KEAI{DALAI\I KOMBINASI BAKTERI AI\ITAGOMS PSHWOAONAS FTAOAESCENS DAN BACILL(N SWNLUS I]NTIJK MENGENDALIKAI\I PEI\TYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TAIYAMAN PISANG
PENELITHN
DOSEN MUDA
KEAI{DALAI\I KOMBINASI BAKTERI AI\ITAGOMS
PSHWOAONAS FTAOAESCENS DAN BACILL(N SWNLUS
I]NTIJK MENGENDALIKAI\I PEI\TYAKIT LAYU FUSARIUM
PADA TAIYAMAN PISANG
Oleh :
IT.
PANIMAN ASHNA MIHARIA, MP
Dibiayai oleh Direktoret Jendral Pendidiksn Tinggi,
Departemen Pendidikari Nasional Nomor : (X)S/SEIH/PP/DVLMIIIII2flfiT
lut( 2OOB
!
LP. 2oo7
I
560
JURUSAN HAMA DAN PEIYYAKIT TT]MBUIIAN
FAKT'L'TAS PERTAI\IIAN T]NTYERSITAS JEMBER
NOPEMBER, 2007
llri
li
ll:
:,:'
'
!
!
'.';-a11
:.
i .,
t:
r:
PEIVELITIAN
DOSEN MUDA
KEANDALAN KOMBINASI BAKTERI ANTAGONIS
BACILLAS SUB TILLI S
UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM
PADA TANAMAN PISAI\G
PS EUD OMONAS FLAORESC ENS DAN
AaiA:-
F:::iiii,'..,
.
i!("-j il,i
";,.
Oleh
IT. ABDUL MAJID, MP
IT. PAITIIMAN ASHNA MIHARJA, MP
Dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,
Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 008/SP2H/PP/DP2M/Ifi?A07
JT]RUS$[ HAMA DAII PENYAKIT TUMBUHAN
FAKTILTAS PERTANIAN T]NIYERSITAS JEMBER
NOPEMBER, 2007
HALAMAN PENGESAHAII
LAPORAN HASIL PENELITIAIY DOSEN MUDA
1. a. Judul Penelitian
b. Bidang Ilmu
2. Ketua Peneliti
a. Nama dan Gelar
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. FakultaVJurusan
e. Pangkat/Gol
f,Jabatan
3. Jumlah Tim Peneliti
4. Jumlah Anggota peneliti
5. Lokasi Penelitian
6. Waktu Kegiatan
T.Biayayang disetujui
:Keandalan Kombinasi Bakteri Antagonis
Pseudomonas fluorescens dan Bicilus
subtilis untuk Mengendalikan penyakit
Layu Fusarium pada pisang
: Pertanian
:k.Abdul Majid, Mp
:Laki-laki
:132 003 094
:Pertanian/ Hama dan penyakit Tumbuhan
: IIVd Penata
Lektor
2 (&n) orang
I (satu) orang
:Lab.HPT dan Rumah kaca Fak.pertanian
LINEJ
: 8 (delapan) bulan
: Rp 9.000.000,- (Sembilan Juta Rupiah)
Jember 5 Nopember 2007
Ketua Peneliti,
;ir -ii
-d i:1u5:$iq?].--:-
:';".Y,_.,
lr]i'
.ii-, ... ;
ll
i
tr
.
lr
RINGKASAII
I
Penyakit layu Fusarium pada pisang yang disebabkan oleh jamur
iliiii
r,;ir
i
Fusarium oxysporum F.sp Cubense merupakan Penyakit penting
dan
sangat
merugikan. Upaya pengendalian dengan kultur tehnis seperti rotasi tanam dan
secara kimiawi masih kurang efektif.
Hal ini dikarenakan patogen memiliki
kemampuan untuk bertahan dalam tanah (soil borne) dalam bentuk Klamidospora
dan
memiliki kisaran inang yang luas .Oleh karena itu,, maka diperlukan upaya
pengendalian yang efektif
dan ramatr lingkungan
dengan memanfaatkan agens
pengendali hayati diantaranya adalatr bakteri Pseudomonas fluorescens dan
Bacilus subtilis.
