HUBUNGAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA

HUBUNGAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGANPENERIMAAN DIRI
PADA LANSIA YANGTINGGAL DI PANTI WREDHA
Oleh: Wahyu Effendi ( 01810013 )
Psychology
Dibuat: 2007-07-07 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kebermaknaan Hidup, Penerimaan Diri Lansia
Kehendak untuk bermakna merupakan motivasi utama pada diri manusia. Hasrat inilah yang
memotivasi setiap orang untuk bekerja, berkarya dan melakukan kegiatan-kegiatan penting
dengan tujuan agar hidupnya menjadi berharga dan dihayati secara bermakna. Orang yang
menghayati hidup bermakna menunjukkan kehidupan penuh gairah dan optimis dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebab tujuan hidup, baik jangka pendek maupun jangka
panjang bagi individu telah menjadi bagian dirinya, sehingga individu akan dapat mengarahkan
hidupnya dengan penuh kesadaran dalam mencapai tujuan hidupnya, dengan demikian kegiatankegiatan individu pun menjadi lebih terarah dan lebih individu sadari, serta merasakan sendiri
kemajuan-kemajuan yang telah dicapai, meskipun kemajuan yang dialami bukanlah kemajuan
yang berarti dan individu cenderung lebih mampu menerima usahanya. Oleh karena itu peneliti
bermaksud ingin mengungkap apakah ada hubungan antara kebermaknaan hidup dengan
penerimaan diri lansia.
Penelitian ini adalah penelitian Non Experimen, maksudnya adalah data diperoleh langsung
berdasarkan ciri-ciri yang sudah dimiliki oleh subyek atau tidak melakukan percobaan atau
treatment dan subyek dilihat lebih mendalam tanpa menggunakan random. Populasi penelitian

ini adalah Panti Pangesti Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang dengan jumlah sampelnya
adalah 53 orang lansia dimana teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan
teknik purposive sampling dengan metode pengumpulan datanya menggunakan skala. Teknik
analisa datanya menggunakan uji korelasi spearmean brown.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
variabel kebermaknaan hidup dengan penerimaan diri lansia hal ini didasari atas perolehan nilai r
= 0,935 dan probabilitas (P=0,000) artinya jika kebermaknaan hidup lansia tinggi maka
penerimaan diri lansia pun tinggi begiru pula sebaliknya jika kebermaknaan hidup lansia rendah
maka penerimaan diri lansia pun rendah. Adapun sumbangan efektif kebermaknaan hidup
terhadap penerimaan diri sebesar 87,5%.

Abstract
The will to meaning is the primary motivation in human beings. Desire is what motivates everyone to
work, work and perform activities necessary in order for life to be valuable and significantly internalized.
People who appreciate the show's life meaningful life full of passion and optimism in carrying out
everyday life. For the purpose of life, both short and long term for individuals has become a part of him,
so that individuals will be able to lead their lives with full awareness in achieving the goal of his life, thus
individual activities became more focused and more individuals realize, and feel themselves progress progress, although progress has not experienced significant progress and individuals tend to be more
able to accept his business. Therefore, the researcher intends to reveal whether there is a relationship


between the meaningfulness of life with self-acceptance elderly.
This research is non Experiment, referring to the data obtained directly based on the features that have
been owned by the subject or not to experiment or treatment, and subjects viewed more in-depth
without the use of random. The population was Panti Subdistrict Pangesti Lawang, Malang Regency with
a total sample of 53 elderly people where the sample collection techniques by using purposive sampling
technique with a method of data collection using a scale. Techniques used in data analysis using
correlation spearmean brown.
The results of this study mentioned that there is a very significant positive relationship between
meaningfulness variable elderly living with self-acceptance that is based on the acquisition value of r =
0.935 and probability (P = 0.000) means that if the significance of high-living elderly elderly even then
high self-acceptance and vice versa begiru if low then the meaningfulness of life elderly elderly even low
self-acceptance. The effective contribution of meaningfulness of life of self-acceptance of 87.5%.