Objek Penelitian Pengembangan Instrumen Penelitian

43 kelas eksperimen sedang mengikuti pendidikan pada jenjang S2 Master Pendidikan. Berdasarkan uraian kualifikasi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kedua guru tersebut mempunyai kualifikasi yang sama atau mendekati sama.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri SDN Suka Luyu dan Sekolah Dasar Negeri Cihaur Geulis. Dalam penelitian ini siswa kelas IV SDN Suka Luyu sebagai kelas eksperimen, yang terdiri dari 37 orang siswa. Sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas IV SDN Cihaurgeulis yang terdiri dari 35 orang siswa. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran IPS dengan tema “Pentingnya Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Dari 37 orang siswa yang mengikuti pembelajaran pada kelas eksperimen dan 35 orang pada kelas kontrol, yang diambil sebagai sampel dalam penelitian adalah 30 orang dari kelas eksperimen dan 28 orang dari kelas kontrol. Hal ini disebabkan data yang tidak lengkap. Misalnya, sebagian peserta pembelajaran pembelajaran yang mengikuti pretest tidak mangikuti postest karena tidak masuk sekolah. Demikian juga sebaliknya, beberapa orang siswa yang mengikuti postest tidak ikut pada saat pretest. Fenomena ini juga terjadi di kelas kontrol. Sehingga untuk mencegah terjadinya kekosongan data missing value dalam pengolahan data, peserta yang memiliki data yang tidak lengkap tidak diikutsertakan dalam sampel penelitian tetapi tetap mengikuti pembelajaran. Hal ini juga dilakukan untuk memperoleh tingkat pemahaman awal yang sama homogenitas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. 44

C. Prosedur Penelitian

Penelitian diawali dengan studi lapangan dan studi literatur. Studi lapangan dimaksudkan untuk mengamati berbagai permasalahan yang terjadi di sekolah. Dalam hal ini permasalahan yang ditemukan berupa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS yang dianggap siswa sebagai suatu pembelajaran yang membosankan karena penuh dengan teori dan hafalan. Permasalahan yang terjadi di lapangan kemudian dikaji dengan teori-teori yang relevan. Untuk memperoleh teori-teori yang relevan, maka diadakanlah studi literatur. Studi literatur dimaksudkan untuk memperoleh teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan. Teori yang relevan dengan permasalahan dapat berupa teori-teori pembelajaran, psikologi perkembangan, kurikulum dan teori-teori yang berkaitan dengan prencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran menyangkut materi tentang pembelajaran IPS dalam Standar Kompetensi dan Standar Isi, Standar Kelulusan yang dikembangkan dalam silabus pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS di Sekolah Dasar SD, dan buku-buku tentang materi koperasi yang akan dijadikan sebagai sumber dan pedoman dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Media pembelajaran, Lembaran Kerja Siswa LKS, soal tes, angket dan wawancara. Proses pembelajaran menyangkut prosedur pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan metode pembelajaran bermain peran role playing. Mulai dari pemberian pretes, pelaksanaan pembelajaran hingga dengan penerapan metode pembelajaran dan akhiri dengan evaluasi pembelajaran atau postes. Pemberian 45 pretest dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran. Sedangkan untuk postest digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan akhir siswa setelah diterapkan metode pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran, untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan perlakuan treatment yang berbeda. Perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas ekperimen hanya menyangkut metode pembelajaran yang diterapkan. Pada kelas eksperimen diterapkan metode pembelajaran bermain peran, sedangkan untuk kelas kontrol diterapkan metode pembelajaran konvesional. Untuk lebih jelasnya tentang pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP terlampir. Hasil dari penerapan kedua metode pembelajaran tersebut, diuji dan dianalisis untuk memperoleh data perbandingan tentang kelayakan metode pembelajaran yang diujicobakan. Jika diuraikan lebih lanjut, maka prosedur penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan dua kegiatan yaitu menyusun perangkat pembelajaran dan pengembangan alat test penelitian. Untuk perangkat pembelajaran yang harus dilakukan antara lain: 1. Studi lapangan dan literatur 2. Menentukan permasalahan 3. Menyusun proposal penelitian 4. Menyusun pendekatan pembelajaran Sedangkan pengembangan instrumen penelitian meliputi langkah-langkah 46 sebagai berikut: 1. Menentukan topik dan subjek penelitian 2. Menyusun kisi-kisi soal kompetensi sosial kognitif dan kompetensi sosial afektif 3. Menyusun instrumen soal kompetensi sosial kognitif dan kompetensi sosial afektif. 4. Validasi alat test oleh pakar 5. Uji coba alat test 6. Revisi alat test 7. Persiapan administrasi izin penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan pra proses pembelajaran dan proses pembelajaran. Persiapan pra pembelajaran menyangkut: 1. Pengenalan konsep dasar tentang materi “Pentingnya Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” kepada siswa. 2. Penyiapan alat-alat atau media yang dibutuhkan dalam bermain peran 3. Memilih partisipan dan menyiapkan pengamat 4. Memberikan latihan bermain peran. 5. Diskusi dan Evaluasi Sedangkan untuk tahap proses pembelajaran menyangkut: 6. Pemberian pretest untuk mengetahui kompetensi sosial kognitif, kompetensi sosial afektif dan keterampilan sosial siswa sebelum mengikuti pembelajaran. 47 7. Implementasi metode pembelajaran bermain peran role playing sesuai dengan prosedur pelaksanaan metode pembelajaran bermain peran role playing, sedangkan pada kelas kontrol sebagai kelas pembanding dilakukan metode pembelajaran biasa konvensional. Gambar 3.2. Prosedur Penelitian 8. Pemberian post test untuk melihat penguasaan kompetensi sosial kognitif, Studi Studi Lapangan Literatur Permasalahan Menyusun Pengenalan Alat Test Konsep Pembelajaran Uji Alat Tes Analisis Hasil Persiapan dan Uji Alat Test Pelatihan Validasi Alat Test Pretest Kelas Kelas Eksperimen Kontrol Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Bermain Peran Konvensionalbiasa Posttest Data Analisis Data Kesimpulan 48 kompetensi sosial afektif dan keterampilan sosial siswa setelah mengikuti pembelajaran. 3. Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian, menyangkut: 1. Mengolah dan menganalisis data 2. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian. Secara keseluruhan prosedur penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.2.

