89 30 menit ke dua, dan sampel waktu 15 menit ke tiga diambil dari waktu
pembelajaran 30 menit terakhir, permulaan dimulainya observasi dari masing- masing sampel waktu ditentukan berdasarkan acak sistematis, maksudnya
hasil acak terhadap penentuan permulaan dimulainya observasi dari sampel waktu yang pertama berlaku juga untuk permulaan observasi dari sampel
waktu yang kedua dan ketiga. Kategori perilaku yang diobservasi pada penelitian ini terdiri dari lima
klasifikasi, yaitu: menunggu giliran, menerima instruksi, aktif bergerak sesuai tujuan, aktif bergerak namun tidak sesuai tujuan, dan lain-lain. Satu siswa yang
dijadikan sampel observasi adalah siswa yang bukan ekstrim dan diambil secara random. Siswa yang dijadikan sampel bukanlah siswa dari kelompok
yang berkelainan, juara kelas, atau yang terendah melainkan siswa yang memiliki kemampuan akademis rata-rata.
c. Student Behavior Analysis
Instrumen observasi Student Behavior Analysis merupakan instrumen yang dikembangkan oleh Siedentop 1991, ditujukan untuk mengungkap
proporsi jumlah siswa yang menampilkan perilaku tertentu Student Behavior dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani. Metode observasi dalam
menggunakan instrumen ini adalah group time sampling, yaitu observer mencatat jumlah siswa yang menampilkan kategori perilaku tertentu pada
setiap interval tiga menit dalam kurun kelompok waktu pembelajaran yang dijadikan sampel group time sampling yang jumlahnya 3 x 12 menit.
Sampel waktu 12 menit pertama diambil dari 13 waktu pembelajaran awal, 12 menit kedua diambil dari 13 waktu pembelajaran tengah, dan 12
90 menit ke tiga daimbil dari 13 waktu pembelajaran akhir. Penentuan awal
dimulainya penghitungan waktu 12 menit ditentukan berdasarkan acak sistematis, maksudnya hasil acak terhadap penentuan permulaan waktu dari
sampel waktu yang pertama berlaku juga untuk permulaan waktu dari sampel waktu yang kedua dan ketiga.
Kategori perilaku yang diobservasi pada penelitian ini terdiri dari tiga klasifikasi, yaitu: Appropriate, yaitu siswa berperilaku baik sesuai dengan
tuntutan perilaku umum cognitive, affective, psychomotor yang diinginkan oleh gurunya dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani; Psychomotoric, yaitu
siswa melakukan aktivitas yang bersifat psikomotorik sesuai harapan gurunya namun tidak sesuai dengan fokus tujuan pembelajarannya; dan Fokus Tujuan,
yaitu siswa melakukan aktivitas gerak sesuai tujuan pembelajarnya.
d. Daftar Cek Checklist
Daftar cek ini merupakan instrumen observasi yang ditujukan untuk mengungkap kondisi variabel proses pembelajaran Pendidikan Jasmani
berdasarkan persepsi observer, dikembangkan oleh Judith 1993 dalam upaya mendiagnosis dan mengembangkan keterampilan mengajar teaching skills
para guru Pendidikan Jasmani. Instrumen observasi ini berisikan dua kelompok besar pernyataan mengenai kondisi proses pembelajaran, yaitu kelompok
perilaku guru dan perilaku siswa saat PBM Pendidikan Jasmani berlangsung. Pada instrumen ini, observer diminta merespon setiap pernyataan yang
terdapat dalam instrumen tersebut dengan cara menghubungkannya dengan kondisi nyata proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diobservasinya.
91 Jawaban observer dilakukan dengan cara memberi tanda cek
√ pada salah
satu alternatif jawaban selalu, sering, jarang, dan tidak pernah yang tersedia.
D. Uji Coba Instrumen Penelitian
Setelah terhadap semua instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dilakukan proses uji validitas isi sebagaimana diuraikan di
atas, berikutnya, sebelum digunakan dalam pengumpulan data yang sebenarnya, instrumen tersebut diujicobakan. Uji coba instrumen dilakukan
dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan dan jenis instrumen yang akan diujicobakannya, namun secara umum tujuan uji coba ini adalah untuk
meningkatkan validitas dan reliabilitas statistik tentang instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini uji coba dilakukan terhadap
instrumen angket dan observasi sebagaimana diuraikan berikut ini.
1. Uji Coba Instrumen Angket
Terdapat tiga jenis instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: angket Value Orientation Inventory VOI, angket persepsi guru
mengenai pra kondisi dan kondisi PBM Pendidikan Jasmani. Semua jenis angket tersebut dikembangkan oleh para ahli Pendidikan Jasmani dan
diterapkan dalam konteks luar negeri Ennis dan Chen, 1993; Judith, 1993. Untuk itu, semua instrumen tersebut perlu dikembangkan melalui uji coba agar
dapat digunakan dalam konteks Indonesia. Uji coba instrumen angket ditujukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, dan loading factor instrumen penelitian.