Seksualitas Perempuan Dalam Majalah Pria (Analisis Wacana Pada Majalah FHM Edisi 50 dan 51)
Seksualitas Perempuan Dalam Majalah Pria(Analisis Wacana Pada
Majalah FHM Edisi 50 dan 51)
Oleh: Yuni Arwulan Fitriani ( 03220038 )
Communication Science
Dibuat: 20080610 , dengan 2 file(s).
Keywords: Seksualitas Perempuan dan Majalah Pria
Latar belakang penelitian ini adalah fenomena munculnya kembali mediamedia seks secara
bebas setelah media massa mendapatkan kelonggaran dari pemerintah. For Him Magazine
(FHM) merupakan salah satu media massa (majalah) khusus pria yang mengangkat seksualita
perempuan menjadi agenda utamanya. Sehingga fenomena ini menarik peneliti untuk
mengetahui bagaimana seksualitas perempuan dalam majalah pria. Peneliti menggunakan
majalah FHM edisi 50 dan 51 karena majalah ini merupakan majalah dari luar dan terus beredar
sejak tahun 1985 dan dijual secara legal. FHM selalu menampilkan perempuanperempuan seksi,
cantik dan terkenal dalam setiap rubriknya.
Untuk menjawab pertanyaan bagaimana seksualitas perempuan dalam majalah pria, peneliti
menggunakan teori Teun van Dijk yang membongkar makna atau maksud yang terkandung pada
teks rubrikasi FHM. Dengan metode penelitian kualitatif dengan analisis wacana Teun van Dijk.
Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi rubrikrubrik yang diteliti, yaitu Incoming,
Student of The Month, Sex Confidental dan Cover Story. Analisis data yang digunakan ialah
berupa pengamatan, penguraian struktur wacana dan elemen pembentuknya secara sistematik,
yakni mulai dari tekstualnya untuk mengetahui seperti apa tampilan seksualitas perempuan
dalam majalah FHM, analisis kognisi sosial agar peneliti mengetahui bagaimana seksualitas
perempuan tersebut dibuat dan dimaknai oleh media dan yang terakhir adalah analisis sosial agar
peneliti mengetahui bagaimana seksualitas perempuan tersebut diproduksi oleh masyarakat
dengan wacana yang ada serta kemudian dilakukan penginterpretasian oleh peneliti
Berdasarkan hasil yang telah dianalisis disimpulkan bahwa FHM dilihat dari tekstualnya
merupakan media porno karena mengangkat persoalanpersoalan seksualitas perempuan secara
terbuka kepada umum baik dari tematik, skematik, semantik, stilistik, dan retoris. Dilihat dari
kognisi sosialnya, FHM membentuk perempuan dalam ruang patriarkhi di mana perempuan
dijadikan objek pemuas seks pria. Sedangkan pada konteks sosialnya, seksualitas perempuan
dimunculkan oleh media massa ke dalam masyarakat timur yang memiliki nilai dan norma
agama sehingga mengubah pandangan dan budaya masyarakat mengenai makna seks yang
sebenarnya menurut agama, menjadi sesuatu yang dicari dan dikomoditikan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan mediamedia massa kembali
memfungsikan kembali sebagai media yang menginformasikan halhal yang bersifat positif atau
berguna. Tidak hanya menampilkan tema seks saja yang akhirnya akan menyebabkan
kriminalitas seks (pemerkosaan, perceraian, hamil di luar nikah dll) seperti yang terjadi saat ini.
Selain itu peneliti pun mengharapkan kepada perempuan untuk memperbaiki citra diri dengan
tidak menilai diri melalui kacamata pria melainkan memaknai diri dari perempuan sendiri.
Sedangkan untuk akademis, peneliti menyarankan agar penelitian ini dilanjutkan kembali dengan
melihat aspekaspek yang lain secara jelas sehingga media seks ini muncul.
Reasoning of this research is appearance phenomenon returns sexual medias freely after mass
media gets diffuseness from government. For Him Magazine (FHM) be one of mass media
(magazine) special of man who is lifting sexuality woman to become main agenda. So this
interesting phenomenon of researcher to know how woman sexuality in man magazine.
Researcher applies magazine FHM edition 50 and 51 because magazine was magazine from
outside and always circulated since the year 1985 and sold legally. FHM always presents section
woman’s, famous and beautiful in every its(the rubric.
To answer question how woman sexuality in man magazine, researcher applies the theory Teun
van Dijk unloading meaning or intention consisting in at text rubrics FHM. With qualitative
research method with discourse analysis Teun van Dijk. Data collecting technique by the way of
documentation of rubrics that is accurate, that is Incoming, Student of The Month, Sex
Confidential and Cover Story. Data analysis applied is in the form of observation, decomposition
of discourse structure and element of its(the former systematically, namely starts from its(the
textual to know like is woman sexuality appearance in magazine FHM, cognition analysis of
social that researcher knows how the woman sexuality made and meant by media and last is
social analysis that researcher knows how the woman sexuality produced by public with the
discourse and then is done interpreter by researcher
Based on result which has been analyzed it is concluded that FHM seen from its(the textual is
media porno because lifting problems of woman sexuality openly to the public either from
thematic, schematic, semantics, stylistic, and rectories. Seen from cognition of its social, FHM
forms woman in space patriarchy where woman is made by object satisfied man sex. While at
the social context, woman sexuality peeped out by mass media into east public having value and
religion norm causing changes opinion? sight and public culture about sex meaning that is
actually according to religion, becomes thing searched and commodity.
