PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ASING DATA DAN INFORMASI PENGAWASAN KETENTUAN PERALIHAN

BAB XXII PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN

Pasal 63 1 Setiap satuan pendidikan formal dan non formal yang didirikan dilingkungan Dinas Pendidikan wajib memenuhi persyaratan dan memperoleh ijin dari Pemerintah Kabupaten. 2 Syarat – syarat untuk memperoleh ijin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi isi pendidikan, jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pembiayaan pendidikan, sistem evaluasi dan sertifikasi, serta manajemen dan proses pendidikan. 3 Pemerintah kabupaten memberi atau mencabut ijin pendirian satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang – undangan. 4 Satuan pendidikan formal dan non formal yang didirikan dilingkungan Departemen Agama harus mendapatkan ijin dari Departemen Agama sesuai dengan kewenangannya. 5 Ketentuan mengenai pendirian satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB XXIII PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ASING

Pasal 64 1 Lembaga penyelenggara pendidikan asing dapat beroperasi di kabupaten setelah mendapatkan rekomendasi dari Departemen Pendidikan Nasional. 2 Pendirian lembaga pendidikan asing seperti dimaksud pada ayat 1 berpedoman pada peraturan perundang-undangan. 3 Lembaga pendidikan asing wajib menggunakan tenaga kependidikan dan tenaga pendidikan lokal minimal 50 lima puluh persen. 4 Penyelenggara pendidikan asing diwajibkan membayar pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB XXIV DATA DAN INFORMASI

Pasal 65 1 Perencanaan pembangunan pendidikan harus di dasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. 2 Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 menggunakan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan SIMPendik. 3 SIMPendik sebagaimana dimaksud pada ayat 2 selaras dengan Sistem Informasi Manajemen yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur. 4 SIMPendik sebagaimana dimaksud pada ayat 2, dan ayat 3 bersifat terbuka. 24

BAB XXV PENGAWASAN

Pasal 66 1 Pemerintah kabupaten, dewan pendidikan, dan komite sekolah madrasah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sesuai dengan kewenangan masing – masing. 2 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan pengambilan langkah tindak lanjut yang dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik. 3 Supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 meliputi supervisi manajerial dan akademik, dilakukan secara terukur dan berkesinambungan oleh Pengawas Pendidikan atau Penilik Satuan Pendidikan dan Kepala Satuan Pendidikan.

BAB XXVI KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 67 Hal-hal yang bersifat teknis operasional yang belum diatur dalam peraturan daerah ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB XXVII KETENTUAN PENUTUP