Korelasi Kanonik Antara Nilai Ebtanas Murni dengan Nilai Mata Kuliah Pokok Tingkat I Akademik Statistik
KORELASI KANONIK ANTARA NlLAl EBTANAS MURNl
DENGAN NlLAl MATA KULIAH POKOK TINGKAT I
AKADEMI ILMU STATlSTlK
oleh:
AKHMAT MUNAWAR
G26.1722.91
JURUSAN STATlSTlKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
RINGKASAN
AKHMAT MUNAWAR. K o r e l a s i Kanonik Antara N i l a i Ebtanas Murni dengan N i l a i
Mata Kuliah Pokok Tingkat I Akademi Ilmu S t a t i s t i k (dibawah bimbingan A j i
Hamim Wigena s e b a g a i k e t u a dan Aunuddin s e b a g a i a n g g o t a ) .
K o r e l a s i kanonik pada p e n e l i t i a n i n i d i t e r a p k a n u n t u k m e n g a n a l i s i s
hubungan a n t a r a n i l a i e b t a n a s murni ( N E M ) dengan n i l a i mata k u l i a h pokok
t i n g k a t I Akademi Ilmu S t a t i s t i k (AIS).
Data yang digunakan a d a l a h n i l a i - n i l a i
NEM,
mata p e l a j a r a n pokok pada
n i l a i u j i a n masuk AIS dan n i l a i t r a n s k r i p s i m a h a s i s w a t i n g k a t I
i k a t a n d i n a s AIS a n g k a t a n 1989, 1990 dan 1991. Banyaknya mahasiswa t i a p
angkatan a d a l a h 68, 75 dan 8 2 orang.
H a s i l a n a l i s i s yang d i p e r o l e h menunjukkan adanya k o r e l a s i yang k u a t
a n t a r a n i l a i mata p e l a j a r a n pokok NEM
tingkat I AIS.
dengan n i l a i mata k u l i a h pokok
NEM matematika dan n i l a i u j i a n masuk AIS cukup dominan
dalam menerangkan hubungan t e r s e b u t ,
s e h i n g g a kedua n i l a i i n i d a p a t
dipertimbangkan s e b a g a i k r i t e r i a s e l e k s i penerimaan mahasiswa b a r u .
KORELASI KANONIK ANTARA NILAI EBTANAS MURNI
DENGAN NILAI MATA KULIAH POKOK TINGKAT I
AKADEMI ILMU STATISTIK
Oleh
AKHMAT MUNAWAR
G 26.1722.91
Karya Ilmiah
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Statistika
pada
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
Judul
: ~ o r e l a s iKanonik Antara Nilai Ebtanas Murni
dengan
Nilai Mata Kuliah Pokok
Tingkat
I
Akademi Ilmu Statistik
Nama Mahasiswa
: Akhmat Munawar
Nomor ~ o k o k
: G26.1722.91
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
(Ir. Aji Hamim Wiqena, M.Sc)
Ketua
JDr. Ir. Aunuddin)
anggota
rusan Statistik
Tanggal Lulus : 1 Oktober 1993
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Karanganyar (Solo) pada tanggal 9 September
1964 sebagai anak pertama dari keluarga Nachrowi dan Siti Marchumah.
Pada tahun 1976 penulis lulus SDN I Padangan dan tahun 1980 lulus
SMPN I Padangan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Setelah lulus SMAN 5
Solo penulis melanjutkan ke Akademi Ilmu Statistik dan lulus pada tahun
1987. Kemudian penulis bekerja di Akademi Ilmu Statistik/Pusdiklat Statistik BPS sebagai staf pengajar.
Penulis diterima sebagai karyasiswa tugas belajar Biro Pusat Statist i k tahun 1991 melalui program STAID di Jurusan Statistika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas berkat taufik dan hidayah dari Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupakan upaya untuk mengungkap perlu tidaknya
nilai ebtanas murni ikut dipertimbangkan sebagai kriteria seleksi penerimaan mahasiswa baru ikatan dinas Akademi Ilmu Statistik.
Dengan selesainya penyusunan karya ilmiah ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Ir. Aji Hamim Wigena, M.Sc dan Bapak
Dr. Ir. Aunuddin, serta seluruh staf pengajar jurusan statistika yang
telah memberilcan bimbingan dan pengarahan pada penulis. Demikian juga
kepada staf administrasi dan semua pihak yang telah membantu penhlis.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi Akademi
Ilmu Statistik atau yang memerlukannya.
Penulis
PENDAHULUAN
....................................................
1
TINJAUAN PUSTAKA
P r e s t a s i Akademik
Analisis Korelasi
...........................................
Kanonik
...................................
1
2
BAHAN DAN METODA
............................................
Meteda P e n e l i t i a n
...........................................
HASIL DAN PEMBAHASAN
...........................................
KESIMPULAN
.....................................................
DAFTAR PUSTAKA
.................................................
LAMPIRAN
.......................................................
Bahan P e n e l i t i a n
3
3
4
7
8
9
DAFTAR TABEL
Halaman
Nomor
Teks
........
3
.............
5
Kelompok Peubah Bebas dan Tak Bebas yang Digunakan
K o r e l a s i Kanonik S e t i a p Angkatan dan Gabungan
Akar C i r i P e r t a m a d a n P r o p o r s i Keragamannya T i a p Angkatan
d a n Gabungan
5
Pembobot d a n Beban Kanonik Pasangan Peubah Kanonik P e r t a m a
T i a p Angkatan d a n Gabungan
5
K o e f i s i e n p a d a Komponen Pertama dan Kedua.
Keragamannya
6
..............................................
................................
s e r t a Proporsi
..............................................
N i l a i Lambda Wilks dan Khi K u a d r a t B a r t l e t t
...............
Pembobot d a n N i l a i K o r e l a s i N i l a i Mata K u l i a h Pokok T i n g k a t
I t e r h a d a p N i l a i Mutu Rataannya
9
T i t i k - t i t i k K o o r d i n a t Peubah B e r d a s a r k a n Komponen I d a n I1
h a s i l DNS
9
...........................
3
9
.................................................
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Teks
......................................
1.
Histogram Rataan NEM
2.
Histogram Nilai Mutu Rataan
3.
Plot Data Amatan Asal Sekolah dan Peubah Berdasarkan Biplot
...............................
4
4
7
Lampiran
..................................
Masuk AIS ...........................
1.
Histogram NEM Matematika
10
2.
Histogram Nilai Ujian
10
3.
Plot Data
Biplot
Amatan
Status
Sekolah
dan
Peubah
Berdasarkan
....................................................
10
Tolok ukur prestasi belajar di
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah
Nilai Ebtanas Murni (NEM). NEM SMA
jurusan fisika dan biologi terdiri
dari empat mata pelajaran pokok
yaitu Matematika, Biologi, Fisika
dan Kimia yang mempunyai kesamaan
d a l a m proses berfikir logika
matematika. Pada tingkat pendid i k a n dasar d a n menengah, NEM
digunakan sebagai kriteria penerimaan siswa baru.
Selama ini NEM tidak dipertimbangkan dalam proses penerimaan
mahasiswa baru Akademi Ilmu Statistik (AIS), tetapi nilai ujian
masuk dengan materi matematika.
Sehubungan dengan NEM mencerminkan
latar belakang prestasi di SMA,
untuk menjadikannya sebagai pelengkap kriteria seleksi perlu
d i k e t a h u i bahwa NEM merupakan
dasar keberhasilan di tingkat I
AIS. Hal ini dapat diketahui
dengan melihat hubungan antara NEM
mata pelajaran pokok dengan nilai
mata kuliah pokok tingkat I AIS.
NEM mata pelajaran pokok dan
nilai mata kuliah pokok tingkat I
AIS masing-masing merupakan kelompok peubah ganda. Analisis statistika yang dapat digunakan untuk
m e n g u k u r hubungan antara dua
k e l o m p o k peubah ganda adalah
k o r e l a s i kanonik (Dillon dan
Goldstein, 1984).
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara
NEM mata pelajaran pokok dengan
nilai mata kuliah pokok tingkat I
AIS, dan untuk mengetahui mata
pelajaran pokok yang dapat menunjang keberhasilan di tingkat I
AIS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam proses seleksi mahasiswa ikatan dinas AIS pada masa
yang akan datang.
TINJAUAN PUSTAKA
Prestasi Akademik
Nilai Ebtanas M u r n i ( N E M )
merupakan tolok ukur y a n g baku
untuk menilai prestasi akademik
pada pendidikan dasar d a n m e nengah. Penyusunan soal ebtanas
dibuat sedemikian rupa sehingga
soal itu baku secara nasional.
Pada ebtanas SMA jurusan fisika
dan biologi mata pelajaran yang
diujikan sama.
Pada hal-ha1 tertentu NEM siswa
SMA jurusan fisika dan biologi
memiliki perbedaan. Pada jurusan
fisika NEM cukup m e n c e r m i n k a n
kemampuan (prestasi) akademik,
sedangkan pada jurusan biologi NEM
mencerminkan kemampuan akademik
yang lebih rendah daripada apa
yang sebenarnya dimiliki (Sujiman,
2991). Ini terjadi karena kesiapan
akademik siswa j u r u s a n f i s i k a
lebih tinggi dari siswa jurusan
biologi. Keadaan siswa jurusan
biologi tersebut m e n y e b a b k a n
prestasi lulusannya yang 1010s ke
perguruan tinggi akan memiliki
rataan yang rendah dengan keragaman yang tinggi (Junaidi, 1989).
Hal ini menunjukkan bahwa secara
umum prestasi akademik lulusan SMA
jurusan fisika lebih baik daripada
jurusan biologi.
Secara umum ada kesamaan antara
siswa jurusan fisika dan biologi,
misalnya pada kemampuan menghitung
yang diperlukan pada kedua jurusan
tersebut. Kemampuan ini dapat
dilihat dari nilai mata pelajaran
pokoknya, terutama nilai matematikanya. Namun pada siswa jurusan
fisika nilai ini lebih tinggi dan
beragam dibandingkan dengan siswa
jurusan biologi, karena pada
jurusan fisika pelajaran matematik a diberikan lebih intensif
(Ocktavianita, 1990). Selain itu
ada kesamaan aspek psikologis yang
mempengaruhi tinggi rendahnya NEM
kedua jurusan tersebut, yaitu
logika abstrak dan kemampuan numerik. Kedua aspek ini diperlukan
dalam mata pelajaran matematika
dan ilmu pengetahuan alam, sehingga jika kedua kemampuan itu tinggi
maka
NEMnya
akan
tinggi
(Jonathan,l992).
Prestasi akademik mahasiswa AIS
beragam, karena adanya dua status
mahasiswa yang berbeda yaitu
ikatan dinas dan tugas belajar.
Prestasi mahasiswa ikatan dinas,
secara umum lebih tinggi daripada
mahasiswa tugas belajar, karena
mahasiswa tugas belajar telah
meninggalkan bangku SMA minimal 4
tahun. Selain itu ada faktor non
teknis yang mempengaruhi prestasi
mahasiswa tugas belajar antara
lain faktor keluarga dan ekonomi.
Pada mahasiswa ikatan dinas faktor
non teknis yang mengganggu bela-
jarnya relatif kecil, sehingga
prestasi d i SMA masih dominan
dalam
menunjang
belajarnya
(Ekaria, 1989).
Analisis Korelasi Kanonik
Analisis korelasi kanonik
merupakan salah satu dari teknik
analisis statistik peubah ganda
untuk mengetahui hubungan antara
kelompok peubah bebas dan kelompok
peubah tak bebas (Dillon dan
Goldstein, 1984).
Tujuan dari analisis korelasi
kanonik adalah mencari kombinasi
linier dari p peubah bebas yang
berkorelasi maksimum dengan kombinasi linier dari q peubah tak
bebas.
Kedua kombinasi linier
dinotasikan sebagai berikut :
v
=
a'x
-
+
bl yl +
= a1 xl
W = b'y =
.....
.....
+ ap xp,
+ bq yq.
Jumlah pasangan kombinasi linier
yang mungkin diperoleh maksimum
adalah sebanyak
M = minimum
(p,q). M pasangan kombinasi linier
ini adalah pasangan peubah kanonik
yang saling bebas antara satu
dengan lainnya.
Nilai
dan b adalah koefisien
kombinasi linier yang disebut juga
dengan pembobot kanonik. Pembobot
kanonik ini mempunyai kemiripan
dengan koefisien regresi ganda,
sehingga tidak dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan struktur
hubungan kanonik. Untuk itu digunakan beban kanonik yang merupakan
korelasi antara peubah asli dengan
peubah kanoniknya.
=
Dillon dan Goldstein (1984)
mengemukakan prosedur pengujian
koefisien korelasi kanonik pada
contoh besar yang menggunakan Uji
W i l k s d e n g a n pendekatan Khi
Kuadrat. Hipotesis nolnya adalah
tidak ada hubungan antara kelompok
p e u b a h b e b a s dengan kelompok
peubah tak bebas.
