Kendid Syahid, 2014 Analisis Pengaruh Customer Service Experience Terhadap Behavior Intentions Universitas
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
GAMBAR 4.5 BEHAVIOR INTENTIONS TAMU SHERATON MUSTIKA
YOGYAKARTA
Berdasarkan Gambar 4.5, garis kontium behavior intentions tamu individu di Sheraton mustika Yogyakarta berada pada kategori cukup tinggi dengan total
keseluruhan nilai behavior intentions adalah 1966 atau 56,17 dengan total skor rata-rata 795,33. Hal ini menunjukan tingkat niat berperilaku atau behavior
intentions tamu individu Sheraton Mustika Yogyakarta yang cukup tinggi setelah melalui program Star Customer Experience yang mendapatkan penilaian dari
tamu individu pada kategori baik.
4.4 Pengaruh Customer Service Experience terhadap Behavior Intentions
Tamu Sheraton Mustika Yogyakarta Resort and Spa 4.4.1 Hasil Pengujian Uji Klasik dan Regresi
4.4.1.1 Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi Peneliti gunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah dalam autokorelasi. Jika dalam hasil
penelitian terjadi autokorelasi, maka persamaan tersebut tidak dapat digunakan sebagai prediksi.
Salah satu cara yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam regresi linier berganda adalah dengan Uji Durbin Watson .
Kendid Syahid, 2014 Analisis Pengaruh Customer Service Experience Terhadap Behavior Intentions Universitas
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Suatu model regresi dinyatakan tidak terdapat permasalahan autokorelasi apabila du d 4
– du dimana d= nilai durbin watson hitung dan du=nilai batas atas upper Durbin Watson table Janie,2012:32. Berdasarkan hasil pengolahan data
didapat nilai d
L
=1,5496 dan d
u
=1,8031 4-du=2,1969. Jadi 1,8031 2,1280 2,1969.
Dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson berada diantara du dan 4-du sehingga persamaan ini dikatakan tidak terjadi autokorelasi. Berikut tabel 4.17
hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson.
TABEL 4.18 TABEL AUTOKORELASI DURBIN WATSON
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tidak terjadi masalah
autokorelasi dalam penelitian ini. Bisa dilihat pada tabel Durbin Watson 2,128 lebih besar dari +2 seperti diungkapkan Sunyoto 2009:91 bahwa tidak
terjadi autokorelasi jika nilai DW di atas +2 atau DW +2.
4.4.1.2 Hasil Uji Asumsi Normalitas
Pada analisis regresi data harus berdistribusi normal. Uji normalitas ditujukan untuk mengetahui residual yang diteliti berdistribusi normal atau
tidak. Apabila berdistribusi normal maka dapat disebut sebagai model regresi yang baik. Nilai residual yang berdistribusi normal berupa kurva yang
membentuk lonceng bell shaped curve yang kedua sisinya melebar sampai tak terhingga. Menurut Suliyanto 2005:63 cara mendeteksinya dengan
menggunakan histogram dependent variable yang sudah distandarkan. Berikut gambar 4.7 histogram uji normalitas dependent variable.
Kendid Syahid, 2014 Analisis Pengaruh Customer Service Experience Terhadap Behavior Intentions Universitas
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
GAMBAR 4.6 HISTOGRAM
DEPENDENT VARIABLE BEHAVIOR INTENTIONS
Pada gambar 4.6 dapat dilihat bahwa histogram membentuk bell-shaped curve. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa model berdistribusi normal
dikarenakan kurva membentuk lonceng. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan normal probability plot. Gambar 4.7 berikut dapat
menggambarkan model berdistribusi normal.
Kendid Syahid, 2014 Analisis Pengaruh Customer Service Experience Terhadap Behavior Intentions Universitas
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
GAMBAR 4.7 NORMAL
PROBABILITY PLOT
Gambar 4.7 menunjukan bahwa asumsi normalitas sudah terpenuhi karena gambar normal p-plot titik-titiknya mengikuti garis yang mengindikasikan asumsi
normalitas terpenuhi. Nilai residu berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal yaitu dari kiri bawah
ke kanan atas. Janie 2012:36 menyatakan bahwa Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal
dari grafik atau dengan melihat histogram dalam residualnya. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar di sekitar garis
digaonal atau grafik histogramnya. Dalam penelitian ini, uji normalitas juga menggunakan uji kolmogorov-
Smirnov. Berikut tabel 4.19 uji normalitas dengan menggunakan Kolmogrov Smirnov.
Kendid Syahid, 2014 Analisis Pengaruh Customer Service Experience Terhadap Behavior Intentions Universitas
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
TABEL 4.19 NORMALITAS DENGAN KOLMOGROV SMIRNOV
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. Y Behavior Intentions
,086 100
,063 ,990
100 ,699
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Tabel 4.19 menunjukan bahwa dengan uji Kolmogrov Smirnov data
dikatakan berdistribusi normal dikarenakan nilai kolmogrov smirnov 0,086 lebih besar dari 5 0,05. Seperti dinyatakan Janie 2012:36 bahwa terjadi
normalitas apabila tingkat signifikansi α nilai Kolmogorov Smirnov. Berikut
gambar 4.8 mengenai penjelasan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogrov Smirnov.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
Kendid Syahid, 2014 Analisis Pengaruh Customer Service Experience Terhadap Behavior Intentions Universitas
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
GAMBAR 4.8 SUMMARY NORMALITAS VARIABEL
4.4.1.3 Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas