TAP.COM - PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP ...

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP
PENGHIMPUNAN DANA PADA BANK UMUM DI INDONESIA
Sutono & Batista Sufa Kefi *
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor ekonomi yang
meliputi inflasi, kurs, dan suku bunga SBI terhadap Dana Pihak Ketiga
(DPK) pada bank umum di Indonesia. Hasil uji hiotesis menunjukkan
bahwa inflasi berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap
DPK. Kurs berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap DPK.
Suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPK
Kata Kunci : Inflasi, kurs, suku bunga SBI, DPK

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Krisis keuangan dunia terjadi pada tahun tahun 2008 yang dipicu oleh
krisis kredit perumahan, produk sekuritas dan bangkrutnya beberapa perusahaan
besar di Amerika Serikat. Krisis ini ikut mempengaruhi perekonomian di Indonesia,

salah satunya adalah sektor industri
mengalami kesulitan

perbankan.

likuiditas seiring

dengan

Sektor
ketatnya

industri perbankan
likuiditas

di pasar

keuangan dunia ( Tiara Citra Kusuma, 2011). Sektor industri perbankan merupakan
sektor yang rentan terhadap risiko karena sektor ini berhubungan dengan tingkat
kepercayaan


atas

pengembalian

memperkirakan bahwa
akan terpuruk.
sektor

perekonomian

Kelangkaan

korporasi

dana

di

masa


mendatang.

di Indonesia termasuk

Banyak

pihak

indutri perbankan

likuiditas menyebabkan penurunan kepercayaan di

dan rumah tangga terhadap kondisi perekonomian. Menurunnya

kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil dapat berpotensi

kuat terhadap

kualitas aktiva perbankan di Indonesia.

Penelitian mengenai DPK dan faktor-faktor yang mempengaruhi telah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya. Isabella Hutasoit (2009) dalam penelitiannya menunjukkan
bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPK di PT. BRI Persero
Tbk Cabang Balige . Fitria Sanusi (2008) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPK Pada Perbankan Syariah
Periode 2000-2007. Selanjutnya hasil penelitian Nikmatul Umroh (2010) menemukan
*) Dosen STIE Dharmaputra Semarang

1

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

adanya pengaruh negatif dan signifikan pengaruh BI rate terhadap DPK pada
Perbankan Syariah. Sedangkan hasil penelitian Aldrin Wibowo dan Susi Suhendra
(2009) menunjukkan bahwa suku bunga, kurs dan inflasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap DPK pada Bank Devisa di Indonesia
Berkaitan dengan uraian di atas , berikut ini ditampilkan data awal mengenai
inflasi , nilai tukar, suku bunga SBI dan DPK antara tahun 2008 sampai dengan

2012 pada tabel berikut ini.
Tabel 1.
Kondisi Inflasi, Kurs, Suku Bunga SBI Dan DPK
Pada Bank Umum Di Indonesia Tahun 2008 – 2012
Inflasi
Kurs
Suku bunga
DPK
(%)
(Rp)
SBI ( %)
(Rp Milyar)
Tahun
2008
11,19
10.950
9,25
1.753.292
2009
2,75

9.400
6,50
1.973.042
2010
6,76
8.991
6,50
2.338.824
2011
3,72
9.068
6,00
2.784.912
2012
4,96
9.670
5,75
3.225.198
Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia-Bank Indonesia, 2012


Tabel di atas menunjukkan bahwa inflasi, kurs, SBI dan DPK pada bank umum di
Indonesia tahun 2008 – 2012 berfluktuasi ( mengalami kenaikan dan penurunan).
Inflasi cenderung menurun dari 11,19% pada tahun 2008 menjadi 4,96 % pada tahun
2012 , kurs (nilai tukar rupiah terhadap dollar AS) cenderung menurun dari
Rp 10.950,- pada tahun 2008 menjadi Rp 9.670,- pada tahun 2012, SBI cenderung
turun dari 9,25 % pada tahun 2008 menjadi 5,75 % pada tahun 2012. Sedangkan
DPK

cenderung naik dari Rp 1.753.292 milyar pada tahun 2008 menjadi

Rp 3.225.198 milyar pada tahun 2012.

Perumusan Masalah
Berlandaskan permasalahan di atas maka dapat disimpulkan pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Apakah inflasi berpengaruh terhadap DPK pada bank umum ?
2. Apakah kurs berpengaruh terhadap DPK pada bank umum?
3. Apakah suku bungs SBI berpengaruh terhadap DPK pada bank umum?
2


Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:
1. Pengaruh inflasi terhadap DPK pada bank umum.
2. Pengaruh kurs terhadap DPK pada bank umum.
3. Pengaruh suku bunga SBI terhadap DPK pada bank umum.
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi bank – bank umum di

Indonesia dalam

melakukan operasinya, khususnya yang berkaitan dengan fungsi penghimpunan
dana masyarakat atau dana Pihak Ketiga (DPK).
2. Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan
penelitian yang berkaiatan dengan fungsi bank dalam menghimpun dana
masyarakat


TIELAAH PUSTAKA
Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai
termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang

(Suparmoko, 2000).

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat
harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika
proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruhmemengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan
persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

3


Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

Kurs
Kurs atau tukar(kurs) adalah harga dalam negeri dari uang luar negeri (asing).
Suatu kenaikan kurs tukar disebut depresiasi atau pengurangan nilai mata uang dalam
negeri dalam hubungannya dengan mata uang asing, sedangkan penurunan kurs tukar
disebut apresiasi atau kenaikan nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya
dengan mata uang asing. (Dahlan Siamat, 2001 ). Kebijakan nilai tukar mata uang
besar pengaruhnya terhadap kegiatan transaksi

perusahaan. terutama perusahaan

yang tergantung pada impor dan yang berorientasi pada pasar luar negeri . Hal ini
dapat terjadi karena besarnya nilai tukar akan mempengaruhi harga barang yang
diperdagangkan, sekaligus berpengaruh terhadap besarnya investasi.

Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Suku bunga ini disebut sebagai tingkat suku bunga dasar atau tingkat suku

bunga acuan (Sinungan, 2000). Sedangkan nilai riilnya tercermin dalam tingkat suku
bunga SBI menurut PBI No. 4/10/PBI/2002 tentang Sertifikat Bank Indonesia, SBI
adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. SBI diterbitkan oleh BI sebagai
salah satu piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan transaksi di pasar uang yang
dilakukan oleh BI dengan bank dan pihak lain dalam rangka pengendalian moneter.
Tingkat suku bunga ini ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang.
Penelitian Terdahulu
Berikut ini penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu
yang relevan dengan penelitian ini.
1. Fitria Sanusi (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “ Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Penghimpunan Dana Masyarakat Pada Perbankan Syariah Periode
2000-2007” menunjukkan bahwa kurs berpengaruh negatif dan

signifikan

terhadap enghimpunan Dana Masyarakat (DPK)
2. Isabella Hutasoit(2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh
Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di

4

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

PT. BRI Persero Tbk Cabang Bali” menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap DPK
3. Aldrin Wibowo & Susi Suhendra (2009) dalam penelitiannya yang berjudul
“Analisis Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Dana
Pihak Ketiga Pada Bank Devisa Di Indonesia ” menunjukkan bahwa nilai kurs,
inflasi dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap DPK
4. Nikmatul Umroh (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh
BI Rate dan UU No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Terhadap Dana
Pihak Ketiga Dan perkembangan Perbankan Syariah ” menunjukkan bahwa BI
rate berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPK pada Perbankan Syariah.
Kerangka Pikir Penelitian
Mengacu pada perumusan masalah maka kerangka pikir dalam penelitian ini
dapat digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 1.
Kerangka Pikir Penelitian
H1
Inflasi

H2
Kurs

DPK

Suku Bunga SBI
H3
Gambar di atas menunjukkan bahwa inflasi, kurs dan suku bunga SBI berpengaruh
terhadap DPK dalam hal ini DPK pada bank-bank umum di Indonesia.