D. Pengembangan Instrumen Penelitian

Terdapat beberapa istilah yang digunakan baik dalam judul maupun isi penelitian ini yang perlu diklarifikasi agar diperoleh kesamaan persepsi, istilah – istilah tersebut antara lain: 1. Kompetensi sosial kognitif adalah proses dan hasil belajar yang menyangkut pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis dan evaluasi evaluation terhadap materi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial yang diajar sebagai reaksi dari penerapan metode pembelajaran. 2. Kompetensi sosial afektif adalah proses dan hasil belajar yang menyangkut penerimaan receiving, partisipasi responding, penilaianpenentuan sikap valuing, organisasi organizantion dan pembentukan pola hidup characterization by value or value complex terhadap materi pembelajaran 49 ilmu pengetahuan sosial yang diajar sebagai reaksi dari penerapan metode pembelajaran. 3. Metode pembelajaran bermain peran role playing adalah perlakuan treatment diberikan terhadap kelas eksperimen dengan penerapan metode pembelajaran yang dikemas dalam suatu konsep berupa prosedur dan tindakan yang dilakukan guru atau siswa dalam proses belajar mengajar dalam ukuran waktu tertentu. 4. Metode pembelajaran biasa konvensional adalah perlakuan treatment diberikan terhadap kelas kontrol dengan penerapan metode pembelajaran yang dikemas dalam suatu konsep berupa prosedur dan tindakan yang dilakukan guru atau siswa dalam proses belajar mengajar dalam ukuran waktu tertentu. Untuk mendapatkan pemahaman tentang pengukuran, berikut ini disajikan variabel penelitian, indikator beserta item soal pengukurannya. Tabel 3.1. Indikator Kemampuan Sosial Kognitif dan Kemampuan Sosial Afektif Variabel Indikator No. Soal Kemampuan Sosial Kognitif Pengetahuan Knowledge 3, 4, 6, 10, 23, 24, 30 Pemahaman Comprehension 2, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 29, 35 Penerapan Application 18, 27, 34 Analisis Analisys 1, 5, 8, 11, 16, 31, 32, 33 Syntesis Syntesis 19 Evaluasi Evaluation - Kemampuan Sosial Afektif Penerimaan receiving 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Partisipasi Responding 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 PenilaianPenentuan Sikap Valuing 15, 16, 17, 18, 19, 20 Organisasi Organizing 21, 22, 23, 24, 25, 26 Pembentukan Pola Hidup Characterization by a value or value comples 27, 28, 29, 30, 31, 32 50

E. Alat Tes Penelitian