BAB I V AN ALI SI S H I D RO LOGI
90
4.4.2 Analisis Data Curah Hujan Yang Hilang
Untuk melengkapi data curah hujan yang hilang atau rusak dari suatu stasiun hujan, maka diperlukan data dari stasiun lain yang memiliki data yang
lengkap dan usahakan letak stasiunnya paling dekat dengan stasiun yang datanya hilang atau rusak tersebut. Untuk perhitungan data curah hujan yang hilang
menggunakan rumus pada Persamaan 2.5 Bab II. 1.
Menghitung curah hujan pada Sta Cluntang Rcl tahun 2005 - Curah hujan Sta Cepogo tahun 2005 Rcp = 85 mm
- Rata-rata curah hujan Sta Cepogo Rcp = 120 mm
- Curah hujan sta musuk tahun 2005 Rms = 150 mm
- Rata-rata curah hujan Sta Musuk Rms = 90 mm
- Rata-rata curah hujan Sta Cluntang Rcl = 103 mm
mm Rcl
Rcl Rms
Rms Rcl
Rcp Rcp
Rcl Rcl
86 150
90 103
85 120
103 .
2 1
. 2
1
= ⎭
⎬ ⎫
⎩ ⎨
⎧ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
= ⎪⎭
⎪ ⎬
⎫ ⎪⎩
⎪ ⎨
⎧ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ +
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
=
2. Menghitung curah hujan sta Cluntang Rcl tahun 2006
- Curah hujan Sta Cepogo tahun 2006 Rcp = 104 mm - Rata-rata curah hujan Sta Cepogo Rcp = 120 mm
- Curah hujan Sta Musuk tahun 2006 Rms = 100 mm - Rata-rata curah hujan Sta Musuk Rms = 90 mm
- Rata-rata curah hujan Sta Cluntang Rcl = 103 mm
mm Rcl
Rcl Rms
Rms Rcl
Rcp Rcp
Rcl Rcl
77 100
90 103
104 120
103 2
1 2
1
= ⎭
⎬ ⎫
⎩ ⎨
⎧ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
= ⎪⎭
⎪ ⎬
⎫ ⎪⎩
⎪ ⎨
⎧ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ +
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
=
BAB I V AN ALI SI S H I D RO LOGI
91
Tabel 4.5 Curah Hujan Harian Maksimum
Tahun Sta Cepogo mm
Sta Musuk mm Sta Cluntang mm
1993 108 65
77 1994 106
65 94
1995 77 69
83 1996 138
134 136
1997 72 69
52 1998 214
78 107
1999 126 95
130 2000 161
86 155
2001 97 66
85 2002 137
94 129
2003 124 105
113 2004 141
84 80
2005 85 150
86 2006 104
100 77
4.4.3 Analisis Curah Hujan Area
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui curah hujan rata-rata yang terjadi pada daerah tangkapan catchment area tersebut, yaitu dengan
menganalisis data curah hujan maksimum yang didapat dari tiga stasiun penakar hujan yaitu Sta Cepogo, Sta Musuk dan Sta Cluntang.
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah Metode Poligon Thiessen seperti Persamaan 2.3 Bab II sebagai berikut Soemarto, 1999.
Persamaan :
n n
n
A A
A R
A R
A R
A R
+ ......
+ +
. +
..... +
. +
. =
2 1
2 2
1 1
di mana : R
= Curah hujan maksimum rata-rata mm R
1
, R
2
,
.......,
R
n
= Curah hujan pada stasiun 1,2,........,n mm A
1
, A
2
, …,A
n
= Luas daerah pada polygon 1,2,…..,n km
2
Dari ketiga curah hujan rata – rata stasiun dibandingkan, yang nilai curah hujan rata – ratanya maksimum diambil sebagai curah hujan areal DAS
Sungai Gandul. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut :
BAB I V AN ALI SI S H I D RO LOGI