Penelitian bertr{uan Untuk mengetahui keunggulan dari kombinasi
perlakuan bakteri antagonis P.fluorescens dan B.subtilis dibandingkan apabila
bakteri tersebut diaplikasikan secara tunggal dalam mengendalikan penyakit layu
fusarium pada pisang serta frekwensi aplikasi yang tepat, sehingga pemakaian
nya dapat efektif dan efisien.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian
in yitro di
laboratorium dan penelitian secara in vivo di rumah kaca. Percobaan di rumatr
kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap
( RAL)
Faktor Pertama adalah macam bakteri antagonis ( A
Faktorial
, dua faktor
.
) yang terdiri dari bakteri P
Jluorescens ( Al) , Bacillus subtilis ( A2),kombinasl P. tluorescens dan B. subtilis
(
A 3), Fungisida Dhitane M 45 ( A{sehagai pembanding. Faktor Ke dua adalah
frekwensi aplikasi bakteri ( B ) yang terdiri dari 0 kali ( B 1 ),
I kali ( B2), 2 kali (
B3), 3 kali ( 84 ), dan 4 kali ( B5). Kombinasi perlakuan di ulang sebanyak tiga
kali.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Bakteri antagonis P. Jluorescens dan
B. subtilis
serta kombinasi dari kedua bakteri tersebut dapat menghambat
pertumbuhan koloni jamur patogen
F. orysporum penyebab penyakit
fusarium pada pisang secara in vitro ratarata sebesar 70,2yo - 88.1 %
layu
Pada pengujian secara
in vivo di
rumah kaca Bakteri antagonis
P.
fluorescens dan B" subtilis serta kombinasi dmi kedua bakteri tersebut secffa
nyata dapat menurunkan insiden penyakit. Namun hasil yang baik adalah aplikasi
dengan mengkombinasikan ke dua bakteri tersebut dengan frekwensi aplikasi 3- 4
kali. Pada kontrol insiden penyakit dapat mencapai 81.6
%
sedangkan pada
perlakuan kombinasi bakteri insiden penyakit turun hingga 12.4 %.
Penggunaan Dithane M 45 pada mulanya dapat menekan penyakit secara
nyata, namun Insiden penyakit meningkat setelah pengamatan 45 haxi setelah
inokulasi. Di bandingkan dengan Dithane 45 , penggunaan Agens hayati jangka
panjang masih lebih baik dan menguntungkan.
z r:.i 'x ?':i X i- :r r !j
.. :r,r _ii..r jl)l iil.. :., :,
::i a:
: :'
DOSEN MUDA
KEAI{DALAI\I KOMBINASI BAKTERI AI\ITAGOMS
PSHWOAONAS FTAOAESCENS DAN BACILL(N SWNLUS
I]NTIJK MENGENDALIKAI\I PEI\TYAKIT LAYU FUSARIUM
PADA TAIYAMAN PISANG
Oleh :
IT.
PANIMAN ASHNA MIHARIA, MP
Dibiayai oleh Direktoret Jendral Pendidiksn Tinggi,
Departemen Pendidikari Nasional Nomor : (X)S/SEIH/PP/DVLMIIIII2flfiT
lut( 2OOB
!
LP. 2oo7
I
560
JURUSAN HAMA DAN PEIYYAKIT TT]MBUIIAN
FAKT'L'TAS PERTAI\IIAN T]NTYERSITAS JEMBER
NOPEMBER, 2007
llri
li
ll:
:,:'
'
!
!
'.';-a11
:.
i .,
t:
r:
PEIVELITIAN
DOSEN MUDA
KEANDALAN KOMBINASI BAKTERI ANTAGONIS
BACILLAS SUB TILLI S
UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM
PADA TANAMAN PISAI\G
PS EUD OMONAS FLAORESC ENS DAN
AaiA:-
F:::iiii,'..,
.
i!("-j il,i
";,.
