Proses perencanaan lanskap hotel resor kawasan pesisir senggigi, Lombok di PT Townland Internasional
PROSES PERENCANAAN LANSKAP HOTEL RESOR
KAWASAN PESISIR SENGGIGI LOMBOK
DI PT TOWNLAND INTERNASIONAL
RENNY YAHNA OKTEVIA
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Proses Perencanaan Lanskap
Hotel Resor Kawasan Pesisir Senggigi Lombok di PT Townland Internasional
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2013
Renny Yahna Oktevia
NIM A44090073
ABSTRAK
RENNY YAHNA OKTEVIA. Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor
Kawasan Pesisir Senggigi Lombok di PT Townland Internasional. Dibimbing
oleh SITI NURISJAH.
Indonesia memiliki potensi wisata yang tinggi dan dikembangkan dalam
upaya meningkatkan pelestarian alam dan budaya. Salah satu wilayah yang
sedang dikembangkan untuk kepariwisataan ini adalah Pulau Lombok. Pulau
Lombok didukung oleh kekayaan alam serta budaya sebagai aset wisata,
khususnya di kawasan Senggigi yang berada di tepi pantai. Keberhasilan
pembangunan sektor pariwisata ditunjang oleh adanya sarana akomodasi seperti
hotel resor. Tujuan dari kegiatan magang ini adalah untuk memperoleh
keterampilan kerja dan mengaplikasikan ilmu arsitektur lanskap dalam proses
perencanaan lanskap hotel resor kawasan pesisir Senggigi. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah survei, wawancara, studi pustaka, dan
studi komparatif. Metode analisis dilakukan secara deskriptif dalam membahas
sistem manajemen kerja perusahaan dan proses perencanaan lanskap hotel resor.
Hasil dari kegiatan magang menyatakan bahwa sistem manajemen perusahaan dan
sistem pelaksanaan proyek perencanaan lanskap hotel resor di Kawasan Senggigi
berkategori baik. Untuk meningkatkan kualitas hasil perencanaan disarankan
untuk selalu mengikuti perkembangan terkini dan melengkapi data yang
dibutuhkan terutama yang terkait dengan kondisi lingkungan fisik dan ekologis.
Kata kunci: Hotel resor, perencanaan lanskap, pengembangan wisata, Senggigi
ABSTRACT
RENNY YAHNA OKTEVIA. Landscape Planning Process of Hotel Resor,
Senggigi, West Lombok Nusa Tenggara Barat at PT Townland International.
Supervised by SITI NURISJAH.
Indonesia has a high tourism potential that can be developed in an effort to
improve the preservation of nature and culture. One of the area which being
developed for tourism is the island of Lombok which is supported by a wealth of
natural and cultural assets in particular in the area of Senggigi that near from the
beach. The successful development of the tourism sector is also supported by the
presence of accommodation facilities such as hotels resort . The purpose of an
internship is to acquire job skills and apply knowledge of landscape architecture
in the planning process of coastal landscape Senggigi resort area. The method
used was a survey, interviews, literature studies, and comparative studies.
Methods of analysis done on descriptive in discussing the company's work
management system and a resort hotel landscape planning process. The result of
internship stated that the company's management system and landscape planning
system implementation project in Senggigi Resort Hotel either good category. To
improve the quality of planning results are required to keep up to date and
complete the sufficient data, especially related to the physical environment and
ecological conditions.
Key words: Hotel resort, landscape planning, tourism, Senggigi
PROSES PERENCANAAN LANSKAP HOTEL RESOR
KAWASAN PESISIR SENGGIGI, LOMBOK
DI PT TOWNLAND INTERNASIONAL
RENNY YAHNA OKTEVIA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Arsitektur Lanskap
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul skripsi : Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor Kawasan Pesisir
Senggigi, Lombok di PT Townland Internasional.
Nama
: Renny Yahna Oktevia
NIM
: A44090073
Disetujui oleh
Dr Ir Siti Nurisjah MSLA
Dosen Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Bambang Sulistyantara MAgr
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
Judul skripsi : Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor Kawasan Pesisir
Senggigi, Lombok di PT Townland Internasional.
Nama
: Renny Yahna Oktevia
: A44090073
NIM
Disetujui oleh
Dosen Pembimbing
Dr Ir Bambang Sulistyantara MAgr
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
0 B JA N 2014
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor Kawasan Pesisir
Senggigi Lombok di PT Townland Internasional”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr Ir Siti
Nurisjah MSLA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan,
bimbingan dan saran kepada penulis selama masa akademik terutama dalam
penyusunan dan penyelesaian skripsi, Ir Qodarian Pramukanto MSi selaku dosen
pembimbing akademik, Fitriyah Nurul H Utami ST, MT dan Dewi Rezalini
Anwar SP, MAdes selaku penguji pada ujian akhir atas masukan yang diberikan
kepada penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.
Terima kasih juga penulis tujukan kepada PT Townland Internasional selaku
perusahaan konsultan arsitektur lanskap tempat penulis melakukan kegiatan
magang. Terima kasih kepada Mr. Johannes Spies, Ibu Tetty Siagian, Ibu Monika
Indria dan Mba Agnes Stephanie yang telah memberikan bimbingannya selama
penulis magang, serta staf lainnya yang telah membantu penulis selama
melaksanakan kegiatan magang.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman Landscaper 46,
senior, junior, dan teman-teman terdekat penulis atas dukungan, semangat dan
motivasinya. Terakhir dan tidak terlupakan, terima kasih sebesar-besarnya kepada
orangtua, Bapak Faisal Andriansyah dan Ibu Agustini, serta adik tersayang Indra,
Keishya dan Calista atas kasih sayang, dukungan dan doanya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna, namun diharapkan
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, Desember 2013
Renny Yahna Oktevia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Magang
2
Manfaat Magang
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Lanskap dan Perencanaan Lanskap
3
Lanskap Pesisir Pantai
3
Rekreasi dan Wisata
4
Hotel Resor
4
Konsultan Lanskap
5
METODOLOGI
6
Lokasi dan Waktu Magang
6
Metode Magang
6
Pengumpulan Data
7
Tahapan Kegiatan Magang
8
Batasan Magang
9
KONDISI UMUM
10
PT Townland Internasional
10
Wilayah Senggigi, Lombok Barat
13
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
Sistem Kerja Perusahaan
18
Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor di Kawasan Senggigi
21
Permasalahan Dan Rekomendasi Hasil Evaluasi
48
SIMPULAN DAN SARAN
50
Simpulan
50
Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
52
RIWAYAT HIDUP
60
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Jadwal pelaksanaan magang di PTTI, 2013
Jenis, bentuk dan sumber data
Alat yang digunakan PTTI dan kegunaannya
Perangkat lunak yang digunakan dalam proses pengerjaan oleh PTTI
Data curah hujan, suhu dan kelembaban
Obyek wisata yang berkembang di Lombok Barat (DPLB 2012)
Kriteria analisis nilai lahan
Penyusunan strategi Analisis SWOT
Rencana ruang, aktivitas dan fasilitas
Strategi perhitungan vegetasi dalam perencanaan
Rencana daya dukung
Permasalahan dalam manajemen perusahaan
Evaluasi proses perencanaan proyek
6
7
13
13
15
17
34
35
38
40
46
48
49
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Tahapan kegiatan magang
Perkembangan PT Townland Group
Struktur organisasi PTTI
Peta Kawasan Wisata Senggigi di Kecamatan Batu Layar
Potensi pariwisata di kawasan Senggigi
Tahapan dan produk dalam menyusun Rencana Induk
Prosedur pelaksana pengerjaan proyek
Tahapan pengerjaan proyek
Lokasi proyek perencanaan
Tapak eksisting dalam tiga zona
Keadaan tapak Zona A
Keadaan tapak Zona B
Keadaan tapak zona C
Jumlah pengunjung dalam lima tahun di Lombok Barat
Jenis tingkatan hotel di Lombok Barat
Kebudayaan Lombok
Aksesibilitas kawasan
Peta sebaran vegetasi eksisting tapak
Vegetasi eksisting tapak
Peta hidrologi kawasan perencanaan
Keadaan Sungai Kerandangan
Peta topografi kawasan
Nilai dan kesesuaian lahan
Pengembangan konsep rencana induk
Konsep ruang
Konsep sirkulasi dan ruang terbuka hijau
9
10
12
14
16
20
21
22
23
24
25
25
26
27
27
28
29
30
30
31
32
32
33
36
38
39
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Konsep dan strategi perencanaan vegetasi
Rencana drainase
Sistem bioswale pada tepi jalan
Referensi gambar untuk konsep sirkulasi pada area komersial
Ilustrasi rencana desain
Ilustrasi konsep
Konsep desain produk pada area rekreasi alam
Ilustrasi rencana tapak
Rencana induk hotel resor
40
41
42
42
43
44
44
45
47
DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur organisasi perusahaan Townland Group
2 Studi banding kompetitor sekitar kawasan
3 Studi parameter pengembangan hotel resor
4 Parameter pengembangan luasan area hijau
5 Kebutuhan unit akomodasi
6 Kriteria penggolongan hotel bintang 4
54
55
56
57
58
59
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri pariwisata semakin berkembang sejalan dengan semakin besarnya
peminat wisata. Salah satu pulau yang sedang dikembangkan Indonesia sebagai
kawasan wisata adalah Pulau Lombok. Pulau Lombok merupakan salah satu pulau
yang strategis dan menjadi tujuan pariwisata domestik dan internasional. Lombok
Barat merupakan kawasan pariwisata di Lombok. Lombok Barat memiliki
kekayaan alam serta keanekaragaman budaya sebagai aset wisata, khususnya
kawasan Senggigi. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Barat dilakukan melalui kebijakan
pemerintah yang menjadikan sektor pariwisata menjadi prioritas pengembangan.
Hal tersebut dicapai melalui peningkatan jumlah kunjungan dan lama tinggal
wisatawan, dengan tetap memperhatikan segala aspek pembangunan
kepariwisataan yaitu tetap terjaga dan terpeliharanya kepribadian bangsa, serta
pelestarian lingkungan (Dispar 2013).