A n a l i s i s korelasi kanonik
pernah digunakan pada penelitianpenelitian terdahulu antara lain
mengenai hubungan antara prestasi
mahasiswa TPB dengan mata kuliah
wajib semester 3 dan 4 di IPB.
Hasilnya menunjukkan bahwa mata
kuliah matematika cukup dominan
dalam menerangkan hubungan tersebut untuk semua fakultas (Ayu,
1989). Demikian juga Aristha
( 1 9 9 0 ) menggunakannya
untuk
meneliti hubungan antara sifat
fisiko kimia dengan mutu beras.
Hasil yang diperoleh menunjukkan
b a h w a sifat fisiko kimia yang
paling dominan dalam menerangkan
hubungan tersebut adalah kadar
amilosa dan suhu gelatinasi.
BAHAN DAN METODA
Bahan Penelitian
D a t a dalam penelitian ini
adalah nilai-nilai mata pelajaran
pokok pada NEM, nilai ujian masuk
AIS dan nilai-nilai transkripsi
mahasiswa tingkat I ikatan dinas
AIS angkatan 1989, 1990 dan 1991.
Banyaknya mahasiswa tiap angkatan
adalah 68, 75 dan 82 orang.
Ada dua kelompok peubah yang
digunakan, yaitu peubah bebas dan
peubah tak bebas seperti tertera
pada Tabel 1.
T a b r l 1 . Kelompok Peubah Bebas dan Tak Bebas
yang Digunakan.
i
l
Peubah Bebas
N i l a i Ebtanas Murni
Matematika ( X I )
Biologi (X2)
Fisika (X3)
Kimia ( X 4 )
U j i a n masuk AIS ( X 5 )
Peubah Tak Bebas
N i l a i Mata K u l i a h Pokok
Metoda S t a t i s t i k a I ( Y 1 )
Kalkulus I ( Y 2 )
Aljabar Linier I (Y3)
Metoda S t a t i s t i k a 1 1 ( Y 4 )
Kalkulus I 1 ( Y 5 )
A l j a b a r L i n i e r I 1 (Y6)
Probabilita (Y7)
Metoda Penelitian
Analisis k o r e l a s i k a n o n i k
diterapkan untuk masing-masing
angkatan (1989, 1990 dan 1991)
aerta gabungannya. Tahapan anaiisisnya adalah sebagai berikut:
1. Melihat nilai korelasi kanonik
pertama dan akar ciri pertama
serta besarnya proporsi keragaman data yang diterangkan.
Bila proporsi keragaman yang
diterangkan oleh akar ciri pertama tinggi, maka k o r e l a s i
kanonik pertama dapat digunakan
untuk menerangkan hubungan antara 2 kelompok peubah. Bila
tidak, maka dilanjutkan pada
korelasi kanonik berikutnya.
2. Menguji nilai korelasi tersebut
dengan menggunakan uji Wilks
untuk contoh besar. Jika hasil
pengujian nyata, maka dilakukan
interpretasi terhadap beban
kanoniknya
(Dillon
dan
Goldstein, 1984).
Sebagai pelengkap a n a l i s i s
dilakukan pembahasan visual dengan
biplot untuk mengetahui secara
jelas peranan peubah-peubah NEM
dan nilai ujian masuk yang paling
dominan.
Dalam analisis biplot
digunakan analisis komponen utama
d a n m e t o d a d e k o m p o s i s i nilai
singular(DNS). Biplot adalah plot
data amatan dan peubah berdasarkan
komponen I dan I1 (Rawlings, 1988;
Jollife, 1986).
A n a l i s i s k o r e l a s i kanonik
dilakukan
dengan PROC CANCORR
pada paket program SAS versi 6.04.
Fasilitas option ALL pada PROC
CANCORR digunakan untuk memperoleh: korelasi kanonik, akar ciri
dan proporsi keragamannya, statistik uji Wilks, pembobot kanonik
d a n beban kanonik. Pengolahan
biplot berdasarkan algoritma DNS
dan analisis komponen utama dil a k u k a n dengan program makro
MINITAB versi 8.1 (Anwar, 1992).
tar 2 . 6 (Gambar 2). Keragaman ini
cukup mendukung untuk dilakukan
analisis korelasi kanonik.
Ni l a i
Banyaknya
Mahasiswa
Keterangan: T i a p
*
untuk 2 amatan
Gambar 1 . Histogram Rataan NEM
Ni l a i
Banyaknya
Mahasiswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
keterangan: T i a p
Data nilai ebtanas murni (NEM)
rataan untuk seluruh amatan menunjukkan sebaran yang cukup beragam
(Gambar I), demikian juga dengan
nilai mutu rataan di tingkat I AIS
(Gambar 2).
Gambar 1 memperlihatkan kisaran
NEM rataan yang cukup lebar dengan
nilai terendah 4.8 dan tertinggi
8.4.
N i l a i t e n g a h NEM rataan
berada di sekitar 6.6 menunjukkan
prestasi yang cukup baik. Kisaran
nilai mutu rataan juga cukup lebar
yaitu antara 1 . 6 sampai dengan
3.8,
sedang nilai tengahnya seki-
*
untuk 2 amatan
Cambar 2. Histogram N i l a i Mutu Rataan
Koefisien k o r e l a s i k a n o n i k
pertama yang diperoleh untuk tiap
angkatan dan gabungannya bernilai
sangat tinggi dan positif. Nilainiiai tersebut menunjukkan hubungan yang sangat erat antara
kelompok peubah mata pelajaran
pokok NEM dengan mata kuliah pokok
tingkat I AIS.
Nilai korelasi
kanonik lainnya kecil (Tabel 2).
Berdasarkan akar ciri yang pertama, korelasi kanonik pertama ini
telah menerangkan keragaman data
yang s a n g a t b e s a r (Tabel 3 ) .
Ini
b e r a r t i n i l a i korelasi tersebut
Tabel 4. Pembobot dan Beban Kanonik Pasangan
Peubah Kanonik Pertama Tiap Angkatan
dan Gabungan
c u k u p u n t u k m e n j e l a s k a n hubungan
a n t a r a dua kelompok peubah.
Tabel 2.
Pembobot
Beban
Korelasi Kanonik Setiap Angkatan dan
Gabungan
11-1
Korelasi
Kanoni k
1991 Gabungan
H a s i l p e n g u j i a n ( T a b e l Lampiran
1) t e r h a d a p k o r e l a s i kanonik p e r tama p a d a s e t i a p a n g k a t a n dan gab u n g a n n y a menunjukkan adanya hubungan yang
n y a t a a n t a r a mata
p e l a j a r a n pokok NEM d e n g a n mats
k u l i a h pokok t i n g k a t I AIS. Hubungan yang k u a t t e r s e b u t karena
0.1143
bung- X4 -0.0541
X5 0.7975
an
0.9879
k e d u a kelompok peubah mengandung
u n s u r matematika.
TabeL 3. N i l a i Akar C i r i Pertama dan Proporsi
Keragamannya untuk Tiap Angkatan dan
Gabungan
Angkatan
1989
1990
1991
Gabungan
Akar C i r i
Pertama
Proporsi
Keragaman
7.4856
7.8676
7.5861
6.6066
0.9943
0.9455
0.9679
0.9679
Y4 0.0209
Y5-0.0376
Y6 -0.0141
Y7 0.1292
0.3223
0.3874
0.2316
0.6007
l e b i h b a i k untuk mata k u l i a h pokok
t i n g k a t I . Hal i n i s e s u a i dengan
keadaan dimana semua m a t a k u l i a h
pokok d i t i n g k a t I AIS mengandung
unsur matematika. Kalkulus dan a l j a b a r l i n i e r merupakan mata k u l i a h
matematika.
Mata k u l i a h p r o b a b i l i -
t a merupakan l a n d a s a n s t a t i s t i k a ,
Beban k a n o n i k peubah b e b a s ( V )
namun
teori
matematika
masih
t i a p a n g k a t a n dan gabungannya
s a n g a t dominan.
( T a b e l 4 ) m e n u n j u k k a n bahwa NEM
adalah mata k u l i a h s t a t i s t i k a yang
matematika
memerlukan
(Xl)
dan n i l a i u j i a n
masuk (X5) b e r k o r e l a s i k u a t dengan
I n i menegaskan
bahwa kedua
kecermatan
dalam
menghitung.
Beban k a n o n i k peubah t a k b e b a s
n i l a i mata k u l i a h pokok t i n g k a t I
AIS.
Metoda s t a t i s t i k a
(W)
menunjukkan bahwa n i l a i kalku-
n i l a i t e r s e b u t merupakan i n d i k a t o r
lus I
k e b e r h a s i l a n mencapai n i l a i yang
n i l a i k a l k u l u s I (Y2) dan k a l k u l u s
(Y2) u n t u k a n g k a t a n 1 9 8 9 ,
1990,
11. Komponen I s e m a k i n k e k a n a n
n i l a i k a l k u l u s I (Y2) dan k a l k u l u s
menunjukkan n i l a i y a n g semakin
(Y5) untuk angkatan 1991, s e r t a
b a i k sedang komponen I 1 semakin ke
I1
I1
(Y5)
untuk
angkatan
n i l a i k a l k u l u s I (Y2) dan probabi-
a t a s semakin b a i k .
l i t a (Y7) untuk gabungannya s a n g a t
tampak
P a d a Gambar 3
t e r b a g i menjadi 4 bagian.
d o m i n a n dalam b e r k o r e l a s i dengan
Bagian yang mencerminkan p r e s t a s i
NEM mata p e l a j a r a n pokok dan n i l a i
yang cukup b a i k t e r l e t a k pada ba-
u j i a n masuk.
g i a n kanan a t a s ,
Hal i n i b e r a r t i n i l a i
karena k o e f i s i e n
k a l k u l u s I d a n P r o b a b i l i t a cukup
komponen I d a n I 1 y a n g d o m i n a n
dominan d i a n t a r a mata k u l i a h po-
bernilai
kok yang l a i n n y a .
bahasan i n i l e b i h menekankan pada
Ternyata n i l a i
k a l k u l u s I dan p r o b a b i l i t a berkor e l a s i positif
r a t a a n d i AIS
dengan n i l a i mutu
( T a b e l Lampiran 2 ) .
positif.
bagian yang matematikanya k u a t .
Pada b a g i a n kanan sumbu v e r t i kal
(komponen I p o s i t i f ) menun-
J a d i d a p a t d i k a t a k a n NEM matemati-
jukkan
k a dan n i l a i u j i a n masuk menunjang
cukup b a i k ,
n i l a i mutu r a t a a n
(keberhasilan
kemampuan m a t e m a t i k a n y a
sedang b a g i a n k i r i me-
nunjukkan kemampuan matematikanya
kurang b a i k .
b e l a j a r ) d i AIS.
Namun pada pem-
Kemampuan matematika
yang b a i k d i t a n d a i dengan NEM
Tabel 5. ~oefisien*) pada Komponen Utama Pertama
dan Kedua, serta Proporsi Keragamannya
Komponen I
Peubah
Komponen 1 1
m a t e m a t i k a d a n n i l a i u j i a n masuk
yang t i n g g i .
Hal i n i d i t u n j u k k a n
dengan peubah X 1 (NEM m a t e m a t i k a )
dan
X5 ( n i l a i u j i a n masuk) yang
cukup dominan d i b a g i a n kanan sumbu v e r t i k a l .
0.651
0.224
H a s i l d i a t a s memperkuat h a s i l
Proporsi
='~ilai
k o r e l a s i kanonik y a i t u bahwa n i l a i
matematika NEM dan n i l a i u j i a n
koefisien ini dikalikan - 1
masuk mempunyai hubungan yang kuat
Untuk m e n g e t a h u i peubah n i l a i
mata pelajaran
p a l i n g dominan,
p o k o k NEM y a n g
dalam meningkatkan p r e s t a s i akademik d i t i n g k a t I A I S s e c a r a umum.
d i b u a t b i p l o t ber-
Sebaran d a t a kedua n i l a i t e r s e b u t
d a s a r k a n komponen I dan 11. T e r -
beragam (Gambar Lampiran 1 dan 2 )
n y a t a komponen I d a n 1 1 t e l a h
dan
menerangkan keragaman d a t a s e b e s a r
( m a t e m a t i k a ) , namun k o r e l a s i n y a
memiliki
kesamaan
materi
( 0 . 5 2 ) . J a d i NEM mate-
75% ( T a b e l 5 ) . Komponen I menciri-
t i d a k kuat
k a n kemampuan m a t e m a t i k a ,
sedang
matika d a p a t dipertimbangkan dalam
kemam-
p r o s e s s e l e k s i d i samping n i l a i
komponen
puan
ilmu
I1
mencirikan
pengetahuan
alam ( k i -
m i a , f i s i k a dan b i o l o g i ) .
Gambar 3 menunjukkan h a s i l b i p l o t d a r i skor-skor komponen I dan
u j i a n masuk AIS.
