Orientasi Kewirausahaan TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL

Seminar Nasional IENACO – 2016 ISSN: 2337 – 4349 712

2. TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL

2.1. Orientasi Kewirausahaan

UKM sebagai penggerak utama perekonomian harus selalu meningkatkan kinerja bisnisnya melalui inovasi, kreatifitas dan keberanian mengambil resiko yang memang sudah melekat pada jiwa seorang entrepreneur . Adanya orientasi kewirausahaan yang tinggi akan saling berkaitan dengan motivasi untuk tetap eksis pada bisnisnya dengan membaca peluang-peluang yang ada dan keuntungan yang akan diperoleh, yang pada akhirnya berpengaruh positif terhadap kinerja usaha Wiklund, 1999. Masih menurut Wiklund 1999, yang berpendapat bahwa semakin tingginya orientasi kewirausahaan akan dapat meningkatkan kemampuan pemasaran produk sebuah perusahaan yang berpengaruh pada peningkatan kinerja usaha yang lebih baik. Orientasi kewirausahaan entrepreneurial orientation merupakan sebuah cara untuk membantu melihat bagaimana seorang wirausaha pelaku UKM dapat menciptakan dan menangkap peluang-peluang yang ada, dan hampir sebagian besar peneliti sependapat dengan pendapat Miller 1983 bahwa orientasi kewirausahaan seperti itu dibentuk oleh tiga dimensi, yaitu kemampuan berinovasi innovativeness , proaktif proactivity dan kecenderungan untuk mengambil risiko propensity for risk taking . Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Tsang 2001 menyimpulkan bahwa dampak dari orientasi kewirausahaan terhadap pertumbuhan penjualan dan keuntungan venture growth yang telah diteliti dimana orientasi kewirausahaan terdiri atas unsur 1 need for achievement, 2 internal locus of control, 3 self- reliance dan 4 extroversion . 2.2. Inovasi Produk Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Drucker dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship 1993 mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Masih menurut Drucker 1993, dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumber daya produksi baru maupun pengolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan modal. Menurut Neely dan Hii 1998, berpendapat bahwa nilai yang diciptakan melalui upaya inovasi dapat terlihat dalam cara baru untuk melakukan sesuatu atau proses dan produk baru yang berkontribusi pada kemakmuran. Inovasi merupakan salah satu instrumen mendasar dari strategi pertumbuhan untuk memasuki pasar baru, meningkatkan pangsa pasar yang ada, dan menyediakan keefektifan persaingan bagi entitas bisnis Gunday, dkk, 2011. Peningkatan persaingan pasar global terjadi saat ini sebagai akibat pergeseran perubahan teknologi yang secara cepat mengaburkan nilai tambah produk dan jasa yang dimiliki UKM. Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan inovasi tidak bisa diabaikan dari strategi perusahaan, inovasi tersebut dapat meliputi inovasi model, produk, layanan, proses dan saluran sehingga dapat memiliki keunggulan bersaing dan meningkatkan kinerja usaha. Tung 2012 berpendapat bahwa inovasi produk adalah mengenalkan produk baru dalam pasar yang menggunakan teknologi yang berbeda dan memiliki manfaat yang paling basar bagi pelanggan dibandingkan produk yang sudah ada di pasar saat ini. 2.3. Strategi E ‐Marketing Meningkatnya pengguna internet setiap saat, ternyata tidak diabaikan oleh para pelaku bisnis. Saat ini banyak pelaku bisnis yang membuat website, blog, atau membuat akun di facebook maupun twitter untuk memasarkan produk mereka. Banyak perusahaan yang memanfaatkan sosial media tersebut untuk dapat berinteraksi dan menjalin hubungan dengan pelanggannya. Kemajuan tersebut dirasa sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai salah satu strategi pemasaran bisnis Paul, 2006. Pemasaran bisnis melalui internet merupakan salah satu cara untuk memperluas jangkauan pasar. Melalui internet marketing, informasi produk perusahaan dapat menjangkau konsumen yang ada di dimanapun tanpa harus terjun langsung ke daerah tersebut untuk mempromosikan produknya. Pemasaran Internet juga dikenal sebagai pemasaran digital, pemasaran Web, pemasaran online , e ‐ marketing , adalah pemasaran akan produk atau jasa melalui Internet Kandasaami dkk, Seminar Nasional IENACO – 2016 ISSN: 2337 – 4349 713 2000. Adanya terobosan-terobosan baru pada teknik ‐teknik pemasaran baru yang diciptakan oleh e ‐ tailers dan didukung oleh internet sangat cepat dalam melahirkan dimensi baru yang disebut sebagai e ‐ Marketing Peattie, 2007. Menurut Kaiyanam, dkk 2002, e ‐ Marketing ini masih cukup kontroversial sebagai subyek untuk dibicarakan, karena tidak ada yang berhasil menyatukan berbagai teori di sekitarnya, namun ada satu hal di atas yang tidak ada keraguan bahwa e ‐ Marketing pertama kali muncul dalam bentuk berbagai teknik yang dikerahkan oleh perusahaan yang menjual produk mereka melalui internet dalam era tahun 1990 ‐an. Menurut Poon, dkk 2007 menyatakan bahwa strategi e ‐ Marketing biasanya didasarkan dan dibangun atas prinsip ‐prinsip yang mengatur pemasaran tradisional offline yang selama ini sangat familiar dan telah terkenal diaplikasikan dalam dunia bisnis yang dikenal dengan nama Marketing Mix 4P, yaitu Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi yang membentuk campuran Pemasaran klasik. Untuk pemasaran jasa terdapat tambahan ekstra 3P, yaitu People , Proses, dan Bukti fisik.

2.4. Keunggulan Bersaing