Manajemen Konsep System Development Life Cycle
Gambar 2.1 Proses SDLC
Menurut Moeta Alwan 2015, tahapan pengembangan software melalui proses SDLC Software Development Life Cycle mempunyai 6 tahap,
Requirement Analysis atau Analisa Kebutuhan, Design atau Rancangan, Implementasi, Testing dan Evolution atau bisa diganti dengan Maintenance
Program. 1.
Analisis Kebutuhan Tahap analisis kebutuhan dilakukan dengan meneliti dan menganalisa data
kebutuhan yang bisa didapatkan melalui observasi lapangan atau wawancara. Hasil dari tahap ini akan digunakan sebagai acuan dalam
merancang software yang akan dikembangkan. 2.
Merancang Software
Tahap design atau rancangan adalah menentuan cara kerja sistem dalam hal arsitektur, interface, database dan rancangan alur program. Hasil dari proses
perancangan ini akan didapatkan spesifikasi system. 3.
Implementasi Software Dalam tahap ini, software akan dikembangkan dengan landasan design atau
rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dan kemudian diimplementasikan pada piranti terkait.
4. Testing Software
Sebelum software diterbitkan secara keseluruhan perlu dilakukan testing untuk memastikan bahwa software yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan yang sudah ditentukan sebelumnya. 5.
Pemeliharaan Software Maintenance atau pemeliharan software dapat dilakukan secara berkala
untuk memeriksa jika software bekerja sebagai mana mestinya.
2.2.3. Arsitektur Proses 2.2.3.1. Arsitektur Proses Transaksi
Proses transaksi yang dilakukan oleh UD. SG Mandiri secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 2.2.
PENYETOR
GUDANG B GUDANG A
KANTOR PIHAK PEMBELI PABRIK
SETOR BARANG MENERIMA UANG
DISTRIBUSI BARANG
DISTRIBUSI BARANG PERMINTAAN JADWAL PENGAMBILAN
PENGAMBILAN BARANG PENJADWALAN SETORAN
PENYETORAN BARANG
Gambar 2.2 Arsitektur Proses Transaksi
Proses kegiatan transaksi barang yang dilakukan memiliki beberapa sub- proses seperti berikut:
1. Proses Pembelian
Dalam proses ini penyetor dapat membawa barang rongsokan yang akan dijualnya menuju gudang yang dimiliki UD. SG Mandiri dan kemudian
ditimbang berdasarkan tipe barangnya. Pihak SG Mandiri akan memberikan bayaran sebesar nilai berat barang dan tipe barang yang disetorkan.
2. Proses Penjualan
Barang-barang yang sudah dibeli dari penyetor ditampung di dalam gudang dan kemudian dapat dijual kepada pabrik atau pengumpul khusus dalam
skala besar. Dalam proses penjualan, transportasi barang dapat dilakukan dengan pengiriman oleh pihak SG Mandiri atau dapat juga melalui
penjemputan barang oleh pihak pembeli.
3. Proses Penjadwalan
Pihak penjual atau pembeli juga dapat meminta penjadwalan untuk dilakukan transaksi. Mereka biasanya menghubungi pihak SG Mandiri
melalui telepon untuk ditentukan jadwal pengiriman atau pengambilan barang. Penjual jika memiliki barang rongsokan yang jumlahnya banyak
dapat meminta pihak SG Mandiri untuk mengambil barang-barang tersebut dengan membuat jadwal terlebih dahulu.