Calon mahasiswa d a r i
SMA J a -
k a r t a memiliki kemampuan matematika l e b i h b a i k dibandingkan
dengan
KOMP I1
*
*
***
*
.**
.
. . .. .
.
.
** *..
** *
***
*
**
-0.210
***
-0.140
+ ++ ++
-0.070
0.000
0.070
0.140
KOMP I
Keterangan:
SMA Jakarta (+), SMA Kota Prapinsi Selain Jakarta (.), SMA Kota Kabupaten (*)
skala amatan : peubah = 1 : 6
Skor komponen dikalikan -1
Gambar 3 .
P l o t d a t a amatan a s a l s e k o l a h dan peubah b e r d a s a r k a n b i p l o t
SMA l a i n n y a ,
m e s k i p u n kemampuan
i l m u p e n g e t a h u a n alamnya m a s i h d i
bawah SMA k o t a p r o p i n s i .
Hal
ini
Berdasarkan a n a l i s i s k o r e l a s i
t e r l i h a t d a r i s e b a r a n d a t a n y a yang
kannonik,
b e r a d a d i s e k i t a r peubah X 1 d a n
e r a t a n t a r a n i l a i mata p e l a j a r a n
X5.
pokok NEM dengan n i l a i mata k u l i a h
Kemampuan m a t e m a t i k a SMA k o t a
k a b u p a t e n s e c a r a umum p a l i n g r e n dah,
namun a d a 5 o r a n g y a n g m e m i -
l i k i kemampuan yang t i n g g i
3 ) .
Berdasarkan
(negerijswasta),
(Gambar
s t a t u s SMAnya
ternyata tidak
a d a p e r b e d a a n yang mencolok
(Gam-
b a r Lampiran 3 ) ,namun keduanya me-
pokok
t e r n y a t a a d a hubungan
tingkat
I
Akademi
Ilmu
S t a t i s t i k (AIS).
Peubah
yang
menerangkan
dominan
hubungan
dalam
tersebut
a d a l a h NEM m a t e m a t i k a d a n
u j i a n masuk AIS.
nilai
Hubungan a n t a r a
NEM m a t e m a t i k a d e n g a n n i l a i u j i a n
nunjukkan p r e s t a s i yang beragam.
masuk AIS k u r a n g e r a t ,
H a l i n i d i s e b a b k a n t e r b a t a s n y a ca-
NEM M a t e m a t i k a d a p a t d i p e r t i m b a n g
lon
mendaftar
kan dalam p r o s e s s e l e k s i p e n e r i -
m e n g i n g a t i n f o r m a s i n y a d i s e b a r ti-
maan m a h a s i s w a i k a t a n d i n a s AIS
dak t e r l a l u luas.
disamping n i l a i u j i a n masuk.
mahasiswa
yang
Selain i t u ta-
m a t a n SMA f a v o r i t y a n g m e m i l i k i
prestasi
akademik t i n g g i t i d a k
m e n d a f t a r d i AIS,
diperkirakan
sehingga
Kemampuan m a t e m a t i k a
calon
m a h a s i s w a d a r i SMA J a k a r t a l e b i h
b a i k d i b a n d i n g SMA l a i n n y a ,
namun
karena kurang berminat pada pro-
berdasarkan
g r a m d i p l o m a 111 k e d i n a s a n a t a u
( n e g e r i / s w a s t a ) t i d a k menunjukkan
belum t a h u mengenai AIS.
adanya p e r b e d a a n yang mencolok.
status
sekolahnya
Skripsi Sl Jurusan Statistika.
Institut Pertanian Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, F. 1992. Analisis
Biplot
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia. Skripsi
sl Jurusan Statistika. Institut
Pertanian Bogor.
.
Aristha, 1990. Korelasi Kanonik
antara Sifat Fisiko kimia dengan
Mutu Beras pada 3 Kota Besar di
Indonesia. Skripsi S1 Jurusan
Statistika. Institut Pertanian
Bogor.
Ayu, R. 1989. Korelasi
Junaidi, 1989. Studi Tentang Pemilihan Pzogram StudifFakultas
di IPB. Skripsi S1 Jurusan Statistika. Institut Pertanian Bogor
Kanonik
antara Prestasi Mahasiswa TPB
dengan Mata Kuliah Wajib Semes
ter 3 dan 4. Skripsi S1 Jurusan
Statistika. Institut Pertanian
Bogor.
Dillon, W. R. dan Goldstein, 1984.
Multivariate Analysis, Methods
and Applications. John Willey &
Sons. New York.
Ekaria, 1989. Studi Tentang Keberhasilan Belajar Mahasiswa Ikatan
Dinas dan Tugas Belajar Akademi
Ilmu Statistik. Skripsi S1 Jurusan Statistika. Institut Pertanian Bogor.
Jollife, I. T, 1986. Principle
Component Analysis. Springer
Verlag Inc. New York.
Jonathan, M. 1992. Korelasi kanonik antara hasil Pemeriksaan
Psikologis dengan Nilai Ebtanas
Murni SMA Regina Pacis Bogor.
Ocktavianita, A. 1990. Pola Nalar
dan Pola Prestasi Siswa Jurusan
Al, A2 den A3 pada SMA-SMA
dengan Tingkat Seleksi Penerimaan Siswa Baru yang Berbeda.
Skripsi S1 Jurusan Statistika.
Institut Pertanian Bogor.
Rawlings, J.0, 1988. Applied Regression Analysis: A Research
Tool. Pacific Grove, California.
SAS Institute, 1987. SAS/STAT :
Guide for personal computer 6th
ed. SAS Institute, NC.
Sujiman, E. F. 1991. Jangkauan NEM
Peringkat Akademik SMA. Skripsi
S1 Jurusan Statistika. Institut
Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
T a b e l L a m p i r a n 1. N i l a i Lambda W i l k s d a n Khi
Kuadrat B a r t l e t t
1
Angka~an
1
1989
1990
1991
Gabungan
*
Lambda
Wilks
Khi K u a d r a t
Barclecx
0.0088
0.0757
0.0748
0.1067
291.0797:
176.7969,
195.7668,
462.0921
Khi K u a d r a t
Tabel
50.9980
50.9980
50.9980
50.9980
n y a t a p a d a t a r a f 5%
T a b e l L a m p i r a n 2.
Mata K u l i a h
Pembobot d a n K o r e l a s i N i l a i
Mata K u l i a h Pokok T i n g k a t I
t e r h a d a p N i l a i Mutu R a t a a n n y a
Pembobot
Korelasi
T a b e l Lampiran 3. T i t i k - t i t i k k o o r d i n a t peubah
b e r d a s a r k a n komponen I d a n I1
h a s i l DNS
Peubah
X1
X2
X3
X4
X5
Komponen I
0.8993
0.3728
0.1321
0.1186
0.9871
Komponen I1
-0.0951
0.8838
0.7658
0.7577
0.0536
Nilai
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
Banyaknya
Mahasiswa
****
****x**
......................
*******k**k**************k**x
..................................
..................................
4
7
22
29
34
34
30
26
18
10
8
....................................
*******k*****************X
X*****X"**********
AX********
*Xk***X*
Gambar Lampiran 1. Histogram-NEM Matematika
Nilai
Banyaknya
Mahasiswa
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
2
g
18
23
28
34
35
39
17
13
5
1
**
*****x*xx
****************X*
x***Rx**xRx************
*************X*****R**X**Xk*
****x*xx**x*xx*****x"*******x*
************x*+~**xxxxxx***x*********
.......................................
*****************
*xx********x*
****A
*
Gambar Lampiran 2. Histogram Nilai Ujian Masuk AIS
KOMP I1
I
-0.210
-0.140
I
-0.070
I
0.000
0.070
I
0.140
KOMP I
Keterangan:
SMA N e g e r i (.), SMA Swasta (+)
skala amatan : peubah = 1 : 6
Skor komponen dikalikan - 1
Gambar Lampiran 3. Plot Data Amatan Status Sekolah dan Peubah
Berdasarkan Biplot
Lampiran.
Program Makro Minitab untuk Membuat Biplot
PROG-1.PRG
------------------READ 'B:DATGAB.DAT' C1-C5
C1
-
LET
LET
LET
LET
LET
C11
C12
C13
C14
C15
=
LET
LET
LET
LET
LET
C21
C22
C23
C24
C25
= C11
LET
LET
LET
LET
LET
C31
C32
C33
C34
C35
= C2
=
=
=
=
=
=
=
C3
C4
C5
-
C12
C13
C14
C15
MEAN
MEAN
MEAN
MEAN
MEAN
(Cl)
(C2)
(C3)
(C4)
(C5)
** 2
** 2
**
**
**
2
2
2
= C11 fSQRT(SUM(C21))
=
=
=
=
C12
C13
C14
C15
fSQRT(SUM(C22))
fSQRT(SUM(C23))
fSQRT(SUM(C24))
/SQRT(SUM(C25))
PCA C31 - C35 ;
COEF C51 - C55.
LET'C71 =
LET C72 =
LET C73 =
LET C74 =
LET C75 =
K6 *
K7 *
K8 *
K9 *
KlO*
C61
C62
C63
C64
C65
COPY C71-C75 M5
LET
LET
LET
LET
LET
C81
C82
C83
C84
C85
K11
*
C61
C62
= K13 * C63
= K14 * C64
= K15 * C65
=
= K12
*
COPY C81-C85 M6
MULT M1 M2 M7
MULT M7 M6 M8
COPY C31 - C35 M1
COPY C51 - C55 M2
TRANS M2 M3
TRANS M8 M9
MULT M9 M8 MI0
MULT M3 M2 M4
MULT M5 M3 MI1
COPY M11 Cll-C15
ENTRI NILAI AKAR CIRI KE C41
MULT M8 MI1 MI2
COPY MI2 C91-C95
............................
PROG-2.PRG
PLOT C12 C11
PLOT C92 C91
------------------LET C42 = SQRT (C41)
COPY C42 K1-K5
COPY C41 K6-K10
LET K11 = 1fK1
LET K12 = lfK2
LET K13 = 1fK3
LET K14 = 1fK4
LET K15 = 1fK5
READ
1
0
0
0
0
END
C61 0 0
1 0
0 1
0 0
0 0
C65
0 0
0 0
0 0
1 0
0 1
KORELASI KANONIK ANTARA NlLAl EBTANAS MURNl
DENGAN NlLAl MATA KULIAH POKOK TINGKAT I
AKADEMI ILMU STATlSTlK
oleh:
AKHMAT MUNAWAR
G26.1722.91
JURUSAN STATlSTlKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
RINGKASAN
AKHMAT MUNAWAR. K o r e l a s i Kanonik Antara N i l a i Ebtanas Murni dengan N i l a i
Mata Kuliah Pokok Tingkat I Akademi Ilmu S t a t i s t i k (dibawah bimbingan A j i
Hamim Wigena s e b a g a i k e t u a dan Aunuddin s e b a g a i a n g g o t a ) .
K o r e l a s i kanonik pada p e n e l i t i a n i n i d i t e r a p k a n u n t u k m e n g a n a l i s i s
hubungan a n t a r a n i l a i e b t a n a s murni ( N E M ) dengan n i l a i mata k u l i a h pokok
t i n g k a t I Akademi Ilmu S t a t i s t i k (AIS).
Data yang digunakan a d a l a h n i l a i - n i l a i
NEM,
mata p e l a j a r a n pokok pada
n i l a i u j i a n masuk AIS dan n i l a i t r a n s k r i p s i m a h a s i s w a t i n g k a t I
i k a t a n d i n a s AIS a n g k a t a n 1989, 1990 dan 1991. Banyaknya mahasiswa t i a p
angkatan a d a l a h 68, 75 dan 8 2 orang.
H a s i l a n a l i s i s yang d i p e r o l e h menunjukkan adanya k o r e l a s i yang k u a t
a n t a r a n i l a i mata p e l a j a r a n pokok NEM
tingkat I AIS.
dengan n i l a i mata k u l i a h pokok
NEM matematika dan n i l a i u j i a n masuk AIS cukup dominan
dalam menerangkan hubungan t e r s e b u t ,
s e h i n g g a kedua n i l a i i n i d a p a t
dipertimbangkan s e b a g a i k r i t e r i a s e l e k s i penerimaan mahasiswa b a r u .
KORELASI KANONIK ANTARA NILAI EBTANAS MURNI
DENGAN NILAI MATA KULIAH POKOK TINGKAT I
AKADEMI ILMU STATISTIK
Oleh
AKHMAT MUNAWAR
G 26.1722.91
Karya Ilmiah
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Statistika
pada
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
Judul
: ~ o r e l a s iKanonik Antara Nilai Ebtanas Murni
dengan
Nilai Mata Kuliah Pokok
Tingkat
I
Akademi Ilmu Statistik
Nama Mahasiswa
: Akhmat Munawar
Nomor ~ o k o k
: G26.1722.91
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
(Ir. Aji Hamim Wiqena, M.Sc)
Ketua
JDr. Ir. Aunuddin)
anggota
rusan Statistik
Tanggal Lulus : 1 Oktober 1993
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Karanganyar (Solo) pada tanggal 9 September
1964 sebagai anak pertama dari keluarga Nachrowi dan Siti Marchumah.