Keberhasilan pembangunan sektor pariwisata didukung dengan adanya
sarana prasarana seperti hotel resor. Hotel resor adalah suatu tempat yang berada
pada tepi pantai atau pegunungan yang dikembangkan sebagai tempat
peristirahatan bagi para wisatawan dengan berbagai fasilitas yang disediakan
untuk akomodasi, rekreasi, dan kebutuhan lainnya (Bovy dan Lawson 2002).
Kawasan Senggigi menjadi pusat kawasan akomodasi wisata, sehingga para
investor bersaing dalam menciptakan hotel resor yang unggul.
PT Pantai Indah Kerandangan (PIK) sebagai salah satu investor yang
bercita-cita mengembangkan dan membangun daerah tujuan wisata kelas dunia,
menunjuk PT Townland International (PTTI) untuk merencanakan sebuah hotel
resor yang dapat menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara,
melestarikan alam dan mengangkat nilai budaya Lombok. PTTI merupakan salah
satu konsultan lanskap yang memberikan pelayanan dalam bidang arsitektur
lanskap, master planning, dan urban design bagi pembangunan hotel, resor,
pemukiman, area komersial, dan area rekreasi. Perencanaan rencana induk hotel
resor di Kawasan Senggigi merupakan proyek kerjasama antara PIK dan PTTI.
Kawasan tersebut memiliki potensi dan fitur alam yang mendukung daya tarik
pariwisata. Rencana yang dibangun bertujuan untuk membuat hotel resor dengan
nilai yang tinggi dan pengembangan yang baik dan tepat. Perencanaan hotel resor
juga harus dapat memenuhi persyaratan dan strategi pelayanan yang dapat
memanfaatkan potensi alam, integrasi dengan lingkungan, serta fasilitas dan
bentuk ruang yang tepat (Lawson 2004).
Sikap profesionalisme di bidang Arsitektur Lanskap dapat diwujudkan
melalui pemahaman dan aplikasi teori keilmuan dalam praktik di lapang. Salah
satu upaya adalah melakukan kegiatan praktik magang di suatu perusahaan yang
bergerak di bidang tersebut. PTTI sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang
arsitektur lanskap menjadi pilihan dalam kegiatan magang. Kegiatan ini
diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pembelajaran, serta sebagai
pelengkap proses perencanaan hotel resor menjadi lebih optimal dalam
mengaktualisasikan potensi sumber daya alam. Tahapan dalam perencanaan, baik
2
di studio maupun di lapang sangat penting untuk dipelajari dan diteliti dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan arsitektur lanskap.
Tujuan Magang
Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah memperoleh keterampilan
kerja dan akademik, memperluas wawasan, dan mengaplikasian ilmu arsitektur
lanskap bagi mahasiswa dalam proses perencanaan hotel resor. Adapun tujuan
khusus kegiatan magang di PT Townland Internasional ini adalah:
1. mengidentifikasi dan menganalisis sistem kerja perusahaan,
2. mengidentifikasi dan menganalisis proses perencanaan lanskap hotel resor di
kawasan Senggigi,
3. menganalisis permasalahan dalam proses penyelesaian proyek dan menyusun
rekomendasi hasil evaluasi kegiatan magang.
Manfaat Magang
Kegiatan magang yang dilakukan di PT Townland Internasional bermanfaat
untuk:
1. meningkatkan profesionalisme mahasiswa dalam bidang keilmuan arsitektur
lanskap dan menghadapi kondisi lapangan kerja,
2. memperoleh dan memberikan informasi yang berkaitan dengan proses
perencanaan lanskap hotel resor di pesisir pantai,
3. menjadi media pertukaran informasi ilmu dalam
mengembangkan,
mengaplikasikan penerapan arsitektur lanskap antara mahasiswa, Departemen
Arsitektur Lanskap dan perusahaan tempat magang, dan
4. menjadi bahan masukan dan pertimbangan kepada pemerintah dalam
merencanakan tata ruang yang optimal dan mengembangkan kawasan wisata
yang berkelanjutan.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Lanskap dan Perencanaan Lanskap
Lanskap adalah bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu yang
dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia (Simonds 2006). Perencanaan
lanskap adalah salah satu produk utama dalam ilmu dan kegiatan arsitektur
lanskap. Perencanaan lanskap ini merupakan bentuk kegiatan penataan yang
berbasis lahan melalui kegiatan pemecahan masalah yang dijumpai dan
merupakan proses pengambilan keputusan berjangka panjang guna mendapatkan
suatu model lanskap atau bentang alam yang fungsional, estetik, serta lestari yang
mendukung berbagai kebutuhan dan keinginan manusia dalam upaya
meningkatkan kenyamanan, kesejahteraan, dan kesehatannya (Nurisjah dan
Pramukanto 2012). Proses Perencanaan merupakan suatu kegiatan berurutan yang
saling terkait tidak hanya pada tahapannya, tetapi produk rencana yang dihasilkan.
Tahapan perencanaan lanskap meliputi persiapan, pengumpulan data, fakta dan
informasi, analisis data, sintesis, dan perencanaan lanskap (Nurisjah dan
Pramukanto 2012).
Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah adalah instrumen
perencanaan pengelolaan sumber alam dan lingkungan dengan menetapkan
kawasan yang berfungsi lindung dan daya tampung atau carrying capacity
kawasan budidaya, dalam menghadapi pertambahan penduduk dan penyebaran
penduduk yang tidak merata serta kondisi permintaan (kebutuhan) yang terus
meningkat. Perencanaan pengembangan wilayah harus memperhatikan upaya
pengelolaan lingkungan hidup yang lestari (Subroto 2003). Langkah-langkah yang
dilakukan dalam perencanaan lanskap adalah:
1. mengidentifikasi potensi ruang dan wilayah,
2. mengidentifikasi faktor penghambat pengembangan ruang wilayah,
3. mengidentifikasi kebutuhan dan kepentingan pengembangan,
4. mengidentifikasi spesifikasi kegiatan pembangunan dan dampaknya terhadap
komponen wilayah,
5. mengidentifikasi koneksitas antar kegiatan dengan daya dukung ruang dan
wilayah, dan
6. mengidentifikasi dan analisis kebijakan dan peraturan yang relevan mendukung
pemanfaatan ruang secara sustainable (Subroto 2003).
Lanskap Pesisir Pantai
Pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan daratan.
Pesisir adalah bagian dari permukaan bumi yang terletak di antara pasang dan
surut yang dipengaruhi oleh gelombang air laut. Pada waktu pasang naik, pesisir
tertutup oleh air laut dan pada waktu surut berupa daratan. Karakteristik pesisir
antara lain:
1. pesisir merupakan kawasan yang strategis karena memiliki topografi yang
relatif mudah dikembangkan dan memiliki akses yang sangat baik (dengan
memanfaatkan laut sebagai “prasarana” pergerakan),
4
2. pesisir merupakan kawasan yang kaya akan sumberdaya alam, baik yang
terdapat di ruang daratan maupun ruang lautan, yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia (James 2010).
Ekosistem pesisir berdasarkan sifatnya, dibagi menjadi ekosistem yang
bersifat alami (natural) dan yang bersifat buatan (man made). Hutan Mangrove
merupakan salah satu ekosistem alami pantai. Mangrove banyak ditemui di
wilayah pesisir yang terlindung dari gempuran ombak dan daerah landai.
Mangrove tumbuh optimal di wilayah pesisir yang memiliki muara sungai yang
besar dan delta yang aliran airnya banyak mengandung lumpur.
Rekreasi dan Wisata
Menurut Bell (2008), rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan tidak jauh
dari rumah dalam rutinitas sehari-hari. Wisata alam adalah kegiatan yang
merupakan bagian dari hari libur atau liburan yang melibatkan orang yang tinggal
jauh dari rumah dan menggunakan area tertentu untuk melakukan kegiatan. Tren
dalam permintaan untuk rekreasi memperhatikan dua hal, yaitu (Bell 2008): 1)
permintaan rekreasi tumbuh terus-menerus, dan 2) setiap orang memiliki
kebutuhan rekreasi yang berbeda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perubahan permintaan rekreasi antara lain tren demografi, politik, teknologi,
ekonomi, dan gaya hidup.
Perencanaan wisata yang berkelanjutan dapat meningkatkan perekonomian
dan membangun karakter kawasan. Perencanaan rekreasi yang berkelanjutan
adalah tentang menilai permintaan dan mengembangkan potensi, mengetahui
kemampuan dasar tanah untuk memenuhi permintaan dalam cara yang
berkelanjutan, dan penggunaan sumber daya yang tersedia dengan bijaksana untuk
mengoptimalkan potensi (Bell 2008). Kombinasi dalam menciptakan
kesinambungan antara lingkungan, kebudayaan, dan sosial menjadi hal utama
dalam pengembangan pariwisata. Selain itu, menciptakan sebuah petualangan dan
keunikan yang berbeda dalam wisata menjadi kebutuhan wisatawan.
Hotel Resor
Hotel resor adalah suatu tempat yang dikembangkan sebagai tempat
peristirahatan bagi para wisatawan dengan berbagai fasilitas yang disediakan,
serta berada pada kawasan wisata alam (Bovy dan Lawson 2002). Dalam
merencanakan sebuah hotel resor diperlukan pemahaman terhadap prinsip dasar
perencanaan hotel resor, yaitu:
1. menciptakan kawasan yang memiliki karakter dan tujuan yang berbeda,
didukung dengan adanya fungsi ruang dan fasilitas yang disediakan;
2. memenuhi kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan kegiatan
wisata, meliputi suasana yang mendukung istirahat dan ketenangan, fasilitas
olahraga dan hiburan;
3. menciptakan suatu citra wisata yang menarik dengan memanfaatkan sumber
daya alam dan kekhasan suatu daerah, menyesuaikan fisik bangunan dengan
karakter lingkungan setempat, dan pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai
dengan tapak dan iklim setempat (Lawson 2004).