Majalah FHM Edisi 50 dan 51)
Oleh: Yuni Arwulan Fitriani ( 03220038 )
Communication Science
Dibuat: 20080610 , dengan 2 file(s).
Keywords: Seksualitas Perempuan dan Majalah Pria
Latar belakang penelitian ini adalah fenomena munculnya kembali mediamedia seks secara
bebas setelah media massa mendapatkan kelonggaran dari pemerintah. For Him Magazine
(FHM) merupakan salah satu media massa (majalah) khusus pria yang mengangkat seksualita
perempuan menjadi agenda utamanya. Sehingga fenomena ini menarik peneliti untuk
mengetahui bagaimana seksualitas perempuan dalam majalah pria. Peneliti menggunakan
majalah FHM edisi 50 dan 51 karena majalah ini merupakan majalah dari luar dan terus beredar
sejak tahun 1985 dan dijual secara legal. FHM selalu menampilkan perempuanperempuan seksi,
cantik dan terkenal dalam setiap rubriknya.
Untuk menjawab pertanyaan bagaimana seksualitas perempuan dalam majalah pria, peneliti
menggunakan teori Teun van Dijk yang membongkar makna atau maksud yang terkandung pada
teks rubrikasi FHM. Dengan metode penelitian kualitatif dengan analisis wacana Teun van Dijk.
Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi rubrikrubrik yang diteliti, yaitu Incoming,
Student of The Month, Sex Confidental dan Cover Story. Analisis data yang digunakan ialah
berupa pengamatan, penguraian struktur wacana dan elemen pembentuknya secara sistematik,
yakni mulai dari tekstualnya untuk mengetahui seperti apa tampilan seksualitas perempuan
dalam majalah FHM, analisis kognisi sosial agar peneliti mengetahui bagaimana seksualitas
perempuan tersebut dibuat dan dimaknai oleh media dan yang terakhir adalah analisis sosial agar
peneliti mengetahui bagaimana seksualitas perempuan tersebut diproduksi oleh masyarakat
dengan wacana yang ada serta kemudian dilakukan penginterpretasian oleh peneliti
Berdasarkan hasil yang telah dianalisis disimpulkan bahwa FHM dilihat dari tekstualnya
merupakan media porno karena mengangkat persoalanpersoalan seksualitas perempuan secara
terbuka kepada umum baik dari tematik, skematik, semantik, stilistik, dan retoris. Dilihat dari
kognisi sosialnya, FHM membentuk perempuan dalam ruang patriarkhi di mana perempuan
dijadikan objek pemuas seks pria. Sedangkan pada konteks sosialnya, seksualitas perempuan
dimunculkan oleh media massa ke dalam masyarakat timur yang memiliki nilai dan norma
agama sehingga mengubah pandangan dan budaya masyarakat mengenai makna seks yang
sebenarnya menurut agama, menjadi sesuatu yang dicari dan dikomoditikan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan mediamedia massa kembali
memfungsikan kembali sebagai media yang menginformasikan halhal yang bersifat positif atau
berguna. Tidak hanya menampilkan tema seks saja yang akhirnya akan menyebabkan
kriminalitas seks (pemerkosaan, perceraian, hamil di luar nikah dll) seperti yang terjadi saat ini.
Selain itu peneliti pun mengharapkan kepada perempuan untuk memperbaiki citra diri dengan
tidak menilai diri melalui kacamata pria melainkan memaknai diri dari perempuan sendiri.
Sedangkan untuk akademis, peneliti menyarankan agar penelitian ini dilanjutkan kembali dengan
melihat aspekaspek yang lain secara jelas sehingga media seks ini muncul.
Reasoning of this research is appearance phenomenon returns sexual medias freely after mass
media gets diffuseness from government. For Him Magazine (FHM) be one of mass media
(magazine) special of man who is lifting sexuality woman to become main agenda. So this
interesting phenomenon of researcher to know how woman sexuality in man magazine.
Researcher applies magazine FHM edition 50 and 51 because magazine was magazine from
outside and always circulated since the year 1985 and sold legally. FHM always presents section
woman’s, famous and beautiful in every its(the rubric.
To answer question how woman sexuality in man magazine, researcher applies the theory Teun
van Dijk unloading meaning or intention consisting in at text rubrics FHM. With qualitative
research method with discourse analysis Teun van Dijk. Data collecting technique by the way of
documentation of rubrics that is accurate, that is Incoming, Student of The Month, Sex
Confidential and Cover Story. Data analysis applied is in the form of observation, decomposition
of discourse structure and element of its(the former systematically, namely starts from its(the
textual to know like is woman sexuality appearance in magazine FHM, cognition analysis of
social that researcher knows how the woman sexuality made and meant by media and last is
social analysis that researcher knows how the woman sexuality produced by public with the
discourse and then is done interpreter by researcher
Based on result which has been analyzed it is concluded that FHM seen from its(the textual is
media porno because lifting problems of woman sexuality openly to the public either from
thematic, schematic, semantics, stylistic, and rectories. Seen from cognition of its social, FHM
forms woman in space patriarchy where woman is made by object satisfied man sex. While at
the social context, woman sexuality peeped out by mass media into east public having value and
religion norm causing changes opinion? sight and public culture about sex meaning that is
actually according to religion, becomes thing searched and commodity.