5

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

HipotesisBerdasarkan kerangka pikir penelitian maka hipotesis yang diajukan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
H1: Inflasi berpengaruh terhadap DPK pada bank umum di Indonesia.
H2: Kurs berpengaruh terhadap DPK pada bank umum di Indonesia.
H3: Suku bunga SBI berpengaruh terhadap DPK pada bank umum di Indonesia.

METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
1. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terusmenerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor (Suparmoko, 2000). Inflasi dalam penelitian ini adalah inflasi per bulan
yang diukur dengan satuan prosentase (%)
2. Kurs
Menurut Dahlan Siamat (2001) Kurs atau tukar(kurs) adalah harga dalam negeri
dari uang luar negeri (asing). Kurs dalam penelitian ini adalah nilai Rupiah
terhadap Dollar Amerika per bulan yang diukur dengan satuan Rupiah
3. Suku Bunga SBI
SBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (Sinungan, 2000).
Suku bunga SBI dalam penelitian ini adalah suku bunga SBI per bulan yang
diukur dengan satuan prosentase (%)
4. DPK
Dana - dana yang dihimpun dari masyarakat atau dana pihak ketiga ( DPK)
ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank
( Lukman Dendawijaya, 2005). Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.
6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada
bank dapat berupa giro, tabungan, dan deposito. Dalam penelitian ini DPK yang
diukur per bulan dalam satuan milyar rupiah.

6

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang inflasi, kurs
( Rupiah terhadap dollar AS), suku bunga SBI dan DPK pada bank-bank umum di
Indonesia. Dari populasi tersebut, penelitian ini akan menggunakan sebagian data
tersebut sampel. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah data tentang inflasi,
kurs, suku bunga SBI dan DPK selama 60 bulan ( Januari 2008 sampai dengan
Desember 2012)
Metode Analisis Data
1. Uji Kelayakan Model ( Goodness of Fit Test )
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinuya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. N
b. Uji F (F Test)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara
simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat.
2. Uji Hipotesis (t test)
Uji hipotesis individual yaitu untuk menguji hipotesis pengaruh secara
individual variabel bebas yang terdapat dalam persamaan regresi terhadap
nilai variabel terikat.
3. Analisis Regresi Berganda
Persamaan Regresi Berganda yang digunakan adalah sebagai berikut
(Djarwanto , 2001) :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y

: DPK

a : Konstanta

X1

: Inflasi

b : Koefisien regresi parsial

X2

: Kurs

e : Faktor di luar model

X3

: Suku bunga SBI

7

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

ANALISIS DATA
Uji Kelayakan Model
1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dilakukan berdasarkan tabel berikut :
Tabel 2.
Koefisien
Determinasi
Model Summary
Model
1

R
.801a

R Square
.641

Adjusted R
Square
.622

Std. Error of
the Estimate
311968.67394

a. Predictors: (Constant), SBI (X3), Inflasi (X1), Kurs (X2)
Sumber
: Data sekunder yang diolah, 2012

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square = 0,622 yang berarti
bahwa kontribusi pengaruh ketiga variabel bebas ( inflasi, kurs dan suku bunga
SBI) terhadap DPK sebesar 62,2 % sedangkan yang 37,8 % dipengaruhi faktor
lainnya diantaranya modal bank, kondisi perekonomian dan lainnya.
2. Uji Simultan (Uji F)
Berdasarkan tabel di bawah ini dapat diketahui bahwa nilai F hitung.
Tabel 3.
b
Nilai ANOVA
F hitung

Model
1
Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
9.742E+12
5.450E+12
1.519E+13

df
3
56
59

Mean
Square
3.25E+12
9.73E+10

F
33.366

Sig.
.000a

a.
(Constant), SBI (X3), Inflasi (X1), Kurs (X2)
SumberPredictors:
: Data sekunder
yang diolah, 2012
b. Dependent Variable: DPK (Y)