5
Perencanaan resor merupakan tujuan wisata yang terintegrasi dengan
perencanaan wilayah antara pemilik, kerjasama dengan sektor luar, dan
pemerintah. Perencanaan dan pengembangan dilakukan setelah mengetahui target
dan kebutuhan pasar. Dalam merencanakan pengembangan resor perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut, yaitu:
1. keadaan iklim sebagai kenyamanan relaksasi;
2. kedekatan dengan tempat wisata dan kegiatan termasuk atraksi yang
menyenangkan, bersejarah dan budaya, olahraga dan fasilitas rekreasi, dan
belanja dan hiburan kegiatan;
3. kemudahan pencapaian akses transportasi utama;
4. kemudahan mengarahkan kepada pemandangan yang indah dan alami;
5. keadaan fasilitas dan kegiatan rekreasi;
6. keadaan utilitas dan infrastruktur (Lawler 2010).
Perencanaan yang tepat adalah perencanaan yang mempertimbangkan halhal di bawah ini, yaitu:
1. mengembangkan daya wisata pada kawasan,
2. memperhatikan kompetitor dan pesaing dalam ekonomi wisata,
3. meningkatkan ekonomi, sosial, dan budaya untuk wisata berkelanjutan, dan
4. menyesuaikan dengan pemerintah, rencana ruang, dan wilayah, serta
memperhatikan keadaan tapak (Lawler 2010).
Konsultan Lanskap
Konsultan lanskap adalah pengembang yang memiliki tanggung jawab
moral dalam penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi, perencanaan kota,
perancangan ruang terbuka, dan program sosial sebagai pelayanan kebutuhan
rekreasi bagi manusia. Konsultan merupakan penyedia saran dalam bentuk
informasi, rekomendasi prosedur, atau ide. Dalam pertukaran pelayanan
konsultan, klien membayar konsultan dengan sejumlah biaya yang disepakati
antara klien, serta memulai pekerjaan berdasarkan spesifikasi dan lingkup
pekerjaan. Jenis aktivitas konsultan meliputi riset, investigasi, pendapat ahli,
rekomendasi teknis, analisis dan evaluasi, perbaikan anggaran biaya dan modal,
atau rencana kesesuaian proyek.
Sebuah konsultan profesional harus memiliki persyaratan sebagai berikut
(Russ 2009).
1. Memiliki pengetahuan dan profesional dalam bekerja.
2. Menerima pendapat dan memberi masukan informasi kepada klien, tim, dan
pelaksana proyek.
3. Memiliki wawasan dalam peraturan perencanaan.
4. Memiliki prosedur pelaksana dan manajemen projek yang baik.
5. Mampu memperbaiki kendala yang ada.
6. Mampu mengembangkan dan perencanaan yang tepat hingga mencapai
kualitas yang maksimal.
7. Mempublikasikan hasil produk dengan baik.
6
METODOLOGI
Lokasi dan Waktu Magang
Kegiatan magang dilakukan di PT Townland Internasional (PTTI) yang
berlokasi di Gedung Graha Tirtadi, Jalan Raden Saleh No 20, Jakarta Pusat.
Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan, mulai 3 Februari sampai
dengan 3 Juni 2013. Kegiatan magang meliputi tahap persiapan, pengenalan
perusahaan, proses perencanaan, serta kegiatan pendukung magang. Kegiatan
utama dalam pelaksanaan magang ini yaitu mempelajari dan mengikuti proses
proyek perencanaan hotel dan resor pada kawasan Senggigi, Lombok Barat.
Pelaksanaan kegiatan magang mengikuti jadwal dan proses perencanaan PTTI
yang dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jadwal pelaksanaan magang di PTTI, 2013
Jan
Kegiatan
2
Persiapan
Pengenalan
perusahaan
Kegiatan proses
perencanaan
a.Identifikasi
dan
pengumpulan
data
b.Analisis tapak
c.Pengembangan
konsep
d.Pembuatan
rencana induk
Kegiatan studi
pustaka dan
wawancara
Feb
3 4
1
2
Mar
3
4
1
2
Apr
3
4
1
2
Mei
3
4
1
2
Jun
3
4
1
2
X X X
X X X
X X X X
X X X X X
X X X X
X
X
X
X
X X
X
X
X
X
X
X
X
X X
X X X X X X X X X X
X
X
X
X
X
X
X
X X
Metode Magang
Metode yang digunakan dalam kegiatan magang di PT Townland
Internasional meliputi:
1. mempelajari kelembagaan perusahaan dan mengamati proses pekerjaan
proyek,
2. mempelajari dan berpartisipasi aktif dalam proses pengerjaan proyek
perencanaan hotel resor di Senggigi,
3. melakukan partisipasi aktif dalam membantu penanganan proyek lain, yaitu
perancangan lanskap Hotel Sahid Yogya guna mendukung proses kegiatan
magang,
4. melakukan analisis terhadap hasil kegiatan magang yang dilaksanakan, dan
5. melakukan studi pustaka mengenai proses perencanaan guna mendukung hasil
kegiatan magang.
7
Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menunjang kegiatan
magang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Data Primer
a. Observasi dan wawancara langsung dengan pihak PTTI terkait sistem
perusahaan, struktur tim, dan sistem pengerjaan proyek untuk melengkapi
kebutuhan data dalam penulisan skripsi.
2. Data Sekunder
a. Studi mengenai data awal yang telah tersedia di perusahaan tempat magang
berdasarkan observasi lapang yang telah dilakukan oleh staf yang
berkepentingan di perusahaan tempat magang, data yang dikirim dari pihak
surveyor, dan klien.
b. Studi pustaka dalam melengkapi kebutuhan data perencanaan berkaitan
dengan studi banding, kebutuhan wisata, peraturan yang berlaku, keadaan
umum wilayah dan data terkait perencanaan hotel resor, berdasarkan
tinjauan buku, jurnal dan data statistik.
Pengumpulan data meliputi dua aspek yaitu aspek kelembagaan perusahaan
dan aspek dalam perencanaan proyek. Berikut merupakan sumber dan jenis data
yang akan dijadikan acuan dalam perencanaan lanskap resor dan hotel Senggigi
yang dijelaskan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Jenis, bentuk dan sumber data
No
Aspek data
A.
Kelembagaan
1
2
Profil perusahaan
Deskriptif / bagan
Struktur organisasi
Bagan
3
Sistem kerja
4
Aplikasi dan alat
Bagan
Manajemen kerja
Deskriptif
5
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
a
Jenis data
Proyek
Deskripsi proyek
Orientasi, letak
Tata guna lahan
Hidrologi
Topografi
Ekonomi dan budaya
RTRWa
Kompetitor
RDTRWb
Iklim
Tanah dan vegetasi
Deskriptif
Deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Deskriptif
Deskriptif
Deskriptif
Rencana Tata Ruang Wilayah,
Internasional
b
Bentuk data
Sumber data
Data sekunder
dan primer
Data sekunder
Data sekunder
dan primer
Data primer
Data sekunder
dan primer
PTTIc dan wawancara
PTTI
Observasi, wawancara dan
studi pustaka
Observasi dan wawancara
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
PTTI
PTTI dan studi pustaka
studi pustaka
PTTI dan studi pustaka
PTTI dan studi pustaka
PTTI dan studi pustaka
Studi pustaka
PTTI dan studi pustaka
Studi pustaka
Studi pustaka
Studi pustaka
PTTI dan wawancara
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah, c PT Townland
8
Tahapan Kegiatan Magang
Tahapan kegiatan magang (Gambar 1) meliputi kegiatan pra magang,
magang dan pasca magang meliputi:
1. pra magang, dimulai dari pembuatan usulan magang, pencarian perusahaan
tempat magang, perizinan dari Departemen Arsitektur Lanskap dan perusahaan
tempat magang,
2. kegiatan magang yang dilakukan di PTTI meliputi pengenalan perusahaan, dan
kegiatan proses perencanaan proyek hotel resor.
3. kegiatan pasca magang, meliputi analisis data hasil magang dan penyusunan
laporan hasil kegiatan magang. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari
informasi yang terkait pengerjaan proyek, mencari literatur yang diperlukan
untuk mendukung penulisan melalui studi pustaka.
Lingkup pekerjaan yang dilakukan dalam kegiatan magang meliputi dua
aspek utama dalam perusahaan dan pengerjaan proyek, meliputi:
A. Kegiatan Kelembagaan
Kegiatan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam
proses manajemen perusahaan dan kualitas kerja untuk menghasilkan suatu
karya arsitektur lanskap.Aspek yang dipelajari dalam kegiatan ini meliputi:
a) profil dan struktur organisasi perusahaan,
b) sistem administrasi perusahaan,
c) sistem manajemen kerja yang dilakukan dalam perusahaan,
d) sistem manajemen penanganan proyek.
B. Proses perencanaan lanskap
Kegiatan ini dilakukan untuk mempelajari proses pengerjaan proyek
perencanaan hotel resor, melalui beberapa tahapan antara lain sebagai berikut.
a) Persiapan dan pengumpulan data
Pada tahap ini para profesional perencanaan mengumpulkan dan
mencatat informasi tentang wilayah tapak melalui data yang didapatkan
dari klien, data sekunder berdasarkan pencarian studi pustaka, serta data
hasil survey lapang. Kegiatan survei lapang tidak dilakukan mahasiswa
magang, untuk itu pengenalan terhadap kondisi awal tapak dilakukan
dengan memahami foto hasil survei tapak dan arahan dari tim pelaksana.
b) Data dan analisis
Tahap analisis merupakan tahapan dalam menganalisis data yang
telah dikumpulkan. Analisis dilakukan terhadap data fisik, ekonomi, sosial
dan budaya, serta data regional wilayah dalam pariwisata. Setelah data
dianalisis, didapatkan hasil analisis kesesuaian lahan dan analisis SWOT
sebagai pertimbangan dalam menentukan zonasi ruang,
c) Pengembangan konsep
Tahap pengembangan konsep berdasarkan strategi bisnis dan produk
pengembangan, strategi perencanaan terhadap struktur, penggunaan lahan,
merencanakan konsep ide desain.
d) Pembuatan rencana induk
Tahap ini merupakan tahapan dalam rencana pola ruang, sirkulasi,
ruang hijau, parameter pengembangan resor serta strategi bisnis dan
fasilitas produk pelayanan.Tahap akhir dilakukan dengan membuat
laporan hasil perencanaan yang diserahkan kepada klien.