Pada tahun 1976 penulis lulus SDN I Padangan dan tahun 1980 lulus
SMPN I Padangan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Setelah lulus SMAN 5
Solo penulis melanjutkan ke Akademi Ilmu Statistik dan lulus pada tahun
1987. Kemudian penulis bekerja di Akademi Ilmu Statistik/Pusdiklat Statistik BPS sebagai staf pengajar.
Penulis diterima sebagai karyasiswa tugas belajar Biro Pusat Statist i k tahun 1991 melalui program STAID di Jurusan Statistika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas berkat taufik dan hidayah dari Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupakan upaya untuk mengungkap perlu tidaknya
nilai ebtanas murni ikut dipertimbangkan sebagai kriteria seleksi penerimaan mahasiswa baru ikatan dinas Akademi Ilmu Statistik.
Dengan selesainya penyusunan karya ilmiah ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Ir. Aji Hamim Wigena, M.Sc dan Bapak
Dr. Ir. Aunuddin, serta seluruh staf pengajar jurusan statistika yang
telah memberilcan bimbingan dan pengarahan pada penulis. Demikian juga
kepada staf administrasi dan semua pihak yang telah membantu penhlis.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi Akademi
Ilmu Statistik atau yang memerlukannya.
Penulis
PENDAHULUAN
....................................................
1
TINJAUAN PUSTAKA
P r e s t a s i Akademik
Analisis Korelasi
...........................................
Kanonik
...................................
1
2
BAHAN DAN METODA
............................................
Meteda P e n e l i t i a n
...........................................
HASIL DAN PEMBAHASAN
...........................................
KESIMPULAN
.....................................................
DAFTAR PUSTAKA
.................................................
LAMPIRAN
.......................................................
Bahan P e n e l i t i a n
3
3
4
7
8
9
DAFTAR TABEL
Halaman
Nomor
Teks
........
3
.............
5
Kelompok Peubah Bebas dan Tak Bebas yang Digunakan
K o r e l a s i Kanonik S e t i a p Angkatan dan Gabungan
Akar C i r i P e r t a m a d a n P r o p o r s i Keragamannya T i a p Angkatan
d a n Gabungan
5
Pembobot d a n Beban Kanonik Pasangan Peubah Kanonik P e r t a m a
T i a p Angkatan d a n Gabungan
5
K o e f i s i e n p a d a Komponen Pertama dan Kedua.
Keragamannya
6
..............................................
................................
s e r t a Proporsi
..............................................
N i l a i Lambda Wilks dan Khi K u a d r a t B a r t l e t t
...............
Pembobot d a n N i l a i K o r e l a s i N i l a i Mata K u l i a h Pokok T i n g k a t
I t e r h a d a p N i l a i Mutu Rataannya
9
T i t i k - t i t i k K o o r d i n a t Peubah B e r d a s a r k a n Komponen I d a n I1
h a s i l DNS
9
...........................
3
9
.................................................
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Teks
......................................
1.
Histogram Rataan NEM
2.
Histogram Nilai Mutu Rataan
3.
Plot Data Amatan Asal Sekolah dan Peubah Berdasarkan Biplot
...............................
4
4
7
Lampiran
..................................
Masuk AIS ...........................
1.
Histogram NEM Matematika
10
2.
Histogram Nilai Ujian
10
3.
Plot Data
Biplot
Amatan
Status
Sekolah
dan
Peubah
Berdasarkan
....................................................
10
Tolok ukur prestasi belajar di
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah
Nilai Ebtanas Murni (NEM). NEM SMA
jurusan fisika dan biologi terdiri
dari empat mata pelajaran pokok
yaitu Matematika, Biologi, Fisika
dan Kimia yang mempunyai kesamaan
d a l a m proses berfikir logika
matematika. Pada tingkat pendid i k a n dasar d a n menengah, NEM
digunakan sebagai kriteria penerimaan siswa baru.
Selama ini NEM tidak dipertimbangkan dalam proses penerimaan
mahasiswa baru Akademi Ilmu Statistik (AIS), tetapi nilai ujian
masuk dengan materi matematika.
Sehubungan dengan NEM mencerminkan
latar belakang prestasi di SMA,
untuk menjadikannya sebagai pelengkap kriteria seleksi perlu
d i k e t a h u i bahwa NEM merupakan
dasar keberhasilan di tingkat I
AIS. Hal ini dapat diketahui
dengan melihat hubungan antara NEM
mata pelajaran pokok dengan nilai
mata kuliah pokok tingkat I AIS.
NEM mata pelajaran pokok dan
nilai mata kuliah pokok tingkat I
AIS masing-masing merupakan kelompok peubah ganda. Analisis statistika yang dapat digunakan untuk
m e n g u k u r hubungan antara dua
k e l o m p o k peubah ganda adalah
k o r e l a s i kanonik (Dillon dan
Goldstein, 1984).
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara
NEM mata pelajaran pokok dengan
nilai mata kuliah pokok tingkat I
AIS, dan untuk mengetahui mata
pelajaran pokok yang dapat menunjang keberhasilan di tingkat I
AIS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam proses seleksi mahasiswa ikatan dinas AIS pada masa
yang akan datang.
TINJAUAN PUSTAKA
Prestasi Akademik
Nilai Ebtanas M u r n i ( N E M )
merupakan tolok ukur y a n g baku
untuk menilai prestasi akademik
pada pendidikan dasar d a n m e nengah. Penyusunan soal ebtanas
dibuat sedemikian rupa sehingga
soal itu baku secara nasional.
Pada ebtanas SMA jurusan fisika
dan biologi mata pelajaran yang
diujikan sama.
Pada hal-ha1 tertentu NEM siswa
SMA jurusan fisika dan biologi
memiliki perbedaan. Pada jurusan
fisika NEM cukup m e n c e r m i n k a n
kemampuan (prestasi) akademik,
sedangkan pada jurusan biologi NEM
mencerminkan kemampuan akademik
yang lebih rendah daripada apa
yang sebenarnya dimiliki (Sujiman,
2991). Ini terjadi karena kesiapan
akademik siswa j u r u s a n f i s i k a
lebih tinggi dari siswa jurusan
biologi. Keadaan siswa jurusan
biologi tersebut m e n y e b a b k a n
prestasi lulusannya yang 1010s ke
perguruan tinggi akan memiliki
rataan yang rendah dengan keragaman yang tinggi (Junaidi, 1989).
Hal ini menunjukkan bahwa secara
umum prestasi akademik lulusan SMA
jurusan fisika lebih baik daripada
jurusan biologi.
Secara umum ada kesamaan antara
siswa jurusan fisika dan biologi,
misalnya pada kemampuan menghitung
yang diperlukan pada kedua jurusan
tersebut. Kemampuan ini dapat
dilihat dari nilai mata pelajaran
pokoknya, terutama nilai matematikanya. Namun pada siswa jurusan
fisika nilai ini lebih tinggi dan
beragam dibandingkan dengan siswa
jurusan biologi, karena pada
jurusan fisika pelajaran matematik a diberikan lebih intensif
(Ocktavianita, 1990). Selain itu
ada kesamaan aspek psikologis yang
mempengaruhi tinggi rendahnya NEM
kedua jurusan tersebut, yaitu
logika abstrak dan kemampuan numerik. Kedua aspek ini diperlukan
dalam mata pelajaran matematika
dan ilmu pengetahuan alam, sehingga jika kedua kemampuan itu tinggi
maka
NEMnya
akan
tinggi
(Jonathan,l992).
Prestasi akademik mahasiswa AIS
beragam, karena adanya dua status
mahasiswa yang berbeda yaitu
ikatan dinas dan tugas belajar.
Prestasi mahasiswa ikatan dinas,
secara umum lebih tinggi daripada
mahasiswa tugas belajar, karena
mahasiswa tugas belajar telah
meninggalkan bangku SMA minimal 4
tahun. Selain itu ada faktor non
teknis yang mempengaruhi prestasi
mahasiswa tugas belajar antara
lain faktor keluarga dan ekonomi.
Pada mahasiswa ikatan dinas faktor
non teknis yang mengganggu bela-
jarnya relatif kecil, sehingga
prestasi d i SMA masih dominan
dalam
menunjang
belajarnya
(Ekaria, 1989).
Analisis Korelasi Kanonik
Analisis korelasi kanonik
merupakan salah satu dari teknik
analisis statistik peubah ganda
untuk mengetahui hubungan antara
kelompok peubah bebas dan kelompok
peubah tak bebas (Dillon dan
Goldstein, 1984).
Tujuan dari analisis korelasi
kanonik adalah mencari kombinasi
linier dari p peubah bebas yang
berkorelasi maksimum dengan kombinasi linier dari q peubah tak
bebas.
Kedua kombinasi linier
dinotasikan sebagai berikut :
v
=
a'x
-
+
bl yl +
= a1 xl
W = b'y =
.....
.....
+ ap xp,
+ bq yq.
Jumlah pasangan kombinasi linier
yang mungkin diperoleh maksimum
adalah sebanyak
M = minimum
(p,q). M pasangan kombinasi linier
ini adalah pasangan peubah kanonik
yang saling bebas antara satu
dengan lainnya.
Nilai
dan b adalah koefisien
kombinasi linier yang disebut juga
dengan pembobot kanonik. Pembobot
kanonik ini mempunyai kemiripan
dengan koefisien regresi ganda,
sehingga tidak dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan struktur
hubungan kanonik. Untuk itu digunakan beban kanonik yang merupakan
korelasi antara peubah asli dengan
peubah kanoniknya.
=
Dillon dan Goldstein (1984)
mengemukakan prosedur pengujian
koefisien korelasi kanonik pada
contoh besar yang menggunakan Uji
W i l k s d e n g a n pendekatan Khi
Kuadrat. Hipotesis nolnya adalah
tidak ada hubungan antara kelompok
p e u b a h b e b a s dengan kelompok
peubah tak bebas.
A n a l i s i s korelasi kanonik
pernah digunakan pada penelitianpenelitian terdahulu antara lain
mengenai hubungan antara prestasi
mahasiswa TPB dengan mata kuliah
wajib semester 3 dan 4 di IPB.
Hasilnya menunjukkan bahwa mata
kuliah matematika cukup dominan
dalam menerangkan hubungan tersebut untuk semua fakultas (Ayu,
1989). Demikian juga Aristha
( 1 9 9 0 ) menggunakannya
untuk
meneliti hubungan antara sifat
fisiko kimia dengan mutu beras.
Hasil yang diperoleh menunjukkan
b a h w a sifat fisiko kimia yang
paling dominan dalam menerangkan
hubungan tersebut adalah kadar
amilosa dan suhu gelatinasi.
BAHAN DAN METODA
Bahan Penelitian
D a t a dalam penelitian ini
adalah nilai-nilai mata pelajaran
pokok pada NEM, nilai ujian masuk
AIS dan nilai-nilai transkripsi
mahasiswa tingkat I ikatan dinas
AIS angkatan 1989, 1990 dan 1991.
Banyaknya mahasiswa tiap angkatan
adalah 68, 75 dan 82 orang.
Ada dua kelompok peubah yang
digunakan, yaitu peubah bebas dan
peubah tak bebas seperti tertera
pada Tabel 1.
T a b r l 1 . Kelompok Peubah Bebas dan Tak Bebas
yang Digunakan.
i
l
Peubah Bebas
N i l a i Ebtanas Murni
Matematika ( X I )
Biologi (X2)
Fisika (X3)
Kimia ( X 4 )
U j i a n masuk AIS ( X 5 )
Peubah Tak Bebas
N i l a i Mata K u l i a h Pokok
Metoda S t a t i s t i k a I ( Y 1 )
Kalkulus I ( Y 2 )
Aljabar Linier I (Y3)
Metoda S t a t i s t i k a 1 1 ( Y 4 )
Kalkulus I 1 ( Y 5 )
A l j a b a r L i n i e r I 1 (Y6)
Probabilita (Y7)
Metoda Penelitian
Analisis k o r e l a s i k a n o n i k
diterapkan untuk masing-masing
angkatan (1989, 1990 dan 1991)
aerta gabungannya. Tahapan anaiisisnya adalah sebagai berikut:
1. Melihat nilai korelasi kanonik
pertama dan akar ciri pertama
serta besarnya proporsi keragaman data yang diterangkan.
Bila proporsi keragaman yang
diterangkan oleh akar ciri pertama tinggi, maka k o r e l a s i
kanonik pertama dapat digunakan
untuk menerangkan hubungan antara 2 kelompok peubah. Bila
tidak, maka dilanjutkan pada
korelasi kanonik berikutnya.
2. Menguji nilai korelasi tersebut
dengan menggunakan uji Wilks
untuk contoh besar. Jika hasil
pengujian nyata, maka dilakukan
interpretasi terhadap beban
kanoniknya
(Dillon
dan
Goldstein, 1984).