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 33,366 > F tabel = 2,76 dapat
dilihat pada lampiran-3 dan angka signifikansi = 0,000 < α = 0,05 sehingga signifikan
( Ho ditolak dan Ha diterima).
Berdasarkan hasil uji koefisien dan uji F di atas dapat disimpulkan bahwa model yang
digunakan dalam penelitian ini layak digunakan.
8

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelakan berdasarkan tabel di
bawah ini .
Tabel 4.
Koefisien Regresi
Coefficientsa

Model
1

(Constant)
Inflasi (X1)
Kurs (X2)
SBI (X3)

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
4399809.77 497668.79
-57811.19
87619.89
50.95
-386215.25

Standardized
Coefficients
Beta

61.49
45986.43

-.058

t
8.841
-.660

Sig.
.000
.512

.082
-.823

.829
-8.398

.411
.000

a.

Variable:
(Y)2012
SumberDependent
: Data sekunder
yangDPK
diolah,

1. Pengujian hipotesis pengaruh inflasi terhadap DPK (H1)
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar - 0,660
> t tabel = -2,000 dan angka signifikansi = 0,512 > α = 0,05 sehingga tidak
signifikan ( Ho diterima dan Ha ditolak).
2. Pengujian hipotesis pengaruh kurs terhadap DPK (H2)
Nilai t hitung yaitu sebesar 0,829 < t tabel = 2,000 dan angka signifikansi =
0,411 > α = 0,05 sehingga tidak signifikan ( Ho diterima dan Ha ditolak).
3. Pengujian hipotesis pengaruh suku bunga SBI terhadap DPK (H3)
Nilai t hitung yaitu sebesar -8,398 < t tabel = -2,000 dan angka signifikansi =
0,000 < α = 0,05 sehingga signifikan ( Ho ditolak dan Ha diterima).
Analisis Regresi Berganda
Persamaan regresi dalam penelitian ini :
Y = 4.399.809,77 - 57.811,19 X1 + 50,95 X2 -386.215,25X3 + e
Berdasarkan persamaan di atas dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut :
1.

Koefisien regresi b1 = - 57.811,19 (tidak signifikan) karena tidak signifikan maka
tidak dapat dilakukan interpretasi.
9

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

2.

No. 34 / Th. XX / April 201

Koefisien regresi b2 = 50,95 (tidak signifikan) karena tidak signifikan maka tidak
dapat dilakukan interpretasi.

3.

Koefisien regresi

atau b3 = -386.215,25 (signifikan)

kenaikan suku bunga SBI

sebesar 1 %

mempunyai arti bahwa

akan menurunkan DPK sebesar

Rp 386.215,25 milyar pada bank umum di Indonesia ( faktor lain dianggap tetap)

Pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif

(b1 = -

57.811,190) namun tidak signifikan ( sig.= 0,512 ) terhadap DPK pada bank umum di
Indonesia, karena tidak signifikan maka

tidak dapat dilakukan interpretasi.

Hasil

penelitian ini sesuai hasil penelitian Aldrin Wibowo dan Susi Suhendra (2009) yang
menunjukkan bahwa suku bunga, kurs dan inflasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap DPK pada Bank Devisa di Indonesia. Namun tidak sesuai dengan hasil
penelitian Isabella Hutasoit (2009) yang menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap DPK di PT. BRI Persero Tbk Cabang Balige.
Kurs berpengaruh positif (b2 = 50,95 ) namun tidak signifikan ( sig.= 0,411)
terhadap DPK pada bank umum di Indonesia, karena tidak signifikan maka tidak dapat
dilakukan interpretasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aldrin Wibowo dan
Susi Suhendra (2009) yang menunjukkan bahwa kurs tidak berpengaruh signifikan
terhadap DPK pada Bank Devisa di Indonesia. Namun tidak sejalan dengan hasil
penelitian Fitria Sanusi (2008) yang menunjukkan bahwa kurs berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap DPK Pada Perbankan Syariah Periode 2000-2007.
Suku bunga SBI berpengaruh negatif (b3 = -386.215,25) dan signifikan (sig. =
0,000 ) terhadap DPK pada bank umum di Indonesia, sehingga dapat kenaikan suku
bunga SBI