9
Persiapan
Pra - magang
1.
2.
3.
4.
penentuan tempat perusahaan magang,
perizinan lokasi magang
perizinan Departemen Arsitektur Lanskap,
penyusunan proposal kegiatan magang.
A. Kegiatan kelembagaan
1. mempelajari kelembagaan perusahaan,
2. mempelajari manajemen perusahaan, dan
manajemen proyek
3. Observasi, wawancara dan studi literatur dalam
Kegiatan
magang
B. Kegiatan studio dan lapang
1. membantu pengerjaan proyek perusahaan
dalam beberapa tahapan,
2. mengikuti dan mempelajari proses
perencanaan hotel resor kawasan Senggigi,
3. berpastisipasi aktif dalam merancang hotel
dan mall sebagai penunjang kegiatan magang
.
C. Kegiatan pendukung
1. observasi, wawancara dan studi literatur untuk
mendukung hasil laporan,
2. identifikasi proses dan kendala yang dalam
perusahaan dan penanganan proyek,
kegiatan pasca
magang
1. mengorganisasi data hasil kegiatan magang
2. menganalisis data pada lingkup kegiatan
magang
3. menyusun laporan akhir kegiatan magang,
4. menyusun rekomendasi hasil evaluasi kegiatan
magang
Gambar 1 Tahapan kegiatan magang
Batasan Magang
Batasan kegiatan magang adalah mengikuti prosedur perencanaan proyek
lanskap pada perusahaan hingga tahap perencanaan Rencana Induk lanskap hotel
resor di kawasan pesisir Senggigi.
10
KONDISI UMUM
PT Townland Internasional
Profil Perusahaan
PT Townland International (PTTI) merupakan sebuah perusahaan konsultan
desain berskala internasional yang memberikan pelayanan dalam bidang
perencanaan kota dan wilayah, perancangan lanskap, serta pengembangan dan
konsultasi desain. PTTI pertama kali didirikan di Hongkong pada tahun 1985 oleh
Karen R Seddon, seorang berkebangsaan Inggris, yang kini menjadi komisaris
perusahaan pada Townland Group. PTTI berkembang di beberapa negara yaitu
Indonesia, China dan India (Gambar 2). Setiap cabang PTTI dipimpin oleh
seorang direktur. Di Indonesia, PTTI mulai berdiri pada tahun 1992 dibawah
pimpinan Johannes H Spies. PTTI kini berlokasi di Graha Granadi, Kuningan,
Jakarta Pusat.
HONGKONG HEADQUARTER LTD
1985
INDONESIA
CHINA
INDIA
PT TOWNLAND
INTERNATIONAL
LTD
1992
TOWNLAND
CONSULTANT
(SHENZEN)
LTD 2002
(CHENGDU)
LTD 2010
TOWNLAND
CONSULTANT
PVT LTD
2008
UNITED KINGDOM
ASSOCIATED OFFICE
HOWARD & SEDDON ARCHITECT
1985
Gambar 2 Perkembangan PT Townland Group
(Sumber: PTTI 2013)
Perusahaan ini diakui sebagai konsultan perencanaan dan desain terkemuka
di dunia internasional. Selain itu, perusahaan dikenal juga sebagai sebuah
organisasi dengan pandangan global dan perspektif yang multidisiplin. PTTI turut
memberikan prestasi dalam dunia dengan menjuarai “International Landscape
Planning and design Scheme Competition 2011” yang diadakan oleh
Administrative Committee of Shuzhou Science and Technology Town (SSTT).
Sebuah karya perencanaan dan skema desain lanskap di Zhihui Valley, Tiongkok
bagian Timur, menjadi yang terbaik dengan konsep Science in the Park yang
menyatukan elemen lanskap sebagai kawasan penelitian dan pengembangan. PTTI
telah sukses melaksanakan proyek yang ada di seluruh dunia selama 25 tahun.
Perusahaan ini telah merencanakan lebih dari 3000 proyek yang terdapat di
beberapa negara di benua Asia, Afrika, dan Eropa.
11
Lingkup Pekerjaan Proyek
PTTI memiliki banyak pengalaman dalam memberikan jasa pelayanan
perencanaan kota dan perancangan desain lanskap, resort dan area pemukiman.
Perencanaan kota merupakan salah satu pelayanan dalam membangun dan
merencanakan kota yang strategis dan komprehensif baik dalam lingkup
pemerintah maupun swasta. Perancangan desain lanskap merupakan pelayanan
dalam merencanakan dan mengembangkan desain lanskap. Layanan PTTI dalam
lingkup ini mencakup pelayanan kota baru; pengembangan taman sebagai bisnis,
pendidikan, dan taman industri; pengembangan area permukiman; pengembangan
area bisnis dan komersial; serta pengembangan area rekreasi.
Seiring dengan berkembangnya keinginan klien dari tahun ke tahun, maka
PTTI telah menambah jenis pelayananannya dalam bidang Hospitality Planning.
Hospitality planning merupakan sub divisi perencanaan kota, yang menjadi
layanan dalam mendukung dan meningkatkan sektor pariwisata melalui
perencanaan sarana akomodasi yang unggul dengan memperhatikan karakteristik
kawasan. Pendekatan untuk proyek perencanaan pariwisata dan rekreasi dicirikan
dengan kepekaan terhadap budaya lokal dan keadaan lingkungan, serta
memastikan bahwa pembangunan tidak akan merusak sumber daya alam.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi memegang peranan penting dalam kinerja suatu
perusahaan. Struktur organisasi suatu perusahaan berperan dalam mengatur sistem
dan hubungan kerja termasuk efisiensi kerja dan pengelolaannya sehingga tatanan
kegiatan usaha dapat berkembang. Dengan adanya struktur organisasi yang
berjalan dengan baik dan sistematis diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan
produktivitas karyawan dalam perusahaan.
PTTI dipimpin oleh seorang komisaris utama (Commisioner) yang bertugas
mengelola seluruh struktur dalam perusahaan, dan bertanggung jawab dalam
mengawasi kelembagaan. Komisaris utama bertanggung jawab atas tugas-tugas
operasionalisasi harian hingga tindakan yang diperlukan dalam langkah bisnis,
kegagalan/kesuksesan sebuah perusahaan, operasi, pemasaran, strategi,
pendanaan, penciptaan budaya perusahaan, sumber daya manusia, perekrutan
tenaga kerja, pemutusan hubungan kerja, penjualan, hubungan masyarakat, dan
sebagainya (Cleland dan ireland 2002).
Sistem kelembagaan perusahaan dipimpin oleh seorang direktur utama yang
bertanggung jawab memimpin perusahaan dan mengontrol semua kegiatan usaha
dan kinerja karyawan dari setiap divisi serta mengkoordinasi dalam hal pemberian
tugas, tanggung jawab, serta wewenang kepada masing-masing anggota divisi.
Direktur utama dibantu oleh manajer perusahaan (Deputy Office Manager) dan
manajer proyek (Assosiate). Manajer perusahaan bertugas mengelola dan
mengatur kegiatan eksternal perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, dan
pengaturan dalam sistem kerja perusahaan. Sedangkan, manajer proyek
bertanggung jawab terhadap kegiatan internal tim, penanganan proyek, dan
melakukan koordinasi dengan tim maupun klien yang terlibat.
Dalam hal sumber daya perusahaan, staf dibagi dalam staf profesional dan
staf pendukung (Gambar 3). Staf profesional merupakan staf yang bekerja dalam
penanganan proyek. Staf profesional terbagi dalam divisi perencanaan wilayah,
perancangan lanskap, dan bagian produksi. PTTI juga memiliki staf pendukung,
12
di antaranya: 1) Deputy Managing yang menangani bagian operasi proyek dan
Human Resources Development; 2) Accounting menangani administrasi dan
keuangan perusahaan terkait pembayaran upah dan gaji karyawan, pendapatan dan
pengeluaran perusahaan, pengurusan pajak perusahaan, administrasi kantor, dan
lainnya; 3) Project Secretary merupakan asisten projek dalam pendataan dan
hubungan eksternal sekaligus mengatur jadwal kepentingan direktur; dan 4) IT
manajer yang menangani permasalahan data dan sistem komputerisasi.
Ket. Gambar
Pimpinan
Staf profesional
Staf pendukung
Gambar 3 Struktur organisasi PTTI
(Sumber: PTTI 2010)
Sistem Komunikasi dan Aplikasi Komputer
Komunikasi merupakan salah satu sarana penting dalam hubungan antar staf
perusahaan maupun pihak luar yang terlibat. Bentuk komunikasi yang digunakan
PTTI dapat secara langsung maupun melalui media/perantara. Komunikasi secara
langsung dengan klien dilakukan dengan mengadakan pertemuan (meeting) secara
terjadwal. Komunikasi secara tidak langsung difasilitasi dengan sarana
komunikasi berupa surat, email, fax, dan telepon. Email tersebut berhubungan
langsung dengan PT Townland Group. Selain itu, untuk meningkatkan pemasaran,
PTTI memiliki website yang memberikan bermacam informasi mengenai
perusahaan, ruang lingkup pekerjaan, dan hasil pekerjaan produk.
PTTI memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai, sehingga
memberikan kemudahan dan mengefisiensikan waktu dan biaya, serta kinerja
perusahaan dapat berjalan secara optimal. Fasilitas penunjang tersebut
ditunjukkan pada Tabel 3.
13
Tabel 3 Alat yang digunakan PTTI dan kegunaannya
No.
