120
hanya memperhatikan risiko-risiko yang sistematis saja melainkan juga memperhatikan risiko yang tidak sistematis.
Risiko tidak sistematis adalah risiko yang mempengaruhi suatu aset tertentu atau sekelompok kecil aset Jordan, et.al :2009.
Risiko tidak sistematis yang seringkali diabaikan mengakibatkan terjadinya ketidaktepatan dalam memprediksi return saham,
sehingga sangat penting bagi investor untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kedua kelompok risiko tersebut.
3.2 Implikasi Manajerial
Implikasi kebijakan manajerial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi, maka
terlihat bahwa inflasi tidak mempengaruhi harga saham pada perusahaan-perusahaan properti yang dijadikan
sampel. Hal ini berarti inflasi bukanlah informasi utama bagi investor untuk dipertimbangkan dalam berinvestasi
pada saham properti. Investor dapat mempertimbangkan suku bunga, nilai tukar , dan IHSG dalam berinvestasi.
b. Investor hendaknya memperhatikan variabel suku bunga
deposito dalam berinvestasi sehingga investor bisa membuat keputusan yang tepat untuk menginvestasikan
121
dananya. Jika suku bunga deposito mengalami kenaikan, maka investor dapat berinvestasi di bank dengan
mendepositokan atau menyimpan dananya tanpa risiko yang harus dihadapi.
c. Berdasarkan
hasil penelitian,
investor sebaiknya
memperhatikan variabel nilai tukar dalam menentukan strategi investasi mereka.
d. Berdasarkan hasil penelitian, variabel market risk perlu
menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam berinvestasi. Hal ini dikarenakan apabila IHSG
meningkat, maka harga saham properti juga akan mengalami kenaikan sehingga investor bisa memutuskan
apakah harus berinvestasi pada pasar modal atau investasi lainnya.
e. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil yang
berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu. Hal ini disebabkan karena selain risiko sistematis terdapat risiko
yang tidak sistematis yang harus dipertimbangkan oleh investor. Risiko tidak sistematis biasanya diabaikan atau
bahkan dieliminasi, tetapi melalui penelitian ini disimpulkan bahwa risiko tidak sstematis juga perlu
122
dipertimbangkan agar kesalahan dalam meramalkan return yang diharapkan investor tidak terlalu meleset.
3.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu: Pada penelitian ini terdapat beberapa hasil yang
berbeda, perbedaan ini disebabkan karena dalam penelitian ini hanya
memperhatikan risiko
sistematis dan
tidak memperhatikan risiko yang tidak sistemastis. Dalam penelitian
ini terbatas hanya pada saham yang termasuk dalam industri Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012 sehingga masih banyak perusahaan yang masuk pada penelitian ini.
3.4 Saran