sebesar 1 %

akan menurunkan DPK sebesar Rp 386.215,25 milyar

pada bank umum di Indonesia ( faktor lain

dianggap tetap). Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang Nikmatul Umroh (2010) menemukan adanya pengaruh
negatif dan signifikan pengaruh BI rate terhadap DPK pada Perbankan Syariah.
Namun tidak mendukung penelitian Aldrin Wibowo dan Susi Suhendra (2009) yang
menunjukkan bahwa suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap DPK pada
Bank Devisa di Indonesia
10

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji hiotesis menunjukkan bahwa inflasi

berpengaruh negatif

namun tidak

signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) sehingga hipotesis 1 (H1) bahwa inflasi
berpengaruh terhadap DPK tidak terbukti. Dengan demikian kenaikan tingkat inflasi
tidak mempengaruhi DPK pada bank umum di Indonesia.
2. Kurs berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap DPK sehingga hipotesis 2
(H2) bahwa kurs berpengaruh terhadap DPK tidak tidak terbukti.. Dengan demikian
perubahan kurs (rupiah terhadap Dollar AS) tidak mempengaruhi DPK pada bank
umum di Indonesia.
3. Suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPK sehingga hipotesis
3 (H3) bahwa suku bunga SBI berpengaruh terhadap DPK terbukti. Dengan demikian
kenaikan suku bunga SBI akan menurunkan DPK pada bank umum di Indonesia.

Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini
adalah bahwa Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter perlu menurunkan
suku bunga SBI pada tingkat yang optimal sehingga akan dapat meningkatkaan DPK
pada umum di Indonesia. Dengan demikian akan dapat meningkatkan kemampuan
bank umum dalam menyalurkan kreditnya kepada masyarakat yang selanjutnya akan
dapat meningkatkan perekonomian nasional.

DAFTAR PUSTAKA
Aldrin Wibowo dan Susi Suhendra.2009. Analisis Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi Dan
Tingkat Suku Bunga Terhadap Dana Pihak Ketiga Pada Bank Devisa Di
Indonesia. Tesis. Jakarta : Pascasarjan – Universitas Gunadharma
Dahlan Siamat, 2001. Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : LPFE-UI
Djarwanto, 2001.Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian, Yogyakarta :
Liberty

11

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778

No. 34 / Th. XX / April 201

Fitria Sanusi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghimpunan Dana Masyarakat
Pada Perbankan Syariah Periode 2000-2007. Tesis. Lampung : Pascasarjana
– Universitas Lampung
Isabella Hutasoit.2009. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. BRI Persero Tbk Cabang Balige.
Tesis. Medan : Pascasarjana – Universitas Sumatera Utara
Lukman Dendawijaya, 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta : Penerbit Ghalia
Indonesia
Nikmatul Umroh.2010).Analisis Pengaruh BI Rate dan UU No. 21 tahun 2008
Tentang Perbankan Syariah Terhadap Dana Pihak Ketiga Dan
perkembangan Perbankan Syariah. Tesis. Semarang : Pascasarjana – IAIN
Walisongo
Suparmoko, 2000. Pengantar Ekonomika Makro, Edisi 4. Yogyakarta : BPFE
Tiara Citra Kusuma, 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intermediasi
Perbankan Di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Devisa Dan Bank Non
Devisa Periode 2001-2009). Tesis. Semarang : Pascasarjana –Undip
_______PBI No. 4/10/PBI/2002 tentang Sertifikat Bank Indonesia
_______Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

12