Alat
Kegunaan
1
2
3
PC / laptop
Server
Printer multifungsi
4
5
6
7
8
Plotter
Printer (khusus admin)
LCD Proyektor
Kamera digital
Mesin penghancur kertas
Kebutuhan pekerjaan gambar
Koneksi internet
Mencetak gambar ukuran hingga
KAWASAN PESISIR SENGGIGI LOMBOK
DI PT TOWNLAND INTERNASIONAL
RENNY YAHNA OKTEVIA
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Proses Perencanaan Lanskap
Hotel Resor Kawasan Pesisir Senggigi Lombok di PT Townland Internasional
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2013
Renny Yahna Oktevia
NIM A44090073
ABSTRAK
RENNY YAHNA OKTEVIA. Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor
Kawasan Pesisir Senggigi Lombok di PT Townland Internasional. Dibimbing
oleh SITI NURISJAH.
Indonesia memiliki potensi wisata yang tinggi dan dikembangkan dalam
upaya meningkatkan pelestarian alam dan budaya. Salah satu wilayah yang
sedang dikembangkan untuk kepariwisataan ini adalah Pulau Lombok. Pulau
Lombok didukung oleh kekayaan alam serta budaya sebagai aset wisata,
khususnya di kawasan Senggigi yang berada di tepi pantai. Keberhasilan
pembangunan sektor pariwisata ditunjang oleh adanya sarana akomodasi seperti
hotel resor. Tujuan dari kegiatan magang ini adalah untuk memperoleh
keterampilan kerja dan mengaplikasikan ilmu arsitektur lanskap dalam proses
perencanaan lanskap hotel resor kawasan pesisir Senggigi. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah survei, wawancara, studi pustaka, dan
studi komparatif. Metode analisis dilakukan secara deskriptif dalam membahas
sistem manajemen kerja perusahaan dan proses perencanaan lanskap hotel resor.
Hasil dari kegiatan magang menyatakan bahwa sistem manajemen perusahaan dan
sistem pelaksanaan proyek perencanaan lanskap hotel resor di Kawasan Senggigi
berkategori baik. Untuk meningkatkan kualitas hasil perencanaan disarankan
untuk selalu mengikuti perkembangan terkini dan melengkapi data yang
dibutuhkan terutama yang terkait dengan kondisi lingkungan fisik dan ekologis.
Kata kunci: Hotel resor, perencanaan lanskap, pengembangan wisata, Senggigi
ABSTRACT
RENNY YAHNA OKTEVIA. Landscape Planning Process of Hotel Resor,
Senggigi, West Lombok Nusa Tenggara Barat at PT Townland International.
Supervised by SITI NURISJAH.
Indonesia has a high tourism potential that can be developed in an effort to
improve the preservation of nature and culture. One of the area which being
developed for tourism is the island of Lombok which is supported by a wealth of
natural and cultural assets in particular in the area of Senggigi that near from the
beach. The successful development of the tourism sector is also supported by the
presence of accommodation facilities such as hotels resort . The purpose of an
internship is to acquire job skills and apply knowledge of landscape architecture
in the planning process of coastal landscape Senggigi resort area. The method
used was a survey, interviews, literature studies, and comparative studies.
Methods of analysis done on descriptive in discussing the company's work
management system and a resort hotel landscape planning process. The result of
internship stated that the company's management system and landscape planning
system implementation project in Senggigi Resort Hotel either good category. To
improve the quality of planning results are required to keep up to date and
complete the sufficient data, especially related to the physical environment and
ecological conditions.
Key words: Hotel resort, landscape planning, tourism, Senggigi
PROSES PERENCANAAN LANSKAP HOTEL RESOR
KAWASAN PESISIR SENGGIGI, LOMBOK
DI PT TOWNLAND INTERNASIONAL
RENNY YAHNA OKTEVIA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Arsitektur Lanskap
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul skripsi : Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor Kawasan Pesisir
Senggigi, Lombok di PT Townland Internasional.
Nama
: Renny Yahna Oktevia
NIM
: A44090073
Disetujui oleh
Dr Ir Siti Nurisjah MSLA
Dosen Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Bambang Sulistyantara MAgr
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
Judul skripsi : Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor Kawasan Pesisir
Senggigi, Lombok di PT Townland Internasional.
Nama
: Renny Yahna Oktevia
: A44090073
NIM
Disetujui oleh
Dosen Pembimbing
Dr Ir Bambang Sulistyantara MAgr
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
0 B JA N 2014
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor Kawasan Pesisir
Senggigi Lombok di PT Townland Internasional”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr Ir Siti
Nurisjah MSLA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan,
bimbingan dan saran kepada penulis selama masa akademik terutama dalam
penyusunan dan penyelesaian skripsi, Ir Qodarian Pramukanto MSi selaku dosen
pembimbing akademik, Fitriyah Nurul H Utami ST, MT dan Dewi Rezalini
Anwar SP, MAdes selaku penguji pada ujian akhir atas masukan yang diberikan
kepada penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.
Terima kasih juga penulis tujukan kepada PT Townland Internasional selaku
perusahaan konsultan arsitektur lanskap tempat penulis melakukan kegiatan
magang. Terima kasih kepada Mr. Johannes Spies, Ibu Tetty Siagian, Ibu Monika
Indria dan Mba Agnes Stephanie yang telah memberikan bimbingannya selama
penulis magang, serta staf lainnya yang telah membantu penulis selama
melaksanakan kegiatan magang.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman Landscaper 46,
senior, junior, dan teman-teman terdekat penulis atas dukungan, semangat dan
motivasinya. Terakhir dan tidak terlupakan, terima kasih sebesar-besarnya kepada
orangtua, Bapak Faisal Andriansyah dan Ibu Agustini, serta adik tersayang Indra,
Keishya dan Calista atas kasih sayang, dukungan dan doanya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna, namun diharapkan
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, Desember 2013
Renny Yahna Oktevia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Magang
2
Manfaat Magang
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Lanskap dan Perencanaan Lanskap
3
Lanskap Pesisir Pantai
3
Rekreasi dan Wisata
4
Hotel Resor
4
Konsultan Lanskap
5
METODOLOGI
6
Lokasi dan Waktu Magang
6
Metode Magang
6
Pengumpulan Data
7
Tahapan Kegiatan Magang
8
Batasan Magang
9
KONDISI UMUM
10
PT Townland Internasional
10
Wilayah Senggigi, Lombok Barat
13
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
Sistem Kerja Perusahaan
18
Proses Perencanaan Lanskap Hotel Resor di Kawasan Senggigi
21
Permasalahan Dan Rekomendasi Hasil Evaluasi
48
SIMPULAN DAN SARAN
50
Simpulan
50
Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
52
RIWAYAT HIDUP
60
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Jadwal pelaksanaan magang di PTTI, 2013
Jenis, bentuk dan sumber data
Alat yang digunakan PTTI dan kegunaannya
Perangkat lunak yang digunakan dalam proses pengerjaan oleh PTTI
Data curah hujan, suhu dan kelembaban
Obyek wisata yang berkembang di Lombok Barat (DPLB 2012)
Kriteria analisis nilai lahan
Penyusunan strategi Analisis SWOT
Rencana ruang, aktivitas dan fasilitas
Strategi perhitungan vegetasi dalam perencanaan
Rencana daya dukung
Permasalahan dalam manajemen perusahaan
Evaluasi proses perencanaan proyek
6
7
13
13
15
17
34
35
38
40
46
48
49
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Tahapan kegiatan magang
Perkembangan PT Townland Group
Struktur organisasi PTTI
Peta Kawasan Wisata Senggigi di Kecamatan Batu Layar
Potensi pariwisata di kawasan Senggigi
Tahapan dan produk dalam menyusun Rencana Induk
Prosedur pelaksana pengerjaan proyek
Tahapan pengerjaan proyek
Lokasi proyek perencanaan
Tapak eksisting dalam tiga zona
Keadaan tapak Zona A
Keadaan tapak Zona B
Keadaan tapak zona C
Jumlah pengunjung dalam lima tahun di Lombok Barat
Jenis tingkatan hotel di Lombok Barat
Kebudayaan Lombok
Aksesibilitas kawasan
Peta sebaran vegetasi eksisting tapak
Vegetasi eksisting tapak
Peta hidrologi kawasan perencanaan
Keadaan Sungai Kerandangan
Peta topografi kawasan
Nilai dan kesesuaian lahan
Pengembangan konsep rencana induk
Konsep ruang
Konsep sirkulasi dan ruang terbuka hijau
9
10
12
14
16
20
21
22
23
24
25
25
26
27
27
28
29
30
30
31
32
32
33
36
38
39
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Konsep dan strategi perencanaan vegetasi
Rencana drainase
Sistem bioswale pada tepi jalan
Referensi gambar untuk konsep sirkulasi pada area komersial
Ilustrasi rencana desain
Ilustrasi konsep
Konsep desain produk pada area rekreasi alam
Ilustrasi rencana tapak
Rencana induk hotel resor
40
41
42
42
43
44
44
45
47
DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur organisasi perusahaan Townland Group
2 Studi banding kompetitor sekitar kawasan
3 Studi parameter pengembangan hotel resor
4 Parameter pengembangan luasan area hijau
5 Kebutuhan unit akomodasi
6 Kriteria penggolongan hotel bintang 4
54
55
56
57
58
59
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri pariwisata semakin berkembang sejalan dengan semakin besarnya
peminat wisata. Salah satu pulau yang sedang dikembangkan Indonesia sebagai
kawasan wisata adalah Pulau Lombok. Pulau Lombok merupakan salah satu pulau
yang strategis dan menjadi tujuan pariwisata domestik dan internasional. Lombok
Barat merupakan kawasan pariwisata di Lombok. Lombok Barat memiliki
kekayaan alam serta keanekaragaman budaya sebagai aset wisata, khususnya
kawasan Senggigi. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Barat dilakukan melalui kebijakan
pemerintah yang menjadikan sektor pariwisata menjadi prioritas pengembangan.
Hal tersebut dicapai melalui peningkatan jumlah kunjungan dan lama tinggal
wisatawan, dengan tetap memperhatikan segala aspek pembangunan
kepariwisataan yaitu tetap terjaga dan terpeliharanya kepribadian bangsa, serta
pelestarian lingkungan (Dispar 2013).