Oleh
IT. ABDUL MAJID, MP
IT. PAITIIMAN ASHNA MIHARJA, MP
Dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,
Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 008/SP2H/PP/DP2M/Ifi?A07
JT]RUS$[ HAMA DAII PENYAKIT TUMBUHAN
FAKTILTAS PERTANIAN T]NIYERSITAS JEMBER
NOPEMBER, 2007
HALAMAN PENGESAHAII
LAPORAN HASIL PENELITIAIY DOSEN MUDA
1. a. Judul Penelitian
b. Bidang Ilmu
2. Ketua Peneliti
a. Nama dan Gelar
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. FakultaVJurusan
e. Pangkat/Gol
f,Jabatan
3. Jumlah Tim Peneliti
4. Jumlah Anggota peneliti
5. Lokasi Penelitian
6. Waktu Kegiatan
T.Biayayang disetujui
:Keandalan Kombinasi Bakteri Antagonis
Pseudomonas fluorescens dan Bicilus
subtilis untuk Mengendalikan penyakit
Layu Fusarium pada pisang
: Pertanian
:k.Abdul Majid, Mp
:Laki-laki
:132 003 094
:Pertanian/ Hama dan penyakit Tumbuhan
: IIVd Penata
Lektor
2 (&n) orang
I (satu) orang
:Lab.HPT dan Rumah kaca Fak.pertanian
LINEJ
: 8 (delapan) bulan
: Rp 9.000.000,- (Sembilan Juta Rupiah)
Jember 5 Nopember 2007
Ketua Peneliti,
;ir -ii
-d i:1u5:$iq?].--:-
:';".Y,_.,
lr]i'
.ii-, ... ;
ll
i
tr
.
lr
RINGKASAII
I
Penyakit layu Fusarium pada pisang yang disebabkan oleh jamur
iliiii
r,;ir
i
Fusarium oxysporum F.sp Cubense merupakan Penyakit penting
dan
sangat
merugikan. Upaya pengendalian dengan kultur tehnis seperti rotasi tanam dan
secara kimiawi masih kurang efektif.
Hal ini dikarenakan patogen memiliki
kemampuan untuk bertahan dalam tanah (soil borne) dalam bentuk Klamidospora
dan
memiliki kisaran inang yang luas .Oleh karena itu,, maka diperlukan upaya
pengendalian yang efektif
dan ramatr lingkungan
dengan memanfaatkan agens
pengendali hayati diantaranya adalatr bakteri Pseudomonas fluorescens dan
Bacilus subtilis.
Penelitian bertr{uan Untuk mengetahui keunggulan dari kombinasi
perlakuan bakteri antagonis P.fluorescens dan B.subtilis dibandingkan apabila
bakteri tersebut diaplikasikan secara tunggal dalam mengendalikan penyakit layu
fusarium pada pisang serta frekwensi aplikasi yang tepat, sehingga pemakaian
nya dapat efektif dan efisien.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian
in yitro di
laboratorium dan penelitian secara in vivo di rumah kaca. Percobaan di rumatr
kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap
( RAL)
Faktor Pertama adalah macam bakteri antagonis ( A
Faktorial
, dua faktor
.
) yang terdiri dari bakteri P
Jluorescens ( Al) , Bacillus subtilis ( A2),kombinasl P. tluorescens dan B. subtilis
(
A 3), Fungisida Dhitane M 45 ( A{sehagai pembanding. Faktor Ke dua adalah
frekwensi aplikasi bakteri ( B ) yang terdiri dari 0 kali ( B 1 ),
I kali ( B2), 2 kali (
B3), 3 kali ( 84 ), dan 4 kali ( B5). Kombinasi perlakuan di ulang sebanyak tiga
kali.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Bakteri antagonis P. Jluorescens dan
B. subtilis
serta kombinasi dari kedua bakteri tersebut dapat menghambat
pertumbuhan koloni jamur patogen
F. orysporum penyebab penyakit
fusarium pada pisang secara in vitro ratarata sebesar 70,2yo - 88.1 %
layu
Pada pengujian secara
in vivo di
rumah kaca Bakteri antagonis
P.
fluorescens dan B" subtilis serta kombinasi dmi kedua bakteri tersebut secffa
nyata dapat menurunkan insiden penyakit. Namun hasil yang baik adalah aplikasi
dengan mengkombinasikan ke dua bakteri tersebut dengan frekwensi aplikasi 3- 4
kali. Pada kontrol insiden penyakit dapat mencapai 81.6
%
sedangkan pada
perlakuan kombinasi bakteri insiden penyakit turun hingga 12.4 %.
Penggunaan Dithane M 45 pada mulanya dapat menekan penyakit secara
nyata, namun Insiden penyakit meningkat setelah pengamatan 45 haxi setelah
inokulasi. Di bandingkan dengan Dithane 45 , penggunaan Agens hayati jangka
panjang masih lebih baik dan menguntungkan.
z r:.i 'x ?':i X i- :r r !j
.. :r,r _ii..r jl)l iil.. :., :,
::i a:
: :'