Sebagai pelengkap a n a l i s i s
dilakukan pembahasan visual dengan
DENGAN NlLAl MATA KULIAH POKOK TINGKAT I
AKADEMI ILMU STATlSTlK
oleh:
AKHMAT MUNAWAR
G26.1722.91
JURUSAN STATlSTlKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
RINGKASAN
AKHMAT MUNAWAR. K o r e l a s i Kanonik Antara N i l a i Ebtanas Murni dengan N i l a i
Mata Kuliah Pokok Tingkat I Akademi Ilmu S t a t i s t i k (dibawah bimbingan A j i
Hamim Wigena s e b a g a i k e t u a dan Aunuddin s e b a g a i a n g g o t a ) .
K o r e l a s i kanonik pada p e n e l i t i a n i n i d i t e r a p k a n u n t u k m e n g a n a l i s i s
hubungan a n t a r a n i l a i e b t a n a s murni ( N E M ) dengan n i l a i mata k u l i a h pokok
t i n g k a t I Akademi Ilmu S t a t i s t i k (AIS).
Data yang digunakan a d a l a h n i l a i - n i l a i
NEM,
mata p e l a j a r a n pokok pada
n i l a i u j i a n masuk AIS dan n i l a i t r a n s k r i p s i m a h a s i s w a t i n g k a t I
i k a t a n d i n a s AIS a n g k a t a n 1989, 1990 dan 1991. Banyaknya mahasiswa t i a p
angkatan a d a l a h 68, 75 dan 8 2 orang.
H a s i l a n a l i s i s yang d i p e r o l e h menunjukkan adanya k o r e l a s i yang k u a t
a n t a r a n i l a i mata p e l a j a r a n pokok NEM
tingkat I AIS.
dengan n i l a i mata k u l i a h pokok
NEM matematika dan n i l a i u j i a n masuk AIS cukup dominan
dalam menerangkan hubungan t e r s e b u t ,
s e h i n g g a kedua n i l a i i n i d a p a t
dipertimbangkan s e b a g a i k r i t e r i a s e l e k s i penerimaan mahasiswa b a r u .
KORELASI KANONIK ANTARA NILAI EBTANAS MURNI
DENGAN NILAI MATA KULIAH POKOK TINGKAT I
AKADEMI ILMU STATISTIK
Oleh
AKHMAT MUNAWAR
G 26.1722.91
Karya Ilmiah
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Statistika
pada
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
Judul
: ~ o r e l a s iKanonik Antara Nilai Ebtanas Murni
dengan
Nilai Mata Kuliah Pokok
Tingkat
I
Akademi Ilmu Statistik
Nama Mahasiswa
: Akhmat Munawar
Nomor ~ o k o k
: G26.1722.91
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
(Ir. Aji Hamim Wiqena, M.Sc)
Ketua
JDr. Ir. Aunuddin)
anggota
rusan Statistik
Tanggal Lulus : 1 Oktober 1993
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Karanganyar (Solo) pada tanggal 9 September
1964 sebagai anak pertama dari keluarga Nachrowi dan Siti Marchumah.
Pada tahun 1976 penulis lulus SDN I Padangan dan tahun 1980 lulus
SMPN I Padangan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Setelah lulus SMAN 5
Solo penulis melanjutkan ke Akademi Ilmu Statistik dan lulus pada tahun
1987. Kemudian penulis bekerja di Akademi Ilmu Statistik/Pusdiklat Statistik BPS sebagai staf pengajar.
Penulis diterima sebagai karyasiswa tugas belajar Biro Pusat Statist i k tahun 1991 melalui program STAID di Jurusan Statistika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas berkat taufik dan hidayah dari Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupakan upaya untuk mengungkap perlu tidaknya
nilai ebtanas murni ikut dipertimbangkan sebagai kriteria seleksi penerimaan mahasiswa baru ikatan dinas Akademi Ilmu Statistik.
Dengan selesainya penyusunan karya ilmiah ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Ir. Aji Hamim Wigena, M.Sc dan Bapak
Dr. Ir. Aunuddin, serta seluruh staf pengajar jurusan statistika yang
telah memberilcan bimbingan dan pengarahan pada penulis. Demikian juga
kepada staf administrasi dan semua pihak yang telah membantu penhlis.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi Akademi
Ilmu Statistik atau yang memerlukannya.
Penulis
PENDAHULUAN
....................................................
1
TINJAUAN PUSTAKA
P r e s t a s i Akademik
Analisis Korelasi
...........................................
Kanonik
...................................
1
2
BAHAN DAN METODA
............................................
Meteda P e n e l i t i a n
...........................................
HASIL DAN PEMBAHASAN
...........................................
KESIMPULAN
.....................................................
DAFTAR PUSTAKA
.................................................
LAMPIRAN
.......................................................
Bahan P e n e l i t i a n
3
3
4
7
8
9
DAFTAR TABEL
Halaman
Nomor
Teks
........
3
.............
5
Kelompok Peubah Bebas dan Tak Bebas yang Digunakan
K o r e l a s i Kanonik S e t i a p Angkatan dan Gabungan
Akar C i r i P e r t a m a d a n P r o p o r s i Keragamannya T i a p Angkatan
d a n Gabungan
5
Pembobot d a n Beban Kanonik Pasangan Peubah Kanonik P e r t a m a
T i a p Angkatan d a n Gabungan
5
K o e f i s i e n p a d a Komponen Pertama dan Kedua.
Keragamannya
6
..............................................
................................
s e r t a Proporsi
..............................................
N i l a i Lambda Wilks dan Khi K u a d r a t B a r t l e t t
...............
Pembobot d a n N i l a i K o r e l a s i N i l a i Mata K u l i a h Pokok T i n g k a t
I t e r h a d a p N i l a i Mutu Rataannya
9
T i t i k - t i t i k K o o r d i n a t Peubah B e r d a s a r k a n Komponen I d a n I1
h a s i l DNS
9
...........................
3
9
.................................................
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Teks
......................................
1.
Histogram Rataan NEM
2.
Histogram Nilai Mutu Rataan
3.
Plot Data Amatan Asal Sekolah dan Peubah Berdasarkan Biplot
...............................
4
4
7
Lampiran
..................................
Masuk AIS ...........................
1.
Histogram NEM Matematika
10
2.
Histogram Nilai Ujian
10
3.
Plot Data
Biplot
Amatan
Status
Sekolah
dan
Peubah
Berdasarkan
....................................................
10
Tolok ukur prestasi belajar di
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah
Nilai Ebtanas Murni (NEM). NEM SMA
jurusan fisika dan biologi terdiri
dari empat mata pelajaran pokok
yaitu Matematika, Biologi, Fisika
dan Kimia yang mempunyai kesamaan
d a l a m proses berfikir logika
matematika. Pada tingkat pendid i k a n dasar d a n menengah, NEM
digunakan sebagai kriteria penerimaan siswa baru.
Selama ini NEM tidak dipertimbangkan dalam proses penerimaan
mahasiswa baru Akademi Ilmu Statistik (AIS), tetapi nilai ujian
masuk dengan materi matematika.
Sehubungan dengan NEM mencerminkan
latar belakang prestasi di SMA,
untuk menjadikannya sebagai pelengkap kriteria seleksi perlu
d i k e t a h u i bahwa NEM merupakan
dasar keberhasilan di tingkat I
AIS. Hal ini dapat diketahui
dengan melihat hubungan antara NEM
mata pelajaran pokok dengan nilai
mata kuliah pokok tingkat I AIS.
NEM mata pelajaran pokok dan
nilai mata kuliah pokok tingkat I
AIS masing-masing merupakan kelompok peubah ganda. Analisis statistika yang dapat digunakan untuk
m e n g u k u r hubungan antara dua
k e l o m p o k peubah ganda adalah
k o r e l a s i kanonik (Dillon dan
Goldstein, 1984).
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara
NEM mata pelajaran pokok dengan
nilai mata kuliah pokok tingkat I
AIS, dan untuk mengetahui mata
pelajaran pokok yang dapat menunjang keberhasilan di tingkat I
AIS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam proses seleksi mahasiswa ikatan dinas AIS pada masa
yang akan datang.
TINJAUAN PUSTAKA
Prestasi Akademik
Nilai Ebtanas M u r n i ( N E M )
merupakan tolok ukur y a n g baku
untuk menilai prestasi akademik
pada pendidikan dasar d a n m e nengah. Penyusunan soal ebtanas
dibuat sedemikian rupa sehingga
soal itu baku secara nasional.
Pada ebtanas SMA jurusan fisika
dan biologi mata pelajaran yang
diujikan sama.
Pada hal-ha1 tertentu NEM siswa
SMA jurusan fisika dan biologi
memiliki perbedaan. Pada jurusan
fisika NEM cukup m e n c e r m i n k a n
kemampuan (prestasi) akademik,
sedangkan pada jurusan biologi NEM
mencerminkan kemampuan akademik
yang lebih rendah daripada apa
yang sebenarnya dimiliki (Sujiman,
2991). Ini terjadi karena kesiapan
akademik siswa j u r u s a n f i s i k a
lebih tinggi dari siswa jurusan
biologi. Keadaan siswa jurusan
biologi tersebut m e n y e b a b k a n
prestasi lulusannya yang 1010s ke
perguruan tinggi akan memiliki
rataan yang rendah dengan keragaman yang tinggi (Junaidi, 1989).
Hal ini menunjukkan bahwa secara
umum prestasi akademik lulusan SMA
jurusan fisika lebih baik daripada
jurusan biologi.
Secara umum ada kesamaan antara
siswa jurusan fisika dan biologi,
misalnya pada kemampuan menghitung
yang diperlukan pada kedua jurusan
tersebut. Kemampuan ini dapat
dilihat dari nilai mata pelajaran
pokoknya, terutama nilai matematikanya. Namun pada siswa jurusan
fisika nilai ini lebih tinggi dan
beragam dibandingkan dengan siswa
jurusan biologi, karena pada
jurusan fisika pelajaran matematik a diberikan lebih intensif
(Ocktavianita, 1990). Selain itu
ada kesamaan aspek psikologis yang
mempengaruhi tinggi rendahnya NEM
kedua jurusan tersebut, yaitu
logika abstrak dan kemampuan numerik. Kedua aspek ini diperlukan
dalam mata pelajaran matematika
dan ilmu pengetahuan alam, sehingga jika kedua kemampuan itu tinggi
maka
NEMnya
akan
tinggi
(Jonathan,l992).
Prestasi akademik mahasiswa AIS
beragam, karena adanya dua status
mahasiswa yang berbeda yaitu
ikatan dinas dan tugas belajar.
Prestasi mahasiswa ikatan dinas,
secara umum lebih tinggi daripada
mahasiswa tugas belajar, karena
mahasiswa tugas belajar telah
meninggalkan bangku SMA minimal 4
tahun. Selain itu ada faktor non
teknis yang mempengaruhi prestasi
mahasiswa tugas belajar antara
lain faktor keluarga dan ekonomi.
Pada mahasiswa ikatan dinas faktor
non teknis yang mengganggu bela-
jarnya relatif kecil, sehingga
prestasi d i SMA masih dominan
dalam
menunjang
belajarnya
(Ekaria, 1989).
Analisis Korelasi Kanonik
Analisis korelasi kanonik
merupakan salah satu dari teknik
analisis statistik peubah ganda
untuk mengetahui hubungan antara
kelompok peubah bebas dan kelompok
peubah tak bebas (Dillon dan
Goldstein, 1984).
Tujuan dari analisis korelasi
kanonik adalah mencari kombinasi
linier dari p peubah bebas yang
berkorelasi maksimum dengan kombinasi linier dari q peubah tak
bebas.
Kedua kombinasi linier
dinotasikan sebagai berikut :
v
=
a'x
-
+
bl yl +
= a1 xl
W = b'y =
.....
.....
+ ap xp,
+ bq yq.
Jumlah pasangan kombinasi linier
yang mungkin diperoleh maksimum
adalah sebanyak
M = minimum
(p,q). M pasangan kombinasi linier
ini adalah pasangan peubah kanonik
yang saling bebas antara satu
dengan lainnya.
Nilai
dan b adalah koefisien
kombinasi linier yang disebut juga
dengan pembobot kanonik. Pembobot
kanonik ini mempunyai kemiripan
dengan koefisien regresi ganda,
sehingga tidak dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan struktur
hubungan kanonik. Untuk itu digunakan beban kanonik yang merupakan
korelasi antara peubah asli dengan
peubah kanoniknya.
=
Dillon dan Goldstein (1984)
mengemukakan prosedur pengujian
koefisien korelasi kanonik pada
contoh besar yang menggunakan Uji
W i l k s d e n g a n pendekatan Khi
Kuadrat. Hipotesis nolnya adalah
tidak ada hubungan antara kelompok
p e u b a h b e b a s dengan kelompok
peubah tak bebas.
