (tahun
tanam 1959; perum perhutani), hutan kaliandra (tahun tanam 1959; perum
perhutani) dan hutan alam campuran (hutan lindung).
Pcngutnpulan binatang tanall dilakukan dengan mengambil
contoh
serasah d a n tanah pada petak pengamatan yang tciah ditentukan ukurannya
yaitu 8 x 8 cm2 yang terbagi menjadi tiga lapisan : lapisan serasah, lapisan
tanah dcngan kedalaman 0 - 10 cm dan lapisan tanah dengan kedalaman 10
-
20 cm. Binatang t a n a h tersebut dipisahkan d a r i contoh serasah dan tanah
dengan menggunakan alat corong Barlesse-Tulgren dan diidentifikasi di
Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Zoologi
LIP1 Bogor.
Perbedaan keanekaragaman binatang t a n a h tersebut ditetapkan oleh
indeks-indeks keanekaragaman jenis yaitu kekayaan jenis M a r g a l e f (DL&),
keliinpahan individu suatu jenis Sliannon- W i e n e r (H') d a n kemerataan jenis
E v e n n e s ( E ) (Maguran, 1988).
Hasil d a r i penelitian ini menunjukan bahwa kekayaan jenis binatang
tanah (Dhng) a n t a r tegakan hutan yang paling tinggi terdapat pada tcgakan
hutan tanaman pinus ( D ~ g = 7 , 4 7 ) dan yang paling rendah terdapat pada
tegakan hutan tanalnan bambu (DMg=5,48). Kclimpahan individu suatu jenis
(H') binatang tanah a n t a r tegakan hutan yang paling tinggi adalah tegakan
hutan tanaman pinus (H'=2,13)
dan yang paling rendah adalah tcgakan
hutan alam (H9=0,86). Kemerataan jenis binatang tanah (E') yang paling
tinggi adalah pada tegakan hutan tanaman pinus (E'=0,55) dan yang paling
rendah adalah tegakan hutan alam.
Keanekaragaman
jenis
binatang
tanah
antar
lapisan
ianah
pada
berbagai macam tegakan hutan salah satunya ditetapkan o l e h kekayaan jenis
(Dig) binatang tanah. Kekayaan j e n i s binatang tanah yang paling tinggi
terdapat pada lapisan serasah ( D ~ g = 6 , 6 4 )di tegakan hutan tanaman pinus,
sedangkan untuk yang paling rendah terdapat pada lapisan tanah 10-20 cm
(DMg=2,41) di tegakan hutan tanaman seugon.
Kelimpahan individu suatu
jenis binatang t a n a h yang paling tinggi t e r d a p a t pada lapisan tanah 0-10 cm
(H'=1,71) di tegakan hutan tanaman pinus dan yang paling rendah terdapat
pada lapisan tanah 10-20 cm (H'=0,82) di tegakan hutan alam. Kemerataan
jenis binatang tanah yang tertinggi t e r d a p a t pada lapisan tanah 0-10 cm
(E'=0,52) di tegakan hutan tanaman pinus dan yang terrendah terdapat pada
lapisan tanah 10-20 cm (E'=0,37) d i tegakan huian alam.
Jenis binatang tanah yang dapat dikumpuikan d a r i semua tegakan hutan
termasuk kedalam filum Arthropoda. Filum ini mencakup kelas Hexapoda
(9 ordo, 31 famili, 45 jenis), Arachnida (4 ordo, 13 famili, 18 jenis),
Cruslacea (1 ordo, 2 famili, 3 jenis) dan Myriapoda ( 3 ordo, 5 famili, 6
jenis).
Kesimpulan d a r i penelitian ini adalah : peringkat keanekaragaman
binatang t a n a h pada berbagai tegakan hutau adalah hutan tanamau pinus >
hutan tanaman sengon > hutau tauaman balnbu > hutan tanaman kaliandra
> hutan a l a m .
Peringkat keanekaragaman binatang t a n a h a n t a r lapisan
tanah adalah lapisan serasah > lapisan tanah 0-10 cm > lapisan tanah 10-20
cm.
Pcrbedaan-perbedaan keanekaragaman binatang t a n a h pada berbagai
lnacaln tegakan hutan d a n a n t a r lapisau tanah tersebut disebabkau oleh
adanya perbedaan faktor lingkungan baik itu biotis maupun abiotis
KEANEKARACAMAN BINATANC TANAH
PADA BERBACAI MACAM TECAKAN HUTAN
(STUD1 KASUS DI RPH CIBATU, BKPH CIBATU, KPH GARUT,
PERUM PERHUTANI UNIT 111 JAWA BARAT)
Karya Ilmiah
sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
Pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
NOVI MARLIANI
E. 30.1158
JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000