Keberhasilan pembangunan sektor pariwisata didukung dengan adanya
sarana prasarana seperti hotel resor. Hotel resor adalah suatu tempat yang berada
pada tepi pantai atau pegunungan yang dikembangkan sebagai tempat
peristirahatan bagi para wisatawan dengan berbagai fasilitas yang disediakan
untuk akomodasi, rekreasi, dan kebutuhan lainnya (Bovy dan Lawson 2002).
Kawasan Senggigi menjadi pusat kawasan akomodasi wisata, sehingga para
investor bersaing dalam menciptakan hotel resor yang unggul.
PT Pantai Indah Kerandangan (PIK) sebagai salah satu investor yang
bercita-cita mengembangkan dan membangun daerah tujuan wisata kelas dunia,
menunjuk PT Townland International (PTTI) untuk merencanakan sebuah hotel
resor yang dapat menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara,
melestarikan alam dan mengangkat nilai budaya Lombok. PTTI merupakan salah
satu konsultan lanskap yang memberikan pelayanan dalam bidang arsitektur
lanskap, master planning, dan urban design bagi pembangunan hotel, resor,
pemukiman, area komersial, dan area rekreasi. Perencanaan rencana induk hotel
resor di Kawasan Senggigi merupakan proyek kerjasama antara PIK dan PTTI.
Kawasan tersebut memiliki potensi dan fitur alam yang mendukung daya tarik
pariwisata. Rencana yang dibangun bertujuan untuk membuat hotel resor dengan
nilai yang tinggi dan pengembangan yang baik dan tepat. Perencanaan hotel resor
juga harus dapat memenuhi persyaratan dan strategi pelayanan yang dapat
memanfaatkan potensi alam, integrasi dengan lingkungan, serta fasilitas dan
bentuk ruang yang tepat (Lawson 2004).
Sikap profesionalisme di bidang Arsitektur Lanskap dapat diwujudkan
melalui pemahaman dan aplikasi teori keilmuan dalam praktik di lapang. Salah
satu upaya adalah melakukan kegiatan praktik magang di suatu perusahaan yang
bergerak di bidang tersebut. PTTI sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang
arsitektur lanskap menjadi pilihan dalam kegiatan magang. Kegiatan ini
diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pembelajaran, serta sebagai
pelengkap proses perencanaan hotel resor menjadi lebih optimal dalam
mengaktualisasikan potensi sumber daya alam. Tahapan dalam perencanaan, baik
2
di studio maupun di lapang sangat penting untuk dipelajari dan diteliti dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan arsitektur lanskap.
Tujuan Magang
Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah memperoleh keterampilan
kerja dan akademik, memperluas wawasan, dan mengaplikasian ilmu arsitektur
lanskap bagi mahasiswa dalam proses perencanaan hotel resor. Adapun tujuan
khusus kegiatan magang di PT Townland Internasional ini adalah:
1. mengidentifikasi dan menganalisis sistem kerja perusahaan,
2. mengidentifikasi dan menganalisis proses perencanaan lanskap hotel resor di
kawasan Senggigi,
3. menganalisis permasalahan dalam proses penyelesaian proyek dan menyusun
rekomendasi hasil evaluasi kegiatan magang.
Manfaat Magang
Kegiatan magang yang dilakukan di PT Townland Internasional bermanfaat
untuk:
1. meningkatkan profesionalisme mahasiswa dalam bidang keilmuan arsitektur
lanskap dan menghadapi kondisi lapangan kerja,
2. memperoleh dan memberikan informasi yang berkaitan dengan proses
perencanaan lanskap hotel resor di pesisir pantai,
3. menjadi media pertukaran informasi ilmu dalam
mengembangkan,
mengaplikasikan penerapan arsitektur lanskap antara mahasiswa, Departemen
Arsitektur Lanskap dan perusahaan tempat magang, dan
4. menjadi bahan masukan dan pertimbangan kepada pemerintah dalam
merencanakan tata ruang yang optimal dan mengembangkan kawasan wisata
yang berkelanjutan.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Lanskap dan Perencanaan Lanskap
Lanskap adalah bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu yang
dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia (Simonds 2006). Perencanaan
lanskap adalah salah satu produk utama dalam ilmu dan kegiatan arsitektur
lanskap. Perencanaan lanskap ini merupakan bentuk kegiatan penataan yang
berbasis lahan melalui kegiatan pemecahan masalah yang dijumpai dan
merupakan proses pengambilan keputusan berjangka panjang guna mendapatkan
suatu model lanskap atau bentang alam yang fungsional, estetik, serta lestari yang
mendukung berbagai kebutuhan dan keinginan manusia dalam upaya
meningkatkan kenyamanan, kesejahteraan, dan kesehatannya (Nurisjah dan
Pramukanto 2012). Proses Perencanaan merupakan suatu kegiatan berurutan yang
saling terkait tidak hanya pada tahapannya, tetapi produk rencana yang dihasilkan.
Tahapan perencanaan lanskap meliputi persiapan, pengumpulan data, fakta dan
informasi, analisis data, sintesis, dan perencanaan lanskap (Nurisjah dan
Pramukanto 2012).
Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah adalah instrumen
perencanaan pengelolaan sumber alam dan lingkungan dengan menetapkan
kawasan yang berfungsi lindung dan daya tampung atau carrying capacity
kawasan budidaya, dalam menghadapi pertambahan penduduk dan penyebaran
penduduk yang tidak merata serta kondisi permintaan (kebutuhan) yang terus
meningkat. Perencanaan pengembangan wilayah harus memperhatikan upaya
pengelolaan lingkungan hidup yang lestari (Subroto 2003). Langkah-langkah yang
dilakukan dalam perencanaan lanskap adalah:
1. mengidentifikasi potensi ruang dan wilayah,
2. mengidentifikasi faktor penghambat pengembangan ruang wilayah,
3. mengidentifikasi kebutuhan dan kepentingan pengembangan,
4. mengidentifikasi spesifikasi kegiatan pembangunan dan dampaknya terhadap
komponen wilayah,
5. mengidentifikasi koneksitas antar kegiatan dengan daya dukung ruang dan
wilayah, dan
6. mengidentifikasi dan analisis kebijakan dan peraturan yang relevan mendukung
pemanfaatan ruang secara sustainable (Subroto 2003).
Lanskap Pesisir Pantai
Pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan daratan.
Pesisir adalah bagian dari permukaan bumi yang terletak di antara pasang dan
surut yang dipengaruhi oleh gelombang air laut. Pada waktu pasang naik, pesisir
tertutup oleh air laut dan pada waktu surut berupa daratan. Karakteristik pesisir
antara lain:
1. pesisir merupakan kawasan yang strategis karena memiliki topografi yang
relatif mudah dikembangkan dan memiliki akses yang sangat baik (dengan
memanfaatkan laut sebagai “prasarana” pergerakan),
4
2. pesisir merupakan kawasan yang kaya akan sumberdaya alam, baik yang
terdapat di ruang daratan maupun ruang lautan, yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia (James 2010).
Ekosistem pesisir berdasarkan sifatnya, dibagi menjadi ekosistem yang
bersifat alami (natural) dan yang bersifat buatan (man made). Hutan Mangrove
merupakan salah satu ekosistem alami pantai. Mangrove banyak ditemui di
wilayah pesisir yang terlindung dari gempuran ombak dan daerah landai.
Mangrove tumbuh optimal di wilayah pesisir yang memiliki muara sungai yang
besar dan delta yang aliran airnya banyak mengandung lumpur.
Rekreasi dan Wisata
Menurut Bell (2008), rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan tidak jauh
dari rumah dalam rutinitas sehari-hari. Wisata alam adalah kegiatan yang
merupakan bagian dari hari libur atau liburan yang melibatkan orang yang tinggal
jauh dari rumah dan menggunakan area tertentu untuk melakukan kegiatan. Tren
dalam permintaan untuk rekreasi memperhatikan dua hal, yaitu (Bell 2008): 1)
permintaan rekreasi tumbuh terus-menerus, dan 2) setiap orang memiliki
kebutuhan rekreasi yang berbeda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perubahan permintaan rekreasi antara lain tren demografi, politik, teknologi,
ekonomi, dan gaya hidup.
Perencanaan wisata yang berkelanjutan dapat meningkatkan perekonomian
dan membangun karakter kawasan. Perencanaan rekreasi yang berkelanjutan
adalah tentang menilai permintaan dan mengembangkan potensi, mengetahui
kemampuan dasar tanah untuk memenuhi permintaan dalam cara yang
berkelanjutan, dan penggunaan sumber daya yang tersedia dengan bijaksana untuk
mengoptimalkan potensi (Bell 2008). Kombinasi dalam menciptakan
kesinambungan antara lingkungan, kebudayaan, dan sosial menjadi hal utama
dalam pengembangan pariwisata. Selain itu, menciptakan sebuah petualangan dan
keunikan yang berbeda dalam wisata menjadi kebutuhan wisatawan.
Hotel Resor
Hotel resor adalah suatu tempat yang dikembangkan sebagai tempat
peristirahatan bagi para wisatawan dengan berbagai fasilitas yang disediakan,
serta berada pada kawasan wisata alam (Bovy dan Lawson 2002). Dalam
merencanakan sebuah hotel resor diperlukan pemahaman terhadap prinsip dasar
perencanaan hotel resor, yaitu:
1. menciptakan kawasan yang memiliki karakter dan tujuan yang berbeda,
didukung dengan adanya fungsi ruang dan fasilitas yang disediakan;
2. memenuhi kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan kegiatan
wisata, meliputi suasana yang mendukung istirahat dan ketenangan, fasilitas
olahraga dan hiburan;
3. menciptakan suatu citra wisata yang menarik dengan memanfaatkan sumber
daya alam dan kekhasan suatu daerah, menyesuaikan fisik bangunan dengan
karakter lingkungan setempat, dan pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai
dengan tapak dan iklim setempat (Lawson 2004).