A n a l i s i s korelasi kanonik
pernah digunakan pada penelitianpenelitian terdahulu antara lain
mengenai hubungan antara prestasi
mahasiswa TPB dengan mata kuliah
wajib semester 3 dan 4 di IPB.
Hasilnya menunjukkan bahwa mata
kuliah matematika cukup dominan
dalam menerangkan hubungan tersebut untuk semua fakultas (Ayu,
1989). Demikian juga Aristha
( 1 9 9 0 ) menggunakannya
untuk
meneliti hubungan antara sifat
fisiko kimia dengan mutu beras.
Hasil yang diperoleh menunjukkan
b a h w a sifat fisiko kimia yang
paling dominan dalam menerangkan
hubungan tersebut adalah kadar
amilosa dan suhu gelatinasi.
BAHAN DAN METODA
Bahan Penelitian
D a t a dalam penelitian ini
adalah nilai-nilai mata pelajaran
pokok pada NEM, nilai ujian masuk
AIS dan nilai-nilai transkripsi
mahasiswa tingkat I ikatan dinas
AIS angkatan 1989, 1990 dan 1991.
Banyaknya mahasiswa tiap angkatan
adalah 68, 75 dan 82 orang.
Ada dua kelompok peubah yang
digunakan, yaitu peubah bebas dan
peubah tak bebas seperti tertera
pada Tabel 1.
T a b r l 1 . Kelompok Peubah Bebas dan Tak Bebas
yang Digunakan.
i
l
Peubah Bebas
N i l a i Ebtanas Murni
Matematika ( X I )
Biologi (X2)
Fisika (X3)
Kimia ( X 4 )
U j i a n masuk AIS ( X 5 )
Peubah Tak Bebas
N i l a i Mata K u l i a h Pokok
Metoda S t a t i s t i k a I ( Y 1 )
Kalkulus I ( Y 2 )
Aljabar Linier I (Y3)
Metoda S t a t i s t i k a 1 1 ( Y 4 )
Kalkulus I 1 ( Y 5 )
A l j a b a r L i n i e r I 1 (Y6)
Probabilita (Y7)
Metoda Penelitian
Analisis k o r e l a s i k a n o n i k
diterapkan untuk masing-masing
angkatan (1989, 1990 dan 1991)
aerta gabungannya. Tahapan anaiisisnya adalah sebagai berikut:
1. Melihat nilai korelasi kanonik
pertama dan akar ciri pertama
serta besarnya proporsi keragaman data yang diterangkan.
Bila proporsi keragaman yang
diterangkan oleh akar ciri pertama tinggi, maka k o r e l a s i
kanonik pertama dapat digunakan
untuk menerangkan hubungan antara 2 kelompok peubah. Bila
tidak, maka dilanjutkan pada
korelasi kanonik berikutnya.
2. Menguji nilai korelasi tersebut
dengan menggunakan uji Wilks
untuk contoh besar. Jika hasil
pengujian nyata, maka dilakukan
interpretasi terhadap beban
kanoniknya
(Dillon
dan
Goldstein, 1984).
Sebagai pelengkap a n a l i s i s
dilakukan pembahasan visual dengan
biplot untuk mengetahui secara
jelas peranan peubah-peubah NEM
dan nilai ujian masuk yang paling
dominan.
Dalam analisis biplot
digunakan analisis komponen utama
d a n m e t o d a d e k o m p o s i s i nilai
singular(DNS). Biplot adalah plot
data amatan dan peubah berdasarkan
komponen I dan I1 (Rawlings, 1988;
Jollife, 1986).
A n a l i s i s k o r e l a s i kanonik
dilakukan
dengan PROC CANCORR
pada paket program SAS versi 6.04.
Fasilitas option ALL pada PROC
CANCORR digunakan untuk memperoleh: korelasi kanonik, akar ciri
dan proporsi keragamannya, statistik uji Wilks, pembobot kanonik
d a n beban kanonik. Pengolahan
biplot berdasarkan algoritma DNS
dan analisis komponen utama dil a k u k a n dengan program makro
MINITAB versi 8.1 (Anwar, 1992).
tar 2 . 6 (Gambar 2). Keragaman ini
cukup mendukung untuk dilakukan
analisis korelasi kanonik.
Ni l a i
Banyaknya
Mahasiswa
Keterangan: T i a p
*
untuk 2 amatan
Gambar 1 . Histogram Rataan NEM
Ni l a i
Banyaknya
Mahasiswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
keterangan: T i a p
Data nilai ebtanas murni (NEM)
rataan untuk seluruh amatan menunjukkan sebaran yang cukup beragam
(Gambar I), demikian juga dengan
nilai mutu rataan di tingkat I AIS
(Gambar 2).
Gambar 1 memperlihatkan kisaran
NEM rataan yang cukup lebar dengan
nilai terendah 4.8 dan tertinggi
8.4.
N i l a i t e n g a h NEM rataan
berada di sekitar 6.6 menunjukkan
prestasi yang cukup baik. Kisaran
nilai mutu rataan juga cukup lebar
yaitu antara 1 . 6 sampai dengan
3.8,
sedang nilai tengahnya seki-
*
untuk 2 amatan
Cambar 2. Histogram N i l a i Mutu Rataan
Koefisien k o r e l a s i k a n o n i k
pertama yang diperoleh untuk tiap
angkatan dan gabungannya bernilai
sangat tinggi dan positif. Nilainiiai tersebut menunjukkan hubungan yang sangat erat antara
kelompok peubah mata pelajaran
pokok NEM dengan mata kuliah pokok
tingkat I AIS.
Nilai korelasi
kanonik lainnya kecil (Tabel 2).
Berdasarkan akar ciri yang pertama, korelasi kanonik pertama ini
telah menerangkan keragaman data
yang s a n g a t b e s a r (Tabel 3 ) .
Ini
b e r a r t i n i l a i korelasi tersebut
Tabel 4. Pembobot dan Beban Kanonik Pasangan
Peubah Kanonik Pertama Tiap Angkatan
dan Gabungan
c u k u p u n t u k m e n j e l a s k a n hubungan
a n t a r a dua kelompok peubah.
Tabel 2.
Pembobot
Beban
Korelasi Kanonik Setiap Angkatan dan
Gabungan
11-1
Korelasi
Kanoni k
1991 Gabungan
H a s i l p e n g u j i a n ( T a b e l Lampiran
1) t e r h a d a p k o r e l a s i kanonik p e r tama p a d a s e t i a p a n g k a t a n dan gab u n g a n n y a menunjukkan adanya hubungan yang
n y a t a a n t a r a mata
p e l a j a r a n pokok NEM d e n g a n mats
k u l i a h pokok t i n g k a t I AIS. Hubungan yang k u a t t e r s e b u t karena
0.1143
bung- X4 -0.0541
X5 0.7975
an
0.9879
k e d u a kelompok peubah mengandung
u n s u r matematika.
TabeL 3. N i l a i Akar C i r i Pertama dan Proporsi
Keragamannya untuk Tiap Angkatan dan
Gabungan
Angkatan
1989
1990
1991
Gabungan
Akar C i r i
Pertama
Proporsi
Keragaman
7.4856
7.8676
7.5861
6.6066
0.9943
0.9455
0.9679
0.9679
Y4 0.0209
Y5-0.0376
Y6 -0.0141
Y7 0.1292
0.3223
0.3874
0.2316
0.6007
l e b i h b a i k untuk mata k u l i a h pokok
t i n g k a t I . Hal i n i s e s u a i dengan
keadaan dimana semua m a t a k u l i a h
pokok d i t i n g k a t I AIS mengandung
unsur matematika. Kalkulus dan a l j a b a r l i n i e r merupakan mata k u l i a h
matematika.
Mata k u l i a h p r o b a b i l i -
t a merupakan l a n d a s a n s t a t i s t i k a ,
Beban k a n o n i k peubah b e b a s ( V )
namun
teori
matematika
masih
t i a p a n g k a t a n dan gabungannya
s a n g a t dominan.
( T a b e l 4 ) m e n u n j u k k a n bahwa NEM
adalah mata k u l i a h s t a t i s t i k a yang
matematika
memerlukan
(Xl)
dan n i l a i u j i a n
masuk (X5) b e r k o r e l a s i k u a t dengan
I n i menegaskan
bahwa kedua
kecermatan
dalam
menghitung.
Beban k a n o n i k peubah t a k b e b a s
n i l a i mata k u l i a h pokok t i n g k a t I
AIS.
Metoda s t a t i s t i k a
(W)
menunjukkan bahwa n i l a i kalku-
n i l a i t e r s e b u t merupakan i n d i k a t o r
lus I
k e b e r h a s i l a n mencapai n i l a i yang
n i l a i k a l k u l u s I (Y2) dan k a l k u l u s
(Y2) u n t u k a n g k a t a n 1 9 8 9 ,
1990,
11. Komponen I s e m a k i n k e k a n a n
n i l a i k a l k u l u s I (Y2) dan k a l k u l u s
menunjukkan n i l a i y a n g semakin
(Y5) untuk angkatan 1991, s e r t a
b a i k sedang komponen I 1 semakin ke
I1
I1
(Y5)
untuk
angkatan
n i l a i k a l k u l u s I (Y2) dan probabi-
a t a s semakin b a i k .
l i t a (Y7) untuk gabungannya s a n g a t
tampak
P a d a Gambar 3
t e r b a g i menjadi 4 bagian.
d o m i n a n dalam b e r k o r e l a s i dengan
Bagian yang mencerminkan p r e s t a s i
NEM mata p e l a j a r a n pokok dan n i l a i
yang cukup b a i k t e r l e t a k pada ba-
u j i a n masuk.
g i a n kanan a t a s ,
Hal i n i b e r a r t i n i l a i
karena k o e f i s i e n
k a l k u l u s I d a n P r o b a b i l i t a cukup
komponen I d a n I 1 y a n g d o m i n a n
dominan d i a n t a r a mata k u l i a h po-
bernilai
kok yang l a i n n y a .
bahasan i n i l e b i h menekankan pada
Ternyata n i l a i
k a l k u l u s I dan p r o b a b i l i t a berkor e l a s i positif
r a t a a n d i AIS
dengan n i l a i mutu
( T a b e l Lampiran 2 ) .
positif.
bagian yang matematikanya k u a t .
Pada b a g i a n kanan sumbu v e r t i kal
(komponen I p o s i t i f ) menun-
J a d i d a p a t d i k a t a k a n NEM matemati-
jukkan
k a dan n i l a i u j i a n masuk menunjang
cukup b a i k ,
n i l a i mutu r a t a a n
(keberhasilan
kemampuan m a t e m a t i k a n y a
sedang b a g i a n k i r i me-
nunjukkan kemampuan matematikanya
kurang b a i k .
b e l a j a r ) d i AIS.
Namun pada pem-
Kemampuan matematika
yang b a i k d i t a n d a i dengan NEM
Tabel 5. ~oefisien*) pada Komponen Utama Pertama
dan Kedua, serta Proporsi Keragamannya
Komponen I
Peubah
Komponen 1 1
m a t e m a t i k a d a n n i l a i u j i a n masuk
yang t i n g g i .
Hal i n i d i t u n j u k k a n
dengan peubah X 1 (NEM m a t e m a t i k a )
dan
X5 ( n i l a i u j i a n masuk) yang
cukup dominan d i b a g i a n kanan sumbu v e r t i k a l .
0.651
0.224
H a s i l d i a t a s memperkuat h a s i l
Proporsi
='~ilai
k o r e l a s i kanonik y a i t u bahwa n i l a i
matematika NEM dan n i l a i u j i a n
koefisien ini dikalikan - 1
masuk mempunyai hubungan yang kuat
Untuk m e n g e t a h u i peubah n i l a i
mata pelajaran
p a l i n g dominan,
p o k o k NEM y a n g
dalam meningkatkan p r e s t a s i akademik d i t i n g k a t I A I S s e c a r a umum.
d i b u a t b i p l o t ber-
Sebaran d a t a kedua n i l a i t e r s e b u t
d a s a r k a n komponen I dan 11. T e r -
beragam (Gambar Lampiran 1 dan 2 )
n y a t a komponen I d a n 1 1 t e l a h
dan
menerangkan keragaman d a t a s e b e s a r
( m a t e m a t i k a ) , namun k o r e l a s i n y a
memiliki
kesamaan
materi
( 0 . 5 2 ) . J a d i NEM mate-
75% ( T a b e l 5 ) . Komponen I menciri-
t i d a k kuat
k a n kemampuan m a t e m a t i k a ,
sedang
matika d a p a t dipertimbangkan dalam
kemam-
p r o s e s s e l e k s i d i samping n i l a i
komponen
puan
ilmu
I1
mencirikan
pengetahuan
alam ( k i -
m i a , f i s i k a dan b i o l o g i ) .
Gambar 3 menunjukkan h a s i l b i p l o t d a r i skor-skor komponen I dan
u j i a n masuk AIS.
Calon mahasiswa d a r i
SMA J a -
k a r t a memiliki kemampuan matematika l e b i h b a i k dibandingkan
dengan
KOMP I1
*
*
***
*
.**
.
