31
BAB IV HASIL ANALISIS DAN SIMULASI
IV.1 Umum
Untuk mendapatkan hasil torsi dan kecepatan yang dihasilkan oleh motor induksi lima fasa maka perlu ditentukan dahulu tegangan input motor dan
parameter resistansi, induktansi, dll. Dengan demikian, bentuk gelombang arus masing-masing fasa, kecepatan dan torsi dapat diperoleh dengan menghitung nilai
setiap parameter dan tegangan yang didapat.
IV.2 Menentukan Tegangan Input
Sumber tegangan input untuk motor induksi digunakan sumber gelombang sinus seperti pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Blok model sumber tegangan
Besar tegangan yang digunakan yakni: =
1,38 4.1
= 1,38 . 220 = 258,5
Sehingga amplitudo maksimumnya sebesar: = 2
4.2
32 = 2 . 258,5 = 365,57 ≅ 370
Frekuensi yang dipakai adalah frekuensi jala-jala, yakni sebesar 50 Hz. Namun frekuensi ini harus dikonversi menjadi radiansekon, sehingga:
= 2 4.3
= 2 50 = 314,16 ≅ 315 Nilai dari parameter ini kemudian dimasukkan ke dalam blok model
sumber tegangan lima fasa, seperti pada gambar 4.2. Sehingga akan terlihat bentuk gelombang output seperti pada gambar 4.3.
Gambar 4.2 Isi dari model blok sumber tegangan lima fasa
33 Gambar 4.3 Bentuk gelombang tegangan output
IV.3 Menetukan Parameter
Untuk parameter resistansi, induktansi, momen inersia dan jumlah kutub diperoleh dari jurnal internasional. Nilai dari masing-masing parameter ini
ditunjukkan pada gambar 4.4. Namun asal dari masing-masing parameter akan dibahas berikut.
Gambar 4.4 Inisialisasi parameter motor induksi lima fasa
Penentuan masing-masing parameter didapat dari: a Resistansi stator
Resistansi stator R
S
didapat dari percobaan DC, yaitu dengan menghubungkan sumber tegangan DC V
DC
pada dua terminal input dan
34 arus DC-nya I
DC
diukur. Di sini tidak mengalir arus rotor karena tidak ada tegangan yang terinduksi. Harga R
S
dapat diperoleh melalui persamaan:
= 2 ∗
Dari jurnal diperoleh R
S
= 1,24 Ω b Resistansi rotor
Resistansi rotor R
r
didapat dari percobaan Block Rotor, yakni pada pengukuran ini rotor dipaksa tidak berputar slip = 1 . Nilai R
C
dan jX
m
dapat diabaikan, sehingga didapat impedansi per fasa sebesar: =
+ +
+ Dengan menggunakan data tegangan, arus, daya dan frekuensi
percobaan dapat diperoleh X
BR
dan R
BR
sebesar: =
= +
Dari jurnal diperoleh R
r
= 1,03 Ω c Reaktansi stator dan rotor
Kedua reaktansi juga didapat dari percobaan Block Rotor, sehingga didapat:
= −
Sehingga diperoleh nilai induktansi stator dan rotor untuk rotor belitan, yakni:
= 0,7 ∗
35 =
− Dari jurnal diperoleh X
lS
= 4,7 x 10
-3
H dan X
lr
= 1,7 x 10
-3
H d Induktansi magnetisasi
Induktansi ini didapat dari percobaan beban nol, yaitu saat motor dioperasikan pada tegangan rating dan tidak dihubungkan ke beban.
Saat tegangan sumber disuplai, maka akan terbaca arus yang mengalir yakni sebesar:
= Kemudian dapat dihitung impedansi “medan” beban nol, yakni
sebesar: =
− +
Sehingga harga X
m
dapat diperoleh melalui persamaan: =
Dari jurnal diperoleh X
m
= 0,045 Ω e Momen inersia
Untuk momen inersia dari rotor dapat diperoleh melalui persamaan:
= 4
+ 3
4 dimana,
m = massa silinder rotor
D = diameter rotor
l = panjang rotor
36
IV.4 Simulasi