5
Perencanaan resor merupakan tujuan wisata yang terintegrasi dengan
perencanaan wilayah antara pemilik, kerjasama dengan sektor luar, dan
pemerintah. Perencanaan dan pengembangan dilakukan setelah mengetahui target
dan kebutuhan pasar. Dalam merencanakan pengembangan resor perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut, yaitu:
1. keadaan iklim sebagai kenyamanan relaksasi;
2. kedekatan dengan tempat wisata dan kegiatan termasuk atraksi yang
menyenangkan, bersejarah dan budaya, olahraga dan fasilitas rekreasi, dan
belanja dan hiburan kegiatan;
3. kemudahan pencapaian akses transportasi utama;
4. kemudahan mengarahkan kepada pemandangan yang indah dan alami;
5. keadaan fasilitas dan kegiatan rekreasi;
6. keadaan utilitas dan infrastruktur (Lawler 2010).
Perencanaan yang tepat adalah perencanaan yang mempertimbangkan halhal di bawah ini, yaitu:
1. mengembangkan daya wisata pada kawasan,
2. memperhatikan kompetitor dan pesaing dalam ekonomi wisata,
3. meningkatkan ekonomi, sosial, dan budaya untuk wisata berkelanjutan, dan
4. menyesuaikan dengan pemerintah, rencana ruang, dan wilayah, serta
memperhatikan keadaan tapak (Lawler 2010).
Konsultan Lanskap
Konsultan lanskap adalah pengembang yang memiliki tanggung jawab
moral dalam penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi, perencanaan kota,
perancangan ruang terbuka, dan program sosial sebagai pelayanan kebutuhan
rekreasi bagi manusia. Konsultan merupakan penyedia saran dalam bentuk
informasi, rekomendasi prosedur, atau ide. Dalam pertukaran pelayanan
konsultan, klien membayar konsultan dengan sejumlah biaya yang disepakati
antara klien, serta memulai pekerjaan berdasarkan spesifikasi dan lingkup
pekerjaan. Jenis aktivitas konsultan meliputi riset, investigasi, pendapat ahli,
rekomendasi teknis, analisis dan evaluasi, perbaikan anggaran biaya dan modal,
atau rencana kesesuaian proyek.
Sebuah konsultan profesional harus memiliki persyaratan sebagai berikut
(Russ 2009).
1. Memiliki pengetahuan dan profesional dalam bekerja.
2. Menerima pendapat dan memberi masukan informasi kepada klien, tim, dan
pelaksana proyek.
3. Memiliki wawasan dalam peraturan perencanaan.
4. Memiliki prosedur pelaksana dan manajemen projek yang baik.
5. Mampu memperbaiki kendala yang ada.
6. Mampu mengembangkan dan perencanaan yang tepat hingga mencapai
kualitas yang maksimal.
7. Mempublikasikan hasil produk dengan baik.
6
METODOLOGI
Lokasi dan Waktu Magang
Kegiatan magang dilakukan di PT Townland Internasional (PTTI) yang
berlokasi di Gedung Graha Tirtadi, Jalan Raden Saleh No 20, Jakarta Pusat.
Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan, mulai 3 Februari sampai
dengan 3 Juni 2013. Kegiatan magang meliputi tahap persiapan, pengenalan
perusahaan, proses perencanaan, serta kegiatan pendukung magang. Kegiatan
utama dalam pelaksanaan magang ini yaitu mempelajari dan mengikuti proses
proyek perencanaan hotel dan resor pada kawasan Senggigi, Lombok Barat.
Pelaksanaan kegiatan magang mengikuti jadwal dan proses perencanaan PTTI
yang dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jadwal pelaksanaan magang di PTTI, 2013
Jan
Kegiatan
2
Persiapan
Pengenalan
perusahaan
Kegiatan proses
perencanaan
a.Identifikasi
dan
pengumpulan
data
b.Analisis tapak
c.Pengembangan
konsep
d.Pembuatan
rencana induk
Kegiatan studi
pustaka dan
wawancara
Feb
3 4
1
2
Mar
3
4
1
2
Apr
3
4
1
2
Mei
3
4
1
2
Jun
3
4
1
2
X X X
X X X
X X X X
X X X X X
X X X X
X
X
X
X
X X
X
X
X
X
X
X
X
X X
X X X X X X X X X X
X
X
X
X
X
X
X
X X
Metode Magang
Metode yang digunakan dalam kegiatan magang di PT Townland
Internasional meliputi:
1. mempelajari kelembagaan perusahaan dan mengamati proses pekerjaan
proyek,
2. mempelajari dan berpartisipasi aktif dalam proses pengerjaan proyek
perencanaan hotel resor di Senggigi,
3. melakukan partisipasi aktif dalam membantu penanganan proyek lain, yaitu
perancangan lanskap Hotel Sahid Yogya guna mendukung proses kegiatan
magang,
4. melakukan analisis terhadap hasil kegiatan magang yang dilaksanakan, dan
5. melakukan studi pustaka mengenai proses perencanaan guna mendukung hasil
kegiatan magang.
7
Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menunjang kegiatan
magang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Data Primer
a. Observasi dan wawancara langsung dengan pihak PTTI terkait sistem
perusahaan, struktur tim, dan sistem pengerjaan proyek untuk melengkapi
kebutuhan data dalam penulisan skripsi.
2. Data Sekunder
a. Studi mengenai data awal yang telah tersedia di perusahaan tempat magang
berdasarkan observasi lapang yang telah dilakukan oleh staf yang
berkepentingan di perusahaan tempat magang, data yang dikirim dari pihak
surveyor, dan klien.
b. Studi pustaka dalam melengkapi kebutuhan data perencanaan berkaitan
dengan studi banding, kebutuhan wisata, peraturan yang berlaku, keadaan
umum wilayah dan data terkait perencanaan hotel resor, berdasarkan
tinjauan buku, jurnal dan data statistik.
Pengumpulan data meliputi dua aspek yaitu aspek kelembagaan perusahaan
dan aspek dalam perencanaan proyek. Berikut merupakan sumber dan jenis data
yang akan dijadikan acuan dalam perencanaan lanskap resor dan hotel Senggigi
yang dijelaskan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Jenis, bentuk dan sumber data
No
Aspek data
A.
Kelembagaan
1
2
Profil perusahaan
Deskriptif / bagan
Struktur organisasi
Bagan
3
Sistem kerja
4
Aplikasi dan alat
Bagan
Manajemen kerja
Deskriptif
5
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
a
Jenis data
Proyek
Deskripsi proyek
Orientasi, letak
Tata guna lahan
Hidrologi
Topografi
Ekonomi dan budaya
RTRWa
Kompetitor
RDTRWb
Iklim
Tanah dan vegetasi
Deskriptif
Deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Spasial/deskriptif
Deskriptif
Deskriptif
Deskriptif
Rencana Tata Ruang Wilayah,
Internasional
b
Bentuk data
Sumber data
Data sekunder
dan primer
Data sekunder
Data sekunder
dan primer
Data primer
Data sekunder
dan primer
PTTIc dan wawancara
PTTI
Observasi, wawancara dan
studi pustaka
Observasi dan wawancara
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
PTTI
PTTI dan studi pustaka
studi pustaka
PTTI dan studi pustaka
PTTI dan studi pustaka
PTTI dan studi pustaka
Studi pustaka
PTTI dan studi pustaka
Studi pustaka
Studi pustaka
Studi pustaka
PTTI dan wawancara
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah, c PT Townland
8
Tahapan Kegiatan Magang
Tahapan kegiatan magang (Gambar 1) meliputi kegiatan pra magang,
magang dan pasca magang meliputi:
1. pra magang, dimulai dari pembuatan usulan magang, pencarian perusahaan
tempat magang, perizinan dari Departemen Arsitektur Lanskap dan perusahaan
tempat magang,
2. kegiatan magang yang dilakukan di PTTI meliputi pengenalan perusahaan, dan
kegiatan proses perencanaan proyek hotel resor.
3. kegiatan pasca magang, meliputi analisis data hasil magang dan penyusunan
laporan hasil kegiatan magang. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari
informasi yang terkait pengerjaan proyek, mencari literatur yang diperlukan
untuk mendukung penulisan melalui studi pustaka.
Lingkup pekerjaan yang dilakukan dalam kegiatan magang meliputi dua
aspek utama dalam perusahaan dan pengerjaan proyek, meliputi:
A. Kegiatan Kelembagaan
Kegiatan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam
proses manajemen perusahaan dan kualitas kerja untuk menghasilkan suatu
karya arsitektur lanskap.Aspek yang dipelajari dalam kegiatan ini meliputi:
a) profil dan struktur organisasi perusahaan,
b) sistem administrasi perusahaan,
c) sistem manajemen kerja yang dilakukan dalam perusahaan,
d) sistem manajemen penanganan proyek.
B. Proses perencanaan lanskap
Kegiatan ini dilakukan untuk mempelajari proses pengerjaan proyek
perencanaan hotel resor, melalui beberapa tahapan antara lain sebagai berikut.
a) Persiapan dan pengumpulan data
Pada tahap ini para profesional perencanaan mengumpulkan dan
mencatat informasi tentang wilayah tapak melalui data yang didapatkan
dari klien, data sekunder berdasarkan pencarian studi pustaka, serta data
hasil survey lapang. Kegiatan survei lapang tidak dilakukan mahasiswa
magang, untuk itu pengenalan terhadap kondisi awal tapak dilakukan
dengan memahami foto hasil survei tapak dan arahan dari tim pelaksana.
b) Data dan analisis
Tahap analisis merupakan tahapan dalam menganalisis data yang
telah dikumpulkan. Analisis dilakukan terhadap data fisik, ekonomi, sosial
dan budaya, serta data regional wilayah dalam pariwisata. Setelah data
dianalisis, didapatkan hasil analisis kesesuaian lahan dan analisis SWOT
sebagai pertimbangan dalam menentukan zonasi ruang,
c) Pengembangan konsep
Tahap pengembangan konsep berdasarkan strategi bisnis dan produk
pengembangan, strategi perencanaan terhadap struktur, penggunaan lahan,
merencanakan konsep ide desain.
d) Pembuatan rencana induk
Tahap ini merupakan tahapan dalam rencana pola ruang, sirkulasi,
ruang hijau, parameter pengembangan resor serta strategi bisnis dan
fasilitas produk pelayanan.Tahap akhir dilakukan dengan membuat
laporan hasil perencanaan yang diserahkan kepada klien.