. . .. .
.
.
** *..
** *
***
*
**
-0.210
***
-0.140
+ ++ ++
-0.070
0.000
0.070
0.140
KOMP I
Keterangan:
SMA Jakarta (+), SMA Kota Prapinsi Selain Jakarta (.), SMA Kota Kabupaten (*)
skala amatan : peubah = 1 : 6
Skor komponen dikalikan -1
Gambar 3 .
P l o t d a t a amatan a s a l s e k o l a h dan peubah b e r d a s a r k a n b i p l o t
SMA l a i n n y a ,
m e s k i p u n kemampuan
i l m u p e n g e t a h u a n alamnya m a s i h d i
bawah SMA k o t a p r o p i n s i .
Hal
ini
Berdasarkan a n a l i s i s k o r e l a s i
t e r l i h a t d a r i s e b a r a n d a t a n y a yang
kannonik,
b e r a d a d i s e k i t a r peubah X 1 d a n
e r a t a n t a r a n i l a i mata p e l a j a r a n
X5.
pokok NEM dengan n i l a i mata k u l i a h
Kemampuan m a t e m a t i k a SMA k o t a
k a b u p a t e n s e c a r a umum p a l i n g r e n dah,
namun a d a 5 o r a n g y a n g m e m i -
l i k i kemampuan yang t i n g g i
3 ) .
Berdasarkan
(negerijswasta),
(Gambar
s t a t u s SMAnya
ternyata tidak
a d a p e r b e d a a n yang mencolok
(Gam-
b a r Lampiran 3 ) ,namun keduanya me-
pokok
t e r n y a t a a d a hubungan
tingkat
I
Akademi
Ilmu
S t a t i s t i k (AIS).
Peubah
yang
menerangkan
dominan
hubungan
dalam
tersebut
a d a l a h NEM m a t e m a t i k a d a n
u j i a n masuk AIS.
nilai
Hubungan a n t a r a
NEM m a t e m a t i k a d e n g a n n i l a i u j i a n
nunjukkan p r e s t a s i yang beragam.
masuk AIS k u r a n g e r a t ,
H a l i n i d i s e b a b k a n t e r b a t a s n y a ca-
NEM M a t e m a t i k a d a p a t d i p e r t i m b a n g
lon
mendaftar
kan dalam p r o s e s s e l e k s i p e n e r i -
m e n g i n g a t i n f o r m a s i n y a d i s e b a r ti-
maan m a h a s i s w a i k a t a n d i n a s AIS
dak t e r l a l u luas.
disamping n i l a i u j i a n masuk.
mahasiswa
yang
Selain i t u ta-
m a t a n SMA f a v o r i t y a n g m e m i l i k i
prestasi
akademik t i n g g i t i d a k
m e n d a f t a r d i AIS,
diperkirakan
sehingga
Kemampuan m a t e m a t i k a
calon
m a h a s i s w a d a r i SMA J a k a r t a l e b i h
b a i k d i b a n d i n g SMA l a i n n y a ,
namun
karena kurang berminat pada pro-
berdasarkan
g r a m d i p l o m a 111 k e d i n a s a n a t a u
( n e g e r i / s w a s t a ) t i d a k menunjukkan
belum t a h u mengenai AIS.
adanya p e r b e d a a n yang mencolok.
status
sekolahnya
Skripsi Sl Jurusan Statistika.
Institut Pertanian Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, F. 1992. Analisis
Biplot
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia. Skripsi
sl Jurusan Statistika. Institut
Pertanian Bogor.
.
Aristha, 1990. Korelasi Kanonik
antara Sifat Fisiko kimia dengan
Mutu Beras pada 3 Kota Besar di
Indonesia. Skripsi S1 Jurusan
Statistika. Institut Pertanian
Bogor.
Ayu, R. 1989. Korelasi
Junaidi, 1989. Studi Tentang Pemilihan Pzogram StudifFakultas
di IPB. Skripsi S1 Jurusan Statistika. Institut Pertanian Bogor
Kanonik
antara Prestasi Mahasiswa TPB
dengan Mata Kuliah Wajib Semes
ter 3 dan 4. Skripsi S1 Jurusan
Statistika. Institut Pertanian
Bogor.
Dillon, W. R. dan Goldstein, 1984.
Multivariate Analysis, Methods
and Applications. John Willey &
Sons. New York.
Ekaria, 1989. Studi Tentang Keberhasilan Belajar Mahasiswa Ikatan
Dinas dan Tugas Belajar Akademi
Ilmu Statistik. Skripsi S1 Jurusan Statistika. Institut Pertanian Bogor.
Jollife, I. T, 1986. Principle
Component Analysis. Springer
Verlag Inc. New York.
Jonathan, M. 1992. Korelasi kanonik antara hasil Pemeriksaan
Psikologis dengan Nilai Ebtanas
Murni SMA Regina Pacis Bogor.
Ocktavianita, A. 1990. Pola Nalar
dan Pola Prestasi Siswa Jurusan
Al, A2 den A3 pada SMA-SMA
dengan Tingkat Seleksi Penerimaan Siswa Baru yang Berbeda.
Skripsi S1 Jurusan Statistika.
Institut Pertanian Bogor.
Rawlings, J.0, 1988. Applied Regression Analysis: A Research
Tool. Pacific Grove, California.
SAS Institute, 1987. SAS/STAT :
Guide for personal computer 6th
ed. SAS Institute, NC.
Sujiman, E. F. 1991. Jangkauan NEM
Peringkat Akademik SMA. Skripsi
S1 Jurusan Statistika. Institut
Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
T a b e l L a m p i r a n 1. N i l a i Lambda W i l k s d a n Khi
Kuadrat B a r t l e t t
1
Angka~an
1
1989
1990
1991
Gabungan
*
Lambda
Wilks
Khi K u a d r a t
Barclecx
0.0088
0.0757
0.0748
0.1067
291.0797:
176.7969,
195.7668,
462.0921
Khi K u a d r a t
Tabel
50.9980
50.9980
50.9980
50.9980
n y a t a p a d a t a r a f 5%
T a b e l L a m p i r a n 2.
Mata K u l i a h
Pembobot d a n K o r e l a s i N i l a i
Mata K u l i a h Pokok T i n g k a t I
t e r h a d a p N i l a i Mutu R a t a a n n y a
Pembobot
Korelasi
T a b e l Lampiran 3. T i t i k - t i t i k k o o r d i n a t peubah
b e r d a s a r k a n komponen I d a n I1
h a s i l DNS
Peubah
X1
X2
X3
X4
X5
Komponen I
0.8993
0.3728
0.1321
0.1186
0.9871
Komponen I1
-0.0951
0.8838
0.7658
0.7577
0.0536
Nilai
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
Banyaknya
Mahasiswa
****
****x**
......................
*******k**k**************k**x
..................................
..................................
4
7
22
29
34
34
30
26
18
10
8
....................................
*******k*****************X
X*****X"**********
AX********
*Xk***X*
Gambar Lampiran 1. Histogram-NEM Matematika
Nilai
Banyaknya
Mahasiswa
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
2
g
18
23
28
34
35
39
17
13
5
1
**
*****x*xx
****************X*
x***Rx**xRx************
*************X*****R**X**Xk*
****x*xx**x*xx*****x"*******x*
************x*+~**xxxxxx***x*********
.......................................
*****************
*xx********x*
****A
*
Gambar Lampiran 2. Histogram Nilai Ujian Masuk AIS
KOMP I1
I
-0.210
-0.140
I
-0.070
I
0.000
0.070
I
0.140
KOMP I
Keterangan:
SMA N e g e r i (.), SMA Swasta (+)
skala amatan : peubah = 1 : 6
Skor komponen dikalikan - 1
Gambar Lampiran 3. Plot Data Amatan Status Sekolah dan Peubah
Berdasarkan Biplot
Lampiran.
Program Makro Minitab untuk Membuat Biplot
PROG-1.PRG
------------------READ 'B:DATGAB.DAT' C1-C5
C1
-
LET
LET
LET
LET
LET
C11
C12
C13
C14
C15
=
LET
LET
LET
LET
LET
C21
C22
C23
C24
C25
= C11
LET
LET
LET
LET
LET
C31
C32
C33
C34
C35
= C2
=
=
=
=
=
=
=
C3
C4
C5
-
C12
C13
C14
C15
MEAN
MEAN
MEAN
MEAN
MEAN
(Cl)
(C2)
(C3)
(C4)
(C5)
** 2
** 2
**
**
**
2
2
2
= C11 fSQRT(SUM(C21))
=
=
=
=
C12
C13
C14
C15
fSQRT(SUM(C22))
fSQRT(SUM(C23))
fSQRT(SUM(C24))
/SQRT(SUM(C25))
PCA C31 - C35 ;
COEF C51 - C55.
LET'C71 =
LET C72 =
LET C73 =
LET C74 =
LET C75 =
K6 *
K7 *
K8 *
K9 *
KlO*
C61
C62
C63
C64
C65
COPY C71-C75 M5
LET
LET
LET
LET
LET
C81
C82
C83
C84
C85
K11
*
C61
C62
= K13 * C63
= K14 * C64
= K15 * C65
=
= K12
*
COPY C81-C85 M6
MULT M1 M2 M7
MULT M7 M6 M8
COPY C31 - C35 M1
COPY C51 - C55 M2
TRANS M2 M3
TRANS M8 M9
MULT M9 M8 MI0
MULT M3 M2 M4
MULT M5 M3 MI1
COPY M11 Cll-C15
ENTRI NILAI AKAR CIRI KE C41
MULT M8 MI1 MI2
COPY MI2 C91-C95
............................
PROG-2.PRG
PLOT C12 C11
PLOT C92 C91
------------------LET C42 = SQRT (C41)
COPY C42 K1-K5
COPY C41 K6-K10
LET K11 = 1fK1
LET K12 = lfK2
LET K13 = 1fK3
LET K14 = 1fK4
LET K15 = 1fK5
READ
1
0
0
0
0
END
C61 0 0
1 0
0 1
0 0
0 0
C65
0 0
0 0
0 0
1 0
0 1
KORELASI KANONIK ANTARA NlLAl EBTANAS MURNl
DENGAN NlLAl MATA KULIAH POKOK TINGKAT I
AKADEMI ILMU STATlSTlK
oleh:
AKHMAT MUNAWAR
G26.1722.91
JURUSAN STATlSTlKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
RINGKASAN
AKHMAT MUNAWAR. K o r e l a s i Kanonik Antara N i l a i Ebtanas Murni dengan N i l a i
Mata Kuliah Pokok Tingkat I Akademi Ilmu S t a t i s t i k (dibawah bimbingan A j i
Hamim Wigena s e b a g a i k e t u a dan Aunuddin s e b a g a i a n g g o t a ) .
K o r e l a s i kanonik pada p e n e l i t i a n i n i d i t e r a p k a n u n t u k m e n g a n a l i s i s
hubungan a n t a r a n i l a i e b t a n a s murni ( N E M ) dengan n i l a i mata k u l i a h pokok
t i n g k a t I Akademi Ilmu S t a t i s t i k (AIS).
Data yang digunakan a d a l a h n i l a i - n i l a i
NEM,
mata p e l a j a r a n pokok pada
n i l a i u j i a n masuk AIS dan n i l a i t r a n s k r i p s i m a h a s i s w a t i n g k a t I
i k a t a n d i n a s AIS a n g k a t a n 1989, 1990 dan 1991. Banyaknya mahasiswa t i a p
angkatan a d a l a h 68, 75 dan 8 2 orang.
H a s i l a n a l i s i s yang d i p e r o l e h menunjukkan adanya k o r e l a s i yang k u a t
a n t a r a n i l a i mata p e l a j a r a n pokok NEM
tingkat I AIS.
dengan n i l a i mata k u l i a h pokok
NEM matematika dan n i l a i u j i a n masuk AIS cukup dominan
dalam menerangkan hubungan t e r s e b u t ,
s e h i n g g a kedua n i l a i i n i d a p a t
dipertimbangkan s e b a g a i k r i t e r i a s e l e k s i penerimaan mahasiswa b a r u .
KORELASI KANONIK ANTARA NILAI EBTANAS MURNI
DENGAN NILAI MATA KULIAH POKOK TINGKAT I
AKADEMI ILMU STATISTIK
Oleh
AKHMAT MUNAWAR
G 26.1722.91
Karya Ilmiah
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Statistika
pada
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
Judul
: ~ o r e l a s iKanonik Antara Nilai Ebtanas Murni
dengan
Nilai Mata Kuliah Pokok
Tingkat
I
Akademi Ilmu Statistik
Nama Mahasiswa
: Akhmat Munawar
Nomor ~ o k o k
: G26.1722.91
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
(Ir. Aji Hamim Wiqena, M.Sc)
Ketua
JDr. Ir. Aunuddin)
anggota
rusan Statistik
Tanggal Lulus : 1 Oktober 1993
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Karanganyar (Solo) pada tanggal 9 September
1964 sebagai anak pertama dari keluarga Nachrowi dan Siti Marchumah.
