Jenis Penelitian Sumber Data Narasumber

terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademikatau sanksi hukum yang berlaku.

F. Batasan Konsep

1. Peranan adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. 2. Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. 3. Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Advokat secara cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu. 4. Orang yang tidak mampu adalah orang miskin yang tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak dan mandiri.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan berdasarkan norma dan kaidah dari peraturan perundangan, dimana pendekatan yang dilakukan atas pengkajian dari peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan judul yang dibahas. Pada penelitian hukum normatif , bahan pustaka merupakan data dasar yang dalam ilmu penelitian digolongkan sebagai data sekunder. 8 Data sekunder terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang berupa peraturan perundang-undangan dan bahan hukum sekunder merupakan pendapat hukum yang dapat diperoleh dari buku, internet, surat kabar, majalah, tabloid, hasil penelitian orang lain, dan jurnal.

2. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari data sekunder yang terdiri dari : a. Bahan Hukum Primer 1 Pasal 27, Pasal 28h Ayat 2, dan Pasal 34 UUD 1945 yang diamandemen, 2 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat , Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 49, 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana KUHAP, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder merupakan pendapat hukum yang dapat 8 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2001, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 24. diperoleh dari buku, internet, surat kabar, majalah, tabloid, hasil penelitian orang lain, dan jurnal.

3. Narasumber

a. Bapak C. Jati Utomo Setiawan, S.H., pada kantor hukum CJUS, Jl. Letjend Soeprapto No. 35, Yogyakarta b. Bapak M. Irsyad Thamrin, S.H., M.H., Ketua DPC PERADI Kota Yogyakarta c. Bapak Hamzal Wahyudin, S.H., pada kantor Lembaga Bantuan Hukum LBH Yogyakarta

4. Metode Analisis

Dokumen yang terkait

Pemberian Bantuan Hukum Kepada Klien Tidak Mampu Yang Diancam Pidana Lebih Dari 5 Tahun Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.

0 4 14

PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM KEPADA ORANG YANG TIDAK MAMPU SETELAH DIUNDANGKANNYA UNDANG-UNDANG BANTUAN HUKUM NOMOR 16 TAHUN 2011.

0 2 22

PERANAN ADVOKAT DALAM PEMBERIAN BANTUAN HUKUM KEPADA ORANG YANG TIDAK MAMPU SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM.

0 2 15

PENDAHULUAN Pemberian Bantuan Hukum Kepada Klien Tidak Mampu Yang Diancam Pidana Lebih Dari 5 Tahun Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.

0 2 24

PENUTUP Pemberian Bantuan Hukum Kepada Klien Tidak Mampu Yang Diancam Pidana Lebih Dari 5 Tahun Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.

0 4 6

SKRIPSI PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM KEPADA ORANG YANG TIDAK MAMPU SETELAH DIUNDANGKANNYA UNDANG-UNDANG BANTUAN HUKUM NOMOR 16 TAHUN 2011.

0 3 13

PENDAHULUAN PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM KEPADA ORANG YANG TIDAK MAMPU SETELAH DIUNDANGKANNYA UNDANG-UNDANG BANTUAN HUKUM NOMOR 16 TAHUN 2011.

0 2 20

PENUTUP PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM KEPADA ORANG YANG TIDAK MAMPU SETELAH DIUNDANGKANNYA UNDANG-UNDANG BANTUAN HUKUM NOMOR 16 TAHUN 2011.

0 3 5

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERANAN ADVOKAT DALAM PEMBERIAN BANTUAN HUKUM KEPADA ORANG YANG TIDAK MAMPU SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM.

0 3 13

PENUTUP PERANAN ADVOKAT DALAM PEMBERIAN BANTUAN HUKUM KEPADA ORANG YANG TIDAK MAMPU SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM.

0 5 6