9
Persiapan
Pra - magang
1.
2.
3.
4.
penentuan tempat perusahaan magang,
perizinan lokasi magang
perizinan Departemen Arsitektur Lanskap,
penyusunan proposal kegiatan magang.
A. Kegiatan kelembagaan
1. mempelajari kelembagaan perusahaan,
2. mempelajari manajemen perusahaan, dan
manajemen proyek
3. Observasi, wawancara dan studi literatur dalam
Kegiatan
magang
B. Kegiatan studio dan lapang
1. membantu pengerjaan proyek perusahaan
dalam beberapa tahapan,
2. mengikuti dan mempelajari proses
perencanaan hotel resor kawasan Senggigi,
3. berpastisipasi aktif dalam merancang hotel
dan mall sebagai penunjang kegiatan magang
.
C. Kegiatan pendukung
1. observasi, wawancara dan studi literatur untuk
mendukung hasil laporan,
2. identifikasi proses dan kendala yang dalam
perusahaan dan penanganan proyek,
kegiatan pasca
magang
1. mengorganisasi data hasil kegiatan magang
2. menganalisis data pada lingkup kegiatan
magang
3. menyusun laporan akhir kegiatan magang,
4. menyusun rekomendasi hasil evaluasi kegiatan
magang
Gambar 1 Tahapan kegiatan magang
Batasan Magang
Batasan kegiatan magang adalah mengikuti prosedur perencanaan proyek
lanskap pada perusahaan hingga tahap perencanaan Rencana Induk lanskap hotel
resor di kawasan pesisir Senggigi.
10
KONDISI UMUM
PT Townland Internasional
Profil Perusahaan
PT Townland International (PTTI) merupakan sebuah perusahaan konsultan
desain berskala internasional yang memberikan pelayanan dalam bidang
perencanaan kota dan wilayah, perancangan lanskap, serta pengembangan dan
konsultasi desain. PTTI pertama kali didirikan di Hongkong pada tahun 1985 oleh
Karen R Seddon, seorang berkebangsaan Inggris, yang kini menjadi komisaris
perusahaan pada Townland Group. PTTI berkembang di beberapa negara yaitu
Indonesia, China dan India (Gambar 2). Setiap cabang PTTI dipimpin oleh
seorang direktur. Di Indonesia, PTTI mulai berdiri pada tahun 1992 dibawah
pimpinan Johannes H Spies. PTTI kini berlokasi di Graha Granadi, Kuningan,
Jakarta Pusat.
HONGKONG HEADQUARTER LTD
1985
INDONESIA
CHINA
INDIA
PT TOWNLAND
INTERNATIONAL
LTD
1992
TOWNLAND
CONSULTANT
(SHENZEN)
LTD 2002
(CHENGDU)
LTD 2010
TOWNLAND
CONSULTANT
PVT LTD
2008
UNITED KINGDOM
ASSOCIATED OFFICE
HOWARD & SEDDON ARCHITECT
1985
Gambar 2 Perkembangan PT Townland Group
(Sumber: PTTI 2013)
Perusahaan ini diakui sebagai konsultan perencanaan dan desain terkemuka
di dunia internasional. Selain itu, perusahaan dikenal juga sebagai sebuah
organisasi dengan pandangan global dan perspektif yang multidisiplin. PTTI turut
memberikan prestasi dalam dunia dengan menjuarai “International Landscape
Planning and design Scheme Competition 2011” yang diadakan oleh
Administrative Committee of Shuzhou Science and Technology Town (SSTT).
Sebuah karya perencanaan dan skema desain lanskap di Zhihui Valley, Tiongkok
bagian Timur, menjadi yang terbaik dengan konsep Science in the Park yang
menyatukan elemen lanskap sebagai kawasan penelitian dan pengembangan. PTTI
telah sukses melaksanakan proyek yang ada di seluruh dunia selama 25 tahun.
Perusahaan ini telah merencanakan lebih dari 3000 proyek yang terdapat di
beberapa negara di benua Asia, Afrika, dan Eropa.
11
Lingkup Pekerjaan Proyek
PTTI memiliki banyak pengalaman dalam memberikan jasa pelayanan
perencanaan kota dan perancangan desain lanskap, resort dan area pemukiman.
Perencanaan kota merupakan salah satu pelayanan dalam membangun dan
merencanakan kota yang strategis dan komprehensif baik dalam lingkup
pemerintah maupun swasta. Perancangan desain lanskap merupakan pelayanan
dalam merencanakan dan mengembangkan desain lanskap. Layanan PTTI dalam
lingkup ini mencakup pelayanan kota baru; pengembangan taman sebagai bisnis,
pendidikan, dan taman industri; pengembangan area permukiman; pengembangan
area bisnis dan komersial; serta pengembangan area rekreasi.
Seiring dengan berkembangnya keinginan klien dari tahun ke tahun, maka
PTTI telah menambah jenis pelayananannya dalam bidang Hospitality Planning.
Hospitality planning merupakan sub divisi perencanaan kota, yang menjadi
layanan dalam mendukung dan meningkatkan sektor pariwisata melalui
perencanaan sarana akomodasi yang unggul dengan memperhatikan karakteristik
kawasan. Pendekatan untuk proyek perencanaan pariwisata dan rekreasi dicirikan
dengan kepekaan terhadap budaya lokal dan keadaan lingkungan, serta
memastikan bahwa pembangunan tidak akan merusak sumber daya alam.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi memegang peranan penting dalam kinerja suatu
perusahaan. Struktur organisasi suatu perusahaan berperan dalam mengatur sistem
dan hubungan kerja termasuk efisiensi kerja dan pengelolaannya sehingga tatanan
kegiatan usaha dapat berkembang. Dengan adanya struktur organisasi yang
berjalan dengan baik dan sistematis diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan
produktivitas karyawan dalam perusahaan.
PTTI dipimpin oleh seorang komisaris utama (Commisioner) yang bertugas
mengelola seluruh struktur dalam perusahaan, dan bertanggung jawab dalam
mengawasi kelembagaan. Komisaris utama bertanggung jawab atas tugas-tugas
operasionalisasi harian hingga tindakan yang diperlukan dalam langkah bisnis,
kegagalan/kesuksesan sebuah perusahaan, operasi, pemasaran, strategi,
pendanaan, penciptaan budaya perusahaan, sumber daya manusia, perekrutan
tenaga kerja, pemutusan hubungan kerja, penjualan, hubungan masyarakat, dan
sebagainya (Cleland dan ireland 2002).
Sistem kelembagaan perusahaan dipimpin oleh seorang direktur utama yang
bertanggung jawab memimpin perusahaan dan mengontrol semua kegiatan usaha
dan kinerja karyawan dari setiap divisi serta mengkoordinasi dalam hal pemberian
tugas, tanggung jawab, serta wewenang kepada masing-masing anggota divisi.
Direktur utama dibantu oleh manajer perusahaan (Deputy Office Manager) dan
manajer proyek (Assosiate). Manajer perusahaan bertugas mengelola dan
mengatur kegiatan eksternal perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, dan
pengaturan dalam sistem kerja perusahaan. Sedangkan, manajer proyek
bertanggung jawab terhadap kegiatan internal tim, penanganan proyek, dan
melakukan koordinasi dengan tim maupun klien yang terlibat.
Dalam hal sumber daya perusahaan, staf dibagi dalam staf profesional dan
staf pendukung (Gambar 3). Staf profesional merupakan staf yang bekerja dalam
penanganan proyek. Staf profesional terbagi dalam divisi perencanaan wilayah,
perancangan lanskap, dan bagian produksi. PTTI juga memiliki staf pendukung,
12
di antaranya: 1) Deputy Managing yang menangani bagian operasi proyek dan
Human Resources Development; 2) Accounting menangani administrasi dan
keuangan perusahaan terkait pembayaran upah dan gaji karyawan, pendapatan dan
pengeluaran perusahaan, pengurusan pajak perusahaan, administrasi kantor, dan
lainnya; 3) Project Secretary merupakan asisten projek dalam pendataan dan
hubungan eksternal sekaligus mengatur jadwal kepentingan direktur; dan 4) IT
manajer yang menangani permasalahan data dan sistem komputerisasi.
Ket. Gambar
Pimpinan
Staf profesional
Staf pendukung
Gambar 3 Struktur organisasi PTTI
(Sumber: PTTI 2010)
Sistem Komunikasi dan Aplikasi Komputer
Komunikasi merupakan salah satu sarana penting dalam hubungan antar staf
perusahaan maupun pihak luar yang terlibat. Bentuk komunikasi yang digunakan
PTTI dapat secara langsung maupun melalui media/perantara. Komunikasi secara
langsung dengan klien dilakukan dengan mengadakan pertemuan (meeting) secara
terjadwal. Komunikasi secara tidak langsung difasilitasi dengan sarana
komunikasi berupa surat, email, fax, dan telepon. Email tersebut berhubungan
langsung dengan PT Townland Group. Selain itu, untuk meningkatkan pemasaran,
PTTI memiliki website yang memberikan bermacam informasi mengenai
perusahaan, ruang lingkup pekerjaan, dan hasil pekerjaan produk.
PTTI memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai, sehingga
memberikan kemudahan dan mengefisiensikan waktu dan biaya, serta kinerja
perusahaan dapat berjalan secara optimal. Fasilitas penunjang tersebut
ditunjukkan pada Tabel 3.
13
Tabel 3 Alat yang digunakan PTTI dan kegunaannya
No.
Alat
Kegunaan
1
2
3
PC / laptop
Server
Printer multifungsi
4
5
6
7
8
Plotter
Printer (khusus admin)
LCD Proyektor
Kamera digital
Mesin penghancur kertas
Kebutuhan pekerjaan gambar
Koneksi internet
Mencetak gambar ukuran hingga