Pada tahun 1976 penulis lulus SDN I Padangan dan tahun 1980 lulus
SMPN I Padangan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Setelah lulus SMAN 5
Solo penulis melanjutkan ke Akademi Ilmu Statistik dan lulus pada tahun
1987. Kemudian penulis bekerja di Akademi Ilmu Statistik/Pusdiklat Statistik BPS sebagai staf pengajar.
Penulis diterima sebagai karyasiswa tugas belajar Biro Pusat Statist i k tahun 1991 melalui program STAID di Jurusan Statistika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas berkat taufik dan hidayah dari Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupakan upaya untuk mengungkap perlu tidaknya
nilai ebtanas murni ikut dipertimbangkan sebagai kriteria seleksi penerimaan mahasiswa baru ikatan dinas Akademi Ilmu Statistik.
Dengan selesainya penyusunan karya ilmiah ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Ir. Aji Hamim Wigena, M.Sc dan Bapak
Dr. Ir. Aunuddin, serta seluruh staf pengajar jurusan statistika yang
telah memberilcan bimbingan dan pengarahan pada penulis. Demikian juga
kepada staf administrasi dan semua pihak yang telah membantu penhlis.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi Akademi
Ilmu Statistik atau yang memerlukannya.
Penulis
PENDAHULUAN
....................................................
1
TINJAUAN PUSTAKA
P r e s t a s i Akademik
Analisis Korelasi
...........................................
Kanonik
...................................
1
2
BAHAN DAN METODA
............................................
Meteda P e n e l i t i a n
...........................................
HASIL DAN PEMBAHASAN
...........................................
KESIMPULAN
.....................................................
DAFTAR PUSTAKA
.................................................
LAMPIRAN
.......................................................
Bahan P e n e l i t i a n
3
3
4
7
8
9
DAFTAR TABEL
Halaman
Nomor
Teks
........
3
.............
5
Kelompok Peubah Bebas dan Tak Bebas yang Digunakan
K o r e l a s i Kanonik S e t i a p Angkatan dan Gabungan
Akar C i r i P e r t a m a d a n P r o p o r s i Keragamannya T i a p Angkatan
d a n Gabungan
5
Pembobot d a n Beban Kanonik Pasangan Peubah Kanonik P e r t a m a
T i a p Angkatan d a n Gabungan
5
K o e f i s i e n p a d a Komponen Pertama dan Kedua.
Keragamannya
6
..............................................
................................
s e r t a Proporsi
..............................................
N i l a i Lambda Wilks dan Khi K u a d r a t B a r t l e t t
...............
Pembobot d a n N i l a i K o r e l a s i N i l a i Mata K u l i a h Pokok T i n g k a t
I t e r h a d a p N i l a i Mutu Rataannya
9
T i t i k - t i t i k K o o r d i n a t Peubah B e r d a s a r k a n Komponen I d a n I1
h a s i l DNS
9
...........................
3
9
.................................................
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Teks
......................................
1.
Histogram Rataan NEM
2.
Histogram Nilai Mutu Rataan
3.
Plot Data Amatan Asal Sekolah dan Peubah Berdasarkan Biplot
...............................
4
4
7
Lampiran
..................................
Masuk AIS ...........................
1.
Histogram NEM Matematika
10
2.
Histogram Nilai Ujian
10
3.
Plot Data
Biplot
Amatan
Status
Sekolah
dan
Peubah
Berdasarkan
....................................................
10
Tolok ukur prestasi belajar di
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah
Nilai Ebtanas Murni (NEM). NEM SMA
jurusan fisika dan biologi terdiri
dari empat mata pelajaran pokok
yaitu Matematika, Biologi, Fisika
dan Kimia yang mempunyai kesamaan
d a l a m proses berfikir logika
matematika. Pada tingkat pendid i k a n dasar d a n menengah, NEM
digunakan sebagai kriteria penerimaan siswa baru.
Selama ini NEM tidak dipertimbangkan dalam proses penerimaan
mahasiswa baru Akademi Ilmu Statistik (AIS), tetapi nilai ujian
masuk dengan materi matematika.
Sehubungan dengan NEM mencerminkan
latar belakang prestasi di SMA,
untuk menjadikannya sebagai pelengkap kriteria seleksi perlu
d i k e t a h u i bahwa NEM merupakan
dasar keberhasilan di tingkat I
AIS. Hal ini dapat diketahui
dengan melihat hubungan antara NEM
mata pelajaran pokok dengan nilai
mata kuliah pokok tingkat I AIS.
NEM mata pelajaran pokok dan
nilai mata kuliah pokok tingkat I
AIS masing-masing merupakan kelompok peubah ganda. Analisis statistika yang dapat digunakan untuk
m e n g u k u r hubungan antara dua
k e l o m p o k peubah ganda adalah
k o r e l a s i kanonik (Dillon dan
Goldstein, 1984).
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara
NEM mata pelajaran pokok dengan
nilai mata kuliah pokok tingkat I
AIS, dan untuk mengetahui mata
pelajaran pokok yang dapat menunjang keberhasilan di tingkat I
AIS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam proses seleksi mahasiswa ikatan dinas AIS pada masa
yang akan datang.
TINJAUAN PUSTAKA
Prestasi Akademik
Nilai Ebtanas M u r n i ( N E M )
merupakan tolok ukur y a n g baku
untuk menilai prestasi akademik
pada pendidikan dasar d a n m e nengah. Penyusunan soal ebtanas
dibuat sedemikian rupa sehingga
soal itu baku secara nasional.
Pada ebtanas SMA jurusan fisika
dan biologi mata pelajaran yang
diujikan sama.
Pada hal-ha1 tertentu NEM siswa
SMA jurusan fisika dan biologi
memiliki perbedaan. Pada jurusan
fisika NEM cukup m e n c e r m i n k a n
kemampuan (prestasi) akademik,
sedangkan pada jurusan biologi NEM
mencerminkan kemampuan akademik
yang lebih rendah daripada apa
yang sebenarnya dimiliki (Sujiman,
2991). Ini terjadi karena kesiapan
akademik siswa j u r u s a n f i s i k a
lebih tinggi dari siswa jurusan
biologi. Keadaan siswa jurusan
biologi tersebut m e n y e b a b k a n
prestasi lulusannya yang 1010s ke
perguruan tinggi akan memiliki
rataan yang rendah dengan keragaman yang tinggi (Junaidi, 1989).
Hal ini menunjukkan bahwa secara
umum prestasi akademik lulusan SMA
jurusan fisika lebih baik daripada
jurusan biologi.
Secara umum ada kesamaan antara
siswa jurusan fisika dan biologi,
misalnya pada kemampuan menghitung
yang diperlukan pada kedua jurusan
tersebut. Kemampuan ini dapat
dilihat dari nilai mata pelajaran
pokoknya, terutama nilai matematikanya. Namun pada siswa jurusan
fisika nilai ini lebih tinggi dan
beragam dibandingkan dengan siswa
jurusan biologi, karena pada
jurusan fisika pelajaran matematik a diberikan lebih intensif
(Ocktavianita, 1990). Selain itu
ada kesamaan aspek psikologis yang
mempengaruhi tinggi rendahnya NEM
kedua jurusan tersebut, yaitu
logika abstrak dan kemampuan numerik. Kedua aspek ini diperlukan
dalam mata pelajaran matematika
dan ilmu pengetahuan alam, sehingga jika kedua kemampuan itu tinggi
maka
NEMnya
akan
tinggi
(Jonathan,l992).
Prestasi akademik mahasiswa AIS
beragam, karena adanya dua status
mahasiswa yang berbeda yaitu
ikatan dinas dan tugas belajar.
Prestasi mahasiswa ikatan dinas,
secara umum lebih tinggi daripada
mahasiswa tugas belajar, karena
mahasiswa tugas belajar telah
meninggalkan bangku SMA minimal 4
tahun. Selain itu ada faktor non
teknis yang mempengaruhi prestasi
mahasiswa tugas belajar antara
lain faktor keluarga dan ekonomi.
Pada mahasiswa ikatan dinas faktor
non teknis yang mengganggu bela-
jarnya relatif kecil, sehingga
prestasi d i SMA masih dominan
dalam
menunjang
belajarnya
(Ekaria, 1989).
Analisis Korelasi Kanonik
Analisis korelasi kanonik
merupakan salah satu dari teknik
analisis statistik peubah ganda
untuk mengetahui hubungan antara
kelompok peubah bebas dan kelompok
peubah tak bebas (Dillon dan
Goldstein, 1984).
Tujuan dari analisis korelasi
kanonik adalah mencari kombinasi
linier dari p peubah bebas yang
berkorelasi maksimum dengan kombinasi linier dari q peubah tak
bebas.
Kedua kombinasi linier
dinotasikan sebagai berikut :
v
=
a'x
-
+
bl yl +
= a1 xl
W = b'y =
.....
.....
+ ap xp,
+ bq yq.
Jumlah pasangan kombinasi linier
yang mungkin diperoleh maksimum
adalah sebanyak
M = minimum
(p,q). M pasangan kombinasi linier
ini adalah pasangan peubah kanonik
yang saling bebas antara satu
dengan lainnya.
Nilai
dan b adalah koefisien
kombinasi linier yang disebut juga
dengan pembobot kanonik. Pembobot
kanonik ini mempunyai kemiripan
dengan koefisien regresi ganda,
sehingga tidak dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan struktur
hubungan kanonik. Untuk itu digunakan beban kanonik yang merupakan
korelasi antara peubah asli dengan
peubah kanoniknya.
=
Dillon dan Goldstein (1984)
mengemukakan prosedur pengujian
koefisien korelasi kanonik pada
contoh besar yang menggunakan Uji
W i l k s d e n g a n pendekatan Khi
Kuadrat. Hipotesis nolnya adalah
tidak ada hubungan antara kelompok
p e u b a h b e b a s dengan kelompok
peubah tak bebas.
A n a l i s i s korelasi kanonik
pernah digunakan pada penelitianpenelitian terdahulu antara lain
mengenai hubungan antara prestasi
mahasiswa TPB dengan mata kuliah
wajib semester 3 dan 4 di IPB.
Hasilnya menunjukkan bahwa mata
kuliah matematika cukup dominan
dalam menerangkan hubungan tersebut untuk semua fakultas (Ayu,
1989). Demikian juga Aristha
( 1 9 9 0 ) menggunakannya
untuk
meneliti hubungan antara sifat
fisiko kimia dengan mutu beras.
Hasil yang diperoleh menunjukkan
b a h w a sifat fisiko kimia yang
paling dominan dalam menerangkan
hubungan tersebut adalah kadar
amilosa dan suhu gelatinasi.
BAHAN DAN METODA
Bahan Penelitian
D a t a dalam penelitian ini
adalah nilai-nilai mata pelajaran
pokok pada NEM, nilai ujian masuk
AIS dan nilai-nilai transkripsi
mahasiswa tingkat I ikatan dinas
AIS angkatan 1989, 1990 dan 1991.
Banyaknya mahasiswa tiap angkatan
adalah 68, 75 dan 82 orang.
Ada dua kelompok peubah yang
digunakan, yaitu peubah bebas dan
peubah tak bebas seperti tertera
pada Tabel 1.
T a b r l 1 . Kelompok Peubah Bebas dan Tak Bebas
yang Digunakan.
i
l
Peubah Bebas
N i l a i Ebtanas Murni
Matematika ( X I )
Biologi (X2)
Fisika (X3)
Kimia ( X 4 )
U j i a n masuk AIS ( X 5 )
Peubah Tak Bebas
N i l a i Mata K u l i a h Pokok
Metoda S t a t i s t i k a I ( Y 1 )
Kalkulus I ( Y 2 )
Aljabar Linier I (Y3)
Metoda S t a t i s t i k a 1 1 ( Y 4 )
Kalkulus I 1 ( Y 5 )
A l j a b a r L i n i e r I 1 (Y6)
Probabilita (Y7)
Metoda Penelitian
Analisis k o r e l a s i k a n o n i k
diterapkan untuk masing-masing
angkatan (1989, 1990 dan 1991)
aerta gabungannya. Tahapan anaiisisnya adalah sebagai berikut:
1. Melihat nilai korelasi kanonik
pertama dan akar ciri pertama
serta besarnya proporsi keragaman data yang diterangkan.
Bila proporsi keragaman yang
diterangkan oleh akar ciri pertama tinggi, maka k o r e l a s i
kanonik pertama dapat digunakan
untuk menerangkan hubungan antara 2 kelompok peubah. Bila
tidak, maka dilanjutkan pada
korelasi kanonik berikutnya.
2. Menguji nilai korelasi tersebut
dengan menggunakan uji Wilks
untuk contoh besar. Jika hasil
pengujian nyata, maka dilakukan
interpretasi terhadap beban
kanoniknya
(Dillon
dan
Goldstein, 1984).
Sebagai pelengkap a n a l i s i s
dilakukan pembahasan visual dengan